alone

alone

Selasa, 02 Desember 2014

pemuda yang dibunuh dajjal trilogi kedua luasnya rahmat Allah




PEMUDA YANG DIBUNUH DAJJAL TRILOGI KEDUA LUASNYA RAHMAT ALLAH



bagi yang biasa mengkaji atau minimal membaca buku buku akhir zaman atau tanda tanda kiamat, maka siapa yang tak mengetahui kisah seorang pemuda yang dibunuh dajjal dan kemudian dihidupkan kembali. PEMUDA TERSEBUT bisa jadi anda! atau siapa saja dari umat Muhammad shalallahu alai wasallam. bagaimana bisa terjadi?! jawabanya tunda dulu.


MISTERI PEMUDA YANG DIBUNUH DAJJAL, TRILOGI KEDUA LUASNYA RAHMAT ALLAH.

MENCARI JEJAK PEMUDA YANG DI BUNUH DAJJAL HINGGA HARI JUM'AT.

Apa yang kami maksudkan?! Yang kami maksudkan adalah menelusuri kisah futuristik tersebut hingga hari kiamat. Andai boleh bilang pasti, kami yakin anda atau kebanyakan manusia tidak mengetahui bahwa sesungguh-nya pemuda yang di bunuh dajjal akan tetap hidup setelah di bunuh dajjal. Kenapa?, karena setelah di bunuh dajjal pemuda tersebut akan di hidupkan kembali dan kemudian akan di bunuh kembali, namun kali ini Allah melindungi-nya dari kematian yang kedua kali-nya di tangan dajjal. Kemudian akhir-nya dajjal melemparkan ke neraka-nya, yang sesungguhnya adalah sebaliknya. Dan pernyataan Rosulullah setelah pelemparan tersebut, bahwasanya pemuda tersebut nilai persaksianya, yaitu persaksian tentang hakekat dajjal ialah yang paling tinggi di sisi Allah, rupanya menjadi tabir pada kebanyakan manusia seakan-akan selesai sudah kisah pemuda tersebut. Padahal pernyataan ini di tujukan untuk kematian pemuda tersebut yang terjadi pada kali pertama. sedangkan setelah itu pemuda tersebut di hidupkan kembali dan akan di bunuh untuk yang kedua kali-nya dan kali ini Allah melindunginya, dan akhirnya pemuda tersebut di lemparkan ke nerakanya. Di lemparkan ke nerakanya oleh dajjal tidak menyebabkan kematian, bukankah hadis mengabarkan bahwa neraka-nya adalah kebalikanya! Maka dari itu akan kami urai kisah selanjutnya dari pemuda tersebut setelah dia di lemparkan ke nerakanya dajjal. Uraian ini sepertinya akan panjang lebar, jadi di harapkan untuk sabar dan cermat dalam menangkap uraia-uraian yang akan kami lemparkan pada artikel ini. Dan INGAT! Bisa jadi pemuda tersebut adalah anda. Bagaimana bisa, maka jawabanya ada pada diri anda sendiri untuk mendalami uraian ini baik-baik atau tidak, insya Allah.

Pada trilogi kedua luasnya rahmat Allah ini di tujukan hanya pada seseorang saja. dan orang ini adalah orang Islam. Orang yang akan kita bahas ini adalah orang yang akan di bunuh oleh dajjal dan kemudian di hidupkan kembali. Secara lahiriah memang kesannya seperti itu, namun bagi kami pribadi ada yang perlu di cermati dari kesan lahiriah tersebut. Tentu harus panjang lebar uraianya agar anda bisa menyelami apa yang kami pahami dan walaupun tidak harus sepakat sepenuhnya. Seperti yang telah anda ketahui pada artikel keledai dajjal, dajjal diantara dua nubuwat dan dajjal tanda kiamat yang ketiga, bahwasanya kemunculan dajjal di Ashfahan adalah awal dari dajjal dalam memerangi kaum muslimin hingga tiba di Syam (Palestina). Dari Ashfahan dajjal sudah berubah wujud dengan wujud aslinya seperti yang Rosulullah sabdakan, bahwa tidak ada makhluk yang lebih besar dari dajjal, dan Tamim ad-Darri sendiri telah membuktikan dengan mata kepalanya sendiri atas apa yang Rosulullah sabdakan. Dan karenanya Tamim ad-Darri masuk Islam. Ketika dajjal berubah wujud dengan wujud aslinya di Ashfahan, maka dari kota tersebut yang ada di Iran ini, dajjal mengendarai keledai yang jarak antara kedua telinganya adalah empat puluh hasta. [satu hasta kurang lebih 45cm x 40 = 18 meter] lalu berapa besar fisik dajjal yang mana Rosulullah mengatakan tidak ada makhluk yang lebih besar darinya, sedangkan tingginya bapak kita Nabi Adam 60 hasta.

Sebelum masuk ke pokok bahasan, kami kira tidak ada salahnya untuk mengurai kembali fitnah-fitnahnya sepanjang perjalan dajjal dari Ashfahan hingga tiba di dekat Madinah tempat dia membunuh seorang pemuda yang akan di hidupkanya kembali, dan terlepas dia ini khidir atau bukan, dan terlepas dia nabi atau bukan. sekarang kita lihat dulu hadis ini>>>

       ...dari an-Nawwas bin sam'an, ia berkata; di suatu pagi Rosulullah bercerita tantang dajjal. Terkadang beliau meninggikan suaranya dan kadang-kadang merendahkanya, sampai-sampai kami mengira ia (dajjal) berada di sekumpulan pohon kurma, kemudian beliau bersabda: "ada fitnah selain dajjal yang aku lebih takuti (bahayanya) atas kalian. Jika ia (dajjal) telah muncul di antara kalian sedangkan aku masih bersama kalian, maka cukuplah aku menjadi pembela kalian dari ancamanya, namun bila ia muncul sedangkan aku telah tiada, maka setiap individu menjadi pembela dirinya sendiri, dan Allah adalah 'khalifahku' atas setiap muslim. Ia (dajjal) adalah seorang pemuda yang berambut keriting, matanya terlihat menonjol, sepertinya aku menyerupakanya (di anggap mirip) dengan Abdul Uzza bin Qathan. Barang siapa di antara kalian bertemu denganya, hendaklah ia membacakan atasnya permulaan surat al-kahfi; (sebab bacaan tersebut menjadi benteng bagi kalian dari fitnahnya). Sesungguhnya dajjal akan muncul di khullah antara syam dan Iraq. Kemudian ia membuat kerusakan di arah kanan dan kiri. Hai sekalian hamba Allah, tetap teguhlah kalian!.

     Kami bertanya kepada Rosulullah; wahai Rosulullah, berapa lama ia hidup dan tinggal di muka bumi? Beliau bersabda: "selama empat puluh hari. Sehari seperti satu tahun, sehari laksana satu bulan, sehari seperti satu pekan, lalu seluruh hari-harinya seperti hari-hari kalian.

     Kami kemudian bertanya kepada Rosulullah; wahai Rosulullah, sehari yang seperti satu tahun itu, apakah kita cukup shalat sehari saja? Jawab Rosulullah: "tidak, tapi ukurlah seperti hari-hari biasa.

     Kami bertanya pada Rosulullah; seberapa cepat perjalanan dajjal di muka bumi? Jawabnya: "seperti hujan yang di iringi oleh angin. kemudian ia (dajjal) mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka, akhirnya mereka beriman dan menyambut seruanya. Ia (dajjal) menyuruh langit menurunkan hujan, dan seketika itu pula turun hujan, memerintah bumi agar menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, maka ia pun menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Hewan-hewan piaraan dan gembalanya menjadi lebih besar, air susu-nya lebih deras sehingga sangat mencukupi kebutuhan mereka, dan lebih melebar perutnya. Kemudian ia (dajjal) mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka. Akan tetapi mereka menolak seruanya. Kemudian dajjal meninggalkan mereka, maka tiba-tiba harta benda kaum tersebut menjadi habis dan akhirnya mereka tidak memiliki sesuatupun. Kemudian ia (dajjal) mendatangi tempat reruntuhan bangunan lalu berkata: 'keluarkanlah seluruh harta-harta simpanan-mu!' Maka harta-harta simpanan tersebut keluar dan mengikuti dajjal sebagaimana lebah-lebah mengikuti ratu-ratu-nya. Kemudian ia (dajjal) memanggil seorang pemuda yang gagah, lalu dajjal membunuhya dengan pedang. Ia (pemuda tersebut) di tebas hingga menjadi dua bagian dan terlempar ke tanah. Kemudian dajjal memanggil-nya. Tiba-tiba si pemuda bangkit menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa. Ketika itu, tiba-tiba Allah mengutus Isa bin Maryam. Ia (Isa) turun dan mendarat di menara putih di sebelah timur Damaskus antara 'mahrudataini' (dengan mengenakan dua pakaian), sambil meletakan dua telapak tanganya di atas sayap-sayap dua malaikat. Apabila ia (Isa) menundukan kepala-nya, maka meneteskan air, dan bila ia (Isa) mengangkatnya maka berjatuhanlah benda-benda seperti mutiara, yang mana itu tidak menjatuhi orang kafir yang masih mendapati bau nafasnya, melainkan ia (orang kafir) kemudian mati. Sedangkan nafasnya memanjang sejauh mata memandang. Kumudian Isa mencari-cari dajjal, akhirnya diketemukan di pintu lud (nama kota di palestina), lalu dibunuhnya. .... Shahih Muslim

Di awal-awal hadis Rosulullah mengawatirkan sahabatnya akan adanya fitnah yang lebih di takutkan dari pada fitnah dajjal. Terlepas fitnah apa itu kami tidak mengetahui dan kami kira tidak ada korelasi dan urgensinya pada masalah ini. Kemudian Rosulullah mengatakan bila dajjal muncul pada masanya, maka beliau sendiri yang akan menghadapinya. Namun apabila dajjal muncul setelah beliau telah tiada maka setiap individu harus pandai-pandai menjaga dirinya dari fitnah dajjal, dan Allah yang melindungi setiap hambanya yang taat. Beliau juga menyerupakan atau menganggap ada seseorang yang mirip dengan dajjal, atau sebaliknya, yaitu fisik dajjal yang di anggap mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan.

Diantara fitnahnya ketika muncul di antara Iraq dan Syam adalah membuat kerusakan kearah kanan dan kiri. Ketika sabda Rosulullah sampai disini, sahabat bertanya tentang lamanya dajjal nantinya hidup ketika sudah keluar. Lalu beliau mengatakan selama empat puluh hari dan seterusnya hingga sampai pada jawaban mengenai kecepatan dajjal dalam berjalan. Mengenai hal-hal tersebut sepertinya perlu artikel tersendiri dan sebagianya sudah kami uraikan pada salah satu artikel. Kemudian setelah beliau menjawab kecepatan perjalanan dajjal, lalu beliau meneruskan tentang fitnahnya. yaitu mendatangi suatu kaum yang akhirnya menyambut seruanya (pengakuan ketuhanan), dan mendatangi kaum yang lain yang akhirnya menolak seruanya. Kemudian fitnah selanjutnya adalah membunuh seorang pemuda lalu menghidupkan kembali. Kata "kemudian" tidak menunjukan bahwa fitnah ini (membunuh seorang pemuda) terjadi ketika dajjal mendatangi suatu kaum yang akhirnya menolak seruanya. kata "kemudian" pasti menunjukan makna berurutan tetapi tidak menunjukan dekat atau jauhnya masa diantaranya. tentunya dikembalikan pada kabar yang ada, yang akan diketahui atau dikira seberapa dekat atau jauhnya waktu atau masa diantara dua kabar (fitnah) tersebut, dalam hal ini tentu fitnah dajjal. Seperti yang dikabarkan dalam hadis berikut ini

     dari Aisyah, ia berkata; suatu saat Rosulullah memasuki biliku/kamar sementara aku sedang menangis. Rosulullah lalu bertanya kepadaku: mengapa engkau menangis? saya berkata; ya Rosulullah, saya teringat tentang dajjal, oleh karena itu aku menangis. kemudian Rosulullah bersabda: jika dajjal muncul sedangkan aku masih hidup bersama kalian, maka cukuplah aku sebagai pelindung kalian darinya. akan tetapi, bila ia muncul sedangkan aku telah tiada, maka -ketahuilah- sesungguhnya Rabb/tuhan kalian tidak buta sebelah matanya. IA AKAN MUNCUL DITENGAH ORANG-ORANG YAHUDI ASHFAHAN, KEMUDIAN AKAN MENDATANGI MADINAH dan akan memasuki dari beberapa penjuru. saat itu Madinah memiliki tujuh pintu masuk. di setiap jalan masuk menujunya terdapat dua malaikat. maka orang-orang pendosa dari penduduknya menemui dajjal, sehingga ia akan mendatangi Palestina di pintu lud. kemudian turunlah Isa ibnu maryam lalu membunuhnya .kemudian Isa tinggal di bumi selama empat puluh tahun sebagai pemimpin dan penguasa yang adil.

Syaikh al-Albani mengatakan: hadis ini di keluarkan oleh Imam Ibnu Hibban [1905], Imam Ahmad [VI/75] dan puteranya dalam as~Sunnah [hal 136], Ibnu Mandah [II/97], Imam ad~Dani [II/142] yang meriwayatkan dari Yahya bin Abu Katsir, ia berkata: Al-Hadhrami bin Lahiq menyampaikan hadis kepadaku bahwasanya Dzakwan Abu Shalih memberitahukan hadis padanya, bahwasanya Aisyah menyampaikan hadis kepadanya, kemudian ia menyebutkan hadis tersebut. lalu syaikh al-Albani berkata lagi: isnad hadis ini shahih. imam al-Haitsami berkata: para perawinya merupakan perawi hadis shahih, selain al-hadhrami bin lahiq, sedangkan ia tsiqah. di kutip dari buku kisah dajjal hal 78

hadis ini mengabarkan tentang kemunculan dajjal di Ashfahan (muncul disini tidak menunjukan awal kemunculanya) kemudian menuju Madinah, lalu akhirnya ke Syam/Palestina tempat dimana Allah menetapkan kematianya di tangan Isa ibnu Maryam. hadis An-nawas di atas mengabarkan fitnah-fitnah dajjal yang diantaranya ia akan muncul di khullah antara Iraq dan Syam, kemudian mendatangi suatu kaum, kemudian mendatangi suatu kaum lagi yang lain, lalu membunuh seorang pemuda yang mana ini terjadi di dekat Madinah, Kemudian mendatangi Syam. artinya disini, bahwa kemunculan dajjal di Ashfahan yang dikabarkan hadis tersebut lalu menuju Madinah, maka hadis An-nawas di atas menceritakan detail perjalanan dajjal dari apa-apa yang tidak disebutkan pada riwayat Aisyah. Artinya kedua riwayat tersebut saling menjelaskan. Kemunculan dajjal di khullah tersebut insya Allah bisa dipastikan setelah dajjal keluar dari Ashfahan yang di ikuti oleh 70000 ribu orang Yahudi, dan Ahsfahan ini ada di Iran dan khullah ada di antara Iraq dan Syam. Setelah hal ini kemudian dajjal mendatangi suatu kaum dan kemudian mendatangi suatu kaum lagi yang lain seperti yang dikabarkan riwayat An-nawas. Lalu kemudian menuju Madinah dan membunuh seorang pemuda. Dan jangan menganggap bahwa hanya fitnah-fitnah itu saja, riwayat An-nawas hanya suatu contoh tentang kedua kaum yang menerima dan menolak pengakuan dajjal sebagai tuhan. Bukankah hadis yang lain dikabarkan bahwa tak sejengkal tanahpun kecuali fitnah dajjal sampai padanya. Sebenarnya sederhana, tetapi memang ada saja manusia yang kurang luas dalam melihat fitnah-fitnah yang ada pada hadis tentang fitnah dajjal.

Sekarang kita menuju pada suatu fitnah yang secara lahiriah seperti-nya dajjal mampu mematikan atau membunuh dan menghidupkan. Ini terjadi di dekat Madinah setelah dajjal mendatangi beberapa kaum yang sebelumnya telah keluar dari Ashfahan dengan 70000 orang yahudi Ashfahan. Seberapa jauh Ashfahan dan Madinah, maka kata "kemudian" diantara fitnah mendatangi suatu kaum dan terbunuhnya seorang pemuda itu tidaklah lama. Sayangnya tidak diketahui tempat kaum tersebut. yang jelas kata "kemudian/tsuma" selalu dikembalikan pada kabar atau riwayat yang bersangkutan, bisa dekat, jauh, lebih jauh lagi, dan lain sebagainya. hanya saja memang, riwayat An-nawas tersebut seakan-akan terjadi pada tempat yang sama. Tentunya bila melihat beberapa riwayat yang lain tidaklah seperti itu.

Seperti yang dikabarkan dalam beberapa hadis yang shahih, bahwasanya seorang pemuda yang di bunuh dajjal itu tempat kejadianya di dekat Madinah. apakah memang dajjal yang membangkitkanya atau bukan maka tentunya harus melihat fitnah yang semisalnya, atau yang mendekati bentuk fitnah tersebut. Seperti yang di kabarkan hadis di atas, bahwa ada salah satu fitnah dajjal yang dikabarkannya dan ini terjadi sebelum tiba di dekat madinah tempat dajjal membunuh seorang pemuda dan membangkitkanya kembali. Bila di perhatikan fitnah tersebut masih terlalu umum dan tidak di sebutkan bentuk fitnahnya seperti apa, maka oleh karenanya kita lihat hadis yang lain seperti berikut ini.

     dari Asma binti Yazid al-Anshariyah yang di riwayatkan oleh Sahr bin Hausyab darinya, ia (Asma) berkata: suatu ketika Rosulullah mendatangiku bersama sejumlah sahabat. Kemudian beliau menyebut tentang dajjal, dan bersabda; "Sesungguhnya, tiga tahun sebelum kemunculan dajjal, langit menahan sepertiga air hujannya, bumi menahan sepertiga hasil tumbuhanya, dan di tahun kedua langit menahan dua pertiga air hujanya dan bumi juga menahan dua pertiga hasil tanamanya. Dan di tahun ketiga langit menahan seluruh yang ada padanya dan begitu pula bumi, sehingga binasalah setiap (binatang) yang memiliki gigi pemamah dan kuku. Di antara fitnahnya yang paling besar, ia berkata kepada seorang Arab badui: 'bagaimana pendapatmu sekiranya aku hidupkan kembali untamu dalam keadaan susunya membesar lagi memanjang dan punuknya meninggi. Apakah kamu menyaksikan aku sebagai tuhanmu?' Ia menjawab: 'iya'"

     Perawi berkata: "kemudian munculah syaitan menjelma sebagai untanya, lalu ia mengikuti dajjal. Kemudian dajjal berkata kepada orang tersebut: 'bagaimana pendapatmu sekiranya aku hidupkan kembali bapakmu, saudara dan ibumu, apakah kamu bersaksi bahwa aku adalah tuhanmu?' Ia kemudian menjawab" 'iya' kemudian syaitan datang menjelma sebagai mereka (bapak, ibu dan saudara orang badui tersebut." ....

Hadis ini masih panjang, tapi kami hanya menulis yang menjadi fokus dari apa yang kami coba uraikan tentang substansi artikel ini. Menurut Syaikh Al-Albani mengenai hadis ini, beliau berkata; "hadis ini di riwayatkan oleh Abdul Razzaq dalam al-Mushannaf (XI/391/20821), ath-Thayalisi (II/217/2775), Ahmad (VI/453, 454 dan 455), Hanbal bin Ishaq asy-Syaibani dalam al-Fitan (Qaf XlV/1-2/1/46), Ibnu Asakir dalam at-Taarikh (1616-617), Abdullah dalam as-Sunnah (141), dan begitu pula Abu Amr ad-Dani dalam al-Fitan (1/126). Potongan hadis terakhir diriwayatkan dari sejumlah jalur dari Syahr dengan redaksi ini. Ibnu katsir berkata (1/135) berkata: "Isnad ini merupakan isnad yang tidak ada cacat." Selengkapnya dapat dilihat dibuku kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuhnya hal 92-95 pustaka Imam Asy-Syafii.

hadis ini sifatnya umum, maksud kami fitnah dajjal yang mengutus syetan untuk menjelma sebagai hewan dan manusia bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Tentu saja fitnah ini bisa terjadi atau di terapkan pada konteks fitnah dari hadis Nawas ibnu Sam'an yang dalam hadis tersebut hanya mengabarkan " kemudian ia (dajjal) mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka, akhirnya mereka beriman dan menyambut seruanya" oleh karena itu hadis yazid ini yang mana syetan menjelma sebagai hewan dan orang tua yang sudah mati ini adalah sebagai penjelas dari hadis an-Nawas di atas. apa yang kami pahami ini juga di dukung dari hadis riwayat jabir yang hadisnya sudah kami ungkapkan pada salah satu artikel kami (kalau tidak salah pada artikel keledai dajjal). Hadis jabir ini sifatnya sama seperti hadis an-Nawas di atas. Persamaanya terletak pada sisi kronologis perjalan dajjal yang berakhir di Syam (Palestina) dan memang lahiriah konteks perjalananya sudah cukup jelas. Pada riwayat jabir tersebut hanya di ungkapkan dengan konteks kalimat yang berbeda namun kalimat selajutnya sudah cukup untuk di ambil kesimpulan bahwa konteks tersebut saling menafsirkan pada riwayat an-Nawas ( kemudian ia (dajjal) mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka, akhirnya mereka beriman dan menyambut seruanya) dan berikut ini adalah kalimat pada riwayat jabir;

     "Allah mengutus sejumlah syaitan yang menyertainya (dajjal)"

dan akhir dari riwayat jabir ini tidak berbeda secara makna kronologi perjalanan dajjal dengan riwayat an-Nawas di atas.

Intinya riwayat An-Nawas yang mengabarkan bahwa dajjal mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka, akhirnya mereka beriman dan menyabut seruanya, maka disini di jelaskan pada riwayat jabir yang mengabarkan bahwa bersama dajjal ada sejumlah syetan yang berbicara pada manusia, dan di jelaskan secara rinci fitnahnya pada riwayat Yazid tersebut yang mana syetan tersebut menjelma sebagai binatang dan orang yang sudah meninggal. Semisal dengan riwayat jabir adalah pada riwayat Ibnu majah berikut ini.

     ...diantara fitnahnya pula. Ia (dajjal) berkata kepada seorang Badui: 'bagaimana menurutmu sekiranya aku menghidupkan kembali bapak dan ibumu. Apakah kamu mau bersaksi bahwa aku adalah tuhanmu?' Jawabnya: 'Ya'. Sesudah itu, muncullah dua syaitan menyerupai bapak dan ibunya. Keduanya berkata: 'wahai anaku, ikutilah ia (dajjal), sesungguhnya ia adalah tuhanmu'. Kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuhnya hal 51 pustaka Imam asy-Syafii.

Sekarang kita kembali pada riwayat an-Nawas bin Sam'an di atas. Setelah dajjal menyeru suatu kaum dan akhirnya mereka menyambut seruanya, kemudian dajjal mendatangi kaum yang lain dan membawa fitnah yang sama. Namun kali ini kaum tersebut menolak seruanya, dan anda sudah mengetahui akibatnya. Kemudian dajjal membunuh seorang pemuda dan kemudian menghidupkanya. Seperti yang di jelaskan pada riwayat ini dan lainya, kejadian ini dekat dengan Madinah dan sepertinya setelah orang orang munafik dan fasik laki laki atau perempuan mendatangi dajjal setelah dajjal tidak bisa memasuki kota madinah dan setelah dajjal memukul-mukul dekat madinah. Kita lihat dulu hadis hadis yang bercerita tentang dajjal yang ingin memasuki Madinah.

     Dajjal tidak mendatangi Makkah dan Madinah melalui jalan-jalan digunung yang ada dikeduanya, melainkan disetiap sudutnya terdapat Malaikat penjaga sambil membawa pedang yang terhunus. Sehingga ia (dajjal) tiba di ad-Dharib al-Ahmar (nama sebuah kabilah) dipersimpangan as-Sabikhah (dataran tandus yang mengandung garam). Lalu dia (dajjal) menggoncangkan kota Madinah berikut penduduknya sebanyak tiga kali. Sehingga dengan itu, seluruh orang munafik laki-laki dan perempuan keluar menemuinya (dajjal)...

Hadis ini sebenarnya sangat panjang, namun kami hanya mengutip pada bagian ini saja. Mengenai status hadis ini Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa; "yang jelas-secara umum-hadis ini shahih dan telah diriwayatkan secara terpisah-pisah dalam sejumlah hadis, kecuali sebagian kecil saja. Karena saya belum menemukan riwayat lain yang menguatkanya. Lihat kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuhnya hal 52 dan 65.

Mungkin kalimat diatas insya Allah semakna dengan kalimat ini "tidaklah dajjal mendatangi Makkah dan Madinah melalui jalan-jalan di gunung-gunung yang ada dikeduanya, melainkan disetiap sudutnya terdapat malaikat penjaga sambil membawa pedang yang terhunus" maksudnya bila dajjal mencoba mendatangi kedua kota tersebut melalui jalan-jalan yang ada di pegunungan, maka di setiap sudutnya ada malaikat yang menghadangnya dengan membawa pedang yang terhunus.

     Akan datang dajjal, menjelajah seluruh bumi, kecuali Makkah dan Madinah. Ia mencoba datang ke Madinah. Ternyata menjumpai sejumlah barisan Malaikat di setiap jalan masuk ke Madinah. Kemudian ia mendatangi Sabkhatul ju'ruf (tanah tandus di lereng bukit) lalu memukul serambinya, dengan itu keluarlah setiap orang munafik baik itu laki-laki ataupun perempuan menemui dajjal. Shahih bukhari.

Kami tidak mengetahui apakah ada hadis yang shahih yang menjelaskan waktu datangnya para munafik dan fasiq yang menemui dajjal. Yang kami maksudkan siang ataukah malam, ataukah pagi. Ada memang riwayat yang tidak shahih yang mengabarkan kedatangan mereka di waktu pagi. Kami juga tidak mengetahui, apakah sabkhah ju'ruf ini dekat bukit uhud. Ada sumber dan kami kira anda lebih mengetahui dari kami, bahwa jarak bukit uhud dari madinah sekitar 5klm kearah utara dan tingginya sekitar 120m. Kami juga tidak mengetahui dengan pasti, apakah seorang pemuda yang di bunuh dajjal terjadi lebih dahulu dari orang orang munafik ataukah sebaliknya.

     ...dajjal akan melewati Makkah dan akan datang melintasi sebuah penciptaan yang agung, dan dia akan berkata, siapakah engkau? Dia akan menjawab, 'Akulah Jibril, dan Allah mengirimku agar bisa menyembunyikan darimu tanah Haram Rosulullah.' Ketika dajjal akan melintasi Madinah, dia akan melihat Mikail dan akan kembali dan melarikan diri. Di pagi hari, orang munafik Makkah dan Madinah akan datang bersamanya.....

Ini riwayat yang aneh menurut Ibnu Katsir. Hadis ini sebenarnya sangat panjang, namun kami hanya membawakan sebagian kecil saja dan lanjutan dari hadis ini insya Allah sebentar lagi. Hadis ini secara struktur kronologi perjalanan dajjal tak berbeda dengan riwayat an-Nawas Ibnu Sam'an di atas. Akhir kabar hadis ini juga sama, yaitu tentang kebinasaan Ya'juj & Ma'juj. Mengenai dajjal yang mencoba memasuki Makkah yang dikabarkan dalam riwayat yang aneh tersebut,  maka disini didukung oleh riwayat yang shahih, dan ada dalam shahih Muslim. Hanya saja dalam riwayat Muslim ini dan hadis hadis shahih lainya tidak disebutkan nama malaikat yang menjaga Makkah dan Madinah. Hadis Muslim tersebut biasa dikenal dengan  hadis al jassasah. Hadis al jassasah adalah hadis atau tepatnya kisah seorang nasrani yang bernama Tamim ad-Dari yang bersama teman-teman terdampar di sebuah pulau. Di pulau tersebut Tamim berjumpa dengan binatang yang sangat lebat bulunya, yang karenanya sampai tidak di ketahui mana depan atau belakangnya. Dan binatang ini bisa berbicara dan menyebut namanya sebagai al jassasah. Setelah tamim berbicara dengan binatang tersebut, lalu dia disuruh masuk kedalam biara dan bertemu dengan seorang yang sangat besar yang sedang dibelenggu. Lalu terjadilah pembicaraan di antara mereka, di antara pembicaraan itu bahwa dia mengaku al masih, dan mengaku bahwa nanti akan mengembara keseluruh bumi kecuali Makkah dan Madinah yang akan di jaga oleh malaikat, dan mengaku selalu dihalangi malaikat bila ingin memasuki kedua kota tersebut. Dan berikut ini hadis yang menceritakan hal tersebut dan hanya sebagian saja.

     .....Laki-laki (dajjal) di biara itu bertanya, "Hai rombongan pengendara perahu, beritahukanlah kepadaku tentang kebun kurma Baisan?" Kami bertanya, "Tentang hal apakah yang akan kamu tanyakan kepada kami?" Laki-laki itu menjawab, "Aku bertanya tentang pohon kurma kepada kalian, apakah ia telah berbuah?" Kami menjawab, "Ya. Pohon kurma itu telah berbuah.' Laki-laki itu berkata, "Pohon kurma tersebut sebentar lagi tidak akan berbuah." Laki-laki itu bertanya lagi, 'Beritahukanlah kepadaku tentang telaga Thabariyyah?" Kami balik bertanya, "Apakah yang akan kamu tanyakan kepada kami?" Laki-laki itu berkata, "Apakah telaga tersebut ada airnya?" Kami menjawab, "Air telaga tersebut sangat banyak." Laki-laki itu berkata, " Sebentar lagi air telaga itu akan habis." Laki-laki itu bertanya lagi, "Beritahukanlah kepadaku tentang mata air Zughar?" Seperti biasa, kami balik bertanya, "Mengenai apa yang akan kamu tanyakan?" Laki-laki itu bertanya lagi, "Apakah mata air tersebut masih ada airnya dan apakah orang-orang di sekitarnya bercocok tanam dengan airnya?" Kami menjawab, "Ya, air mata tersebut masih banyak dan masyarakat di sekitarnya bercocok tanam dengan airnya." Kemudian laki-laki itu bertanya lagi, "Beritahukanlah kepadaku tentang seorang nabi utusan Allah yang ummi, apa yang telah ia lakukan?" Kami menjawab, "Nabi tersebut telah keluar dari kota Makkah dan menetap di kota Yatsrib {Madinah}." Laki-laki itu bertanya lagi, "Apakah nabi itu dimusuhi oleh orang Arab?" Kami menjawab, "Ya, ia selalu dimusuhi orang Arab." Laki-laki itu terus bertanya, "Bagaimana upaya nabi tersebut dalam menghadapi mereka?" Kami menjawab, "Nabi itu telah berhasil dalam dakwahnya atas dukungan orang-orang Arab yang mengikuti dan mematuhinya.' Laki-laki itu bertanya, "Sudahkah nabi itu meraih kesuksesannya?' Kami menjawab, "Ya." Laki-laki itu berkata, "Sungguh lebih baik apabila orang Arab itu mematuhinya. Sekarang, baiklah aku akan memberitahukan kepada kalian tentang diriku! Sesungguhnya aku ini adalah Al Masih Dajjal dan sebentar lagi aku telah diizinkan untuk keluar. Setelah itu, aku akan menjelajahi dunia hingga tidak ada satu kampung pun yang tidak aku singgahi dalam jangka waktu empat puluh malam, kecuali kota Makkah dan Thaybah {Madinah}. Aku dihalangi untuk memasuki kedua kota tersebut. Setiap kali aku berupaya untuk memasuki salah satunya, maka seorang malaikat akan menghadangku yang siap sedia dengan pedang di tangannya. Sementara itu, di setiap penjuru kota Makkah dan Madinah ada beberapa malaikat yang menjaganya." Fatimah binti Qais berkata, "Rasulullah SAW pernah bersabda sambil menekan tongkatnya pada mimbar, 'ini  adalah kota Thaybah. Ini adalah kota Thaybah. Ini adalah kota Thaybah {yaitu Madinah}. Bukankah aku telah memberitahukan hal ini kepadamu?' Para sahabat menjawab, "Ya, engkau telah memberitahukannya kepada kami." Kemudian Rasulullah berkata, ucapan Tamim Ad-Dari sangat mengherankanku. Karena ucapannya itu sesuai dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kalian mengenai kota Makkah dan Madinah. Ringkasan shahih Muslim oleh Syaikh al-Albani no.2063

Maka dari itu, riwayat yang aneh tersebut, kususnya tentang dajjal yang ingin memasuki Makkah benar adanya, dajjal sendiri berkata "Setiap kali aku berupaya untuk memasuki salah satunya, maka seorang malaikat akan menghadangku yang siap sedia dengan pedang di tangannya." namun tentunya tanpa harus kita menetapkan bahwa nama-nama Malaikat tersebutlah yang akan menghadang dajjal. Masih dari riwayat aneh tersebut, kemudian disebutkan bahwa dipagi harinya orang-orang munafik dari kedua kota tersebut datang menemui dajjal. Jarak Makkah dan Madinah itu sangat jauh, ratusan kilo meter. Sedangkan dalam riwayat-riwayat yang shahih tersirat hanya dari Madinah saja orang-orang munafik yang akan mendatangi dajjal seperti yang tersirat pada riwayat bukhari diatas, dan hadis-hadis semisal, wallahu a'lam.

Sekarang kami akan beralih pada sisi yang lain. Keluarnya orang-orang munafik dari Madinah setelah dajjal mengguncangkan Madinah sebanyak tiga kali ini terjadi di pagi hari bila melihat riwayat yang aneh tersebut. Sisi yang lain yang sama-sama keluar dari Madinah untuk mendatangi dajjal adalah seorang pemuda yang akan dibunuh dan kemudian akan dihidupkan kembali. Sekarang kami akan membawa anda untuk menelusuri lebih jauh tentang kronologis seorang pemuda yang dibunuh dajjal dan kemudian akan dihidupkan kembali. Baik itu orang-orang munafik atau pemuda tersebut keluarnya sama-sama dari Madinah, hanya saja mana yang duluan mendatangi dajjal tidak diketahui. Seharusnya hal ini yang dikaji lebih dulu, hanya saja kami ingin menekankan fitnah dajjal yang mendatangi suatu kaum pada riwayat An-nawas yang tidak disebutkan bentuk fitnahnya, dan ini disebutkan pada riwayat lainya seperti yang telah disebutkan. Yaitu, bahwasanya dajjal dibantu oleh Syetan-syetan yang menjelma sebagai manusia, yang akan menyerupai seseorang yang sudah meninggal. Dan syetan ini yang telah menjelma seseorang yang sudah mati dan dibangkitkan dalam pandangan manusia yang akan mengatakan pada anaknya bahwa dajjal adalah tuhan. Lalu kurang besar apa lagi fitnah-nya pada orang awam!. dan hal tersebut insya Allah ada kaitanya atau adanya suatu pelajaran untuk menyingkap misteri tentang terbunuh dan di hidupkanya kembali seorang pemuda di tangan dajjal. Sekarang kita perhatikan dulu hadis ini.

     Dalam shahih Bukhari dari Abu Said Al-kudri bahwa lelaki yang dibunuh oleh dajjal ini adalah termasuk orang terbaik yang keluar dari Madinah untuk menghadapi dajjal, lalu berkata kepadanya, "Aku bersaksi bahwa engkau adalah dajjal yang telah di jelaskan beritanya kepada kami oleh Rosulullah." Lalu dajjal menjawab, "apakah pendapat anda, jika aku bunuh orang ini, kemudian kuhidupkan kembali. Apakah anda masih meragukan urusan ini? (Yakni tentang pengakuan dajjal sebagai tuhan) lalu orang-orang menjawab, "tidak" kemudian dajjal membunuhnya, lalu menghidupkan kembali. Lalu lelaki itu berkata, "demi Allah, tidak ada orang yang lebih mengerti tentang engkau pada hari ini selain aku". Lantas dajjal hendak membunuhnya, tetapi dia tidak mampu. (Shahih Bukhari, kitabul fitan, bab Laa Yadkhulu ad-dajjal al-Madinah 13:101)

hadis ini saya kutip dari Yaumul qiyamah Yusuf Wabil hal 299 qisty press. atau dalam shahih bukhari dengan no.6599. jawaban dajjal apa pendapat anda, dan dalam terjemahan yang lain apa pendapatmu, maka kedua lafadz ini maknanya sama walaupun dalam konteks bahasa indonesia apa pendapatmu itu lebih tepat, tentunya dilihat dari sisi siapa yang berbicara dan siapa yang di ajak bicara. dan dalam terjemahan yang lain pula dengan lafadz lain dan juga dengan makna yang lain, yaitu dengan lafadz umum "kalian". Terlepas mana yang benar, yang jelas situasi saat itu dipenuhi oleh pengikut dajjal. Oleh karena itu lafadz yang umum mungkin, dan memang lebih tepat bila melihat situasi dan kondisi, mungkin ini juga keliru bila memang secara bahasa mengharuskan diterjemahkan secara tunggal. Kami kira terlalu panjang bila di urai secara bahasa, Yang jelas masalah ini tidak ada kepentinganya dengan substansi atau fokus utama artikel ini.

     Dalam hadis yang lain, dan masih dari Abu Said Al-kudri. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Qahzadz salah satu penduduk Marw, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Utsman dari Abu Hamzah dari Qais bin Wahab dari Abu Al Waddak dari Abu Sa'id Al Khudri berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mu`minin menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya: 'Kau mau kemana? ' mu`min itu menjawab: 'Hendak ke orang yang muncul itu.' Mereka bertanya: 'Apa kau tidak beriman pada tuhan kami? ' mu`min itu menjawab: 'Rabb kami tidaklah samar.' Mereka berkata: 'Bunuh dia.' Lalu mereka saling berkata satu sama lain: 'Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.' [Barang kali tanpa seizinya] Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mu`min melihatnya, ia berkata, 'Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang di sebut oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Lalu Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, 'Ambil dan belah-lah dia.' Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya: 'Apa kau tidak beriman padaku? ' mu`min itu menjawab: 'Kau adalah Al Masih pendusta? ' lalu Dajjal memerintahkannya di gergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata: 'Berdirilah, ' tubuh itu pun berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya: 'Apa kau beriman padaku? ' ia menjawab: 'Aku semakin mengetahuimu.' Setelah itu Dajjal berkata: 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang di lakukan seperti ini setelahku.' Lalu Dajjal mengambilnya untuk di sembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkangnya di beri perak [ada yang menerjemahkan tembaga], hingga Dajjal tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu di ambil lalu di lemparkan, orang-orang mengiranya di lempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia di lemparkan ke surga." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung disisi Rabb seluruh alam." Shahih Muslim no 5230

Ada beberapa poin yang perlu diurai dari kabar hadis tersebut. Pertama yaitu tentang pemuda beriman tersebut yang mendatangi dajjal. Pemuda ini keluar dari Madinah, dan hal ini tidak otomatis menunjukan bahwa pemuda tersebut penduduk asli Madinah. Kenapa keluar? maka hadis tersebut mengabarkan bahwa keluarnya pemuda tersebut untuk mendatangi dajjal. dalam beberapa hadis dajjal memukul-mukul serambi Madinah, oleh karenanya keluarlah orang-orang munafik mendatanginya. Tentunya apa yang di lakukan dajjal bisa di pahami oleh pemuda tersebut bahwa bergetarnya kota Madinah karena perbuatan dajjal. Oleh karena itu pemuda tersebut keluar untuk mencari dajjal, dan bertemulah dengan sebagian pengikut dajjal.

Poin kedua Yaitu tentang penyembelihan pemuda tersebut. Dalam hadis tersebut di kabarkan bahwa setelah pemuda tersebut di sembelih dari kepala hingga selangkanganya hingga terpisah menjadi dua bagian, maka dajjal akan berjalan di antara kedua bagian tubuh pemuda tersebut. Dalam konteks hadis ini ada yang menerjemahkan bahwa pemuda tersebut bukan di bunuh, melainkan di potong kedua kakinya. Yaitu pada buku ensiklopedi kiamat terbitan serambi press. Yang jelas ini adalah terjemahan yang mengada-ada. Suatu perbuatan yang tak tahu malu, yang hanya mengedepankan aqal semata, dan sadar atau tidak telah memotong sabda Rosulullah yang mengakibatkan berdusta atas nama Rosulullah. Kita tinggalkan saja masalah itu, dan kita kembali fokuskan pada pemuda yang dibunuh dajjal.

Poin ketiga yaitu tentang dajjal yang ingin kembali membunuh pemuda tersebut untuk kedua kalinya, namun kali ini Allah melindunginya dengan cara memberinya penghalang antara leher hingga selangkanganya. Wallahu a'lam, terkait hal ini, yang kami dapati dari beberapa terjemah menggunakan kata selembar atau sehelai. Mengenai hal ini akan kami kaji kembali nanti, insya Allah masih dalam artikel ini.

Kita sekarang lihat satu atau dua hadis berikut ini dengan empat terjemahan yang salah satunya berbeda secara makna.

     ....kemudian ia (dajjal) memanggil seorang pemuda yang gagah, lalu dajjal membunuhnya dengan pedang. Ia ditebas hingga menjadi dua bagian dan terlempar ketanah. Kemudian dajjal memanggilnya. Tiba-tiba si pemuda bangkit menghadap sedang-kan-wajahnya nampak ceria sambil tertawa. Ketika itu, tiba tiba Allah mengutus Isa bin Maryam. Ia turun dan mendarat di menara putih di sebelah timur damaskus....shahih Muslim (VIII/197-198) vide kisah dajjal hal 75.

     ...kemudian ia (dajjal) memanggil seorang pemuda yang gemuk, lalu di tebasnya dengan pedang hingga terpotong menjadi dua dan di pisahkanya antara kedua potongan itu sejauh bidikan panah. Kemudian di panggilnya lagi pemuda itu, lalu ia datang kepadanya dengan wajah berseri-seri sambil tertawa. Shahih Muslim bab dzikir ad-dajjal 18:65-66 vide yaumul qiyamah hal 299

     ......Kemudian Dajjal memanggil seorang pemuda dan memenggalnya dengan pedang hingga tubuh pemuda itu terbelah menjadi dua dan belahan tubuhnya terlempar sejauh lemparan anak panah. Setelah itu, Dajjal memanggil tubuh pemuda tersebut, yang telah terbelah, kepadanya. Tak lama kemudian, tubuh itu hidup lagi dan langsung menghadap kepadanya dengan wajah yang berseri-seri. Ketika Dajjal tengah melakukan kerusakan dan keonaran seperti itu, maka Allah Azza wa Jalla pun mengutus Isa Al Masih bin Maryam ke bumi. Kemudian Isa Al Masih bin Maryam turun di dekat menara putih sebelah timur
Damaskus...no 2057 ringkasan shahih muslim Syaikh al-Albani file chm by kampung sunnah

     Kemudian ia memanggil seorang pemuda dan memukulnya dengan sebuah pedang serta memotongnya menjadi dua potong yang sama besarnya. Kemudian ia memanggilnya dan (pemuda itu) datang dengan wajah yang berseri-seri sambil tertawa. Ketika keadaannya seperti itu, maka Allah mengutus Al  Masih Isa ibnu Maryam. Ia turun di menara putih di timur Damaskus... Isa vs dajjal 70 pustaka azzam

Dalam terjemahan-terjemahan tersebut di katakan, pemuda yang gagah, gemuk, ada yang mencukupkan dengan lafal pemuda saja, dan bahkan dalam terjemahan yang lain pula disebut pemuda remaja atau semakna. Tetapi bukan ini yang akan kami uraikan, dan bukan pula tentang penyembelihanya. Apakah di potong dengan pedang atau di gergaji, dan yang satu ini sudah ada penjelasanya oleh Syaikh al-Albani dalam buku kisah dajjal pustaka Imam Asy-Syafii atau Isa vs dajjal pustaka azzam. Yang ingin kami uraikan adalah tentang pemuda yang di unuh tersebut, yaitu pada kabar tentang bagian kedua tubuh tersebut. Pada terjemahan yang pertama dikatakan bahwa tubuh pemuda yang di bunuh dajjal terbelah menjadi dua dan TERLEMPAR KETANAH. sedangkan pada terjemahan yang kedua dan ketiga dikatakan bahwa kedua bagian tubuh pemuda tersebut di pisahkan sejauh bidikan anak panah. dan yang ke empat semakna dengan yang pertama, walau tidak dikatakan terlempar ketanah. jika di kelompokan pada terjemahan yang kedua dan ketiga maka tidak ada indikasi sama sekali. oleh karena itu lebih dekat pada terjemahan yang pertama, dan memang secara makna di tuntut untuk jatuh atau terlempar ke tanah.

Secara garis besar ada dua terjemahan yang berbeda secara makna. terjemahan kedua dan ketiga bila di lihat dari sisi terjemahan yang pertama, maka bukan hanya sekedar berbeda, dan bahkan ada penambahan makna. dan sekali lagi bila di lihat dari sisi terjemahan yang pertama maka kesanya terlalu mengada-ada. Tetapi apa kepentinganya penambahan tersebut, apa lagi tidak masuk aqal, tidak logis, atau bahkan tidak realistis. Jika kita melihat kasus terjemahan ensiklopedi kiamat tentang penyembelihan pemuda tersebut oleh dajjal, yang di terjemahkan di potong kedua kakinya, maka indikasinya sudah jelas, yaitu agar masuk aqal, artinya di sini agar timbul kesan bahwa dajjal tidak membunuhnya. Lain halnya bila di terjemahkan dengan semestinya. Karena bila di terjemahkan dengan semestinya, maka secara lahiriah dajjal-lah yang menghidupkanya kembali. oleh karena inilah terjemahan  pada ensiklopedi kiamat tersebut di potong kedua kakinya agar masuk aqal walaupun harus memotong sabda Rosulullah dan berdusta atas nama Rosulullah. Tetapi hal ini berbeda dengan kasus terjemahan kedua dan ketiga tersebut. Disini justru adanya penambahan makna bila di lihat dari sisi terjemahan yang pertama, yang justru berbalik 180 derajat dari terjemahan ensiklopedi kiamat yang mengedepankan aqalnya. Sedangkan terjemahan kedua dan ketiga tersebut justru menambah sesuatu yang tidak masuk aqal. secara indikasi yang ada, dan sejauh yang kami ketahui maka tentunya terjemahan kedua dan ketiga tersebutlah yang menerjemahkan apa adanya, wallahu a'lam. dan tentunya akan kami sebutkan alasan-alasan yang mendasari hal tersebut.

Tentunya disini kami berbicara dan menguraikan dengan kekurangan, dan pemahaman kami. Setidaknya bagi kita yang memiliki kekurangan untuk sedikit kritis dalam menghadapi yang sepertinya ada ketidak amanahan dalam menerjemahkan sabda Rosulullah.

Kami berharap anda sudah membaca artikel kami tentang dajjal diantara dua nubuwat dan tentang keledai dajjal. Kamisudah menguraikan pada kedua artikel tersebut tentang wujud asli dajjal atau dajjal yang berubah wujud dengan wujud rakasa ketika sedang memerangi kaum mukminin di Syam. Kami kira tidak ada salahnya disini kami kembali menguraikan perihal tersebut.

     dari salah seorang kaum Anshar, dari sebagian Sahabat Muhammad Shallallahu Alahi Wa Sallam, ia berkata: Suatu ketika Rosulullah bertutur tentang Dajjal, lalu bersabda: "Dajjal akan mendatangi tempat berbatu kota Madinah. kemudian kota Madinah terguncang berikut penduduknya sebanyak tiga kali. dengan itu, keluarlah orang-orang munafik baik laki-laki atau perempuan. kemudian Dajjal pergi menuju Syam, sehingga sampai kesebagian daerah pegununganya. Dajjal mengepung penduduknya. saat itu sebagian kaum muslimin berlindung ke atas perbukitan dan pegunungan Syam. [kemudian Dajjal dapat mengepung mereka dengan menempati tempat asalnya.] sehingga ketika cobaan dan kegentingan telah berlangsung lama menimpa kaum muslimin, salah seorang di antara mereka kemudian berkata: 'hai sekalian kaum muslimin! hingga kapan kalian dalam keadaan begini, padahal musuh Allah telah menginjakan kaki di bumi kalian? bagi kalian hanya ada dua pilihan; Allah mematikan kalian sebagai syuhada atau memenangkan kalian!' kemudian mereka bersumpah setia untuk mati-matian berjihad, yang itu diketahui oleh Allah sebagai kejujuran dari diri mereka sendiri. kemudian kegelapan menimpa mereka sehingga tak seorang pun dapat melihat telapak tanganya."

    Rosulullah bersabda: "kemudian Isa bin Maryam turun {datang} lalu membuka pandangan mata mereka. Di tengah-tengah mereka ada seorang laki-laki memakai baju besi. mereka lalu bertanya kepadanya: 'Hai hamba Allah, siapakah engkau? ia menjawab: 'saya adalah hamba Allah dan utusanya, ruh-nya, kalimatnya, bernama Isa bin Maryam. pilihlah oleh kalian satu di antara tiga hal. pertama ; Allah mengirimkan kepada Dajjal dan bala tentaranya adzab dari langit, atau Dia menenggelamkan mereka ke dalam bumi, atau Dia menguasakan senjata kalian dapat menghabisi mereka dan menahan senjata-senjata mereka hingga tidak mengenai kalian. mereka menjawab: ini wahai Rosulullah, yang lebih menentramkan dada dan jiwa kami. ketika itu engkau menyaksikan seorang Yahudi yang besar, tinggi, banyak makan dan minum ternyata tanganya tidak mampu menggunakan pedangnya karena rasq takut dan gemetar yang di rasakanya. maka kaum muslimin akan datang menghadapi pasukan Dajjal dan mampu mengalahkan mereka. ketika dajjal melihat Isa bin Maryam, menjadi lesu dan layu sebagaimana melelehnya peluru. akhirnya Isa menemukanya lalu membunuhnya. Syaikh al-Albani berkata: "Hadis ini dikeluarkan oleh Abdurrazzaq {20834} dari Amr bin Abi Sufyan ats-Tsaqafi"

beliau berkata lagi: "Isnad hadis ini merupakan perawi-perawi terpercaya dari jajaran perawi Imam al-Bukhari da. Muslim, kecuali seorang laki-laki dari Anshar. ia tidak disebutkan namanya. Ada kemungkinan ia termasuk Sahabat, sebab ats-Tsaqafi termasuk Tabi'in. ia meriwayatkan hadis dari Abu Musa al-Asy'ari dan lain-lain. jika demikian adanya, mana sanad hadis ini shahih. sebab, menurut Ahlus-sunah 'ketidak-terkenalan' sahabat itu tidak apa-apa. Kisah Dajjal dan turunya nabi Isa untuk membunuhnya. Pustaka Imam Asy-Safi'i halaman 116 cetakan pertama agustus 2005

hadis ini adalah awal kami mencium ketidakberesan dalam masalah bentuk tubuh dajjal, kalimat [fayuha siruhum dajalu nazilan bi aslihi] فيحاصرهم الدجال نالاباصله                                          

diterjemahkan oleh pustaka Imam Asy-Syafi'i

"kemudian Dajjal dapat mengepung mereka dengan menempati tempat asalnya"

yang terngiang-ngiang dalam pikiran kami ketika membaca نازلا " adalah turun, dan باصله dengan aslinya. artinya turun dengan aslinya. apa yang dimaksud dengan aslinya?! tentunya lihat konteks kalimat sebelumnya, yaitu terkait dengan dajjal. maka aslinya di sini adalah wujudnya. yaitu wujud aslinya dajjal yang Rosulullah telah mengatakan bahwa sejak di ciptakan Nabi Adam sampai hari kiamat tidak ada makhluk yang lebih besar dari dajjal. dan tingginya bapak kita adalah enam puluh hasta, lalu berapa tinggi dan besarnya tubuh asli dajjal.

awal kami mencium ketidakberesan tersebut ketika membaca buku armagedon karya wisnu sasongko yang mana didalamnya dibawakan hadis tersebut. dan ketika sampai pada hadis tersebut yang mana di katakan bersumber dari buku Syaikh al-Albani saya sedikit terkejut. alasanya sederhana saja, saya sudah biasa bolak balik membaca buku Syaikh tersebut namun tidak menjumpai apa yang dikatakan wisnu sasongko. ternyata ketika ditelusuri lebih jauh memang ada, namun dengan terjemahan yang bukan hanya pada lafadznya saja yang berbeda, tetapi kandungan maknanya juga berbeda. adakalanya perbedaan lafadz, atau juga kalimat tetapi maknanya tetap sama. Kami kira kami bukan orang yang harus mengulas hal tersebut karena memang kami tidak memiliki pondasi yang kokoh.

kembali mengenai hadis tersebut. pada konteks kalimat  فيحاصرهم الدجال نازلاباصله                                                      
                                                                             
Wisnu sasongko menerjemahkan "kemudian dajjal mengepung mereka dan turun dengan wujud aslinya" begitu pula terjemahan kitab tersebut (Syaikh al-Albani) yang diterbitkan oleh pustaka azzam "lalu dajjal yang turun dengan wujud aslinya mengepungnya" walaupun susunan katanya berbeda tetapi maknanya tetap sama, tetapi akan berbeda bila melihat apa yang diterbitkan oleh penerbit imam Azy-syafi'i "kemudian Dajjal dapat mengepung mereka dengan menempati tempat asalnya"

bila melihat kedua konteks redaksi terjemahan, maka bisa dipastikan salah satunya pada posisi yang keliru. tentu saja apa yang diterjemahkan oleh puastaka Imam Asy-Syafi'i lah yang kami maksudkan. padahal pustaka azzam juga dinilai sama seperti pustaka Imam Asy-Syafi'i yang suka menerbitkan buku-buku sunnah dan keduanya juga di nilai satu komunitas, yaitu komunitas sunnah. sebenarnya, andai saja kami cukup mengambil salah satunya, yaitu apa yang ada pada pustaka azzam kami kira sudah cukup. tetapi kami menempuh cara ini karena ada kekurangan yang ada pada diri kami, dan juga ingin berusaha sebisa kami dalam menghadapi atau mengambil mana yang memang harus di ambil. itu pula yang kami dapati dari jawaban teman kami, dan tentunya kami punya alasan lain yang insya Allah akan mengukuhkan bahwa memang pada saat tersebut dajjal telah turun dengan wujud aslinya, yaitu apa yang pernah Rosulullah sabdakan dalam shahih muslim, yaitu "sejak di ciptakan Nabi Adam sampai kiamat tiba tidak ada makhluk yang lebih besar dari dajjal" dalam shahih bukhari di jelaskan bahwa tingginya bapak kita Adam alaihis sallam yaitu 60 hasta. bila kita analogikan satu hasta 40cm, maka kali 60cm sama dengan 24 meter. itulah kira-kira tingginya nabi Adam. lalu seberapa tinggi dan besarnya dajjal yang mana Rosulullah mengatakan bahwa tidak ada makhluk yang lebih besar darinya.

sekarang kita kembali pada hadis An-Nawwas ibn Sam'an di atas tentang pemuda yang di bunuh oleh dajjal lalu di hidupkan kembali, dan reaksi atau semisalnya, atau apapun anda menyebutnya tentang pemuda tersebut ketika di hidupkan kembali

     " Kemudian dajjal memanggilnya. Tiba-tiba si pemuda bangkit menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa"

reaksi pemuda tersebut ketika telah di hidupkan kembali, apa yang ada dalam pikiran anda! kenapa pemuda tersebut tertawa? jawaban ini kita tunda dulu. ada beberapa terjemahan mengenai kalimat hadis ini, namun semuanya tetap dalam satu lingkaran makna yang sama, yaitu menampakan kesenangan pemuda tersebut ketika telah di hidupkan kembali pada saat menghadap dajjal. sekarang anda perhatikan bagian hadis Abu Said al Kudri berikut ini.

     .....Kemudian diperintahkan supaya (pemuda mukmin tersebut) di gergaji dari atas kepalanya hingga kakinya (selangkanganya) menjadi dua bagian, lalu Dajjal berjalan di tengah dua bagian badan yang telah terbelah dua. Kemudian Dajjal memerintahkan kepadanya, 'Bangunlah!' Maka bangunlah dan tegaklah dia. ...Shahih Muslim

apa yang tidak di sebutkan di sini semisal pemuda tersebut yang dalam hadis lain mengabarkan kesenangan, tertawa atau dengan bahasa lain, maka di sini tentunya kedua hadis ini saling menjelaskan apa-apa yang tidak ada padanya. jadi jangan di anggap saling bertentangan, sebenarnya ini sudah jelas dan tak perlu di terangkan. tetapi kadang ada orang yang cara berpikirnya sedangkal itu. kembali mengenai hadis tersebut. jika melihat makna yang ada, dalam hal ini adalah; "lalu dajjal berjalan di tengah dua bagian badan yang telah terbelah dua" maka di sini pahami sesuai apa yang nampak. yang di maksud di sini adalah bahwasanya tidaklah di katakan berjalan di tengah kedua potongan tubuh pemuda tersebut, kecuali menunjukan bahwa kedua potongan tubuh tersebut dekat pada yang berjalan, dalam hal ini tentu saja dajjal. jika kedua potongan tubuh tersebut jauh maka tidak di katakan demikian walaupun dajjal berjalan di antara potongan tersebut. seperti yang tersurat pada hadis bahwa dajjal memisahkan kedua potongan tubuh pemuda tersebut sejauh bidikan panah.

     ..kemudian ia (dajjal) memanggil seorang pemuda yang gemuk, lalu di tebasnya dengan pedang hingga terpotong menjadi dua dan di pisahkanya antara kedua potongan itu sejauh bidikan panah. Kemudian di panggilnya lagi pemuda itu, lalu ia datang kepadanya dengan wajah berseri-seri sambil tertawa. Shahih Muslim bab dzikir ad-dajjal 18:65-66 via yaumul qiyamah hal 299 Yusuf Wabil

hadis ini dan sebelumnya tentu tidak ada sisi ketepatanya bila melihat dari apa yang kami katakan tersebut, tetapi keduanya shahih dan padanya ada keterkaitan bila melihat dari sisi yang akan kami uraikan, dan sedikit saja matan hadis kadang kala menjadi suatu petunjuk, dan pada saat yang sama menjadi tabir bagi orang-orang yang menjadikan aqalnya sebagai hakim.

SISI PENDALILAN!

Pertama bisa di lihat dari hadis tentang dajjal yang berubah wujud dengan wujud aslinya. di mana saat itu dajjal dengan pengikutnya mengepung kaum muslimin di pegunungan Syam (Palestina). sebagaimana di ketahui bahwa sebelum dajjal menginjakan kakinya di Syam, dia lebih dulu tiba di Madinah yang sebelumnya membuat keonaran di Khullah yaitu antara Iraq dan Syam seperti yang di kabarkan pada riwayat An-Nawwas ibnu Sam'an. dalam riwayat yang lain di kabarkan bahwa dajjal akan muncul di Ashfahan Iran yang dari situ dia di ikuti oleh penduduknya dari kaum Yahudi. dari tempat tersebut dia pergi menuju Madinah seperti riwayat Aisyah di atas..... IA AKAN MUNCUL DITENGAH ORANG-ORANG YAHUDI ASHFAHAN, KEMUDIAN AKAN MENDATANGI MADINAH. dan bila melihat riwayat An-Nawwas ibnu Sam'an yang juga mengabarkan dajjal yang akan pergi menuju Madinah, maka pada riwayat ini mengabarkan apa yang tidak di sebutkan pada riwayat Aisyah. yaitu kemunculan dajjal di khullah. oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa setelah dajjal keluar dari Ashfahan dia akan menuju khullah sebelum tiba di Madinah. hadis tentang dajjal yang berubah wujud dengan wujud aslinya, yaitu bertubuh raksasa tersebut tidak serta merta menunjukan bahwa mulai saat itu (dipegunungan Syam) dajjal baru mulai berubah wujud. HADIS TERSEBUT HANYA MENGABARKAN, BAHWA DAJJAL PADA SAAT ITU TURUN DENGAN WUJUD ASLINYA. tentu saja ini tidak menunjukan bahwa pada saat tersebutlah dajjal baru berubah wujud. hadis-hadis lain dengan jelas memberikan suatu isyarat yang sangat jelas bahwa berubah wujudnya dajjal dengan wujud aslinya bukan di mulai pada saat dajjal mengepung kaum muslimin di Pegununggan Syam.

ISYARAT ROSULULLAH TENTANG WUJUD RAKSASA DAJJAL

beberapa isyarat tersebut hanya bisa di pahami bila hal tersebut di dudukan terlebih dahulu apa makna yang di tuntut atau pahamilah secara lahiriah, atau dengan kata lain pahamilah apa adanya. seperti yang telah di kabarkan dalam hadis-hadis di atas, bahwasanya pemuda yang di bunuh dajal tersebut, yang kedua bagian tubuhnya di pisahkan sejauh bidikan anak panah, maka hal ini kita dudukan apa adanya dan insya Allah memang itulah yang nampak, baik masuk aqal atau tidak, dan insya Allah masuk aqal bila anda sudah memahami bahwa ketika dajjal mengepung kaum mukminin di pegunungan Syam (Palestina)  dia turun dengan wujud aslinya, atau bahasa lainya adalah raksasa. dan sudah kami katakan, bahwa di tempat ini (pegunungan) tidak menunjukan awal kemunculanya dalam bentuk aslinya. kaitanya dengan pemuda tersebut, yang di bunuh dengan di belah tubuhnya menjadi dua bagian, dan di pisahkanya sejauh bidikan panah, dapat di lihat jawabnya pada hadis di atas tentang dajjal yang berjalan di antara kedua potongan tubuh pemuda tersebut ketika hendak membangkitkan dari kematianya.

OLEH KARENA HAL-HAL TERSEBUT, SEPERTI YANG TELAH KAMI SEBUTKAN, BAHWASANYA TIDAK DI KATAKAN DAJJAL BERJALAN DI ANTARA KEDUA POTONGAN TUBUH PEMUDA TERSEBUT, KECUALI MENUNJUKAN BAHWASANYA KEDUA BAGIAN TUBUH PEMUDA TERSEBUT DEKAT DENGAN DAJJAL. DAN KITA KETAHUI BAHWASANYA KEDUA POTONGAN TUBUH PEMUDA TERSEBUT DI PISAHKAN SEJAUH BIDIKAN PANAH.

MAKA KARENANYA SEKALI LAGI TIDAK DI KATAKAN DAJJAL BERJALAN DI ANTARA KEDUA POTONGAN TUBUH PEMUDA TERSEBUT KECUALI MENUNJUKAN BAHWA KEDUA POTONGAN TUBUH TERSEBUT DEKAT DENGAN DAJJAL, HAL INI DI LIHAT DARI WUJUD ASLI DAJJAL. MAKA DARI ITU MENUNJUKAN BAHWASANYA SAAT TERSEBUT DAJJAL JUGA SUDAH BERUBAH DENGAN WUJUD ASLINYA. dan hal ini terjadi di dekat Madinah dan setelah peristiwa tersebut dajjal menuju Syam, dan kita sudah mengetahui hadis-hadisnya. Pahami ini baik-baik maka anda mengerti kerumitan fitnah ini {wujud asli dajjal}.

     satu lagi dalil pendukung yang menunjukan pada saat di Madinah dajjal sudah berubah dengan wujud aslinya. dari Mihjan al-Adru, bahwasanya Rosulullah berkhutbah di hadapan manusia, dan bersabda; "hari keselamatan, apa itu hari keselamatan." dan ucapan seperti itu diulang tiga kali. lalu ditanyakan kepadanya; "apa hari keselamatan itu?" maka beliau bersabda: "dajjal akan muncul kemudian mendaki bukit Uhud. dari situ ia mrnyaksikan kota Madinah. lalu berkata kepada para pengikutnya: "tidakah kamu melihat istana putih itu?' itu masjid Ahmad (Muhammad). kemudian ia mendatangi Madinah, namun mendapati di setiap jalan menuju kota ada Malaikat penjaga yang menghunuskan pedangnya. kemudian ia mendatangi Sabkhah al-ju'ruf, kemudian ia MEMUKUL SERAMBI DEPANYA. kemudian kota Madinah bergetar tiga kali. dengan itu, tiada seorang(pun) munafik; baik laki-laki dan perempuan dan fasik, baik laki-laki ataupun perempuan melainkan akan keluar kota untuk menemuinya, dan itulah yang disebut Yaumul khalas."

Syaikh al-Albani mengatakan: "hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (IV/338), Hanbal (II/46 dan I/47), Imam al-Hakim (IV/427 dan 543), dan ia berkata: "hadis ini shahih sesuai persyaratan Muslim, dan itu disetujui Imam Adz-Dzahabi."

masih dari Syaikh, "Status hadis ini memang sebagaimana yang dikatakan oleh keduanya, itu sekiranya terhindar dari keterputusan antara Abdullah bin Syaqiq dan Mihjan. namun diantara keduanya dimasukanlah nama Raja bin Abi Raja al-Bahili, yaitu dalam riwayat Ahmad dan hanbal (I/46), dan isnadnya lebih shahih dan isnad riwayat pertama. akan tetapi hal itu tidak masalah untuk difungsikan sebagai Syawahid. Kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuhnya hal 112-113

bila dalam hadis-hadis yang lain ada kabar tentang tergoncangnya kota Madinah yang karenanya keluarlah orang-orang munafik untuk menemui dajjal, namun tidak dijelaskan penyebab tergoncangnya kota tersebut. maka disini secara tekstual dajjal di belakang fitnah tersebut. kalaulah hadis ini ada perbincangan padanya, maka Syaikh al-Albani dalam buku tersebut membawakan hadis yang semakna dari Shahih Bukhari dan lainya, maka tentunya hadis berikut ini bebas dari perbincangan.

     ...akan datang dajjal, menjelajahi seluruh bumi, kecuali bumi Makkah dan Madinah. ia mencoba datang ke Madinah. ternyata menjumpai sejumlah barisan Malaikat di setiap jalan masuk ke Madinah. kemudian ia mendatangi Sabkhah Juruf, lalu memukul serambinya, dengan itu keluarlah setiap orang munafik-baik laki-laki ataupun perempuan menemui dajjal. Syaikh al-Albani mengatakan, "hadis ini di riwayatkan oleh Imam Bukhari (I/466) dan lain-lain" saya ringkas, selengkapnya lihat buku Syaikh tersebut hal 116 pustaka Imam Asy-Syafi'i

selama ini kami tak pernah kecewa bila memahami secara lahiriah, dan begitu pula hadis-hadis tersebut. tentunya tergoncangnya Madinah karena dajjal memukul-mukul serambinya bisa di pahami secara lahiriah. yaitu pada saat tersebut dajjal sudah berubah dalam wujud aslinya. maka dari itu dajjal yang berjalan di antara dua potongan pemuda yang di bunuh terjadi ketika dia telah berubah dengan wujud aslinya bisa dipahami, hal ini karena dua potongan tubuh pemuda tersebut di pisahkan sejauh bidikan panah. maka dari itu seperti yang telah kami ungkapkan, bahwa tidak di katakan dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh pemuda tersebut, kecuali menunjukan bahwsanya keduanya (dajjal & dua bagian tubuh pemuda tersebut) berdekatan. tentunya di sini tinjau dari sisi dajjal yang sudah berubah wujud dengan wujud aslinya, dan tentunya bukan dari sisi manusia biasa. bila ini sudah di pahami maka kita bisa memahami apa yang Rosulullah sabdakan tentang dua bagian hadis yang terlihat aneh bila di padukan. yaitu dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh pemuda tersebut dan kedua potongan tubuh pemuda tersebut yang di pisahkan sejauh bidikan panah. bayangkan!, nabi Adam tingginya 60 hasta, lalu kita analogikan satu hasta 40 senti meter. 40 senti meter di kali 60 hasta = 24 meter. 24 meter ini kira-kira tingginya nabi Adam, lalu berapa tinggi dajjal yang Rosulullah mengatakan tidak ada Makhluk yang lebih besar dari nabi Adam sampai kiamat tiba. berapa tinggi dan besarnya dajjal hingga kota Madinah tergoncang sampai tiga kali ketika dajjal memukul-mukul bagian luar Madinah?! bahkan Tamim Ad-darri sendiri melihat langsung dajjal ketika dalam wujud aslinya, dan karenanya dia menemui rosulullah dan menyatakan keimananya {masuk Islam}

Kami kira sudah bisa di pahami, bahwa secara kronologi perjalanan dajjal berawal dari Ashfahan lalu menuju Madinah dan berakhir di Syam (Palestina). tetapi jangan salah paham, awal dari Ashfahan ini bukan awal dajjal keluar dari persembunyianya atau apapun kita menamakanya. awal dalam konteks ini dari Iraq dan sudah kami uraikan pada salah satu artikel. dari Iraq ini dajjal belum berubah wujud dengan wujud aslinya, dan tentunya masih berwujud sebagaimana wujud manusia pada umumnya.

sejauh dugaan yang ada, awal kemunculan dajjal ketika berubah wujud dengan wujud aslinya berawal di Ashfahan Iran. hadis keluarnya dajjal dari Ashfahan yang diikuti oleh 70 ribu orang yahudi adalah isyarat bahwa dari Ashfahan dajjal telah atau mulai berubah dengan wujud aslinya. sisi kesimpulanya di ambil dari hadis yang lain yang mengabarkan bahwa dari Ashfahan tersebut menuju Madinah hingga akhirnya di Syam. dalam hadis yang lain ketika Isa ibnu Maryam telah usai shalat subuh menjadi imam ( di Palestina) lalu keluar dan mendapati dajjal dengan 70 ribu orang yahudi Ashfahan. inilah titik-titik isyarat yang mengindikasikan bahwa dajjal sudah berubah wujud dengan wujud aslinya di Ashfahan. secara kronologis perjalanan dajjal ketika keluar dari Ashfahan sudah sangat jelas. dalam riwayat lain dajjal menunggangi keledai yang pincang dari Ashfahan, namun hadisnya bermasalah. dalam riwayat yang mudalis juga dapat di simpulkan dengan hadis-hadis yang lain bahwa dari Ashfahanlah dajjal sudah berubah wujud. kalaupun hadis keledai tersebut mudalis, tetapi percampuran hadis yang cukup jelas yang  terjadi pada hadis mudalis tersebut terindikasi hanya pada Shalatnya Isa ibnu Maryam yang menjadi makmum di Palestina. sedangkan yang jelas-jelas shahih beliau menjadi makmum terjadi di Damaskus, sedangkan ketika di PALESTINA beliau menjadi Imam shalat subuh. memang secara umum matan-matan yang ada pada riwayat mudalis tersebut di kuatkan pada hadis-hadis yang lain secara terpisah-pisah. sedangkan mengenai keledai kami tidak menjumpai ada hadis lain yang jelas-jelas shahihnya, tetapi hadis ini isnadnya shahih.

tetapi dugaan terkuat yang bisa di ambil memang dari Ahsfahan dajjal sudah mengendarai keledai yang jarak antara kedua telinganya empat puluh hasta. hadis keledai ini dapat di lihat pada buku Kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuh-nya hal 88-90 pustaka Imam Asy-Syafi'i atau pada pustaka Azzam dengan judul Isa vs dajjal.

DAJJAL HANYA MAMPU MEMBUNUH

dalam hadis-hadis di kabarkan bahwa dajjal membunuh pemuda tersebut dan kemudian membangkitkan atau menghidupkan. sejauh yang kami ketahui semuanya sepakat bahwa dajjal mampu membunuh dan menghidupkan. tetapi ada alasan lain bagi kami untuk mengatakan bahwa dajjal hanya membunuh dan tentu tidak dapat menghidupkan. memang secara lahiriah dajjal-lah yang menghidupkan pemuda tersebut, tentunya dengan izin Allah, atau bahasa lainya Allah membiarkan dajjal menghidupkan pemuda tersebut, dengan konteks di nisbatkan pada dajjal. tetapi bukan pada konteks ini yang kami maksudkan, tetapi benar-benar Allah-lah yang menghidupkan pemuda tersebut dengan konteks di nisbatkan pada Allah. lalu bagaimana dengan makna lahiriah tersebut.

oleh karena itulah kami ingin mendudukan permasalahan pada tempatnya. ketika dajjal membunuh dan kemudian menghidupkan kembali, maka pada saat atau sebelum di hidupkan kembali ada masa bagi ruh untuk menetap, apakah kita menamakanya alam barzah atau apa, yang jelas ada tempatnya bagi ruh pemuda tersebut. ketika dajjal menghidupkan pemuda tersebut, Allah memberikan kuasa pada dajjal untuk menguasai ruh tersebut untuk menyatukan kembali pada jasadnya, atau bahasa lainya menghidupkan dan di nisbatkan perbuatan tersebut pada dajjal. entah ilmu dajjal tersebut mendapatkanya dari jin atau iblis, yang jelas konteksnya Allah mengizinkan atau membiarkan dajjal memiliki kemampuan untuk menghidupkan manusia walau hanya pada pemuda tersebut. inilah yang hati kami tak merasa tenang.

kedua, di hidupkanya kembali pemuda tersebut yang secara lahiriah di nisbatkan pada dajjal, maka pada hakekatnya di hidupkanya kembali pemuda tersebut benar-benar kejadian yang sesungguhnya, yang tak di inginkan dajjal, yang pada dasarnya dajjal mengetahui bahwa yang di inginkanya hanyalah syetan yang menjelma sebagai pemuda tersebut. jika bingung maka kami ungkapkan dengan mengingat kembali dari apa yang kami tuliskan panjang lebar tentang fitnah dajjal diatas.

Kami yakin anda sudah membaca dengan baik artikel ini dari awal. maka dari itu kami tidak akan mengulang hadis-hadisnya, kami kira cukup untuk mengungkapkan bagian hadisnya saja walaupun secara bebas, insya Allah anda bisa memahami dengan baik. seperti yang di kabarkan dalam suatu hadis bahwa di antara fitnah dajjal yang spektakuler ia akan menguji pada manusia dengan membangkitkan orang tuanya. lalu syetan akan menjelma sebagai orang tuanya orang yang diuji oleh dajjal. lalu syetan tersebut yang telah menjelma akan mengatakan bahwa dajjal adalah tuhan. maka denganya orang-orang akan mengakui dajjal adalah tuhan. dan hal ini bisa di konversikan pada selain orang tuanya, misalnya binatangnya. setidaknya ada hadis-nya walau tidak kami tuliskan di sini. jika syetan bisa menjelma pada orang tuanya, maka tidak ada alasan syetan tidak bisa menjelma pada yang lainya.

fitnah tersebut dapat kita korversikan pada kisah pemuda yang di bunuh lalu dibangkitkan. tentunya di sini fitnahnya di fokuskan pada pengikut dajjal. karena apa?! karena pemuda tersebut tetap tak mengakui dajjal sebagai tuhan. maka karenya dajjal membunuhnya lalu menghidupkan kembali, yang bila di lihat pada fitnah pada orang-orang awam tersebut maka bisa di istimbatkan bahwa maksud dajjal sesungguhnya bukan menghidupkan pemuda tersebut secara hakiki. namun yang di kehendaki dajjal adalah supaya syetan yang menjelma sebagai pemuda tersebut sebagaimana penjelmaan syetan pada orang tua ( bapak ibu)  dari orang yang di ujinya. bila dalam kasus ini syetan menjelma sebagai orang tua mereka, tetapi pada kasus pemuda yang di inginkan yaitu syetan menjelma sebagai pemuda tersebut. persamaanya terletak pada substansi pembuktian dajjal pada orang-orang yang di fitnahnya/pengikut dajjal. artinya jika kita berpikir secara mendalam maka ketika dajjal bertanya pada pemuda tersebut setelah di bangkitkan, maka jawaban pemuda tersebut membuat terkejut. karena apa, karena yang di inginkan dajjal adalah syetanya-lah yang menjelma sebagai pemuda tersebut, namun Allah berkehendak lain dengan membangkitkan pemuda tersebut. insya Allah bisa di tebak bahwa sesungguhnya dajjal pada saat itu terkejut, dan ketika hendak membunuh kembali Allah melindungi pemuda tersebut dengan tembaga yang melindunginya dari upaya dajjal yang hendak menyembelihnya kembali. karena tidak mampu maka dajjal melemparkan pemuda tersebut pada nerakanya. bagaimana caranya Allah mendatangkan tembaga tersebut, maka ini diluar kemampuan kita untuk membayangkanya. begitu pula ketika dajjal memfitnah orang-orang dengan membangkitkan orang-orang tua mereka dengan mengutus syetan untuk menjelma sebagai otang tua mereka. kita tidak mengetahui bagaimana awal kehadiran orang tua mereka sebagaimana kita juga tidak mengetahui bagaimana cara Allah menghadirkan tembaga guna melindungi pemuda tersebut. tetapi kita mengimani apa apa yang Rosulullah kabarkan. jika pengkabarkan beliau ditolak hanya gara-gara akal kita tidak mampu menjangkaunya, maka kitapun mungkin akan mempertanyakan keengganan iblis ketika di suruh bersujud pada bapak kita. apa salah iblis, bukankah dia tidak mau menyembah kecuali pada Allah saja. maka dari itu ada orang yang sampai menganggap iblis paling bertauhid karena penolakanya. itulah orang yang hanya menerima dengan logikanya semata. dan cara iblis ini juga dipakai pada kebanyakan manusia ketika mereka tidak mau menerima petunjuk rosulullah, yaitu dengan logika semata, wallaupun derajat mereka dimata manusia adalah ulama, ahli ilmu dan bahkan ada yang benar-benar ulama.

Kami tidak mempertanyakan hadis pemuda tersebut shahih atau tidak, karena memang shahih. tetapi melihat dari apa-apa yang dilakukan dajjal dengan bala tentara syetanya ketika menipu manusia maka darinya bisa di ambil suatu pelajaran bahwa sesungguhnya yang di kehendaki dajjal adalah agar syetan menjelma sebagai pemuda tersebut yang denganya akan mengatakan pada manusia-manusia pengikut dajjal bahwa syetan yang menjelma pemuda tersebut akan menyatakan keimananya pada dajjal. tentunya dalam padangan manusia-manusia pengikut dajjal yang mengatakannya adalah pemuda tersebut. inilah letak isyarat bahwa sesungguhnya dajjal tidak mampu menghidupkan manusia. kebanyakan kita hanya salah paham, bukanya tidak hormat pada para ulama, namun uraian yang kami jelaskan insya Allah bisa anda mengerti dengan baik, insya Allah. maka dari itu ada hadis yang mengabarkan bahwa yang menghidupkan kembali pemuda tersebut adalah Allah, meskipun hadisnya belum tentu shahih. tetapi pada dasarnya hanya Allah saja yang mampu menghidupkan manusia.

jika dajjal memiliki ilmu yang dapat membangkitkan orang mati, maka hal ini perlu bukti/dalil yang shahih dan sharih/jelas tersendiri. yang ada hanyalah kesalahpahaman manusia saja yang menisbatkan kemampuan tersebut pada dajjal. secara logika bisa saja dajjal memilki kemampuan tersebut bila Allah menghendaki. dan kita bisa menangkap jalan ceritanya bila pemuda tersebut hidup kembali, maka dajjal berharap bahwa pemuda tersebut akan beriman. tetapi secara logika pula dajjal hanya bisa mematikan, dan secara logika pula dajjal bisa menerapkan cara yang sama yang di tujukan pada orang-orang awam pada umumnya dengan cara yaitu mengutus syetan agar menjelma orang yang sudah mati, dan pada pemuda tersebut syetan menjelma sebagai pemuda tersebut, dan akan mengatakan apa yang di inginkan dajjal, dan dalam pandangan para pengikut dajjal yang di lihat adalah pemuda tersebut. dan secara logika pula hal ini yang lebih logis, realistis, mudah di pahami, dan pada dasarnya tidak ada satu makhluk pun yang mampu menghidupkan manusia.

Kami akan ikuti pendapat bahwa dajjal dapat menghidupkan manusia walau hanya satu orang jika dalil nya jelas makna nya, dengan syarat tidak ada hadis lain yang bisa di ambil suatu pelajaran seperti kisah syetan yang menjelma sebagai manusia. Maka dari itu, pendapat bahwa dajjal mampu menghidupkan manusia tidak ada bukti nya sama sekali, yang ada hanya kesalahpahaman saja. Hadis yang mengabarkan dajjal mampu menghidupkan manusia walau hanya pada pemuda tersebut tidak layak untuk menetapkan dajjal mampu menghidupkan manusia. maka dari itu kami perlu dalil tersendiri yang shahih pula dan jelas maknanya bahwa dajjal memiliki ilmu atau kemampuan untuk menghidupkan. yang kami maksudkan disini adalah apabila dajjal memiliki kemampuan tersebut, maka tentunya hal ini atas izin Allah. konteks izin di sini bukan secara lahiriah, tetapi kiasan. atau bahasa lainya Allah membiarkan dajjal memiliki kemampuan tersebut. oleh karena itu dan dari contoh fitnah yang ditujukan pada orang-orang awam dan juga dari apa-apa yang kami uraikan, maka sesungguhnya dajjal tidak memiliki kemampuan untuk menghidupkan manusia. yang ada hanya pemahaman dari kebanyakan para ulama dalam menginterprestasikan kisah dajjal dengan pemuda tersebut.

MISTERI PERNYATAAN PEMUDA YANG DIBUNUH DAJJAL.

sekarang kami akan membawa anda untuk menelusuri atau menyingkap latar belakang perkataan pemuda tersebut yang di tujukan pada orang-orang yang mengikuti dajjal. hal ini terjadi ketika pemuda tersebut telah di hidupkan kembali oleh "dajjal" tentunya di sini menurut pandangan manusia yang mengikuti dajjal.

     .. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mu`minin menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya: 'Kau mau kemana? ' mu`min itu menjawab: 'Hendak ke orang yang muncul itu.' Mereka bertanya: 'Apa kau tidak beriman pada tuhan kami? ' mu`min itu menjawab: 'Rabb kami tidaklah samar.' Mereka berkata: 'Bunuh dia.' Lalu mereka saling berkata satu sama lain: 'Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.' Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mu`min melihatnya, ia berkata, 'Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Lalu Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, 'Ambil dan belahlahlah dia.' Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya: 'Apa kau tidak beriman padaku? ' mu`min itu menjawab: 'Kau adalah Al Masih pendusta? ' lalu Dajjal memerintahkannya digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata: 'Berdirilah, ' tubuh itu pun berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya: 'Apa kau beriman padaku? ' ia menjawab: 'Aku semakin mengetahuimu.' Setelah itu pemuda tersebut berkata: 'WAHAI SEKALIAN MANUSIA, SESUNGGUHNYA TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DILAKUKAN SEPERTI INI SETELAHKU.' Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan ke surga." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung disisi Rabb seluruh alam."Shahih Muslim no 5230.

Kami kutip hadis ini dari android apps via playstore, shahih muslim nama apps-nya & bisa dikunjungi di  www.girfa.com. ada dalam redaksi teks terjemahan ini yang kami kira ada kesalahan ketik atau semisalnya. Hal ini pada kalimat "Selanjutnya Dajjal bertanya padanya: 'Apa kau beriman padaku? ' ia menjawab: 'Aku semakin mengetahuimu.' {Setelah itu Dajjal berkata}: 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.' Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih," coba anda perhatikan kalimat tersebut seluruhnya, dan perhatikan kalimat yang saya tandai dalam kurung tersebut. Jika memperhatikan kalimat sebelum dan sesudahnya, maka kami yakin ini adalah kesalahan pengetikan saja atau semisalnya. Makanya kami rubah langsung diatas dengan kalimat

     "{Setelah itu pemuda tersebut berkata}: 'WAHAI SEKALIAN MANUSIA, SESUNGGUHNYA TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DILAKUKAN SEPERTI INI SETELAHKU.' kami kira hal ini mudah dimengerti, dan seperti itulah dari berbagai sumber baik itu buku, ebooks, dan ceramah para ustad. dan dari susunan kalimat saja sudah terlihat janggal, semoga bisa dimaklumi.

Kita tinggalkan hal tersebut, dan sekarang coba anda perhatikan hadis tersebut, kususnya apa yang di katakan pemuda tersebut setelah di hidupkan kembali. sekali lagi di hidupkan disini tidak seperti yang di inginkan dajjal. karena yang di inginkan dajjal adalah syetan-nya agar menjelma sebagai pemuda yang di bunuh tersebut. hal ini tentunya agar syetan yang menjelma tersebut agar menyatakan apa-apa yang di inginkan dajjal, agar denganya para pengikut dajjal semakin beriman atau mungkin tepatnya agar tidak menggoyahkan keyakinan mereka bahwa dajjal adalah tuhan. tetapi Allah berkehendak lain dengan membangkitkan pemuda tersebut agar menunjukan kedustaan dajjal. walaupun demikian adanya orang-orang yang mengikuti dajjal tetap buta mata dan buta mata hatinya. artinya bila ada orang mukmin lain di situ, ketika pemuda tersebut mampu beradu argumen niscaya dapat melihat gestur dajjal yang menampakan keterkejutan. apa yang di katakan pemuda tersebut yang telah kami tandai dengan memakai huruf besar semua, dari mana dia bisa mengetahui bahwa dajjal tidak akan mampu berbuat seperti apa yang di lakukan pada dirinya. yaitu membunuh dan membangkitkan kembali pada orang lain?. dalam hadis yang lain juga di kabarkan bahwa pemuda tersebut wajahnya berseri-seri ketika baru saja di bangkitkan. ini menunjukan pemuda tersebut mengetahui dan sadar bahwa dirinya baru di bangkitkan dari kematian, dan lebih dari itu bila nanti kami menunjukan hadis yang mungkin dhaif, namun padanya bisa di istimbatkan seperti halnya pada uraian tentang sufyani. dan insya Allah pemuda tersebut mengetahui hakekat siapa yang dapat membangkitkan yang sesungguhnya.

untuk memecahkan tanda tanya tersebut, maka kita perhatikan saja hadis-hadis yang mengabarkan turunya Isa ibnu Maryam di Damaskus yang kemudian menjadi atau ikut Shalat sebagai makmum di belakang Al-Mahdi.

     ....Maka turunlah Isa di menara putih di sebelah timur damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang di celup dengan waras dan dan za`faran* ketika imam mereka [al-mahdi] telah maju untuk memimpin shalat shubuh, tiba-tiba munculah Isa ibnu Maryam di tengah-tengah mereka. maka imam tersebut kemudian mundur ke belakang untuk memberikan kesempatan Isa memimpin shalat.** maka pemimpin mereka (Al-mahdi) berkata kepada Isa: kemarilah, jadilah imam jama'ah shalat kami*** wahai ruh Allah! majulah dan shalatlah**** maka Isa pun merangkul pundaknya seraya berkata kepadanya:** tidak, sebab sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian lainya. ini sebagai bentuk penghormatan Allah kepada umat ini*** majulah dan pimpinlah shalat ini, sebab imam itu di tegakan untukmu.** kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. ketika Isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal****


* shahih muslim. Kami kutip dari buku yaumul qiyamah hal 327 qisthi press
** HR. Ibnu majah. di kutip dari buku kisah dajjal hal 54 pustaka Imam Asy-Syafii
*** kisah dajjal hal 125 syaikh al-albani mengatakan hadis ini diriwayatkan dalam kitab ash-shahihah
**** Kisah dajjal hal 124 syaikh Al-albani mengatakan hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dan al-Hakim.

sekarang coba anda renungkan hadis-hadis tersebut yang sudah kami rangkai menjadi suatu kronologis peristiwa perbincangan antara Al-Mahdi dengan Isa ibnu Maryam menjelang Shalat subuh di Damaskus. Hadis-hadis tersebut ada beberapa namun satu kisah, yaitu kisah futuristik perbincangan Al-Mahdi dan Isa ibnu Maryam. Hadis ini memuat dua konteks, pertama adalah konteks kabar dari Rosulullah bahwa akan terjadi suatu dari salah satu tanda-tanda kiamat sudah dekat, yaitu perbincangan Al-Mahdi dan Isa ibnu Maryam tersebut. Pertanyaan di sini adalah, seperti yang kita ketahui dari hadis-hadis tersebut, yang memberi kabar akan perbincangan Al-Mahdi dan Isa ibnu Maryam, maka salah satu sikap Al-Mahdi yaitu mundur dari posisinya selaku imam sholat subuh untuk mempersilahkan Isa ibnu Maryam untuk menggantikan posisinya, maka pertanyaanya dari mana atau kenapa beliau bersikap seperti itu? Jawabanya adalah dari hadis-hadis tersebut. Maksudnya, di lihat dari satu sisi hadis-hadis tersebut adalah kabar, dan di lihat dari sisi yang lain hadis-hadis tersebut adalah arahan atau petunjuk untuk Al-Mahdi agar bersikap seperti yang tergambarkan dari hadis-hadis tersebut. Jika belum paham juga, kami uraikan lebih gamblang lagi. Terlepas masa-masa kedatangan Al-Mahdi di masa ini atau nanti, atau masa tersebut ratusan lagi atau ribuan lagi, maka seseorang yang nantinya di baiat, yaitu Al-Mahdi pada saat belum di baiat, beliau sudah terbiasa pada hadis-hadis akhir zaman dan termasuk hadis-hadis tersebut. Artinya di sini, ketika beliau sudah di baiat dan sampai pada masa-masa ketika menjelang sholat subuh, dan terjadilah apa yang harus terjadi, yaitu hadirnya Isa ibnu Maryam pada saat tersebut, maka Al-Mahdi akan bersikap seperti yang tergambarkan pada hadis-hadis tersebut {perbincangan dengan Isa ibnu Maryam}. Atau dengan kata lain hadis-hadis tersebut mengandung suatu arahan dari Rosulullah untuk Al-Mahdi agar mengikuti apa-apa yang termaktub pada hadis-hadis tersebut. Artinya satu hadis mengandung dua makna, pertama bersifat kabar, dan kedua mengandung isyarat tersembunyi, atau suatu arahan untuk Al-Mahdi. Jadi, jika beliau sekarang sudah ada, insya Allah beliau sudah terbiasa atau mengetahui hadis-hadis tersebut, dan ketika masa-masa tersebut datang, beliau akan bersikap seperti yang beliau ketahui dari hadis-hadis tersebut. Inilah yang kami maksudkan satu hadis mencakup dua konteks. Sekalipun tanpa andanya hadis-hadis tersebut, Insya Allah Al-Mahdi akan bersikap tak jauh dari seperti itu, namun begitu beda halnya bila sudah ada hadis-hadis tersebut dan beliau sudah mengetahuinya, maka sikap beliau ketika menghadapi keadaan tersebut tidak akan bingung atau bisa jadi beliau benar-benar menolak untuk menjadi imam sholat subuh tersebut.

Sekarang kita kembali pada hadis tentang pemuda yang dibunuh oleh dajjal lalu dihidupkan kembali. Bila anda sudah memahami dari kisah perbincangan Al-Mahdi dan Isa ibnu Maryam tersebut, maka kisah tersebut kita konversikan atau kita terapkan pada kisah pemuda yang di bunuh dajjal tersebut lalu di hidupkan kembali, dan kita insya Allah akan dapat menjawab pertanyaan, dari mana pemuda tersebut mengetahui bahwa dajjal tidak akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan padanya. Yaitu membunuh dan di hidupkan kembali.? Maka jawabanya tak berbeda dengan kisah perbincangan Al-Mahdi dan Isa ibnu Maryam tersebut.

Yaitu pemuda tersebut mengetahui dari hadis tersebut. Hadis tersebut {kisah pemuda tersebut} satu sisi adalah kabar, dan satu sisi lainya adalah petunjuk untuk pemuda tersebut. Satu hadis memuat dua konteks, konteks kabar akan hal tersebut, dan sekaligus memuat konteks untuk pemuda tersebut, yaitu suatu petunjuk atau arahan dan bahkan perintah untuknya, untuk berkata "WAHAI SEKALIAN MANUSIA, SESUNGGUHNYA TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DI LAKUKAN SEPERTI INI SETELAHKU"

Semoga anda mudah memahaminya, tetapi kami ulang-ulang lagi agar anda memahami apa yang kami inginkan dari kisah tersebut, dan bukan untuk anda sepakat dengan kami, silahkan anda menimbang dan mencerna dalam-dalam atas apa yang kami pahami.

Hadis tersebut, yaitu kisah pemuda yang di bunuh dajjal, dan kami yakin anda mengetahuinya. Jika anda membaca hadis tersebut, maka hadis itu berisi kabar akan di bunuhnya seorang pemuda oleh dajjal dan seterusnya. Namun andaikan tanda-tanda kiamat besar terjadi di masa ini dan anda di beri umur panjang hingga menjumpai fitnah dajjal, dan seandainya Allah menakdirkan anda adalah orang yang di bunuh dajjal, dan hingga tiba saat-saat anda berjumpa dengan pasukan dajjal, dan hingga anda di bawa kehadapan dajjal, dan hingga anda di mintai persaksian namun anda menolaknya, dan hingga akhirnya di bunuh dan kemudian di hidupkan kembali, dan hingga dajjal sekali lagi meminta persaksiaan anda tentang ketuhananya, dan saat tersebut anda teringat akan hadis ini, maka anda akan mengucapkan "WAHAI SEKALIAN MANUSIA, SESUNGGUHNYA TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DI LAKUKAN SEPERTI INI SETELAHKU" maka dalam keadaan tersebut, maka anda ada dalam posisi menjalani suatu petunjuk dan bahkan anda sedang menjalani perintah tersembunyi dari Rosulullah agar anda berkata "WAHAI SEKALIAN MANUSIA, SESUNGGUHNYA TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DI LAKUKAN SEPERTI INI SETELAHKU" inilah yang kami maksud dengan satu hadis memuat dua konteks.

Entahlah, semoga anda memahami apa yang kami inginkan. Mungkin kami kesulitan untuk memahamkan anda agar sesuai apa yang kami inginkan dari uraian ini. Tetapi bila anda mengikuti sesuai teks-teks yang saya ukirkan di sini, insya Allah tidak terlalu sulit. Kembali mengenai kisah tersebut. Yang kami inginkan dari uraian kisah tersebut adalah anda menyadari bahwa bisa jadi pemuda tersebut itu anda atau teman anda, atau siapa saja. Walaupun pada hakekatnya hanya satu orang yang akan menjalani takdir tersebut, namun kita tidak dapat memastikan siapa sesungguhnya pemuda tersebut. Seperti yang telah kami uraikan, bahwasanya hadis tersebut membuka peluang untuk siapa saja agar dapat memerankan diri sebagai pemuda tersebut. Bisa jadi anda yang akan menjalani takdir tersebut, bisa jadi orang lain yang sama-sama membaca artikel kami ini, dan bisa jadi siapa saja yang memiliki kriteria seorang pemuda, dan tidak harus masih membujang, dan tidak harus dari warga Madinah, dan tidak menutup kemungkinan dari negeri ajam. Jangan khawatir, akan kami uraikan disini semaksimal mungkin tentang pemuda tersebut, dan apa-apa yang terkait insya Allah. Tentunya kami harap anda jangan bosan bila ada kalimat-kalimat yang kami ulang-ulang, atau yang semisal. Yang kami minta dari anda adalah kecakapan anda dalam memahami apa yang kami maksudkan atau yang kami inginkan, insya Allah.

Kami yakin anda sudah mengetahui, bahwa ketika pemuda tersebut dibunuh dajjal dan kemudian di hidupkan kembali dan di panggilnya, maka "tiba-tiba si pemuda bangkit menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa." Shahih Muslim dari An-Nawwas ibn Sam'an. ada yang menerjemahkan berseri-seri dan yang semisal. Hal ini semuanya menggambarkan kesenangan pemuda tersebut ketika baru di bangkitkan oleh dajjal. Ingat! Di bangkitkan ini, atau di hidupkan ini adalah yang sesungguhnya, NAMUN HAKEKATNYA ALLAH YANG MENGHIDUPKAN. menghidupkan di sini bukanlah dajjal yang melakukanya, ini hanya pandangan manusia. Seperti yang telah kami uraikan sebelumnya, bahwa hakekatnya dalam hal ini sama dengan fitnah dajjal yang lain, yaitu ketika dajjal sebelumnya memfitnah, meminta persaksian dari orang-orang tentang ketuhananya. Maka seperti yang di sebutkan pada hadis-hadis yang lalu, bahwa dajjal akan membangkitkan orang tua dari orang yang di fitnahnya/diuji agar orang tua dari orang tersebut mengatakan pada anaknya bahwa dajjal adalah tuhan. Padahal hakekatnya orang tua tersebut, orang tua dari orang yang sedang di fitnah oleh dajjal adalah syetan utusan dajjal yang menjelma sebagai orang tua orang tersebut. Begitu juga pada kisah pemuda yang di bunuh dajjal tersebut, hanya saja dalam hal ini ada perbedaan namun pada hakekatnya fitnah yang sama. Yaitu pemuda yang di bunuh dajjal adalah benar-benar di bunuh, dan ketika pemuda tersebut di bangkitkan lagi, atau di hidupkan kembali, maka pada hakekatnya di sini dajjal menginginkan agar syetan menjelma sebagai pemuda tersebut seperti halnya syetan yang menjelma sebagai orang tua yang sudah mati lalu di hidupkan kembali agar orang yang di fitnahnya mempercayai pengakuan dajjal bahwa dirinya tuhan. lalu kurang apa lagi besarnya fitnah dajjal, bila orang tua dari orang yang sedang di fitnah atau diuji tersebut mengatakan bahwa dajjal adalah tuhan!. Padahal sebenarnya dia itu syetan yang sedang menjelma sebagai manusia yang sudah mati. Kaitanya dengan kisah pemuda tersebut, maka pada dasarnya yang di inginkan dajjal dengan menghidupkan kembali pemuda tersebut, adalah menginginkan syetan untuk menjelma sebagai pemuda tersebut, agar mengatakan bahwa dajjal adalah tuhan. Hal ini agar orang-orang yang telah mengikutinya semakin mempercayainya. Namun, Allah berkehendak lain, Allah benar-benar membangkitkan atau menghidupkan pemuda tersebut, dan Allah menginginkan melalui lisan Rosulnya agar pemuda tersebut mengatakan "WAHAI SEKALIAN MANUSIA, SESUNGGUHNYA TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DILAKUKAN SEPERTI INI SETELAHKU" tentunya hal ini mencakup dan bahkan yang utama untuk mematahkan hujjah dajjal tentang pengakuanya. Namun mata hati yang buta tidak akan sanggup menerima fakta yang ada, yaitu dengan tidak di kabarkan bagaimana reaksi dari orang-orang pengikut dajjal pada saat tersebut, maka hal ini mengisyaratkan bahwa mereka tidak terpengaruh dengan perkataan pemuda tersebut, atau sikap pemuda tersebut yang tetap dan semakin mantap bahwa dajjal ini memang DAJJAL. jadi, sesungguhnya dajjal memang tidak bisa menghidupkan, yang ada dalam hal ini dan kususnya dalam masalah pemuda tersebut hanyalah kesalah pahaman saja, maka tidak mengherankan bahwa menghidupkan pemuda tersebut di nisbatkan pada dajjal. Wajar, karena hal ini hanya melihat dari sisi kisah pemuda tersebut saja, dan seandainya melihat dari sisi yang lain, dari kisah fitnah syetan yang menjelma manusia, maka kami kira kesalahpahaman tersebut tidak akan terjadi. Hikmahnya dalam konteks yang di inginkan dajjal sama, yaitu agar orang-orang percaya bahwa dirinya adalah tuhan.


Wallahu a'lam, semoga apa yang kami uraikan ini benar disisi Allah, jika salah maka kesalahan tersebut kembali pada kami dan syetan yang membisikan pada relung hati yang paling dalam. Jika benar, maka tentunya Allah-lah yang menunjukan kebenaran tersebut.

Mengenai keceriaan, atau wajah yang nampak berseri-seri nan tertawa tersebut, yang mana hal ini di karenakan pemuda tersebut di hidupkan kembali " Kemudian dajjal memanggilnya. Tiba-tiba si pemuda bangkit {dari kematianya} menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa... Shahih Muslim} maka insya Allah bisa di simpulkan, karena hal ini, pemuda tersebut sudah mendapatkan tafsir kejadian atas dirinya sendiri. Apa yang kami maksudkan di sini?! Yang kami maksudkan sama hal-nya dengan konteks kedua dari perkataan pemuda tersebut. artinya disini karena pemuda tersebut, dan andai pemuda tersebut itu anda, maka jauh-jauh hari memang pemuda tersebut telah mendambakan agar memerankan diri sebagai pemuda yang di bunuh tersebut. Bila mana tidak demikian adanya, maka ketika pemuda tersebut di hidupkan oleh "dajjal" maka belum tentu dan bahkan tidak mungkin dia akan tersemyum/berseri-seri/ceria/tertawa. Maka dari itu sudah pasti hal ini memuat dua konteks, konteks kabar dan sekaligus konteks reaksi dari apa yang sudah terwujud dari apa yang dia damba, yaitu mengharapkan agar apa yang di sabdakan Rosulullah mengenai pemuda yang dibunuh dajjal adalah dirinya.

Kemudian apa dia merasa sakit ketika dibunuh oleh dajjal {baik itu langsung atau melalui orang yang di perintah oleh dajjal}?! Wallahu a'lam, insya Allah tidak. seperti halnya hadis yang mengabarkan bahwa orang yang mati syahid tidak merasakan sakitnya kematian kecuali seperti di gigit semut, apa lagi nilai persaksian ini yang Rosulullah berkata bahwa pemuda ini nilai persaksianya paling agung di sisi Allah. {Keyakinanya bahwa makluk didepanya adalah dajjal}

Kemudian bagaimana keadaan ruh pemuda tersebut sesaat sebelum di hidupkan kembali oleh "dajjal"
Untuk hal ini kita lihat hadis berikut ini yang dengan-nya bisa di ambil suatu pelajaran dan kesimpulan tentang pemuda tersebut, insya Allah.

     Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Sa'id dari Bapaknya bahwa dia mendengar dari Abu Sa'id AL Khudriy radliallahu 'anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda: "Jika jenazah di letakkan lalu dibawa oleh para orang-orang di atas pundak mereka, jika jenazah tersebut termasuk orang shalih (semasa hidupnya) maka (jenazah tersebut) akan berkata; "Bersegeralah kalian (membawa aku). Dan jika ia bukan dari orang shalih, maka dia akan berkata kepada keluarganya; "Celaka, kemana mereka akan membawanya?. Suara jenazah itu akan di dengar oleh setiap makhluq kecuali manusia dan seandainya ada manusia yang mendengarnya tentu dia akan jatuh pingsan". Shahih Bukhari no 1232

Dalam konteks mayat dalam hadis tersebut, ketika dia sedang di bawa menuju quburnya, dan saat-saat tersebut ternyata keadaan ruh mayat tersebut mengetahui atau menyadari keadaanya. lalu apa yang menghalangi dia {pemuda} yang dibunuh "dajjal' untuk mengetahui atau menyadari keadaanya saat sebelum di hidupkan kembali?! Maka jangan heran bila pemuda tersebut di hidupkan kembali, maka "tiba-tiba si pemuda bangkit menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa." Shahih Muslim dari An-Nawwas ibn Sam'an. Artinya dia menyadari dengan sebaik-baiknya keadaanya, yaitu sudah terbunuh, mengetahui dirinya ketika ruh-nya telah terpisah dari jasadnya, dan mengetahui dengan yakin ketika dia di hidupkan kembali. Oleh karenanya ketika dia di hidupkan kembali ia " bangkit menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa." Shahih Muslim dari An-Nawwas ibn Sam'an. Apa lagi dia sebelumnya sudah mengetahui hadis ini, yaitu hadis yang bercerita tentang dirinya, wallahu a'lam. Silahkan anda berjalan-jalan dalam benak dan pikiran anda untuk merenungkan kisah ini, semoga Allah memahamkan anda.

 Kami kira kami sudah menjelaskan atau menguraikan kisah pemuda tersebut, namun ini belum berakhir seperti berakhirnya cara berpikir kebanyakan manusia ketika membaca dan memahami sabda Rosulullah "Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung disisi Rabb seluruh alam." Shahih Muslim no 5230.

Sebelum mengurai apa yang kami maksudkan tersebut, ada baiknya kita memperhatikan sabda Rosulullah berikut ini "Tiba-tiba si pemuda bangkit menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa. Ketika itu, tiba-tiba Allah mengutus Isa bin Maryam. Ia (Isa) turun dan mendarat di menara putih di sebelah timur Damaskus" Shahih Muslim. Di sini di kabarkan bahwa Isa ibnu Maryam turun di kota damaskus ketika pemuda yang di bunuh dajjal sudah di hidupkan kembali. Ingat yang menghidupkan adalah Allah, kami sudah menguraikan dan jangan sampai tidak paham. Artinya disini, pemuda yang di bunuh dajjal tersebut terjadi ketika waktu subuh. Dari mana kesimpulan ini, maka hal ini bisa di ambil dari hadis-hadis berikut ini.


      ....Maka turunlah Isa di menara putih di sebelah timur damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang di celup dengan waras dan dan za`faran* ketika imam mereka [al-mahdi] telah maju untuk memimpin SHALAT SUBUH, tiba tiba munculah Isa ibnu Maryam di tengah-tengah mereka. maka imam tersebut kemudian mundur ke belakang untuk memberikan kesempatan Isa memimpin shalat.** maka pemimpin mereka (Al-mahdi) berkata kepada Isa: kemarilah, jadilah imam jama'ah shalat kami*** wahai ruh Allah! majulah dan shalatlah**** maka Isa pun merangkul pundaknya seraya berkata kepadanya:** tidak, sebab sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian lainya. ini sebagai bentuk penghormatan Allah kepada umat ini*** majulah dan pimpinlah shalat ini, sebab imam itu di tegakan untukmu.** kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. ketika Isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal****


* shahih muslim. saya kutip dari buku yaumul qiyamah hal 327 qisthi press
** HR. Ibnu majah. di kutip dari buku kisah dajjal hal 54 pustaka Imam Asy-Syafii
*** kisah dajjal hal 125 syaikh al-albani mengatakan hadis ini diriwayatkan dalam kitab ash-shahihah
**** Kisah dajjal hal 124 syaikh Al-albani mengatakan hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dan al-Hakim.

dari hadis-hadis tersebut dapat di simpulkan bahwa Nabi Isa ibnu Maryam turun ke dunia ini pada waktu SUBUH, oleh karena itu bisa di simpulkan waktu peristiwa terbunuhnya pemuda yang di bunuh dajjal dan di hidupkan kembali terjadi pada waktu SUBUH atau menjelang waktu SUBUH. karena riwayat ibnu Sam'an mengatakan "Tiba-tiba si pemuda bangkit menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa. KETIKA ITU, tiba-tiba Allah mengutus Isa bin Maryam. Ia (Isa) turun dan mendarat di menara putih di sebelah timur Damaskus" dan keterangan dari hadis-hadis tersebut Nabi Isa ibnu Maryam turun dan shalat subuh dibelakang Al-Mahdi, wallahu a'lam. tetapi riwayat yang menjelaskan turunya beliau tidak di jelaskan terjadi pada waktu yang mana. Hanya saja riwayat-riwayat shalat subuhnya beIiau dibelakang Al-Mahdi sepertinya mengisyaratkan bahwa turunya beliau pada waktu subuh.

Sampai pada titik ini kami sudah menguraikan bahwa kedatangan pemuda tersebut untuk menemui dajjal yang saat itu dajjal sudah ada di depan Madinah. dan ketika dia sudah melihat langsung dajjal itu seperti apa, maka dia langsung berucap "Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." dan saat-saat tersebut dajjal sudah berubah wujud dengan wujud aslinya yang mana Rosulullah mengatakan tidak ada makhluk yang lebih besar dari dajjal, sejak di ciptakanya bapak kita hingga kiamat tiba, dan tinggi bapak kita adalah 60 puluh hasta atau kurang lebih 24 meter. Lalu berapa tinggi dan besarnya dajjal, yang mana Rosulullah telah mengatakan tidak ada makhluk yang lebih besar darinya. Dalam hadis di kabarkan bahwa pemuda tersebut dibunuh dengan cara di belah dua, yang kedua belahan tubuh tersebut di pisahkanya sejauh bidikan panah. dalam hadis juga di kabarkan bahwa dajjal berjalan di antara kedua potongan tubuh tersebut, dan sudah di pisahkanya sejauh bidikan anak panah. Maka tidak di katakan dajjal berjalan diantara kedua potongan tubuh tersebut, kecuali kedua potongan tubuh tersebut dekat dengan dajjal. Sedangkan kedua potongan tubuh tersebut di pisahkanya sejauh bidikan anak panah. Oleh karena itu bisa disimpulkan dan di pastikan, bahwa saat-saat tersebut dajjal sudah berubah wujud dengan wujud aslinya, yang mana Rosulullah telah mengatakan tidak ada makhluk yang lebih besar dari dajjal, dan tingginya bapak kita 60 hasta. lalu berapa besar dan tingginya dajjal, yang mana KOTA MADINAH bergetar ketika dajjal memukul-mukul bagian luar MADINAH. kita juga sudah mengetahui tabir dari perkataan pemuda tersebut setelah dia dihidupkan kembali, dan juga tanda tanya, tanda tanya yang lainya, bahwasanya pemuda tersebut sudah berharap sebelum peristiwa tersebut agar dia di takdirkan memerankan apa yang Rosulullah kabarkan tentang pemuda yang di bunuh dajjal. Kita juga sudah mengetahui hakekat sebenarnya dari apa yang di saksikan manusia, yaitu menghidupkan kembali pemuda tersebut. Bahwa sesungguhnya yang menghidupkan pemuda tersebut adalah Allah. Dan kita juga sudah mengetahui hikmah apa yang di inginkan dajjal ketika menghidupkan kembali pemuda tersebut. Namun apa yang di saksikan manusia para pengikut dajjal saat itu adalah sebenar-benar menghidupkan manusia, yang di sangka dajjal yang menghidupkanya, namun pada hakekatnya Allah lah yang menghidupkanya. Dan jika ada orang mukmin lain selain pemuda tersebut, niscaya akan melihat gestur dari apa-apa yang nampak pada dajjal tentang keterkejutanya, yaitu apa yang di inginkanya syetan untuk menjelma pemuda tersebut, namun ternyata Allah benar-benar menghidupkanya. dan ketika dia mencoba untuk membunuh kembali pemuda tersebut, Allah menghalang-halanginya dengan perak yang menutupi bagian tubuh pemuda tersebut agar terhindar dari pedang kematian. Dan apa dan bagaimana kisah selanjutnya dari pemuda tersebut setelah Allah menyelamatkanya dari kematian yang kedua?!

MELACAK JEJAK PEMUDA YANG DI BUNUH DAJJAL HINGGA HARI JUM'AT

Sekarang kami akan membawa anda untuk menelusuri jejak-jejak pemuda tersebut setelah peristiwa tersebut. Anda heran! Insya Allah tidak akan lagi bila anda mau melihat, memperhatikan, dan mencerna dalam-dalam dari apa-apa yang insya Allah akan kami uraikan.

Perlu anda ingat baik-baik tentang hal-hal berikut ini.
1.bahwasanya pemuda tersebut di bunuh dajjal dan di hidupkan kembali oleh dajjal, dan tentunya anda sudah mengetahui hakekat sebenarnya dari peristiwa tersebut.

2.bahwasanya dajjal berusaha membunuhnya kembali, namun Allah melindunginya dengan cara memberi tirai perak atau yang semisal, yang denganya dajjal tidak mampu membunuhnya kembali dengan pedang.

3.kemudian dajjal melemparkan pemuda tersebut kedalam nerakanya, setelah dia gagal membunuhnya kembali dengan pedang.
Sekarang perhatikanlah hadis-hadis berikut ini.

     Hadis pertama: Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, teks miliknya, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul malik bin Umair dari Rib'I bin Hirasy dari Hudzaifah dari nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang Dajjal: "Sesungguhnya bersamanya ada air dan api, apinya adalah air dingin dan airnya adalah api, karena itu janganlah kalian binasa." Abu Mas'ud berkata: Aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Shahih Muslim no 5224

     Hadis kedua: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Syu'aib bin Shafwan dari Abdulmalik bin Umair dari Rib'I bin Hirays dari Uqbah bin Amru Abu Mas'ud Al Anshari berkata: Aku pergi bersamanya untuk menemui Hudzaifah bin Al Yaman, lalu Uqbah berkata padanya: Ceritakanlah kepadaku apa yang kau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang Dajjal! Ia berkata: Dajjal muncul bersama air dan api. Yang di lihat manusia berupa air adalah api yang membakar dan yang di lihat manusia berupa api adalah air dingin tawar. Siapa pun di antara kalian yang menjumpainya, hendaklah memilih yang terlihat seperti api, karena sesungguhnya itu adalah air tawar yang baik. Uqbah berkata: Aku pernah mendengarnya, sebagai pembenaran untuk Hudzaifah. Shahih Muslim no 5225

     Hadis ketiga: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan Ishaq bin Ibrahim, teks milik Ibnu Hujr, berkata Ishaq: Telah mengabarkan kepada kami, sementara Ibnu Hujr berkata: Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al Mughirah dari Nu'aim bin Abu Hind dari Rib'I bin Hirasy berkata: Hudzaifah dan Abu Mas'ud berkumpul, Hudzaifah berkata: Aku paling tahu ada yang ada bersama Dajjal, sesungguhnya bersamanya ada sungai dari air dan sungai dari api. Yang kalian lihat seperti api adalah air dan yang kalian lihat seperti air adalah api. Siapapun dari kalian yang menjumpainya lalu menginginkan air, hendaklah minum dari sungai yang terlihat api karena ia akan menemukannya berupa air. Abu Mas'ud berkata: Seperti itu sabda yang aku dengar dari nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Shahih Muslim no 5226

     Hadis keempat: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari Abu Malik Al Asyja'i dari Rib'I bin Hirasy dari Hudzaifah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi surga yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin. Sesungguhnya Dajjal buta matanya, di atas matanya ada kulit tebal, di antara kedua matanya tertulis KAFIR yang bisa dibaca oleh setiap mu`min yang bisa baca tulis atau pun tidak." Shahih Muslim no 5223

     Hadis kelima: Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah berkata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian suatu hal mengenai Dajjal? Suatu hal yang belum pernah dikabarkan oleh seorang Nabipun kepada kaumnya: Sesungguhnya ia (Dajjal) itu buta sebelah matanya, ia datang dengan sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dikatakannya surga berarti itu adalah neraka. Dan sungguh aku memperingatkannya atas kalian sebagaimana Nabi Nuh memperingatkannya atas kaumnya." Shahih Muslim no 5227

     Hadis keenam: "Ketahuilah  bahwa tidak ada nabi yang  diutus sebelumku kecuali telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Mata kirinya juling (buta sebelah), di mata kanannya terdapat alis yang tebal, dan tertulis di antara kedua matanya kata kafir. Dia datang membawa dua lembah, salah satunya adalah surga dan yang lainnya adalah neraka. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. Kemudian ia berjalan mendatangi Syam, lalu Allah membinasakannya pada bukit Afiq."

Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (51221-222), Imam Hambal dalam kitab Al Fitan (4911) dan lbnu Asakir (11617). Saya berpendapat bahwa sanadnya adalah hasan dalam beberapa syawahid. Ibnu Katsir berkata dalam kitab An-Nihayah (1/124) "Isnadnya selamat dari kecacatan (laa ba'sa bihi)

     Hadis ketujuh: Dari Abu Said Al kudri, bahwasanya ia telah mendengarkan Rosulullah Shalallahu allaihi wa sallam  bersabda, "ketahuilah, setiap nabi telah memperingatkan umatnya mengenai dajjal. Sesungguhnya pada hari itu ia memakan makanan. Aku menjanjikan {mengabarkan} sebuah janji {kabar} yang belum pernah di sampaikan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya. Ketahuilah bahwa mata kananya juling {buta sebelah} dan melotot [yang semisal menonjol], matanya itu tidak tersembunyi. Matanya itu seakan-akan seperti lendir yang melekat pada dinding. Mata kirinya seakan-akan bintang yang bersinar. Dia membawa perumpaan surga dan neraka. Nerakanya adalah taman yang hijau, sedangkan surganya adalah tanah berdebu yang berasap...."

Syaikh Al-Albani berkata: "Dalam hadis panjang ini terdapat kisah seorang mukmin yang dibunuh dajjal, lalu dihidupkanya kembali, ia tidak mampu membunuh lagi.

Hadis ini tekah ditakrij oleh imam Hambal (47/1-2), Abdul ibnu Hamid (118/2), Abu Ya'la (Q63/1), ibnu Asakir (1/610-611) dan imam Al Hakim (4/537-539), ia berkata, "ini adalah hadis yang paling mengejutkan yang menyebutkan tentang dajjal. Athiyah ibnu sa'ad menyendiri dari Abu Said Al Kudri. Syaikhain tidak berhujah dengan Athiyah.

Saya {Syaikh Al Albani} berkata, "hal itu di sebabkan oleh kelemahanya. Akan tetapi hadis ini telah di dukung oleh Mujalid dari Abi Al Wadak, ia mengatakan bahwa ia mendengar Abu Said berkata kepadanya, 'apakah kalangan khawarij mengakui adanya dajjal? Maka saya menjawab, 'tidak.' Lalu ia mengatakan bahwa Rosulullah pernah bersabda, 'sesungguhnya aku adalah penutup seribu nabi. Kebanyakan nabi yang di utus dan di ikuti telah memperingatkan umatnya tentang dajjal. Sesungguhnya bagiku telah jelas perihal dajjal itu yang yang belum di jelaskan kepada seseorang. Sesugguhnya dajjal itu dan melotot..... hadis ini telah ditakhrij oleh imam Ahmad (3/79)

Saya berkata. "Mujalid bukan seorang yang kuat dan Abu Al Wadak lebih baik darinya. Hadis tersebut berstatus hasan karena menyatukan dua jalur, wallahu a'lam. Isa vs dajjal hal 77-78 pustaka azzam

Sekarang kita lihat hadis yang pertama. Pada hadis yang pertama ini di kabarkan, bahwa bersamanya dajjal atau yang selalu bersamanya ada air dan api. Hakekat atau yang sesungguhnya terlihat air adalah api, dan yang terlihat api adalah air, dan tak ada takwil padanya, dan di tegaskan pada kalimat selanjutnya "karena itu janganlah kalian binasa" pada hadis yang kedua di kabarkan, bahwa kemunculan dajjal dalam menebar fitnah selalu di sertai api dan air, yang di lihat oleh manusia berupa air pada hakekatnya adalah api yang membakar, dan apa yang di lihat manusia berupa api maka pada hakekatnya adalah air tawar. Disini juga Rosulullah memberi petunjuk bila menjumpai hal itu agar umatnya memilih apa yang terlihat api yang membakar atau menyala-nyala, karena sesungguhnya hal itu adalah air tawar. Bila salah memilih maka konsukwensinya adalah menjatuhkan diri kedalam api yang membakar tersebut. Pada hadis ketiga di kabarkan juga hal yang sama seperti hadis-hadis sebelumnya, namun kali ini lebih sepesifik. Bahwasanya air dan api itu dalam bentuk sungai. Sungai yang terlihat air maka pada hakekatnya adalah sungai api, dan begitu juga sebaliknya. Pada hadis yang keempat di kabarkan semakna dengan hadis sebelumnya. Bahwasanya api dan air itu dalam bentuk sungai. Sungai yang secara kasat mata, atau terlihat dengan jelas berupa air, maka pada hakekatnya adalah api yang menyala-nyala. Di sini juga ada petunjuk sebagaimana hadis sebelumnya, dan pejamkanlah matanya bila hendak mendatangi sungai yang terlihat api yang menyala-nyala. Di sini juga di kabarkan apinya atau sungai apinya adalah surga, maksudnya perumpamaan surga yang di bawa dajjal. Hadis kelima di kabarkan bahwa dajjal datang dengan sesuatu seperti surga dan neraka/perumpamaan. Yang di katakan surga maka pada hakekatnya adalah neraka, begitu juga sebaliknya. Hadis ke-enam di kabarkan bahwa kedatangan dajjal dalam menebar fitnah selalu di sertai sesuatu yang di perumpamakan dengan surga dan neraka. Di sini di katakan dengan dua lembah, lembah neraka dan lembah surga. Yang di katakan surga adalah neraka, begitu juga sebaliknya. Hadis ketujuh di kabarkan bahwa dajjal membawa sesuatu dalam menebar fitnahnya, yang di perumpamakan surga dan neraka.  "Nerakanya adalah taman yang hijau, sedangkan surganya adalah tanah berdebu yang berasap...."

Dari hal-hal tersebut bisa diistimbatkan sebagai berikut.
Pertama. dajjal dalam menebarkan fitnahnya selalu membawa atau selalu di sertai sesuatu yang menyerupai atau di perumpamakan dengan surga dan neraka, yaitu air dan api. Apa yang terlihat secara kasat mata adalah air, maka pada hakekatnya adalah api yang membakar, bergejolak atau menyala-nyala. Begitu juga sebaliknya, bila melihat api secara kasat mata, maka pada hakekatnya adalah air tawar. Bila meihat hadis yang lain, maka keduanya berupa dua sungai. Yang satu sungai api yang bergolak atau menyala-nyala, yang pada hakekatnya adalah sungai air tawar, dan yang terlihat sungai air maka pada hakekatnya adalah sungai api yang bergolak atau menyala-nyala. Dalam hal ini di katakan dalam hadis ke-empat, bahwa api yang menyala-nyala tersebut di sifati dengan surga, maka tentunya sebaliknya.

Kedua. Dajjal dalam menebarkan fitnahnya selalu membawa atau selalu di sertai dengan apa yang di namakan dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka, yaitu berupa lembah. Lembah yang di katakan surga maka pada hakekatnya adalah lembah neraka, dan begitu juga sebaliknya.

Ketiga. Di sebutkan di sini {pada hadis ke-tujuh} nerakanya adalah taman yang hijau, dan surganya adalah tanah yang berdebu dan berasap.

Dari ketiga poin tersebut sepertinya ada yang perlu di perjelas. Mengenai poin yang pertama saya lebih menyatukan dua makna yang ada. Seperti yang di kabarkan pada hadis pertama dan kedua, bahwa di antara fitnah yang di bawa dan di pertontonkan pada manusia adalah fitnah apa yang di sebut dengan membawa air yang pada hakekatnya adalah api yang menyala-nyala, dan begitu pula sebaliknya. Dan bila melihat dari hadis yang ketiga, maka hadis ini wallahu a'lam adalah memperjelas apa yang di kabarkan pada hadis pertama dan kedua. Karena dalam hadis pertama dan kedua tidak di sebutkan dalam bentuk apa api dan air tersebut, maka hadis ketiga menjelaskan air dan api di sini adalah sungai api dan sungai air. Apa yang terlihat secara kasat mata berupa sungai api yang menyala-nyala, maka pada hakekatnya adalah sungai air, dan begitu juga sebaliknya. Kemudian mengenai poin kedua yang di kabarkan dajjal membawa dua lembah, lembah surga dan lembah neraka. Maka apa yang di katakan lembah neraka adalah lembah surga, dan begitu juga sebaliknya. Kemudian mengenai poin ketiga, yaitu nerakanya adalah taman yang hijau, dan surganya adalah tanah yang berdebu dan berasap. Apakah nerakanya dalam poin ketiga yang terlihat taman yang hijau adalah yang dimaksudkan pada poin kedua, yaitu lembah! Ataukah keduanya berdiri masing-masing. Wallahu a'lam, sepertinya keduanya berdiri masing-masing, maka garis besarnya adalah dajjal akan membawa sesuatu seperti surga dan neraka, yang mencakup tiga poin.

Sungai yang terlihat sungai api yang menyala-nyala, maka pada hakekatnya adalah sungai berisikan air.
Sungai yang terlihat sungai air, maka pada hakekatnya adalah sungai api yang menyala-nyala.
Lembah yang dikatakan lembah surga, maka pada hakekatnya adalah lembah neraka.
Lembah yang dikatakan lembah neraka, maka pada hakekatnya adalah lembah surga.
Neraka yang terlihat seperti tanah yang berdebu dan berasap, maka sejatinya adalah surga.
Surga yang terlihat taman yang hijau, maka sejatinya adalah neraka.

Bisa juga kita padukan semuanya, bahwasanya dajjal akan datang dengan membawa sesuatu yang menyerupai atau di perumpamakan dengan surga dan neraka. Nerakanya berupa lembah yang di dalamnya ada tanah yang berdebu dan berasap, dan di dalamnya pula ada sungai yang terlihat secara kasat mata berupa sungai api yang bergolak, atau menyala-nyala. Dan surganya berupa lembah yang di dalamnya ada taman yang hijau, dan di dalamnya ada sungai air. Dan pada hakekatnya adalah sebaliknya. apa yang terlihat api, maka sebenarnya adalah air tawar, dan apa yang terlihat air maka sebenarnya adalah api yang menyala-nyala. Dan bila dajjal memfitnah, menguji salah seorang manusia, maka Rosulullah memberikan suatu petunjuk, yaitu agar memejamkan matanya bila hendak memasuki sungai api yang bergolak atau menyala-nyala dan di perbolehkan meminum airnya. Bila tidak, dan memang kita mengetahui hakekatnya, maka masuklah kedalam sungai tersebut dengan mata terjaga, dan pasti tidak akan merasakan adanya api. Rosulullah tidak main-main, tapi kadang manusialah yang ragu akan apa yang Rosulullah katakan.

Bagaimana bentuk sesungguhnya dari semua itu, maka kami jawab wallahu a'lam. Yang pasti Rosulullah telah mengabarkan hal itu. Bagaimana sungai dapat dibawa-bawa dan lain sebagainya dari fitnah dajjal seperti gunung roti. Maka keadaan yang sangat mengerikan itu bisa dimengerti sejelas-jelasnya bila anda menjumpai fitnah tersebut. Bila ragu, berdoalah agar fitnah tersebut hadir dihadapan anda!

Dari apa-apa yang telah kami uraikan tersebut {surga & nerakanya dajjal}, ada satu poin yang sesungguhnya ingin kami ambil terkait dengan pemuda yang dibunuh dajjal tersebut. Yaitu bahwasanya apa bila seseorang memasuki sungainya dajjal yang terlihat secara kasat mata terlihat sungai api yang menyala-nyala, maka pada hakekatnya adalah sungai yang berisikan air. Dan bila sebaliknya, yaitu bila seseorang memasuki sungainya dajjal yang secara kasat mata terlihat sungai dengan airnya, maka pada hakekatnya adalah sungai api yang menyala-nyala. Konsukwensinya bila memasukinya maka seseorang itu akan mati terbakar, dan sebaliknya bila memasuki sungai yang terlihat api yang menyala-nyala, maka konsukwensinya seseorang itu akan tetap hidup, dan hal inilah yang tersirat dari tuntutan masing-masing kabar tersebut. dan sungai-sungai tersebut adalah bagian dari sesuatu perumpamaan surga dan neraka yang dibawa dajjal. Lalu bagaimana dengan surga dan neraka yang di gambarkan dalam bentuk lembah-lembah dan taman yang hijau dan tanah berdebu dan berasap?! Maka insya Allah sama konteksnya dengan surga dan neraka yang di kabarkan dalam wujud sungai-sungai tersebut. Semuanya adalah perumpamaan surga dan neraka yang di bawa dajjal. Bila dalam konteks sungai-sungai tersebut ada tuntutan kehidupan dan kematian, maka hal yang sama insya Allah juga berlaku untuk surga dan nerakanya dajjal yang lain, yaitu taman hijau, tanah berdebu dan berasap, serta lembah-lembahnya. Semuanya di sifati dengan perumpamaan surga dan neraka. Jika dalam konteks sungai, kematianya {yaitu apa bila seseorang memasukinya} adalah dengan sungai api yang terlihat sungai air, maka memang dalam konteks yang lainya tidak jelas, namun sama sebagai suatu perumpamaan surga dan nerakanya dajjal.

ARTINYA DISINI, APA BILA SESEORANG MEMASUKI APA-APA YANG DI KATAKAN DAJJAL SEBAGAI SURGA, MAKA  SESUNGGUHNYA HAL ITU ADALAH NERAKA. DAN APA BILA SESEORANG MEMASUKI APA-APA YANG DI KATAKAN SEBAGAI NERAKA, MAKA SESUNGGUHNYA ADALAH SURGA. MAKA DARI ITU, APA BILA SESEORANG MEMASUKI SUNGAINYA DAJJAL YANG DI KATAKAN SEBAGAI SURGA, MAKA KONSUKWENSINYA ORANG YANG MEMASUKINYA AKAN MATI TERBAKAR, DAN BEGITU PULA PADA YANG LAINYA YANG DI SIFATI DENGAN SURGA, PADAHAL HAKEKATNYA ADALAH N E R A K A.

dalam contoh fitnah yang lain, yaitu fitnah dajjal yang mendatangkan orang yang sudah mati untuk mengatakan pada anaknya, yaitu anaknya orang yang sudah mati tersebut, agar mengatakan bahwa dajjal itu adalah tuhanya, dan sangat sulit bagi orang awam untuk tidak terfitnah. Padahal hakekat sebenarnya orang yang sudah mati tersebut adalah syetan-syetan utusan dajjal. Lalu orang yang terfitnah tersebut mengikuti dajjal seperti yang di kabarkan dalam hadis diatas. PERLU DICATAT, bahwa hadis-hadis seperti ini tidak menunjukan bahwa setiap orang yang terfitnah dengan fitnah dajjal akan mengikuti dajjal dalam perjalanan dajjal dalam menebarkan fitnah seperti hadis An-Nawas ibn Sam'an atau yang semisal. Tetapi terkait fitnah dajjal yang menampakan sesuatu seperti atau di perumpamakan dengan surga dan neraka, maka tidak ada pilihan lain bila orang yang terfitnah dengan masuk kedalam surganya, yang pada hakekatnya adalah nerakanya, yaitu kematian. Bisa jadi, orang yang terfitnah lebih memilih masuk kedalam surganya dajjal {tentu ini dalam pandangan orang yang terfitnah} untuk mengakhir penderitaanya di dunia. Setidaknya dalam bahasa kita; "ngapain hidup bila bisa langsung masuk surga" wallahu a'lam, barangkali kurang lebihnya seperti itu. Maka tentunya orang yang terfitnah tersebut tidak mengetahui hakekat apa yang dimasukinya.

Tentunya orang yang terfitnah tersebut akan mati terbakar, karena sesungguhnya yang di masukinya adalah kobaran api. Lalu bagaimana bila seperti itu?! Jika dajjal dapat menghilangkan pandangan manusia, maksudnya dajjal mampu mengelabui penglihatan manusia dengan menampakan sungai api yang hakekatnya adalah sungai air, dan begitu juga sebaliknya, lalu apa susahnya dajjal mengelabui pandangan manusia yang menyaksikan seseorang yang terfitnah memasuki surganya dajjal, yang pada hakekatnya adalah api yang membara! Maka tentunya sudah terbaca, berapapun orangnya yang terfitnah dan memasuki apa-apa yang dinamakan surganya dajjal, maka semua manusia yang ada pada saat itu tidak akan mampu melihat kejadian yang sebenarnya. Dan begitu juga sebaliknya, yaitu orang-orang yang tidak terfitnah dengan fitnah surga dan nerakanya, maka orang ini akan memasuki apa-apa yang dikatakan dajjal sebagai nerakanya, maka semua manusia yang menyaksikan hal tersebut seolah-olah akan melihat orang mukmin yang masuk kedalam apa-apa yang dinamakan dengan nerakanya dajjal akan terbakar, padahal hakekatnya adalah sebaliknya, atau dalam konteks sungai, maka orang mukmin tersebut akan mendapati air tawar. Dan tentu saja dajjal tidak akan menampakan kejadian yang sesungguhnya pada orang mukmin tersebut pada para pengikut dajjal. Lalu bagaimana selanjutnya dengan orang-orang mukmin yang selamat tersebut, apakah akan tetap di bunuh dajjal atau tidak? Wallahu a'lam, sepertinya orang-orang mukmin yang selamat dari fitnah tersebut tidak akan di bunuhnya. Mengingat dia telah selamat dari fitnah tersebut, maka insya Allah dia akan di lindungi oleh Allah.

KEMBALI MENGENAI PEMUDA YANG DIBUNUH DAJJAL

Sekarang kita kembali mengkaji dan mengurai jejak-jejak pemuda yang di bunuh dajjal. Sudah di maklumi adanya kisah futuristik tentang seorang pemuda yang akan di bunuh dajjal lalu di hidupkan kembali. Dan anda sudah melihat adanya beberapa pertimbangan yang denganya di istimbatkan bahwa sesungguhnya dajjal tidaklah mampu menghidupkan manusia walaupun hanya satu orang. Kemudian setelah dajjal menghidupkan kembali pemuda tersebut, yang tentu saja ini hanya dalam pandangan manusia, maka setelah itu dajjal kembali bertanya atau pada dasarnya meminta pengakuan tentang ketuhananya. Lalu pemuda tersebut menjawab dengan suatu jawaban yang sangat meyakinkan akan kedustaan dajjal. Maka karenanya dajjal ingin membunuhnya kembali, namun kali ini Allah melindunginya dengan memberikan suatu penghalang berupa tembaga atau perak yang menutupinya dari leher hingga selangkanganya.

Wallahu a'lam, menimbang apa yang hendak di lakukan dajjal, maka tidak menutup kemungkinan perak atau tembaga disini konteksnya adalah baju perang. Bagaimana datangnya pertolongan tersebut?! Wallahu a'lam, tetapi konteksnya secara tiba-tiba atau seketika pada saat genting tersebut. Dan sekali lagi wallahu a'lam, bisa jadi Allah mengutus malaikatnya untuk menolong pemuda tersebut. Apa lagi saat tersebut terjadi di dekat atau di luar Madinah, yang saat-saat itu Madinah memiliki tujuh pintu, yang di setiap pintunya ada malaikat yang menghunuskan pedang untuk melindung Madinah dan Makkah dari fitnah dajjal. Terlepas dari semua itu, yang jelas Allah melindunginya dari pembunuhan yang kedua yang akan di lakukan oleh dajjal.

Kemudian setelah dajjal GAGAL MEMBUNUH UNTUK YANG KEDUA KALINYA, maka dia akan melemparkan pemuda tersebut kedalam nerakanya. INGAT!!! terlepas pemuda tersebut di lemparkan ke neraka bagian yang mana, yang jelas pemuda tersebut  tidak akan MATI KEMBALI. Perlindungan Allah pada pemuda tersebut dari perbuatan dajjal yang akan membunuhnya untuk yang kedua kalinya, maka begitu pula Allah akan melindunginya andai saja dajjal melemparkanya kedalam surganya, yang tentunya hakekatnya adalah nerakanya. Tetapi itu tidak mungkin, karena pandangan manusia secara umum akan memandang surga sungguhan, dan akan menimbulkan tanda tanya pada dajjal yang saat itu diyakini sebagai tuhanya.

OLEH KARENA ITU, DI LEMPARKANYA PEMUDA TERSEBUT KEDALAM NERAKANYA, MAKA HAKEKATNYA ADALAH SURGANYA. BILA SUNGAI API, MAKA PEMUDA TERSEBUT AKAN TERJATUH PADA SUNGAI AIR TAWAR. oleh karena uraian-uraian tersebut, MAKA PADA DASARNYA PEMUDA TERSEBUT MASIH HIDUP DAN TETAP HIDUP TANPA MENGALAMI KEMATIAN LAGI karena sudah mengalami kematian dan di bangkitkan.

Sabda Rosulullah mengenai keagungan persaksian pemuda tersebut terhadap mahkluk yang  ada dihadapanya, yaitu keyakinanya bahwa dia  dajjal, di dasarkan dan di tujukan atas kematian pemuda tersebut pada kali pertama dan memang  hanya  mengalami satu kematian. Salah, bila perkataan beliau di tujukan atas kematian pemuda tersebut pada kali kedua yang di dasarkan persangkaan atas dilemparkanya pemuda tersebut pada neraka-nya dajjal. Dan kita sudah mengetahui hakekat surga dan neraka-nya dajjal.

LALU BAGAIMANA KISAH SELANJUTNYA TENTANG PEMUDA TERSEBUT SETELAH DIA DI LEMPARKAN OLEH DAJJAL PADA NERAKA-NYA?! MAKA APA-APA YANG AKAN KAMI URAIKAN KISAH SELANJUTNYA DARI KISAH PEMUDA TERSEBUT, ADALAH BAGIAN PUNCAK DARI TEMA ARTIKEL INI.

Sebelum melanjutkan uraian ini, rasanya ada sedikit lagi yang mengganjal yang perlu lagi di ungkapkan. Mungkin anda tidak sependapat tentang tidak matinya lagi pemuda tersebut setelah Allah melindunginya dari kematian yang kedua. Mungkin bisa saja anda atau siapa saja yang akan beralasan bahwa pemuda tersebut akan mati kembali sebagaimana pada umumnya manusia, apakah karena sakit, atau lanjut usia dan lain sebagainya. yang kemudian dia akan masuk alam barzakh, dan dia termasuk orang yang mati syahid yang mana ruhnya ada pada surga dalam tembolok burung hijau. Mungkin jawaban berikut ini belum memuaskan anda! Dalam suatu ayat, dan insya Allah anda lebih mengetahui ayat ini, bahwasanya setiap jiwa pasti merasakan mati. Kemudian mengenai pemuda tersebut di mana telah pasti dia akan mati di tangan dajjal, dan kemudian akan dibunuh kembali, namun kali ini Allah melindungi-nya. Jika pemuda tersebut akan mati sebagaimana pada umumnya, maka pada dasarnya pemuda tersebut sudah mati. Jika harus melalui kematian lagi, maka kami yakin tidak ada dalilnya, kecuali hanya persangkaan, dan setiap jiwa pasti merasakan mati dan pemuda tersebut sudah mati, serta tidak terikat pemuda tersebut dengan ke umuman hukum/ketentuan seperti hukum asal. Yang di maksud dengan hukum asal adalah setiap jiwa mati dan akan memasuki alam kubur, dan akan di bangkitkan pada hari berbangkit, serta apa yang di bedakan oleh dalil seperti orang yang mati syahid, bahwa ruhnya ada di surga bagaikan dalam tembolok burung hijau {untuk yang satu ini silahkan lihat hadis nya kembali, barangkali apa yang kami sebutkan disini kurang lebihnya saja}. Sedangkan pemuda ini diluar hukum asal, atau dalam hal ini sifatnya pengecualian. Mana dalilnya?! Insya Allah akan kami sebutkan.

Itu yang pertama, dan sekarang yang kedua yang bisa di jadikan dalil atau dasar untuk menetapkan bahwa pemuda tersebut akan mati kembali sebagaimana pada umumnya/hukum asal. Apakah itu?, yaitu hadis yang sudah umum bagi pemerhati tanda-tanda akhir zaman. Kami tidak akan sebutkan, yaitu hadis tentang Angin yang Allah utus untuk mencabut setiap nyawa yang di dalamnya masih ada imam walau sebesar biji dzarah atau biji sawi. Sisi pendalilanya sudah jelas, bahwasanya Allah akan mencabut nyawa setiap manusia yang di dalamnya masih ada iman walau hanya sebesar biji dzarah atau biji sawi. Hadis ini sifatnya umum, dan tentu saja mencakup pemuda tersebut. Bagaimana jawaban kami, jawaban kami yaitu pemuda tersebut pengecualian atau di kecualikan. Lagi-lagi pengecualian? Sabar, akan datang dalilnya. Sekarang kita lihat hadis berikut ini. Hadis berikut ini adalah kelanjutan dari hadis di atas, yaitu tentang dajjal yang bolak balik Makkah Madinah.

     ... Seorang pemberi peringatan akan pergi kepada mereka yang menaklukan konstantinopel dan kepada mereka umat islam yang akan dipersatukan di Jerussalem. Dajjal akan mengambil seseorang dari mereka dan berkata, 'ini adalah salah seorang yang mengklaim bahwa aku tidak mampu menguasainya! Bunuhlah ia' orang itu akan di gergaji. Selanjutnya, dajjal akan berkata, 'aku akan menghidupkanya kembali.' Dia akan berkata, 'berdirilah.' Dan orang itu akan berdiri dengan izin Allah. Tapi, izin untuk melakukan hal yang sama tidak akan diberikan pada jiwa yang lain. Dajjal akan berkata kepada orang itu, 'tidakah aku telah membunuh kamu dan kemudian menghidupkanya kembali? Orang itu akan berkata, 'sekarang aku menolak engkau bahkan dengan lebih keras. Rosulullah telah memberiku sebuah penjelasan bahwa engkau akan membunuhku, dan kemudian aku akan dihidupkan kembali dengan izin Allah.' Lempengan tembaga akan di tempatkan di atas kulitnya. Dajjal akan berkata, 'lemparkan ia kedalam nerakaku'.....orang itu kemudian menjadi cemas tentangnya, dan dia akan tergesa gesa pergi ke Jerusalem. Ketika dia akan memanjat Aqobah Afiq, kegelapanya akan menenggelamkan setiap muslim. Kemudian mereka akan mendengar bahwa, keselamatan telah datang kepadamu'. Mereka akan berkata, "ini adalah perkataan seorang yang kenyang" dan bumi akan bersinar dengan cahaya tuhanya. Dan Isa bin Maryam akan turun dan berkata, "wahai kelompok muslim, takutlah kalian kepada tuhan kalian dan muliakanlah dia" dan mereka akan melakukan hal itu. Kini dajjal telah datang hal 187-193 buku terjemahan al fitan ibnu Katsir. Namun sepertinya tidak semuanya diterjemahkan.

Ini riawayat yang aneh menurut ibnu Katsir. Setelah dajjal ke Mekkah, tentu saja belum sampai masuk ke dalamnya, dan sudah menghadangnya malaikat untuk menghalangi dajjal memasukinya. Setelah itu dajjal ke Madinah, dan sama halnya dia di hadang malaikat. Lalu dajjal memukul-mukul bagian luar Madinah, dan keluarlah orang-orang munafik, baik itu laki-laki atau perempuan.

Kemudian dalam hadis ini di kabarkan akan adanya seorang yang akan pergi ke konstantinopel/turki, untuk memberi kabar tentang dajjal yang sudah tiba di Madinah, yaitu kepada mereka yang sedang menaklukan konstantinopel. Kami tidak mengetahui apakah ada hadis yang shahih atau hasan yang menceritakan apa yang ada dalam kabar ini. Yaitu seorang yang akan pergi ke konstantinopel untuk memberitahu perihal dajjal yang sudah sampai di Madinah. Sudah di ketahui, bahwa setelah dajjal tidak bisa masuk ke Madinah, maka ia akan meneruskan perjalananya ke Syam. Syam di sini mencakup empat negara. Palestina, Syiria, Yordania, dan Libanon. Insya Allah pada saat itu, Syam akan kembali seperti Syam yang dulu. Karena nanti semua itu akan di bawah ke khalifahan Islam. Kalaupun nantinya tetap di naungi oleh empat pemimpin, maka barangkali konteks-nya bukan pemimpin seperti halnya presiden, namun barangkali setingkat gubernur, dan di bawah kepemimpinan Al-Mahdi, wallahu a'lam.

Kembali mengenai seorang pemberi peringatan tersebut, "Seorang pemberi peringatan akan pergi kepada mereka yang menaklukan konstantinopel dan kepada mereka umat islam yang akan di persatukan di Jerussalem" setidaknya perhatikanlah hadis berikut ini.

     ..... dari Abu Hurairah bahwa Nabu Shalallahu alaihi wasallam bersabda: “pernahkah kamu mendengar sebuah kota yang salah satu dindingnya di darat dan yang satunya di laut ?” Para sahabat menjawab, “benar, wahai Rasulullah ” .lalu Beliau bersabda, “Tidak akan datang hari kiamat sehingga kota ini di perangi oleh tujuh ribu anak cucu Ishaq. Bila mereka telah datang, maka mereka dapat memasukinya dengan tidak melakukan perang bersenjata dan tidak pula menggunakan panah. Mereka berkata Laa ilaaha ilallah wallahu akbar , maka robohlah salah satu dinding kota itu. Tsaur {ibn Zaid Ad-Daili-salah seorang perawi hadis ini} berkata, "saya tidak mengetahuinya melainkan bersabda: '{dinding} yang ada di laut". Kemudian pada kali yang kedua mereka mengucapkan Laa ilaaha ilallah wallahu akbar,  maka runtuhlah dinding yang lain. Kemudian pada kali yang ketiga mereka mengucapkan Laa ilaaha ilallah wallahu akbar, lantas pintu gerbangnya terbuka, lalu mereka memasukinya dan mengambil harta rampasan. Ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan, tiba tiba datanglah kepada mereka seseorang yang meminta tolong sambil berteriak , “Sesungguhnya Dajjal telah keluar!”. Lalu mereka tinggalkan segala sesuatunya, kemudian mereka kembali pulang”. ( HR . Muslim dalam Kitabul Fitan wa Asyratus Sa'ah) .

Redaksi terjemahan hadis ini kami nukil dari yaumul qiyamah karya Yusuf Wabil hal 205 terbitan & terjemahan qisty  press. Dari beberapa sumber lainya semuanya merujuk pada shahih muslim tersebut. Kebetulan ada beberapa ebook shahih Muslim yang ada di tangan, lalu kami coba mencarinya, namun tidak menemukan hadis tersebut. Yang ada pada sumber tersebut {shahih Muslim, kitab fitnah dan tanda kiamat, bab pembukaan kota konstantinopel, dan keluarnya dajjal dan turunya Isa bin Maryam, hanya ada satu hadis yang terkait dengan bab tersebut, tetapi bukan hadis di atas tersebut, tetapi hadis datangnya pasukan kafir di Amaq atau dabiq. Kami belum memeriksa sepenuhnya, tetapi memang fokus pada bab yang terkait, yaitu penaklukan konstantinopel.

Dalam hadis di atas tersebut di kabarkan bahwa ada orang yang datang pada mereka, yaitu kaum muslimin yang sedang membagi-bagikan harta rampasan perang {penaklukan konstantinopel} yang meminta tolong atau mungkin tepatnya pemberitahuan {Sesungguhnya dajjal telah keluar} tentang kedatangan dajjal. dalam hadis yang lain dan dari sumber yang sama di kabarkan bahwa yang berteriak tersebut adalah syetan, berikut ini hadisnya.

     .....dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A'maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: 'Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! ' Kaum muslimin menjawab: 'Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.' Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah dimana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada' di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan di timpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba setan meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al Masih telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ' merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, ia {dajjal} muncul. Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya, niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja ia membiarkannya nantinya ia juga akan meleleh lalu binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangannya lalu memperlihatkan kepada mereka darahnya yang berada di ujung tombaknya." Shahih Muslim no 5157

Ada memang, pemerhati masalah ini yang memilih salah satunya, yaitu yang berteriak tersebut adalah syetan. Tetapi kami lebih memilih sebaliknya, yaitu seseorang. Karena alasanya sederhana saja, kalau syetan maka tidak jelas korelasinya dengan kisah tersebut. Jika manusia, maka terlalu jelas untuk di jelaskan lagi. Ada kisah yang semisal, {yang semisal yang kami maksudkan adanya seseorang yang memberitahukan tentang kedatangan dajjal} yang terjadi pada peperangan yang berbeda seperti hadis berikut ini.

     ..... Yasir bin Jabir berkata: Angin merah bergejolak di Kufah lalu seseorang datang, ia tidak memiliki kebiasaan lain selain berkata: Wahai Abdullah bin Mas'ud, kiamat telah tiba. Yasir berkata: Ibnu Mas'ud duduk setelah sebelumnya bersandar lalu berkata: Kiamat tidak terjadi hingga harta warisan tidak di bagi dan harta rampasan tidak membuat senang. Setelah itu ia berisyarat dengan tangannya seperti ini, ia menunjuk ke arah Syam lalu berkata: Musuh berkumpul untuk kaum muslimin dan kaum muslimin pun berkumpul untuk (menghadapi) mereka. Aku berkata: Romawi maksudmu? Ia menjawab: Ya, saat perang itu terjadi serangan besar-besaran. Kaum muslimin mengirim sekelompok pasukan agar mati, tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Kaum muslimin mengirim sepasukan untuk mati, agar tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Kaum muslimin mengirim sepasukan untuk mati, agar tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Pada hari keempat, sisa kaum muslimin yang masih ada maju lalu Allah menjadikan kekalahan atas mereka. Mereka membunuh banyak pasukan, mungkin ia berkata: Tidak terlihat sepertinya, atau mengatakan: Tidak terlihat sepertinya (LAM YURAA MITSLUHAA atau LAM YURA MITSLUHAA), hingga burung-burung berterbangan melintasi segala penjuru mereka dan tidaklah melintasi mereka melainkan pasti tersungkur mati. Satu kabilah menghitung, tadinya berjumlah seratus orang tapi mereka hanya menjumpai satu orang saja, lalu harta rampasan perang mana yang bisa membuat senang atau harta peninggalan mana yang bisa di bagikan. Saat mereka seperti itu, mereka tiba-tiba mendengar serangan lebih besar darinya kemudian {ada} orang yang berteriak mendatangi mereka bahwa Dajjal telah mengganti mereka di keluarga mereka lalu mereka membuang yang ada di tangan mereka kemudian pulang, setelah itu mereka mengirim sepuluh tentara berkuda ke depan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui nama-nama mereka, nama-nama ayah mereka dan warna kuda mereka. Mereka adalah tentara berkuda terbaik di muka bumi saat itu atau diantara tentara berkuda yang terbaik di atas bumi saat itu." .... Shahih Muslim no 5160

Apakah seseorang dalam kabar ini juga sama dengan seseorang yang memberitahukan kedatangan dajjal pada kaum muslim yang sedang membagi-bagikan harta rampasan perang penaklukan konstantinopel? Jawabanya wallahu a'lam. Tetapi hal itu tidak memutup kemungkinan, dan sepertinya ini sosok yang misterius yang sepertinya sosok yang sederhana saja {manusia biasa}. Misterius ditinjau dari peranya dalam fitnah tersebut, yang jika di perhatikan dari matan ini >>> "Seorang pemberi peringatan akan pergi kepada mereka yang menaklukan konstantinopel dan kepada mereka umat islam yang akan dipersatukan di Jerussalem" maka jika kita ingat kembali bahwa pada saat di Madinah dajjal sudah berubah wujud dengan wujud aslinya, yang mana Rosulullah telah mengatakan bahwa sejak di ciptakanya Nabi Adam sampai kiamat tiba tidak ada makhluk yang lebih besar dari dajjal, yang Tamim Ad-Darri sendiri pernah menyaksikan langsung dan berbicara dengan dajjal pada saat dajjal dengan wujud aslinya, yang Rosulullah juga pernah mengatakan bahwa dajjal akan memukul-mukul serambi Madinah yang denganya kota Madinah bergetar, maka seberapa besarkah dajjal. Sedangkan tingginya bapak kita saja 60 hasta atau kurang lebih 24 meter! Jadi wajar saja bila ada seseorang yang diutus untuk mengabarkan kedatangan dajjal yang turun dengan wujud aslinya, kepada kaum muslimin yang sedang berperang. Baik itu di Syam atau di Konstantinopel. Konstantinopel ini adalah turki, dan juga berbatasan dengan Syam. Aneh rasanya yang mencoba mengalihkan pemahaman konstantinopel ini di bawa jauh ke negeri eropa, yaitu Venecia. Hanya karena mempertimbangkan letak Venecia dekat dengan Roma. Jika mengingat kedatangan dajjal saat tiba di Madinah, maka sosok misterius tersebut perananya mengabarkan kedatangan dajjal yang sudah tiba di Madinah dengan wujud aslinya. Sayangnya kebanyakan kaum muslimin tidak mengetahui kebenaran wujud dajjal tersebut, dan penolakan kabar tentang wujud asli dajjal ini seperti-nya kebanyakan di dasarkan pada hadis-hadis-nya yang dha'if. Namun tidak pada pembenaran tentang wujud asli dajjal yang kami uraikan pada artikel-artikel kami ini, yang semuanya di dasarkan pada hadis yang shahih dan atau ada yang hasan. Oleh karenanya deskripsi wujud dajjal yang besar yang ada pada hadis-hadis yang dha'if pada dasarnya terangkat dari hadis-hadis yang shahih. namun rincian seberapa besarnya wujud dajjal yang termuat pada hadis-hadis yang dha'if, maka kami tidak membenarkanya. Cukup kiranya membayangkan besarnya dajjal ketika dia memukul-mukul serambi Madinah atau bagian luar Madinah, yang denganya Kota Madinah bergetar. Itulah kiranya substansi yang dibawa sosok misterius tersebut pada kaum muslimin yang sedang berperang di Syam dan konstantinopel atau turki, wallahu a'lam.

Kembali pada hadis di atas, "Seorang pemberi peringatan akan pergi kepada mereka yang menaklukan konstantinopel dan kepada mereka umat islam yang akan dipersatukan di Jerussalem" apakah seseorang yang memberitahukan kedatang dajjal pada kaum muslimin yang sedang membagi-bagikan harta rampasan perang dari penaklukan konstantinopel tersebut adalah orang yang dikabarkan dalam hadis di atas "Seorang pemberi peringatan akan pergi kepada mereka yang menaklukan konstantinopel dan kepada mereka umat islam yang akan dipersatukan di Jerussalem" ? Kami tidak membutuhkan jawaban anda, tetapi anda yang akan menjawab dalam hati anda sendiri.

Kita lanjutkan pada matan selanjutnya, yaitu "Dajjal akan mengambil seseorang dari mereka dan berkata, 'ini adalah salah seorang yang mengklaim bahwa aku tidak mampu menguasainya! Bunuhlah ia' orang itu akan di gergaji." Matan ini sudah ada beberapa hadis shahih yang semakna mengabarkanya, saya kira tidak perlu di uraikan lagi.

Kemudian, "Selanjutnya, dajjal akan berkata, 'aku akan menghidupkanya kembali.' Dia akan berkata, 'berdirilah.' Dan orang itu akan berdiri dengan izin Allah. Tapi, izin untuk melakukan hal yang sama tidak akan diberikan pada jiwa yang lain." Ini sebenarnya juga tidak perlu di uraikan lagi. Kalimat ini >>> "tapi, izin untuk melakukan hal yang sama tidak akan diberikan pada jiwa yang lain" pada dasarnya semakna dengan kalimat ini >>> "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku." Shahih Muslim. Bedanya hanya pada redaksi kabar yang sampai pada kita. Dalam shahih Muslim datang dengan redaksi kabar bahwa pemuda tersebut yang akan mengatakan " 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku." Sedangkan pada matan ini dengan redaksi kabar bahwa Rosulullah-lah yang mengabarkan perihal pemuda tersebut yang akan di bunuh dan kemudian tidak akan di alami oleh orang lain secara langsung, yang tidak di nisbatkan perkataan tersebut atau Rosulullah tidak mengatakan dengan konteks menirukan ucapan pemuda tersebut. Ya sama memang, pada shahih Muslim juga datangnya dari Rosulullah, tetapi perkataan beliau sifatnya menggambarkan bahwa pemuda tersebut akan mengatakan "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang di lakukan seperti ini setelahku." Jika anda sudah memahami akan hal ini, maka mungkin anda akan bertanya, dari mana pemuda tersebut mengetahui bahwa tidak ada orang lain yang akan di perlakukan sama dengan dirinya?! Maka jawabnya terletak pada hadis tersebut/hadis yang sama. Ingat dua konteks yang telah kami uraikan diatas, apa lagi bila anda yang memerankan pemuda tersebut dan sudah membaca "Tapi, izin untuk melakukan hal yang sama tidak akan di berikan pada jiwa yang lain." Sebenarnya simple, tetapi kadang sulit untuk di ungkapkan dengan rangkaian kata-kata, wallahu a,lam.

Selanjut, "Dajjal akan berkata kepada orang itu, 'tidakah aku telah membunuh kamu dan kemudian menghidupkanya kembali? Redaksi pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan yang bermuatan pengingkaran. Yang bertanya dajjal dan yang di tanya pemuda tersebut. Seperti yang telah kami uraikan, bahwasanya yang sesungguhnya menghidupkan pemuda tersebut adalah Allah. Kiranya tidak tepat bila yang menghidupkan tersebut adalah dajjal. Yang di inginkan dajjal bila kita memperhatikan fitnah yang serupa, yaitu ketika dajjal membangkitkan sosok orang tua dari orang yang sedang di fitnahnya/diujinya, maka sosok orang tua dari orang yang sedang diuji oleh dajjal akan mengatakan pada anaknya bahwa dajjal adalah tuhanya. Padahal sesungguhnya sosok tersebut adalah syetan utusan dajjal yang menjelma sebagai orang tersebut. Oleh karenanya apa yang di lakukan dajjal dalam membunuh pemuda tersebut di maksudkan agar para pengikut dajjal yang hadir saat itu tidak ragu akan pengakuan dajjal bahwa dirinya mengaku tuhan. Untuk itu dajjal membunuh pemuda tersebut, namun yang di inginkanya adalah seperti hal-nya pada seseorang yang di ujinya dengan membangkitkan orang tuanya, yang dia akan mengutus syetan agar menjelma sebagai orang tua dari seseorang yang diujinya. Dan hal inilah yang sesungguhnya terjadi pada pemuda tersebut. Yaitu dajjal menginginkan agar syetan menjelma sebagai pemuda tersebut, agar nantinya syetan yang telah menjelma pemuda tersebut akan mengakui ketuhanan dajjal. Inilah hikmah yang di inginkan dajjal agar para pengikutnya tidak ragu tentang pengakuan ketuhananya. Namun Allah berkehendak lain, dan Berkehendak menghidupkan pemuda tersebut, dan terjadilah perdebatan pemuda tersebut dengan dajjal. Bila anda sudah memahami ini dengan baik, maka anda akan mengerti pertanyaan dajjal yang bermuatan pengingkaran tersebut. Oleh karena itu, kami ungkapkan di atas, bahwa seandainya ada orang mukmin lain di tempat tersebut, niscaya dia akan membaca gestur dajjal yang menampakan keterkejutan. Bukanya syetan yang di harapkan agar menjelma sebagai pemuda tersebut, tetapi ternyata Allah turun tangan dengan cara menghidupkan pemuda tersebut, maka terjadilah apa yang sudah di gariskan, dan terjadilah apa yang tidak di sangka-sangka oleh dajjal. Namun bukan mata yang buta, tetapi hatilah yang buta. Peristiwa tersebut rupanya tidak menggoyahkan kedunguan para pengikut dajjal, wallahu a'lam.

Selanjutnya, "Orang itu akan berkata, 'sekarang aku menolak engkau bahkan dengan lebih keras." Kalimat dengan indikasi semakna juga dapat kita jumpai seperti "Demi Allah, aku tidak pernah lebih memahamimu melebihi saat ini" Shahih Muslim no 5229, "Demi Allah, tidaklah aku lebih yakin (tentang kedustaan) mu kecuali setelah sekarang ini." musnad Ahmad no 10891, "Demi Allah, hari ini aku tidak akan lebih waspada kecuali terhadap diriku sendiri. Shahih Bukhari no 1749, dan "Ketahuilah bahwa hari ini, kewaspadaanku terhadap diriku tidak sebesar kewaspadaanku terhadapmu!" Shahih Bukhari no 6599.

Selanjutnya, "Rosulullah telah memberiku sebuah penjelasan bahwa engkau akan membunuhku, dan kemudian aku akan di hidupkan kembali dengan izin Allah." Jika anda berdiri pada konteks kedua, maksudnya Allah menakdirkan anda sebagai pemuda tersebut, maka ketika nantinya anda mengatakan kalimat yang semakna dengan kalimat ini, maka hal ini karena anda sudah membaca hadis-hadis yang semisal yang ada pada Syaikhain dari Abu Said Al-Kudri. Silahkan dicerna baik-baik. Dan ini >>> "dan kemudian aku akan di hidupkan kembali dengan izin Allah." kami sudah menguraikanya, jadi pahamilah hal ini baik-baik. Kata "aku" disini bukan menunjukan kepastian bahwa anda sudah yakin bahwa anda sekarang ini akan memerankan pemuda tersebut, tetapi insya Allah tepatnya karena sedari/sejak awal atau sekarang ini anda sudah mengharapkan bahwa Allah mengabulkan permintaan anda.

Selanjutnya, "Lempengan tembaga akan di tempatkan di atas kulitnya." Kalimat-kalimat semakna kami yakin anda sudah mengetahui dari hadis lain. Semua terjemahan-terjemahan yang ada yang kami saksikan menggunakan kata yang tidak jauh berbeda. Seperti lembaran, bahkan ada yang menggunakan yang saya kira tidak tepat, yaitu sehelai. Ini "sehelai" lebih dekat dengan rambut atau kain, wallahu a'lam. Yang jelas semuanya ini di susul dengan tembaga, ada juga yang menerjemahkan perak. Tidak penting mana yang benar, tetapi apa yang di tuntut dari konteks di hubungkanya dengan pemuda tersebut!

Wallahu a'lam, sejauh mata memandang sepertinya baju peranglah yang tertuntut dari kalimat "Lempengan tembaga akan di tempatkan di atas kulitnya." Atau dalam As-Shahih "kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi perak" saya kira tidak ada yang sesuai yang di tuntut dari jalan cerita tersebut kecuali baju perang. Datangnya dari mana..., wallahu a'lam, Rosulullah hanya mengabarkan demikian, apakah kita harus menolak apa-apa yang Rosulullah sabdakan hanya karena aqal kita tidak mampu atau belum bisa menjangkaunya!?

Selanjutnya, "Dajjal akan berkata, 'lemparkan ia kedalam nerakaku" kalau dalam hadis yang shahih, dajjalah yang melemparkan pemuda tersebut.

Selanjutnya, "......orang itu kemudian menjadi cemas tentangnya, dan dia akan tergesa gesa pergi ke Jerusalem. Ketika dia akan memanjat Aqobah Afiq, kegelapanya akan menenggelamkan setiap muslim." Memang ada titik-titik dari terjemahan yang kami nukil.

wallahu a'lam, apakah ini yang sesungguhnya atau karena kekurang telitian sang penerjemah, atau bagaimana. Yang dimaksud orang itu adalah pemuda yang dibunuh dajjal yang kemudian dihidupkan kembali oleh Allah. Seperti yang telah kami uraikan, bahwasanya Allah melindungi pemuda tersebut dari pembunuhan dajjal untuk yang kedua kalinya. Dilemparkanya pemuda tersebut pada nerakanya, maka pada hakekatnya adalah sebaliknya. Artinya pemuda tersebut tidak mati, dan bahkan inilah yang dituntut. Karena Allah telah melindunginya dari terbunuh untuk kedua kalinya, lalu apa alasanya pemuda tersebut harus mati pada nerakanya dajjal yang sesungguhnya adalah sebaliknya, dan apa alasanya Allah untuk tidak menyelamatkan pemuda tersebut andai itu nerakanya dajjal yang sesungguhnya. Kemudian dia/pemuda tersebut di kabarkan akan tergesa-gesa pergi ke jerusalem. Dari beberapa hadis sudah diketahui, bahwa setelah dajjal tiba didekat Madinah, maka ia akan melanjutkan perjalananya ke Syam, dan dajjal akan terbunuh di pintu ludd di Palestina. Disini di kabarkan bahwa pemuda tersebut akan memanjat atau mendaki Aqobah afiq ketika datang waktu malam, atau kurang lebih waktu maghrib, silahkan direnungkan. Sekarang kami akan tunjukan isyarat ini dari hadis yang lain.

     .....dari salah seorang kaum Anshar, dari sebagian Sahabat Muhammad Shallallahu Alahi Wa Sallam, ia berkata: Suatu ketika Rosulullah bertutur tentang Dajjal, lalu bersabda: "Dajjal akan mendatangi tempat berbatu kota Madinah. kemudian kota Madinah terguncang berikut penduduknya sebanyak tiga kali. dengan itu, keluarlah orang-orang munafik baik laki-laki atau perempuan. kemudian Dajjal pergi menuju Syam, sehingga sampai kesebagian daerah pegununganya. Dajjal mengepung penduduknya. saat itu sebagian kaum muslimin berlindung ke atas perbukitan dan pegunungan Syam. [kemudian Dajjal dapat mengepung mereka dengan menempati tempat asalnya.] sehingga ketika cobaan dan kegentingan telah berlangsung lama menimpa kaum muslimin, salah seorang di antara mereka kemudian berkata: 'hai sekalian kaum muslimin! hingga kapan kalian dalam keadaan begini, padahal musuh Allah telah menginjakan kaki di bumi kalian? bagi kalian hanya ada dua pilihan; Allah mematikan kalian sebagai syuhada atau memenangkan kalian!' kemudian mereka bersumpah setia untuk mati-matian berjihad, yang itu di ketahui oleh Allah sebagai kejujuran dari diri mereka sendiri. kemudian KEGELAPAN MENIMPA MEREKA SEHINGGA TAK SEORANG-PUN DAPAT MELIHAT TELAPAK TANGANYA." Rosulullah bersabda: "kemudian Isa bin Maryam turun {datang} lalu membuka pandangan mata mereka. Di tengah-tengah mereka ada seorang laki-laki memakai baju besi. mereka lalu bertanya kepadanya: 'Hai hamba Allah, siapakah engkau? ia menjawab: 'saya adalah hamba Allah dan utusanya, ruh-nya, kalimatnya, bernama Isa bin Maryam. pilihlah oleh kalian satu di antara tiga hal. pertama ; Allah mengirimkan kepada Dajjal dan bala tentaranya adzab dari langit, atau Dia menenggelamkan mereka ke dalam bumi, atau Dia menguasakan senjata kalian dapat menghabisi mereka dan menahan senjata-senjata mereka hingga tidak mengenai kalian. mereka menjawab: ini wahai Rosulullah, yang lebih menentramkan dada dan jiwa kami. ketika itu engkau menyaksikan seorang Yahudi yang besar, tinggi, banyak makan dan minum ternyata tanganya tidak mampu menggunakan pedangnya karena rasa takut dan gemetar yang di rasakanya. maka kaum muslimin akan datang menghadapi pasukan Dajjal dan mampu mengalahkan mereka. ketika dajjal melihat Isa bin Maryam, {tiba-tiba dia} menjadi lesu dan layu sebagaimana melelehnya peluru. akhirnya Isa menemukanya lalu membunuhnya. Kisah Dajjal dan turunya nabi Isa untuk membunuhnya. Pustaka Imam Asy-Safi'i halaman 116 cetakan pertama agustus 2005

Hadis ini ada sebagian terjemahan yang perlu di kritisi, dan itu ada pada kalimat yang kami tandai dalam kurung. Hal ini sudah kami uraikan dalam artikel dajjal diantara dua nubuwat. Kami harap anda sudah membaca artikel tersebut, jadi tidak perlu panjang lebar lagi mengurai hal tersebut. Kita langsung pada substansi matan hadis ini. Seperti hal-nya pada hadis-hadis yang lain, dalam hadis ini juga dikabarkan perjalan dajjal yang dalam hal ini sudah ada di dekat Madinah. Jika melihat hadis dari An-Nawwas ibn Sam'an, maka sebelum dajjal tiba di dekat Madinah dia terlebih dahulu terlihat di antara Syam dan Iraq. Dalam hadis di atas di kabarkan setelah dajjal singgah di dekat Madinah, lalu dia menuju Syam, puncaknya di Palestina. Tidak menutup kemungkinan ada hadis yang menjelaskan fitnah dajjal yang terjadi di Syam, dalam hal ini sebelum dajjal mengepung kaum muslimin di pegunungan tersebut. Selanjutnya dalam hadis di atas di kabarkan bahwa dajjal mengepung kaum muslimin dengan menempati asalnya. Kalimat ini yang kami tandai dalam kurung insya Allah bukan terjemahan yang benar. Kami sudah menjelaskan alasanya pada artikel dajjal diantara dua nubuwat, jadi tidak akan panjang lebar lagi tentang makna substansi sebenarnya. Kalimat terjemahan yang insya Allah yang benar adalah dajjal saat itu turun dengan wujud aslinya. Ini pula terjemahan yang ada pada pustaka azzam, dan Wisnu Sasongko dalam bukunya Armagedon, dan insya Allah apa yang ada pada keduanya-lah yang di atas keamanahan dalam menerjemahkan sesuai apa adanya. Lagian pula kalimat sebelumnya tidak mendukung terjemahan pustaka Imam Asy-Syafi'i tersebut. Dajjal datang ke Syam yang sebelumnya singgah lebih dahulu di dekat Madinah, lalu apa korelasinya dengan, "[kemudian Dajjal dapat mengepung mereka dengan menempati tempat asalnya.] tempat asalnya?! Tempat asalnya dari mana!?

Ketika dajjal singgah di dekat Madinah dia sudah berubah wujud dengan wujud aslinya, dan sudah panjang lebar kami menguraikan hal ini di atas. Selanjutnya "sehingga ketika cobaan dan kegentingan telah berlangsung lama menimpa kaum muslimin, salah seorang di antara mereka kemudian berkata: 'hai sekalian kaum muslimin! hingga kapan kalian dalam keadaan begini, ... dan seterusnya" hal ini terjadi pada siang hari! Dari mana kesimpulan ini, maka jawabanya ada pada kalimat selanjutnya, "kemudian kegelapan menimpa mereka sehingga tak seorang pun dapat melihat telapak tanganya." Dan kalimat ini-lah isyarat yang kami maksudkan dari riwayat diatas, tentang pemuda yang dibunuh dajjal lalu pergi menuju Syam. "orang itu {pemuda yang dibunuh dajjal} kemudian menjadi cemas tentangnya, dan dia akan tergesa gesa pergi ke Jerusalem. Ketika dia akan memanjat Aqobah Afiq, kegelapanya akan menenggelamkan setiap muslim, artinya memasuki waktu malam"

"kemudian kegelapan menimpa mereka sehingga tak seorang pun dapat melihat telapak tanganya." = "Ketika dia akan memanjat Aqobah Afiq, kegelapanya akan menenggelamkan setiap muslim" maksudnya kedua kejadian tersebut terjadi pada hari yang sama, wallahu a'lam.

Yang jelas mereka akan berkumpul di bawah kepemimpinan Isa ibnu Maryam. Kita tinggalkan dulu kisah selanjut yang termuat dari hadis salah seorang kaum Anshar. Sekarang kita kembali pada matan hadis pemuda yang di bunuh dajjal tersebut.

Selanjutnya "Kemudian mereka akan mendengar bahwa, keselamatan telah datang kepadamu'. Mereka akan berkata, "ini adalah perkataan seorang yang kenyang" dan bumi akan bersinar dengan cahaya tuhanya." Hal ini, wallahu a'lam adalah menceritakan atau melanjutkan dari kisah yang termuat dalam hadis salah seorang kaum Anshar tersebut. Silahkan perhatikan dan cermati kisah keduanya.

Kronologisnya begini >>> "sehingga ketika cobaan dan kegentingan telah berlangsung lama menimpa kaum muslimin, salah seorang di antara mereka kemudian berkata: 'hai sekalian kaum muslimin! hingga kapan kalian dalam keadaan begini, padahal musuh Allah telah menginjakan kaki dibumi kalian? bagi kalian hanya ada dua pilihan; Allah mematikan kalian sebagai syuhada atau memenangkan kalian!' kemudian mereka bersumpah setia untuk mati-matian berjihad, yang itu diketahui oleh Allah sebagai kejujuran dari diri mereka sendiri. kemudian kegelapan menimpa mereka sehingga tak seorang pun dapat melihat telapak tanganya."

 Perbincangan tersebut terjadi siang atau sore hari, dan hal ini ditunjukan pada kalimat selanjutnya, "kemudian kegelapan menimpa mereka sehingga tak seorang pun dapat melihat telapak tanganya." Artinya masuk waktu malam. Sekarang kita ambil matan kisah yang termuat pada hadis pemuda tersebut yang pergi menuju Syam, dan terapkanlah disini.

 "Kemudian mereka akan mendengar bahwa, keselamatan telah datang kepadamu'. Mereka akan berkata, "ini adalah perkataan seorang yang kenyang" dan bumi akan bersinar dengan cahaya tuhanya." Kalimat, dan bumi akan bersinar dengan cahaya tuhanya adalah bulan purnama. Apa indikasinya?! Indikasinya kalimat selanjutnya dari kisah pemuda tersebut, "Dan Isa bin Maryam akan turun dan berkata, ...." dan kedatangan Isa ibnu Maryam terjadi menjelang subuh seperti yang termuat dalam hadis. Dalam matan kisah pemuda tersebut dikatakan, "Kemudian mereka akan mendengar bahwa, keselamatan telah datang kepadamu'. Mereka akan berkata, "ini adalah perkataan seorang yang kenyang" hal ini menunjukan saat tersebut mereka dalam keadaan kekurangan makanan. Sekarang kami akan tunjukan pada anda hadis-hadis yang memiliki kisah yang sama, yaitu kisah mereka kaum muslimin yang sedang di kepung oleh dajjal, dan insya Allah satu makna dengan kisah-kisah di sini.

.....dari Ustman bin Abul Ash, ia berkata: saya mendengar Rosululah bersabda: kaum muslimin memiliki tiga wilayah, satu wilayah di pertemuan antara dua laut, kedua di al hirah dan ketiga wilayah di syam. manusia akan terkejut sebanyak tiga kali. kemudian dajal akan muncul di kala manusia sedang berpaling. ia beraksi dari arah timur. daerah yang kali pertama di datangi adalah yang berada di pertemuan antara dua laut. dengan itu penduduknya terpecah menjadi tiga golongan. kelompok pertama berkata, kita teliti dan lihat siapa dia? kelompok kedua bergabung dengan orang orang badui, dan kelompok ketiga bergabung ke daerah yang berikutnya. ada sekitar tujuh puluh ribu pasukan bersenjata menyertainya. kebanyakan pengikutnya adalah orang orang yahudi dan kaum perempuan. kemudian dajjal mendatangi daerah berikutnya, penduduknya pun terpecah menjadi tiga kelompok. golongan pertama berkata, kita teliti dan lihat siapa/apa dia? kelompok kedua bergabung dengan orang orang badui, dan kelompok ketiga bergabung dengan daerah berikutnya di arah barat syam. kaum muslimin bergerak menjauh menuju aqabah afiq, kemudian mereka mengembalakan ternaknya, lalu ternak yang di gembalakan oleh mereka terkena musibah, yang hal itu sangat memberatkan mereka. sesudah itu mereka ditimpa kelaparan yang dahsyat serta kesulitan hidup yang melelahkan, sampai sampai salah seorang di antara mereka membakar tali busurnya kemudian dimakan. ketika mereka dalam kondisi demikian, ada suara menyeru pada waktu menjelang subuh: hai sekalian manusia, telah datang pertolongan (diucapkan sebanyak tiga kali). kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian lainya: sesungguhnya itu adalah suara seseorang yang kenyang. Isa ibnu Maryam turun ketika shalat shubuh, maka pemimpin mereka berkata kepadanya: Wahai Ruh Allah! Majulah dan shalatlah. Jawab Isa: bagi umat ini sebagian dari mereka adalah pemimpin bagi sebagian lainya. kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. ketika isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal. ketika dajjal melihatnya, ia langsung lunglai sebagaimana melelehnya peluru. kemudian ia menempatkan ujung tombaknya di pertengahan dada dajjal lalu membunuhnya, dan kalahlah pasukan dajjal. pada saat itu tidak sesuatu pun yang mau menjadi pelindung siapapun dari mereka, sampai sampai pohonpun akan berkata kepada orang mukmin: hai mukminin! ini ada orang kafir. dan batupun juga berkata: hai mukminin! ini ada orang kafir. HR. Imam Ahmad dan Imam Hakim

Syaikh Al-Albani mengatakan; "para perawi hadis ini merupakan perawi-perawi terpercaya Imam Muslim, kecuali Ali bin Zaid, sebab ia lemah" kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuhnya hal 124 pustaka Imam Asy-Syafi'i.

Sejauh mata memandang, struktur kronologisnya sama dengan riwayat An-Nawwas ibn Sam'an, hanya saja disini lebih ringkas dari sisi cerita-cerita yang termuat. beberapa matan yang ada disini telah disebutkan dalam riwayat-riwayat lain yang shahih. Disini kami mengambil apa-apa yang satu kisah dengan apa-apa yang sedang diuraikan.

Perhatikanlah dan cermati apa yang di kabarkan dalam hadis tersebut, kususnya yang ini >>> "kaum muslimin bergerak menjauh menuju aqabah afiq, kemudian mereka mengembalakan ternaknya, lalu ternak yang di gembalakan oleh mereka terkena musibah, yang hal itu sangat memberatkan mereka. sesudah itu mereka di timpa kelaparan yang dahsyat serta kesulitan hidup yang melelahkan, sampai-sampai salah seorang di antara mereka membakar tali busurnya kemudian di makan. ketika mereka dalam kondisi demikian, ada suara menyeru pada waktu menjelang subuh: hai sekalian manusia, telah datang pertolongan (diucapkan sebanyak tiga kali). kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian lainya: sesungguhnya itu adalah suara seseorang yang kenyang."

"Kaum muslimin bergerak menjauh menuju AQABAH AFIQ" disaat yang insya Allah sama, pemuda yang di bunuh dajjal dan di hidupkan kembali lalu coba di bunuh kembali, dan Allah melindunginya, lalu ia di lemparkan pada nerakanya dajjal yang hakekatnya sebaliknya, lalu pemuda tersebut tergesa-gesa pergi menuju Syam, dan "Ketika dia akan memanjat AQABAH AFIQ kegelapanya akan menenggelamkan setiap muslim"

"kemudian mereka mengembalakan ternaknya, lalu ternak yang di gembalakan oleh mereka terkena musibah, yang hal itu sangat memberatkan mereka. sesudah itu mereka di timpa kelaparan yang dahsyat serta kesulitan hidup yang melelahkan, sampai-sampai salah seorang di antara mereka membakar tali busurnya kemudian di makan." Hal ini adalah penggambaran keadaan mereka secara umum, dan secara kusus "sehingga KETIKA COBAAN DAN KEGENTINGAN telah berlangsung lama menimpa kaum muslimin, salah seorang di antara mereka kemudian berkata: 'hai sekalian kaum muslimin! hingga kapan kalian dalam keadaan begini, padahal musuh Allah telah menginjakan kaki di bumi kalian? bagi kalian hanya ada dua pilihan; Allah mematikan kalian sebagai syuhada atau memenangkan kalian!' kemudian mereka bersumpah setia untuk mati-matian berjihad, yang itu di ketahui oleh Allah sebagai kejujuran dari diri mereka sendiri. kemudian kegelapan menimpa mereka sehingga tak seorang pun dapat melihat telapak tanganya."

Kemudian, "ketika mereka dalam kondisi demikian, ada suara menyeru pada waktu menjelang subuh: hai sekalian manusia, telah datang pertolongan (diucapkan sebanyak tiga kali). kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian lainya: sesungguhnya itu adalah suara seseorang yang kenyang." Dan lihat serta perhatikan dalam-dalam kisah yang semakna di atas, "Kemudian mereka akan mendengar bahwa, keselamatan telah datang kepadamu'. Mereka akan berkata, "ini adalah perkataan seorang yang kenyang" intinya hal ini adalah satu kisah yang sama, dan pada saat yang sama. Dan kisah selanjutnya, yaitu perbincangan Isa ibnu Maryam kita tunda dulu, dan sekarang kita lanjutkan kembali.

Selanjutnya, "dan Isa bin Maryam akan turun dan berkata, "wahai kelompok muslim, takutlah kalian kepada tuhan kalian dan muliakanlah dia" dan mereka akan melakukan hal itu." Ada beberapa hadis yang menggambarkan perbincangan Isa ibnu Maryam dengan kaum muslimin tersebut.

     [Hadis pertama]... "kaum muslimin lalu berlarian menuju pegunungan duhkan di negeri Syam. Kemudian dajjal mendatangi mereka, mengepung mereka, kemudian kepungan tersebut semakin menjadi jadi dan bahkan sangat menyengsarakan mereka. Sesudah itu, lalu Isa ibnu Maryam turun (datang), kemudian memanggil dari arah   'as-sahar' {dalam terjemahan yang lain, waktu sahur} lalu berkata: "wahai sekalian manusia, apa yang menghalangi kalian pergi menuju si al-kadzab yang jahat ini". Mereka berkata: 'ini adalah orang gila (sebangsa jin) {kalimat dalam kurung tersebut bukan dari saya, dalam terjemahan lain kalimat dalam kurung tersebut adalah terjemahan yang sesungguhnya, bukan penambahan penjelasan}. Kemudian mereka pergi. Lalu tiba tiba bertemu dengan Isa ibnu Maryam. Kemudian shalat ditegakan. dikatakan kepadanya (Isa ibnu Maryam): "majulah hai ruh Allah! Ia menjawab: "Imam kalianlah yang hendaknya maju memimpin shalat kalian". Ketika mereka telah menunaikan shalat shubuh lalu keluar menemui dajjal. Rosul bersabda: "ketika Isa melihat dajjal, dajjal langsung lemas dan lunglai sebagaimana garam yang larut dalam air, lalu Isa mendekat dan membunuhnya. Sampai sampai pohon dan batu berseru: "hai ruh Allah, ini ada orang yahudi! Tiada seorang pun dari pengikut dajjal melainkan di bunuh oleh Isa.

Syaihk Al-Albani berkata: "hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (III/367-368), dari Muhammad bin sabiq, dari Ibrahim bin Thahman, dari Abu Zubair, dari Jabir bin Abdullah. Dan Imam Ibnu Kuzaimah dalam at-Tauhid (hal.31-32), Imam Hakim (IV/530) dari dua arah jalur periwayatan lain, dari Ibrahim secara ringkas. Saya (Syaihk Al-Albani) berkata: "isnad para parawinya termasuk perawi perawi shahih, hanya saja Abu az-Zubair mudallis dan telah meriwayatkan hadis dengan An'anah. Meski demikian, Imam Al-Hakim menilai hadis tersebut isnadnya shahih, dan disetujui pula oleh Imam Adz-dzahabi. Kisah dajjal dan turunya nabi (Isa untuk membunuhnya hal 88-90)

Hadis ini secara lengkap tidak kami nukilkan di sini, struktur kronologisnya sama dengan riwayat An-Nawwas ibn Sam'an. Sebatasa apa yang kami ketahui, salah satu kalimat atau salah satu kabar yang ada dalam hadis ini bermuatan mungkar, atau di ingkari keberadaanya. Yaitu pada kabar Nabi Isa yang enggan untuk menjadi imam jamaah, dan menyuruh imam kalianlah {Al-Mahdi} untuk menjadi imam solat subuh. Inilah letak kemungkaranya, atau di ingkari keberadaan kabar tersebut dalam konteks ini. Karena konteks yang shahih adalah Nabi Isa ibnu Maryam menjadi Imam shalat subuh pada saat tersebut. Dimana saat tersebut terjadi di PALESTINA. sedangkan ketika beliau menjadi makmun shalat subuh dibelakang Al-Mahdi adalah ketika beliau baru turun dari langit dan kejadianya di DAMASKUS Syiria. Maka bisa jadi sumber kekacauan ini ada pada Abu Az-Zubair yang di katakan mudalis tersebut. Maka karenanya kabar ini adalah pencampur adukan oleh Abu Az-Zubair. Kami kira cuma ini masalah yang ada pada hadis ini, selebihnya ada hadis-hadis lain yang shahih atau hasan yang mengokohkan kabar-kabar yang ada pada hadis ini, atau adanya hadis-hadis lain yang memiliki sisi kronologis dengan apa yang ada disini.

    [Hadis ketiga]..... Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya, niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja ia membiarkannya nantinya ia juga akan meleleh lalu binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangannya lalu memperlihatkan kepada mereka darahnya yang berada di ujung tombaknya." Shahih Muslim no 5157

Kita mulai dari hadis yang ketiga. Disini dikabarkan Nabi Isa ibnu Maryam turun ketika kaum muslimin sedang merapikan barisan dalam persiapan perang dengan dajjal. Kesimpulan ini dilihat dari hadis-hadis yang lain, dan termasuk pula apa yang terkandung dari hadis tersebut {hadis ketiga}. Seperti yang dikabarkan dalam hadis-hadis yang lain, bahwasanya kejadian ini terjadi di Palestina. Sedangkan kabar tentang Nabi Isa ibnu Maryam yang menjadi makmum dibelakang Al-Mahdi terjadi di Damaskus, dan termasuk waktu turunya beliau dari langit. Begitu pula dua kabar ini sesungguhnya tersirat pada riwayat An-Nawwas ibn Sam'an. Di mana di sana di kabarkan bahwa Nabi Isa ibnu Maryam turun dan kemudian mencari-cari dajjal, dan akhirnya membunuhnya di pintu ludd {nama kota di Palestina}. Maka dari itu, kata turun dalam hadis ketiga ini sifatnya majaz atau kiasan. Tak ubahnya anda turun tangan langsung dalam menghadapi persoalan tidak menunjukan anda berada diatas. Bila sudah jelas turunya beliau di kota DAMASKUS Syiria, maka kata turun dalam hadis ketiga adalah kata ganti untuk datang, dan memang sifatnya datang. Kemudian disini di kabarkan beliau langsung shalat subuh, seperti di jelaskan dalam hadis yang lain. Dan begitu pula perbincangan beliau dengan kaum muslimin pada saat itu. Artinya tidak adanya perbincangan dalam hadis ini sudah di jelaskan pada hadis-hadis yang lain.

Sekarang kita melihat pada hadis yang pertama. Hadis ini juga sama seperti hadis yang ketiga, dan disini mengabarkan apa yang tidak di kabarkan pada hadis ketiga, yaitu perbincangan beliau dengan kaum muslimin. Disini juga ada matan yang di ingkari keberadaanya, yaitu perbincangan beliau terkait masalah imam shalat subuh. Karena hal ini seharusnya berada di Damaskus Syiria, sedangkan kejadian ini terjadi di Palestina. Apa lagi salah satu kalimat dalam perbincangan tersebut juga diingkari keberadaanya. Yaitu pada kaliamat >>> "Imam kalianlah yang hendaknya maju memimpin shalat kalian". Tentunya di sini bila terjemahan ini sesuai yang di inginkan dalam bahasa arab. Karena sesungguhnya perbincangan dalam hal ini dengan Al-Mahdi, bukan dengan pasukan Al-Mahdi. Perbincangan dalam hal ini sudah kami satukan dari beberapa perbincangan yang termuat dalam beberapa hadis dalam satu bingkai kronologi perbincangan, dan sudah kami ungkapkan di atas dan tidak ada salahnya kami ulang di sini.

     ".....Maka turunlah Isa di menara putih di sebelah timur damsyiq/damaskus dengan mengenakan dua buah pakaian yang di celup dengan waras dan dan za`faran* ketika imam mereka [al-mahdi] telah maju untuk memimpin shalat shubuh, tiba tiba munculah Isa ibnu Maryam di tengah-tengah mereka. maka imam tersebut kemudian mundur ke belakang untuk memberikan kesempatan Isa memimpin shalat.** maka pemimpin mereka (Al-mahdi) berkata kepada Isa: kemarilah, jadilah imam jama'ah shalat kami*** wahai ruh Allah! majulah dan shalatlah**** maka Isa pun merangkul pundaknya seraya berkata kepadanya:** tidak, sebab sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian lainya. ini sebagai bentuk penghormatan Allah kepada umat ini*** majulah dan pimpinlah shalat ini, sebab imam itu di tegakan untukmu.** kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. ketika Isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal****


* shahih muslim. Kami kutip dari buku yaumul qiyamah hal 327 qisthi press
** HR. Ibnu majah. di kutip dari buku kisah dajjal hal 54 pustaka Imam Asy-Syafii
*** kisah dajjal hal 125 syaikh Al-Albani mengatakan hadis ini diriwayatkan dalam kitab ash-shahihah
**** Kisah dajjal hal 124 syaikh Al-Albani mengatakan hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dan al-Hakim.

Masih tentang hadis pertama. Kami kira perlu di perjelas sedikit mengenai beberapa matan terjemahan dalam hadis ini. Kami tuliskan lagi disini hadisnya, dan hanya sebagianya saja.

     "kaum muslimin lalu berlarian menuju pegunungan duhkan di negeri Syam. Kemudian dajjal mendatangi mereka, mengepung mereka, kemudian kepungan tersebut semakin menjadi-jadi dan bahkan sangat menyengsarakan mereka. Sesudah itu, lalu Isa ibnu Maryam turun (datang), kemudian memanggil dari arah   'as-sahar' {dalam terjemahan yang lain, waktu sahur} lalu berkata: "wahai sekalian manusia, apa yang menghalangi kalian pergi menuju si al-kadzab yang jahat ini". Mereka berkata: 'ini adalah orang gila (sebangsa jin) {kalimat dalam kurung tersebut bukan dari kami, dalam terjemahan lain kalimat dalam kurung tersebut adalah terjemahan yang sesungguhnya, bukan penambahan penjelasan}. Kemudian mereka pergi. Lalu tiba tiba bertemu dengan Isa ibnu Maryam. Kemudian shalat ditegakan."

Sekarang kita melihat lagi hadis tersebut dari sisi terjemahan yang lain.

     .....kemudian turunlah Isa ibnu Maryam, lalu beliau menyeru pada waktu sahur dengan mengatakan, "wahai manusia! Apakah yang menghalangi kamu untuk keluar menghadapi pembohong yang buruk ini?!" Mereka berkata, "Ini seorang lelaki bangsa jin", lalu mereka keluar, tiba-tiba mereka jumpai Isa ibn Maryam, lantas di-iqamati untuk shalat dan orang-orang pun berkata pada beliau, "Silahkan anda maju untuk menjadi imam, wahai Ruh Allah" beliau memjawab, "hendaklah imam kalian saja yang maju ke depan untuk mengimami shalat" Yaumul qiyamah hal 320 qisty press.

Kita lihat dari terjemahan yang pertama. Di sini di katakan bahwa Nabi Isa datang, dan kemudian memanggil dari arah as-sahar. Sedangkan dari sisi terjemahan kedua pada waktu sahur. Kami kira pada waktu sahur yang kita pegangi, disamping hadis-hadis lain menjelaskan di waktu menjelang shalat subuh. Selanjutnya di kabarkan beliau bertanya, yang konteksnya bernadakan pengikaran. Lalu terdengarlah suatu jawaban yang intinya mensifati dajjal sebagai sosok dari bangsa jin, walaupun terjemahan yang pertama sepertinya enggan untuk menerjemahkan seperti terjemahan kedua, yaitu mensifati seperti terjemahan kedua namun dalam konteks penambahan penjelasan yang di dudukan dalam kurung. Kami sudah mengungkapkan baik disini atau pada artikel yang lain, bahwa pada saat tersebut dajjal sudah berubah wujud dengan wujud aslinya, yang Rosulullah mengatakan bahwa tidak ada makhluk yang lebih besar dari dajjal sejak di ciptakanya Nabi Adam hingga kiamat tiba. Atau bahasa lainya adalah raksasa, dan inilah wujud fisik asli dajjal yang di ingkari karena di anggap tidak masuk akal. Terserah-lah, kami tidak menyembah aqal mereka. Lagian juga Tamim Ad-Darri sudah melihat wujud asli dajjal, dan di Syam/Palestina inilah dajjal akan terkejut ketika Nabi Isa usai shalat subuh keluar dan berjumpa denganya, dan Rosulullah mengabarkan bahwa ketika itu terjadi, maka dajjal akan meleleh SEPERTI garam dalam air, atau dengan kata lain dajjal akan mengecil. Karena garam bila di dalam air maka lama-kelamaan akan mengecil atau menyusut. Itulah isyarat Rosulullah mengenai wujud fisik asli dajjal.

Kita lanjutkan. Setelah kaum muslimin menjawab panggilan dajjal, lalu dalam terjemahan tersebut di katakan mereka {kaum muslim} pergi. Lalu terjemahan selanjutnya di katakan, lalu tiba-tiba bertemu dengan nabi Isa. Apakah anda tidak mencium ketidak beres terjemahan ini?! Bagaimana tidak, Nabi Isa memanggil lalu kaum muslimin menjawab, setelah itu kaum muslimin pergi, lalu di katakan mereka tiba-tiba berjumpa dengan beliau! Kami yakin dalam hati anda akan menduga, barangkali begini barangkali begitu. Baiklah, agar tidak terlalu mengambang kami akan ungkapkan dengan petunjuk-petunjuk yang ada.

Coba kita telusuri kembali selangkah demi selangkah. Di katakan di sini Nabi Isa memanggil, lalu mereka menjawab. Lalu mereka pergi kemudian tiba-tiba mereka berjumpa dengan beliau. Antara panggilan dan jawaban itu sudah sesuai. Antara jawaban dan kepergian mereka masih bisa di maklumi, mungkin ada hal lain. namun terasa aneh bila selanjutnya di katakan lalu tiba-tiba mereka berjumpa dengan beliau. Aneh, setelah mereka pergi ketika sudah menjawab perntanyaan beliau lalu mereka tiba-tiba berjumpa dengan beliau!.

Apa yang di ucapkan beliau adalah pertanyaan, tapi kenapa di katakan memanggil?! Insya Allah apa yang di terjemahkan pada terjemahan kedua adalah yang sesuai, yaitu seruan. Dan seruan bisa di kaitkan dengan pertanyaan, dan juga suatu perintah. Oleh karena itu, apa yang di katakan beliau adalah kalimat seruan dengan konteks pertanyaan yang bernadakan atau bermuatan pengingkaran. Kemudian terkait apa reaksi mereka setelah menjawab seruan tersebut, baik itu terjemahan yang pertama atau yang kedua, padanya mengisyaratkan adanya sesuatu, dalam hal ini bangunan, tetapi mungkin tepatnya tenda atau yang semisal, mengingat mereka dalam keadaan terdesak dari peperangan dengan dajjal. Dari mana kesimpulan ini? Kita lihat dari terjemahan yang pertama saja ada isyarat akan hal tersebut. Di katakan disini, setelah mereka menjawab lalu mereka pergi, dan setelah itu di katakan tiba-tiba mereka berjumpa dengan beliau. Jika konteks pergi ini menjauh, maka akan kontradiksi dengan pertemuanya dengan beliau yang di sifati tiba-tiba mereka berjumpa. Maka dari itu pergi di sini sepertinya pergi dari tempat atau tepatnya keluar, dan ketika mereka telah keluar maka mereka tiba-tiba berjumpa dengan beliau, yaitu Isa ibnu Maryam. Maka bila anda memperhatikan terjemahan yang kedua, insya Allah lebih mudah memahaminya. Keluarnya mereka tersebut untuk menjumpai Nabi Isa yang menyeru dengan konteks pertanyaan yang bermuatan pengingkaran. Dan mereka tidak mengetahui bahwa yang menyerukan sesuatu tersebut adalah Isa ibnu Maryam, dan ketika mereka telah keluar, maka tiba-tiba mereka berjumpa dengan beliau. Artinya di sini mereka ketika menjawab seruan tersebut dalam keadaan di dalam suatu bangunan {tenda}. Sekarang kita perhatikan hadis yang lain, yang semakna dan mengabarkan apa yang tidak disebutkan dari hadis tersebut, yaitu pertanyaan mereka kepada beliau yang mengabarkan bahwa mereka tidak mengetahui bahwa beliau adalah Isa ibnu Maryam.

     ...."kemudian Isa bin Maryam turun {datang} lalu membuka pandangan mata mereka. Di tengah-tengah mereka ada seorang laki-laki memakai baju besi. mereka lalu bertanya kepadanya: 'Hai hamba Allah, siapakah engkau? ia menjawab: 'saya adalah hamba Allah dan utusanya, ruh-nya, kalimatnya, bernama Isa bin Maryam. Ini hadis diatas dari salah seorang kaum Anshar.

Setiap kata turun dalam konteks ini maka maksudnya datang, dan turunya beliau dari langit adalah di Damaskus pada saat menjelang shalat subuh, dan di sanalah beliau makmum shalat subuh di belakang Al-Mahdi. Hadis ini kususnya dalam matan tersebut adalah kelanjutan dari apa-apa yang telah kami uraikan, dan sekarang kita lanjutkan kembali. Di sini di kabarkan di tengah-tengah mereka ada seorang laki-laki memakai baju besi. Dan juga di kabarkan bahwa mereka bertanya pada Nabi Isa tentang jati dirinya, dan beliau menjawabnya. Jika melihat kembali apa-apa yang telah terurai di atas, maka pertanyaan mereka di sini menunjukan benang merah atau mata rantai dengan keluarnya mereka ketika Nabi Isa menyeru mereka dengan suatu seruan berisikan pertanyaan yang bermuatan pengingkaran. Kami kira ini sudah jelas, dan mudah di pahami, insya Allah. Sekarang pertanyaanya, siapakah seseorang dalam hadis ini yang di kabarkan memakai baju besi, dan apa pula kepentinganya Rosulullah mengabarkan akan hal tersebut, dan bukankah substansinya mengabarkan kedatangan Nabi Isa, dan mengabarkan keadaan kaum muslimin saat itu?! Inilah isyarat, untuk melihat apa-apa yang memiliki mata rantai dari hadis-hadis yang lain yang semakna, yaitu yang mengabarkan kedatangan Nabi Isa dan mengabarkan keadaan kaum muslimin saat itu. Sekarang kita lihat dulu hadis berikut ini.

     .....Ke'mudian mereka akan mendengar bahwa, keselamatan telah datang kepadamu'. Mereka akan berkata, "ini adalah perkataan seorang yang kenyang" dan bumi akan bersinar dengan cahaya tuhanya. Dan Isa bin Maryam akan turun dan berkata, "wahai kelompok muslim, takutlah kalian kepada tuhan kalian dan muliakanlah dia" dan mereka akan melakukan hal itu.

"Kemudian mereka akan mendengar bahwa, keselamatan telah datang kepadamu" dan "mereka akan berkata, ini adalah perkataan seorang yang kenyang" yang semakna dengan ini adalah hadis dari Ustman bin Abul Ash diatas, "hai sekalian manusia, telah datang pertolongan (diucapkan sebanyak tiga kali). kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian lainya: sesungguhnya itu adalah suara seseorang yang kenyang." Baik itu kalimat "keselamatan telah datang kepadamu" atau "telah datang pertolongan" maka pada dasarnya satu substansi, yaitu mengabarkan kedatangan Nabi Isa. Dan kalimat selanjutnya mencerminkan kekurangan makanan. Apa yang dikatakan di sini, "telah datang pertolongan" di tempatkan urutanya setelah kaum muslimin yang hadir pada saat itu bertanya tentang jati diri seseorang yang menyerukan sesuatu, yaitu Nabi Isa. Maka setelah Nabi Isa menjelaskan jati dirinya, maka tentunya salah seorang dari mereka akan mengabarkan kabar baik tersebut pada yang lainya, "telah datang pertolongan, di ucapkan tiga kali" dan kaum muslimin yang lainya ketika mendengar {teriakan tersebut} kabar tersebut, mereka akan berucap, "kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian lainya, sesungguhnya itu adalah suara seseorang yang kenyang" kami kira kurang lebihnya dari kronologis yang tersusun seperti itu, wallahu a'lam.

Kemudian kalimat selanjutnya, "dan bumi akan bersinar dengan cahaya tuhanya" wallahu a'lam, yang kami tangkap di sini adalah bulan purnama. Kemudian kalimat selanjutnya, "dan Isa bin Maryam akan turun dan berkata, "wahai kelompok muslim, takutlah kalian kepada tuhan kalian dan muliakanlah dia" dan mereka akan melakukan hal itu." Jika melihat hadis ini secara lengkap, kususnya pada matan yang membicarakan datangnya Nabi Isa pada saat tersebut, maka akan terlihat tata urutan yang berbeda dari kesimpulan yang telah di uraikan. Disini di katakan datangnya beliau setelah salah seorang kaum muslimin mengabarkan kedatanganya, bila melihat apa yang telah kami uraikan. Sebenarnya ini bukan-lah masalah, hanya sudut pandang kita saja yang mungkin berbeda. Tata urutan kabar di sini sifatnya hanya dalam penyebutan, dan tidak mencerminkan tata urutan kejadianya, insya Allah. Kesimpulanya masih tetap, Nabi Isa datang dan lalu menyerukan sesuatu pada mereka. Yaitu suatu pertanyaan yang bermuatan pengingkaran. Kemudian kaum muslimin menjawabnya, dan lalu mereka keluar dan tiba-tiba mereka berjumpa dengan beliau. Artinya ketika mereka menjawab mengindikasikan mereka berada dalam suatu bangunan, dalam hal ini adalah tenda wallahu a'lam. Ketika mereka telah berjumpa dengan beliau, maka mereka bertanya tentang jati dirinya, dan beliau menjelaskan siapa dirinya, "saya adalah hamba Allah dan utusanya, ruh-nya, kalimatnya, bernama Isa bin Maryam."

Dan sekarang kita sampai pada puncak dari tema artikel ini, yaitu pemuda yang di bunuh dajjal. Seperti yang sudah kami ungkapkan, bahwasanya siapakah orangnya yang memakai baju besi dalam riwayat dari salah seorang kaum anshar tersebut.?! Seorang yang memakai baju besi di sini di kabarkan, "kemudian Isa bin Maryam turun {datang} lalu membuka pandangan mata mereka. Di tengah-tengah mereka ada seorang laki-laki memakai baju besi. mereka lalu bertanya kepadanya: 'Hai hamba Allah, siapakah engkau? ia menjawab: 'saya adalah hamba Allah dan utusanya, ruh-nya, kalimatnya, bernama Isa bin Maryam"

Setelah penyebutan tentang seorang yang memakai baju besi, lalu menyebutkan tentang kaum muslimin yang bertanya pada Nabi Isa tentang jati dirinya, maka darinya bisa di simpulkan bahwa seseorang yang memakai baju besi tersebut adalah bagian dari kaum muslimin yang bertanya tentang jati diri Nabi Isa. Seperti yang telah terurai, bahwasanya datanglah Nabi Isa pada saat menjelang Shalat subuh lalu menyerukan sesuatu, yaitu pertanyaan bermuatan pengingkaran. Oleh karenanya terdengarlah suatu jawaban, dan setelah itu kaum muslimin keluar, dan terjadilah pertanyaan tersebut. Karena itu di simpulkan bahwasanya seseorang yang memakai baju besi tersebut bersama dengan mereka, yaitu kaum muslimin yang bertanya tentang jati diri Nabi Isa.

Wallahu a'lam, dari beberapa hadis tentang hal ini, menimbang dan memperhatikan dari mata rantai yang ada, bahwasanya seseorang yang memakai baju besi tersebut adalah seorang pemuda yang di bunuh dajjal lalu di hidupkan kembali, yang kemudian akan di bunuh kembali, namun kali ini Allah melindunginya. Dan anda sudah mengetahui apa-apa yang telah kami uraikan tentangnya. Jadi ketika pemuda tersebut memanjat Aqabah afiq, dan bersamaan dengan itu kaum muslimin telah berikrar akan mati-matian berjihad dalam memerangi dajjal dan pasukanya, maka kegelapanya menenggelamkan kaum muslimin, yaitu masuk waktu malam/maghrib. Jika kita sudah melihat apa-apa yang telah kami uraikan, maka darinya bisa di simpulkan bahwa pemuda tersebut akan bergabung dengan mereka, dan terkusus pemuda tersebut akan bersama dengan kaum muslimin yang akhirnya mereka akan bertanya soal jati diri Nabi Isa. Mungkin, mereka di sini adalah para petinggi atau para pemimpin dari pasukan kaum muslimin tersebut.

Indiksai yang lain adalah seseorang tersebut memakai baju besi, atau baju perang. Dan ini tak akan di jumpai pada masa sekarang, kecuali pada masa-masa dahulu, kususnya zaman kenabian. Dan pemuda yang dibunuh dajjal tersebut di lindungi oleh Allah dari pembunuhan kedua oleh dajjal dengan selembar tembaga atau apalah, yang jelas hal ini tertuntut untuk mengikuti bentuk tubuh manusia, atau dengan kata lain, atau kata ganti, atau kata misteri yaitu baju perang, insya Allah. Kemudian dibagian akhir hadis di katakan

    ...."wahai kelompok muslim, takutlah kalian kepada tuhan kalian dan muliakanlah dia" dan mereka akan melakukan hal itu. Siapakah yang di maksud "muliakanlah dia" wallahu a'lam, dari indikasi yang nampak di tujukan pada orang tersebut yang memaki baju perang. Salah satu indikasinya termuat pada hadis salah seorang kaum Anshar yang di kabarkan bahwa ditengah-tengah mereka ada seseorang memakai baju besi. Dan di kukuhkan lagi dengan hadis berikut ini.

     ....."Sesungguhnya Dajjal akan mengepung kaum mukminin di Baitul-Maqdis lantas menggoncangkannya dengan keras, kemudian Allah membinasakan dia bersama tentaranya, sehingga pangkal dinding... Hasan Al-Asyyab (Abu Ali-Al-Hasan bin Musa Al-Asyyab Al-Baghdadi) berkata: Dan pangkal pohon-berseru atau berkata: "Wahai si mukmin . . atau wahai si muslim ini ada orang Yahudi... "Atau ia berkata, "Ini ada orang kafir, kemarilah dan bunuhlah!" Beliau berkata, "Dan hal itu tidak akan terjadi sehingga kalian melihat perkara-perkara yang menyesatkan hati kalian, dan kalian saling bertanya satu sama lain, "Apakah Nabi kalian pernah mengingatkan kepada kalian tentang hal itu?!" (Musnad Imam Ahmad 5: 16 dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul 'Ummal. Ibnu Hajar berkata, "Isnadnya hasan. " (Fathul-Bari 6: 610)

hadis ini tidak kami kutip dari buku yang kami miliki, hal ini karena kami lupa pada buku yang mana, dan sudah di cari namun belum menjumpai. Hadis ini kami kutip dari dunia maya, namun hadis ini saya ingat betul, makanya ketika mencari hadis ini kami cukup dengan mengetik sebagian matanya yang masih teringat, dan alhamdulillah tidak sulit untuk mendapatkanya.

Di sini di katakan bahwa sebelum pembunuhan terhadap orang-orang yahudi, yang mana pohon dan dalam riwayat lain termasuk batu yang Allah menghendaki agar bicara, maka hal tersebut tidak akan terjadi sebelum kaum muslimin melihat perkara-perkara yang menyesatkan hati. Wallahu a'lam, tetapi setidaknya ada dua hal yang insya Allah bisa untuk menafsirkan apa yang di maksudkan perkara-perkara yang menyesatkan hati. Pertama adalah wujud asli dajjal, yang mana kaum muslimin pada saat itu akan menyaksikan sesuatu yang barangkali tidak pernah di sangka-sangka yaitu akan melihat dajjal dengan wujud aslinya. Kedua adalah terkait pemuda tersebut, yang mana pemuda tersebut akan memakai baju perang dari sisi Allah, kemudian adanya perintah dari Nabi Isa untuk memuliakanya. Dan mungkin yang ketiga bila anda mengetahui atau memahami tafsir ayat "sembahlah tuhanmu sampai datang yang diyakini"

Tetapi pada dasarnya masih ada yang perlu di kritisi kembali. Yaitu apa yang kami ungkap-kan bahwa dajjal yang sudah berubah wujud dengan wujud aslinya di masukan dalam apa yang dalam hadis tersebut di kabarkan bahwa kaum muslimin akan melihat perkara-perkara yang menyesatkan hati kalian. Hal ini saya kira tidak tepat. Apa alasanya?! Alasanya dalam hadis tersebut di kabarkan bahwa kaum muslimin akan saling bertanya tentang perkara yang menyesatkan hati kalian, yaitu 'apakah Nabi kalian pernah mengingatkan kepada kalian tentang hal itu'

Artinya di sini perkara tersebut [perkara-perkara yang menyesatkan hati] adalah sesuatu yang jarang atau asing di dengar oleh kaum muslimin, apa lagi kaum muslimin di sini adalah at-tha'ifah al mansuroh kelompok yang mendapat pertolongan, umat Islam yang terbaik. Walau-pun demikian adanya ternyata mereka masih mempertanyakan perkara-perkara yang menyesatkan hati kaum muslimin, dan bahkan konteks pertanyaan tersebut di kaitkan dengan keadaan di mana Isa ibnu Maryam akan membunuh dajjal. Padahal di sisi yang lain, hadis-hadis tentang hal ini {Nabi Isa dan kebinasaan dajjal} bukan sesuatu yang asing bagi kaum muslimin, kususnya mereka-mereka yang berbaiat pada Al-Mahdi. Mereka-mereka yang berbaiat pada Al-Mahdi adalah orang-orang yang beriman dengan baik tentang perkara akhir zaman. Walau-pun demikian adanya, dan mereka nantinya yang tersisa yang akan berperang di bawah kepemimpinan Isa ibnu Maryam ternyata mereka akan mendapati perkara-perkara yang tidak di ketahui pada saat-saat tersebut, di mana saat-saat tersebut sudah banyak hadis yang mengabarkanya. Maka dari itu, dajjal tidaklah tepat untuk di kategorikan kedalam perkara-perkara yang menyesatkan hati atau yang tidak di ketahui berdasarkan pertanyaan dalam hadis tersebut 'apakah Nabi kalian pernah mengingatkan kepada kalian tentang hal itu'

Lalu apa yang di maksudkan dengan kalimat tersebut 'apakah Nabi kalian pernah mengingatkan kepada kalian tentang hal itu'?! Seperti yang telah di ungkapkan, maka sejauh mata memandang sepertinya hal itu tidak ada kecuali pada seseorang yang memakai baju besi atau baju perang, dan ini tak lain adalah pemuda yang telah di bunuh dajjal. Yang telah di hidupkan kembali, yang telah di lindungi oleh Allah dari pembunuhan yang kedua, dan yang telah di lemparkan pada nerakanya dajjal yang sesungguhnya adalah sebaliknya. Kalau bukan terkait dengan pemuda tersebut lalu siapa lagi?! Indikasinya terlalu jelas bila di uraikan kembali. Bila sekedar kehadiran pemuda tersebut pada saat menjelang kedatangan Nabi Isa saja sebenarnya sudah cukup untuk kaum muslimin pada saat itu untuk bertanya 'apakah Nabi kalian pernah mengingatkan kepada kalian tentang hal itu'?! Apa lagi bila mencermati perintah Nabi Isa yang akan memerintahkan kaum muslimin saat itu untuk memuliakan pemuda tersebut! Tentunya hal ini akan semakin membuat tanda tanya pada mereka. Andai hadis ini di permasalahkan, dan memang Ibnu Katsir mengatakan hadis ini aneh. Tetapi hal ini tidak otomatis semua matanya tidak ada bentuknya. Secara umum matan yang ada di sini sudah terbingkai dalam hadis-hadis yang shahih, yang matanya dha'if maka sudah ada yang shahih, maka mudah meluruskanya. Sedangkan yang tidak ada padanya yang masuk dalam dua kategori tersebut, maka ini masuk dalam kategori isyarat yang mengindikasikan tuntutan jalan cerita atau mata rantai. Seperti matan 'wahai kelompok muslim, takutlah kalian kepada tuhan kalian dan muliakanlah dia" dan mereka akan melakukan hal itu' dan mata rantai dari hadis ini adalah hadis shahih 'Di tengah-tengah mereka ada seorang laki-laki memakai baju besi' dan indikasi orang ini adalah pemuda yang di bunuh dajjal dan di hidupkan kembali terletak pada baju besi atau baju perang yang di pakainya, dan uraian-nya sudah di atas. Dan justru perintah Nabi Isa tersebut-lah yang lebih dekat dengan makna ini 'apakah Nabi kalian pernah mengingatkan kepada kalian tentang hal itu' insya Allah inilah yang dekat dengan makna menyesatkan hati. Mau menolak perintah jelas tidak mungkin, mau melaksanakan perintah menimbulkan tanda tanya dalam hati, dan akhirnya memang mereka akan melaksankan perintah tersebut. Inilah yang dekat makna menyesatkan hati, wallahu a'lam.

Coba bayangkan, seandainya pemuda yang dibunuh dajjal adalah anda,  kemudian dalam pandangan mereka-mereka yang menjadi penyembah dan pengikut atau yang mengikuti dajjal menyaksikan anda dibangkitkan dari kematian, yang pada hakekatnya  anda yakin bahwa yang membangkitkan anda dari kematian adalah Allah, dan kemudian dajjal akan membunuh anda kembali, namun kali ini anda mengetahui bahwa Allah  pencipta anda akan melindungi dari upaya pembunuhan  yang dilakukan dajjal, kemudian anda akan dilemparkan kedalam nerakanya yang pada hakekatnya adalah sebaliknya, kemudian anda akan pergi ke Palestina dan kemudian anda akan berjumpa dan bergabung dengan pasukan kaum mukminin, yang kemudian anda bersama dengan para pemimpinya, kemudian pada saat tersebut tiba-tiba anda yang sedang bersama-sama dengan para pemimpin mendengar suatu suara dari luar, lalu anda yang masih mengenakan baju besi dengan para pemimpin kaum mukminin tergesa-gesa keluar dan menjumpai  Isa putera Maryam. Lalu para pemimpin kaum mukminin  bertanya padanya  tetang jati dirinya, sedangkan anda sudah mengetahui dari sekarang. Pada saat tersebut anda menyaksikan para pemimpin atau salah satu dari mereka berkata;

Wahai hamba Allah, siapakah engkau? ia menjawab: 'saya adalah hamba Allah dan utusanya, ruh-nya, kalimatnya, bernama Isa bin Maryam. pilihlah oleh kalian satu di antara tiga hal. pertama ; Allah mengirimkan kepada Dajjal dan bala tentaranya adzab dari langit, atau Dia menenggelamkan mereka ke dalam bumi, atau Dia menguasakan senjata kalian dapat menghabisi mereka dan menahan senjata-senjata mereka hingga tidak mengenai kalian. mereka menjawab: ini wahai Rosulullah, yang lebih menentramkan  dada dan jiwa kami.

Lalu kemudian  Isa putera Maryam memerintahkan kaum mukminin untuk  memuliakan anda seperti yang termuat dalam hadis.

"wahai kelompok muslim, takutlah kalian kepada tuhan kalian dan muliakanlah dia" dan mereka akan melakukan hal itu.

Wallahu a'lam , bisa jadi perintah Isa putera  tersebut sebagai salah satu bagian dari  penafsiran hadis perkara yang menyesatkan hati kalian.

"Dia" dalam hadis tersebut kami menafsirkan adalah seseorang yang Rosululloh sebutkan dalam hadis salah seorang dari kaum anshor,

"Di tengah-tengah mereka ada seorang laki-laki memakai baju besi"

Laki-laki yang memaki baju besi tersebut adalah seorang pemuda yang telah dibunuh dajjal, dan sudah berlalu uraianya diatas.

Perintah Isa putera Maryam tersebut kepada kaum muslimin agar memuliakan pemuda tersebut yang telah dibunuh dajjal memang datang dari riwayat yang aneh seperti yang disebutkan Al Hafidz Ibnu Katsir dalam kitabnya Al-fitan. Artinya bisa jadi hadisnya dha'if, akan tetapi secara  umum memiliki kerangka  kronologi dengan hadis-hadis yang semisal, seperti riwayat Nawas ibn Sam'an, salah seorang dari kaum Anshor, Jabir dan yang lainya.

Dalam riwayat Nawas ibn Sam'an disebutkan, dan ini bagian dari riwayat Nawas ibn Sam'an di atas, " Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa putra Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka disurga."

 Dalam hadis ini, setelah kebinasaan dajjal lalu Nabi Isa mendatangi suatu kaum yang Allah telah menjaganya dari fitnah dajjal. Nabi Isa lalu menceritakan tentang tingkatan-tingkatan atau derajat mereka di Surga, artinya bahwa mereka mendapatkan jaminan masuk surga. Bila kita melihat kebelakang, yaitu awal dajjal berubah bentuk kedalam bentuk aslinya yang dimulai pada saat dia di ashfahan iran, lalu dia akan menuju Madinah dengan menaiki keledai yang jarak antara kedua telinganya sepanjang empat puluh hasta dengan melewati khulah antara syam dan irak. dan dajjal akan disertai 70.000 orang-orang yahudi ashfahan, dan juga akan di ikuti oleh orang-orang yang terfitnah hingga tiba di Palestina. Maka orang-orang yang telah di jaga oleh Allah dari fitnah dajjal telah pasti melihat sosok dajjal dalam wujud aslinya. Orang-orang ini yang Rosululloh kabarkan bahwa Isa putera Maryam akan mendatanginya dan memberikan kabar gembira tentang tingkatan-tingkatan atau derajat-derajat mereka di surga, tentunya tidaklah sama derajatnya dengan pemuda yang telah dibunuh oleh dajjal, yang Rosululloh sendiri telah menyatakan bahwa kesaksian pemuda ini yang paling agung. Bila mana mereka yang derajatnya dibawah pemuda tersebut ternyata Allah mengabarkan dengan perantaraan wahyu yang disampaikan oleh Isa putera Maryam bahwa mereka mendapat jaminan masuk surga, lalu apa lagi dengan pemuda tersebut.

 Ada atau tidak perintah Isa putera Maryam pada kaum mukminin untuk memuliakan pemuda tersebut, yang pasti Rosululloh telah menyatakan bahwa pemuda tersebut nilai persaksianya adalah yang paling agung, dan bila mana mereka yang derajatnya dibawahnya mendapatkan jaminan surga, maka apa lagi pada pemuda tersebut. Hadis yang memuat perintah dari Isa putera Maryam untuk kaum mukminin agar memuliakan pemuda tersebut memang menurut Ibnu Katsir aneh, maka bisa jadi hadisnya dha'if. Seandainya pun hadisnya dha'if, maka tidak serta merta menafikan atau meniadakan seluruh matan-matan yang ada jadi ternafikan. Misalkan bolak baliknya dajjal dari Madinah ke Mekah kemudian kembali lagi ke Madinah yang termuat dalam riwayat yang aneh tersebut tidak ternafikan keberadaanya hanya karena riwayat ini aneh. hal ini karena telah diriwayat melalui hadis yang lainya dan derajatnya shahih.

Sedangkan tentang perintah tersebut yang mana sebatas pengetahuan kami tidak ada riwayat lainya yang shahih bukan otomatis meniadakan atau setidaknya muatan makna yang tersirat. Contoh hadis tentang keledai dajjal yang dihukumi shahih oleh Imam Hakim dan disetujui oleh Adz Zahabi, namun oleh Syaikh Al-albani dikatakan hadisnya mudalis. dan memang dalam riwayat ini ada pencampur adukan matan-matan yang tidak pada tempatnya. Dalam riwayat ini disebutkan bahwa Isa putera Maryam akan sholat dibelakang Al-Mahdi dan tempatnya bukan di damaskus, melainkan di Palestina. dan inilah matan yang mungkar atau di ingkari keberadaanya, karena yang shahih peristiwa ini terjadi di damaskus. Maka karena itulah kami condong pada pendapat Syaikh Al-albani tersebut.

Walaupun demikian bukan berarti matan-matan lainya otomatis kedudukanya sama atau bukan berarti pula di ingkari keberadaanya, apa lagi sudah tercover dalam hadis-hadis yang lainya. Sedangkan yang tidak ada padanya dukungan dari matan yang ada yaitu tentang matan keledai dajjal, maka tidak adanya hadis shahih tersendiri yang shahih tidak otomatis meniadakan keberadaanya. hal ini karena dikuatkan dalam hadis yang dha'if dan dikuatkan secara kronologi dan tuntutan jalan cerita yang menjelaskan tentang dajjal yang berubah wujud dengan wujud aslinya, dan keledai tersebut yang akan dijadikan tunggangan dajjal dari ashfahan iran hingga tiba di Palestina. Bila kita konversikan hal ini dan di terapkan pada kisah pemuda tersebut, maka hal ini kami tidak mengetahui apakah ada hadis yang shahih atau dha'if yang menceritakan tentang Isa putera Maryam yang memerintahkan agar memuliakan pemuda tersebut. Hanya saja bila kita berprasangka baik dan menimbang apa yang Allah wahyukan pada Isa putera Maryam yang memberikan kabar gembira pada mereka-mereka yang Allah menjaganya dari fitnah dajjal, lalu bagaimana lagi pada pemuda tersebut. Apa lagi pemuda tersebut telah Allah tetapkan melalui lisan rosulnya bahwa dia mempunyai kesaksian yang agung mengenai keyakinanya tentang dajjal, dan bila mana mereka-mereka yang derajatnya dibawah pemuda tersebut mendapat jaminan surga, maka tentunya apa lagi pada pemuda tersebut. Dan perintah tersebut secara pasti memang sulit untuk ditetapkan karena tidak adanya keterangan yang muhkam dan shahih. akan tetapi hal ini akan tertuntut oleh kebiasan atau sunatullah yang terjadi pada orang-orang yang Allah telah meninggikan derajatnya, wallahu a'lam  

Itulah isyarat-isyarat yang termuat dalam hadis shahih dan dha'if, dan benang merahnya cukup menyala. Sekarang pertanyaanya, apakah pemuda tersebut akan mati lagi sebagaimana layaknya manusia pada umumnya?! Maka jawabanya tidak, tidak, dan tidak. Artinya pemuda tersebut akan tetap hidup dan tidak akan mengalami kematian lagi, karena memang sudah mengalaminya. Dan tidak akan mengalami kebangkitan, karena sudah mengalaminya. Dia akan tetap hidup ketika sangkakala di tiup, dan semua hal-hal ini adalah di kecualikan untuk pemuda tersebut, dan pada dasarnya pemuda tersebut sudah mati dan sudah di bangkitkan kembali. Jika pertanyaanya tentang Allah yang akan mengutus angin yang lebih lembut dari sutera, yang denganya akan mencabut setiap jiwa yang masih memiliki keiminan walaupun hanya sebesar biji dzarah, maka jawabanya pemuda tersebut di kecualikan, karena dia sudah mati dan sudah di bangkitkan. Jika harus di tuntut/di haruskan bahwa pemuda tersebut harus mati kembali, maka hal itu hanya persangkaan yang tak ada padanya dalil, baik dari Allah dan rosulnya, kecuali persangkaan yang di paksakan yang tak ada padanya indikasi-indikasi yang memadai.

DALIL PENGECUALIAN

Sekarang akan kami tunjukan dalil pengecualian disini, dan perhatikan baik-baik. Dalil ini ada dalam Al-qur'an.

 .....dan di tiuplah sangkakala, maka pingsanlah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang di kehedaki Allah. Kemudian di tiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu. Az-Zumar : 68

Pingsan di sini bukan pingsan seperti yang kita pahami, pingsan yang hanya tak sadarkan diri. Pingsan di sini adalah kematian, atau kematian yang di maksudkan dari kata pingsan tersebut, atau kata tersebut di tafsirkan dengan kematian. Dalilnya apa, dalilnya sebenarnya tidak perlu di pertanyakan karena terlalu jelas untuk di tanyakan. Karena yang namanya di tiup sangkakala adalah terjadinya kiamat. Jika di tanyakan kenapa memakai kata pingsan, maka jawaban yang barangkali mendekati adalah karena kematian juga adalah bentuk ketidak sadaran. Karena ruh nya di angkat, maka bila ruh tersebut di kembalikan pada jasadnya maka  akan tersadar kembali. Itulah pingsan atau tidak sadarkan diri. Hanya saja kita ini menggunakan kata pingsan hanya untuk sesuatu yang tidak sadarkan diri, dan itu ketika masih hidup saja. Kematian hanyalah pada jasadnya saja, sedangkan ruh tetap hidup, dan bila ruh di kembalikan pada jasadnya maka jasad tersebut akan bangun atau hidup, dan inilah bentuk kesadaran atau tersadar dalam konteks ini.

Inilah dalil pengecualian tersebut, sisi pendalilanya sudah jelas! Bahwasanya ketika sangkakala di tiup maka matilah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan apa yang di kecualikan dari apa yang ada di bumi adalah pemuda tersebut yang telah di bunuh dajjal dan di hidupkan kembali, dan ketika akan di bunuh untuk kedua kalinya, maka Allah melindunginya. Jika di tanyakan bahwa para ulama hanya membahas pengecualian di sini hanya pada apa yang ada di langit, maka jawabanya sebagai berikut.

Kami berprasangka baik pada beliau-beliau {para ulama}, bisa jadi apa yang tidak di bahas oleh beliau-beliau karena mereka mungkin tidak melihat dalil yang jelas atau dalil yang mencukupi untuk mengkaji sisi pengecualian di bumi, setidaknya di masa beliau-beliau. Kemudian hal ini bukanlah dalil untuk menafsirkan bahwa apa yang di kecualikan hanya untuk apa yang ada di langit. Allah telah menyatakan pengecualian di sini untuk apa yang ada di langit dan di bumi. Jika ada yang beralasan bahwa pengecualian ini tidak termasuk yang di bumi, maksudnya apa yang di bumi konteksnya hanya dalam penyebutan tentang kematianya saja, sebagaimana di langit, sedangkan konteks pengecualian ini di kembalikan hanya untuk apa yang di langit, maka jawabanya hal ini hanya persangkaan saja. Allah telah memutlakan pengecualian di sini untuk apa yang di langit dan di bumi. Jika memang pengecualian ini hanya untuk apa yang ada di langit tidak untuk apa yang ada di bumi, maka pertanyaanya mana dalilnya.

Sebatas apa yang kami ketahui, memang sepertinya pembicaraan para ulama hanya seputar pengecualian yang di langit, tetapi hal ini hanya sebatas yang kami ketahui dari ensiklopedi kiamat karya Sulaiman Al-Asyqar dan tadzkirah karya Imam Al-qurtubi, dan ar-ruh Ibnul Qayim. Tetapi mungkin di luar sana ada para ulama yang sebenarnya sudah mengkaji pengecualian yang ada di bumi, namun bisa jadi hal ini tidak sampai di tangan kita. Kalaupun itu tidak ada, maka hal tersebut bukan berarti kita harus menafikan pengecualian yang ada di bumi. Allah telah memutlakan pengecualian ini, bila pengecualian ini harus di pahami hanya untuk apa yang ada di langit, maka pertanyaanya mana dalilnya. Dengan kita memahami pengecualian di sini hanya untuk yang di langit, maka hal ini sadar atau tidak memotong kemutlakan firman Allah tersebut. Jika ada pertanyaan, bahwa ketika kiamat terjadi maka hancurlah bumi dengan segala isinya, lalu bagaimana mungkin ada makhluk yang bisa bertahan dari hari kiamat tersebut. Tentunya jika ada pertanyaan seperti itu maka ini pertanyaan bodoh. Allah telah menyatakan bahwa ada yang di kecualikan, dan Allah maha mampu untuk melindungi seorang hamba dari huru hara kiamat tersebut. Bukan urusan kita bagaimana cara Allah melindungi hamba yang di kecualikan tersebut.

PengecuaIian ini bukan berarti orang yang di kecualikan tersebut lebih mulia dari yang lain yang kedudukanya jelas jauh lebih mulia. Bahkan dalam konteks seorang Nabi-pun sama, pengecualian sesama Nabi-pun tidak berarti yang di lecualikan lebih mulia dari Nabi yang lain. Ada hadis yang mengabarkan bahwa Rosulullah adalah orang yang pertama tersadar pada hari kiamat [kebangkitan], namun pada saat tersebut beliau melihat Musa sudah ada di samping Arsy. Begitu pula pemuda tersebut tidak menunjukan lebih mulia dari yang lain. Misalnya Al-Mahdi, maka pengecualian ini belum tentu menunjukan bahwa pemuda tersebut lebih mulia dari Al-Mahdi.

     .....Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bin Yahya Al Mazini dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu dia berkata; "Seseorang dari yahudi datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan wajah bekas dipukul, lalu ia berkata kepada beliau; "Ya Muhammad, Aku telah dipukul oleh salah seorang dari sahabatmu dari golongan Anshar, " lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya panggilkan dia! Mereka pun memanggilnya kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Kenapa engkau pukul dia?" ia menjawab; "Wahai Rasulullah, pada waktu itu aku melewati orang Yahudi, lalu aku mendengar dia berkata; 'Demi Dzat yang telah memilih Musa dari semua manusia.' Maka aku katakan; 'Apakah dari Muhammad juga?, hingga dia membuatku marah, maka aku memukulnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melebihkan sebagian nabi dengan sebagian yang lain, sesungguhnya pada hari kiamat manusia dalam keadaan pingsan, lalu aku adalah orang yang pertama kali mengangkat kepalanya dari tanah, namun aku mendapati Musa 'Alaihis Salam telah berada di sisi 'Arsy, aku tidak tahu apakah dia lebih duluan bangun dari pada aku atau dia sudah cukup dengan pingsannya ketika di bukit Thur Al Manna wa Salwa (QS. Al A'raf - 160) hingga tidak pingsan lagi." Shahih Muslim no 4272

Di sini Rosulullah menyimpulkan dua kemungkinan, dan salah satunya menyimpulkan bahwa Nabi Musa tidak termasuk yang pingsan dengan beralasan pingsan-nya Nabi Musa ketika di bukit thur, walau pun beliau tidak memastikan-nya. Begitu pula manhaj yang kami tempuh dalam menafsirkan tentang pemuda yang di bunuh dajjal tersebut, karena dia sudah mengalami kematian dan di bangkitkan [sebagaimana Nabi Musa yang telah pingsan di bukit thur yang di jadikan alasan bahwa Nabi Musa tidak termasuk yang pingsan pada saat tersebut/hari kebangkitan], maka dia adalah termasuk orang-orang yang di kecualikan. Oleh karena hal ini, dan manhaj Rosulullah dalam menyimpulkan kemungkinan yang ada, maka pemuda tersebut adalah orang yang di kecualikan dalam ayat, "ditiuplah sangkakala maka pingsanlah/matilah apa yang ada di bumi dan apa yang ada di langit, kecuali yang Allah kehendaki" dengan kata lain yang di kecualikan disini adalah orang yang pernah mengalami kematian dan di bangkitkan saat itu juga, wallahu a'lam. Mengenai pingsan yang di kaitkan pada Nabi musa maka pingsan di sini bukan di maksudkan kematian, tetapi pingsan seperti yang kita pahami yang hanya di tujukan pada satu kondisi saja. Karena dalam shahih bukhari Muslim ada penjelasan tentang kematian Nabi Musa, yang mana kematian ini tidak ada sangkut pautnya dengan peritiwa di bukit thur tersebut. Artinya pingsan-nya beliau di bukit thur adalah pingsan biasa yang tidak di maksudkan untuk kematian.  [Mengenai Nabi Musa tersebut insya Allah penjelasanya menyusul, insya Allah]

Itulah yang kami istimbatkan dari kisah futuristik pemuda yang di bunuh dajjal tersebut, bahwasanya pemuda tersebut adalah orang yang di kecualikan ketika di tiup sangkakala. Jalan ceritanya sudah jelas, benang merah atau mata rantai dari beberapa hadis tentang terbunuhnya pemuda tersebut juga sudah jelas, dan insya Allah cukup untuk merangkai suatu kronologis dari mata rantai yang ada.

Sejauh dalil-dalil yang kami ketahui, keberadaan pemuda tersebut setelah di bunuh dan di bangkitkan adalah di Syam ketika Nabi Isa akan membunuh dajjal. Tetapi hal ini tidak secara otomatis keberadaan pemuda tersebut berakhir di situ. Maksudnya kehidupan yang kedua pemuda tersebut berakhir di situ, yaitu setelah kebinasaan dajjal. Kemudian apakah pemuda tersebut akan di tidurkan atau di biarkan dalam keadaan terjaga ketika sangkakala tiup? Wallahu a'lam, mungkin bila melihat kisah ashabul kahfi, maka kemungkinanya pemuda tersebut akan di tidurkan dan akan di bangunkan sesuai yang Allah kehendaki. Hal ini karena setelah Allah mengutus angin yang lembut yang akan mencabut setiap manusia yang masih memiliki iman walau pun sebesar biji dzarah, maka setelahnya tidak ada lagi manusia yang beriman, karena bila dia di biarkan dalam keadaan terjaga maka yang ada, yang bisa di saksikan pada saat tersebut adalah orang-orang seperti layaknya binatang, yang mereka akan berzina di jalan-jalan. tentunya hal ini tidaklah pasti {di tidurkan atau di biarkan dalam keadaan terjaga}, tetapi yang pasti dia tidak akan mengalami kematian lagi ketika semua makhluk hidup pada saat itu mati, baik di bumi atau-pun di langit.

Wallahu a'lam, di mana keberadaan pemuda tersebut ketika kiamat terjadi dan seterusnya ketika bumi di ganti dengan bumi yang lain.

Kami tidak mengatakan pemuda tersebut adalah khidir, karena yang kami perhatikan dari mereka-mereka yang membicarakan khidir masih hidup atau tidak, tidak dapat menunjukan hadisnya yang shahih, yang ada dha'if jiddan dan bahkan maudhu. Kami tidak berdalil dengan pengakuan-pengakuan kususnya ulama-ulamanya kaum sufi, yang mengaku-ngaku bertemu atau berjumpa dengan khidir. Dalil itu firman Allah dan sabda Rosulnya. Tidak mungkin kami mengikuti orang-orang yang katanya bila sampai derajat makrifat tidak ada lagi beban syariat seperti orang-orang sufi tersebut.

Lalu apakah pemuda yang dibunuh dajjal tersebut adalah Al-Mahdi?! Kami yakin tidak. Entah dari mana asalnya pendapat ini, yang jelas pendapat ini hanya persangkaan belaka, dan hadis An-Nawwas ibn Sam'an telah mematahkan pendapat ini.

     ....Kemudian ia (dajjal) memanggil seorang pemuda yang gagah, lalu dajjal membunuhya dengan pedang. Ia (pemuda tersebut) di tebas hingga menjadi dua bagian dan terlempar ke tanah. Kemudian dajjal memanggilnya. Tiba-tiba si pemuda bangkit menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa. Ketika itu, tiba-tiba Allah mengutus Isa bin Maryam. Ia (Isa) turun dan mendarat di menara putih di sebelah timur Damaskus

Di sini di kabarkan turunya Isa ibnu Maryam ketika terjadi pembunuhan yang di lakukan dajjal pada pemuda tersebut di dekat Madinah, yang jika di lihat dari hadis yang lain. sedangkan turunya beliau di Damaskus dan kemudian shalat di belakang Al-Mahdi. Dari hadis ini sudah pasti bahwa yang di bunuh dajjal bukanlah Al-Mahdi, karena hal ini terjadi di saat yang bersamaan. Terbunuhnya pemuda tersebut terjadi di Madinah, dan di saat yang bersamaan Isa ibnu Maryam turun di Damaskus dan beliau shalat di belakang Al-Mahdi di kota itu pula. Lalu bagaimana bisa ada pendapat bahwa Al-Mahdi adalah pemuda yang di bunuh dajjal!

Lalu sebenarnya siapa pemuda tersebut?! Seperti yang kami katakan dari awal, bahwa pemuda yang di bunuh tersebut bisa jadi itu anda, bisa jadi si fulan dan seterusnya. Yang jelas dia adalah umat Muhammad Shalallahu allai wasallam, bisa jadi dia asli warga Madinah atau bukan, dan bisa saja dari warga ajam/non Arab. Pemuda yang di bunuh dajjal tersebut keluar dari Madinah, tetapi hal ini tidak memastikan bahwa dia warga Madinah atau Arab saudi. Sekali lagi bisa jadi pemuda tersebut adalah anda atau siapa saja, apa lagi bila anda menguasai bahasa Arab, dan tidak mengharuskan yang namanya pemuda adalah yang masih membujang, wallahu a'lam. Tetapi semua ini bila Allah menghendaki keluarnya tanda-tanda kiamat besar terjadi di zaman ini.

Memang sudah kami lihat kembali artikel ini sebelum di publikasikan, namun bila anda mendapati ketidak jelasan, atau adanya kekeliruan atau semisalnya, kami harapkan untuk memberitahukan pada kami, agar segera di perbaiki, terima kasih.

Kami, mereka, pada dasarnya hanya memprediksikan keluarnya tanda-tanda kiamat besar terjadi di zaman ini. Alhamdulillah bila prediksi ini sesuai yang kami harapkan, namun bila tidak maka sebagianya bagaikan debu yang berterbangan, wallahu a'lam.