alone

alone

Selasa, 17 Februari 2015

rangkuman fitnah sufyani


RANGKUMAN FITNAH SUFYANI {REVISI}

PENGANTAR REVISI

Alhamdullilah, masih diberi waktu dan kesempatan untuk merevisi atau memperbaiki artikel ini. entah berapa bulan baru bisa menyelesaikan artikel perbaikan yang saya janjikan ini. kali ini ingin membuang artikel terkait sufyani yang sekiranya tidak penting {sudut pandang pribadi} dan menggabungkanya disini agar tidak bertele-tele dan agar lebih mudah di pahami walau tidak semuanya. Artikel tersebut adalah tentang pemuda bani Tamim, hubungan fitnah sufyani dengan fitnah penaklukan Palestina, dan artikel-artikel yang semisal atau yang terkait.

sebenarnya dalam artikel-artikel yang lain-pun perlu dibuang atau tepatnya digabungkan dengan artikel lainya. hal ini tentunya karena ada beberapa pertimbangan yang tidak perlu diungkapkan.

kemudian yang mungkin ada diantara pembaca yang merasa kadang-kadang menjumpai kalimat yang berulang-ulang maka saya pun menyadari hal itu. oleh karenanya artikel ini direvisi, dan walaupun akan tetap ada yang memang perlu dipertahankan. saya bukan penulis profesional atau penulis ulung. maka dari itu apa-apa yang memang saya pertahankan setidaknya saya nyaman dengan cara seperti itu dengan maksud memahamkan pembacanya, walaupun tidak setiap pembacanya terasa nyaman.

kemudian adanya prediksi atau dugaan yang terlalu vulgar, maka untuk itu saya minta maaf. mungkin saya tidak terlalu pandai dalam membuat dugaan yang tidak terlalu vulgar. dan terakhir tidak semua fitnah sufyani dibahas, kususnya pada bagian pelangkap saja, karena secara umum sudah cukup.

RANGKUMAN FITNAH SUFYANI

Sejauh yang saya perhatikan sepertinya tak satu-pun hadis-hadis tentang sufyani yang berderajat shahih, bahkan hasan-pun tidak. Maka dari itu kami mengikuti perkataan sebagian para penerhati masalah ini yang menyatakan bahwa tidak ada satu-pun hadis-hadis tentang sufyani yang berderajat shahih. Jadi ringkasnya bahwa hadis-hadis tentang sufyani dha'if semuanya.

Diluar sana ada orang-orang yang mendiamkan hadis-hadis sufyani semisal Amin Jamaludin dan yang semisalnya, dan di ikuti oleh sebagian kaum muslimin, dan bisa jadi ada yang memandang sebagianya shahih atau minimal hasan, Maka hal itu terserah  anda memandangnya seperti apa hadis-hadis sufyani tersebut, sekali lagi itu terserah anda. Jika anda meminta saya menjelaskan satu persatu kedha'ifan hadis-hadis tentang sufyani tentu salah alamat. Jadi disini saya adalah orang yang mengikuti pendapat para ulama yang mendha'ifkan hadis-hadis tentang sufyani, maka dari itu pada dasarnya saya membicarakan hal ini untuk teman-teman yang sepakat atau mengikuti pendapat yang menganggap bahwa tak satu-pun hadis-hadis tentang sufyani yang berderajat shahih. dan apapun dari kesimpulan ini, atau semua artikel yang ada, itu adalah hasil dari apa-apa yang saya baca dan pahami, dan tak lebih dari itu. Maka dari itu, bila anda sependapat pada salah satu kesimpulan dalam tema ini atau tema-tema yang lainya, maka tentunya anda sudah paham, bahwa semua kesimpulan yang ada pada blog ini adalah hasil dari apa-apa yang saya baca dan pahami, dan tentunya bukanlah hasil dari suatu usaha penelitian yang menyeluruh, bukan pula kesimpulan seorang ustad, apa lagi lebih dari itu. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan adanya suatu kekeliruan atau kesalahan yang besar, jadi berhati-hatilah!

Kemudian jika anda bertanya, mengapa saya membahas hadis-hadis tentang sufyani, padahal mengikuti pendapat ulama-ulama yang mendha'ifkan semua hadis-hadis tentang sufyani? Maka jawabanya sebagai berikut. Disini konteksnya saya adalah sebagaimana anda dan kaum muslimin lainya yang suka membaca masalah-masalah akhir zaman. Dari sekian waktu membaca, maka dalam pandangan saya ada beberapa masalah yang perlu diluruskan atau dikaji kembali, dan hampir cukup banyak semisal tata urutan tanda-tanda kiamat besar. Dari semua yang saya dapati dalam masalah akhir zaman saya dapati pendapat-pendapat yang  terlihat saling bertentangan, hingga akhirnya saya mendapati pendapat yang cukup banyak. Semakin diperhatikan maka semakin tertarik, sehingga akhirnya saya menuliskan apa-apa yang tersimpan dalam benak atau dalam pikiran. Terkait kemungkinan pertanyaan tersebut, maka secara pribadi saya memandang fitnah sufyani ada, walaupun tak ada satu-pun hadisnya yang shahih. Anda tidak sependapat itu hak anda, tetapi terkait apa yang saya pandang tersebut tidak menutup-nutupi kedha'ifan hadis-hadisnya seperti Amin Jamaludin dan orang-orang yang semisalnya. Terlepas ada atau tidak ada hadis-hadis tentang sufyani yang shahih, yang jelas "Al-Mahdi" akan datang dari arah Syam seperti yang dikabarkan dalam shahih Muslim, yang mana kedatangan beliau ini karena melarikan diri dan beliau-pun diburu sepasukan prajurit dari arah Syam yang akhirnya mereka akan ditenggelamkan oleh Allah diantara Madinah dan Mekkah.

Kisah shahih ini, ternyata memiliki mata rantai kronologi yang tersambung dari hadis shahih hingga sampai pada hadis-hadis dha'if tentang sufyani, dan memang berawal dari fitnah sufyani. Insya Allah akan diuraikan dan ditunjukan pada anda bahwa ada mata rantai-mata rantai dari berbagai hadis-hadis dha'if tentang sufyani yang akan menjelaskan mengapa "Al-Mahdi" melarikan diri dari Syam tersebut. Jadi kesimpulanya bahwa fitnah sufyani itu ada karena adanya mata rantai-mata rantai dari berbagai hadis-hadis dha'if tentang sufyani, dan silahkan anda menamakan fitnah tersebut sesuai yang anda pahami. Dan hasil kronologi ini bukanlah suatu kepastian, tetapi setidaknya sebagai bahan pengamatan bila kita ditakdirkan menjumpai masa-masa tersebut.

saya kira tidak perlu bertele-tele lagi, sejak awal merintis artikel-artikel ini saya sudah katakan apa adanya, maka hal itu terserah anda. Sedikit banyak ada yang memperhatikan alhamdulillah, tidak-pun tak mengapa, setidaknya saya sudah katakan apa adanya, dan itulah kekurangan dan kenekatan saya.

Sekarang kita mulai dan perhatikan hadis berikut ini, yang saya pecah menjadi beberapa bagian yang tidak semuanya tertulis disini.    

... dalam tidurnya, ia/sufyani bermimpi ditemui seseorang dan berkata padanya, 'bangun dan keluarlah!' ia pun bangun, tetapi tidak menemui siapapun. mimpi itu datang untuk kedua kalinya dan mengatakan hal yang sama seperti yang pertama. ketiga kalinya, dikatakan padanya, 'bangun dan keluarlah, lihatlah pintu rumahmu!' dia bergegas menuju pintu rumahnya. Disana ia melihat tujuh atau sembilan orang yang membawa bendera. mereka berkata, kami adalah sahabatmu. Ditangan salah satu dari mereka ada bendera yang kokoh. Pada bendera tersebut mereka hanya melihat kemenangan. Ia membentangkan kedua tanganya sampai tiga puluh mil. Setiap orang yang melihat ini pasti akan dikalahkan.

dia keluar bersama mereka dan orang orang mengikutinya dari perkampungan yang berada di lembah-lembah. di tangan sufyani ada tiga pedang yang bila seseorang dipukul denganya pasti mati. orang-orang pun mendengar berita itu. Serta merta penguasa damaskus keluar untuk memeranginya. Namun, ketika ia memandang benderanya, ia kalah, sehingga sufyani menguasai 360 pasukan berkuda damaskus dan dalam waktu tidak sampai satu bulan ia mampu mengumpulkan 30.000 pasukan dari kalb yang notabene adalah saudara-saudara iparnya.

salah satu tanda keluarnya sufyani adalah terjadinya pembenaman di salah satu desa di damaskus, mungkin namanya harasta. Lalu bagian barat masjidnya rubuh dan keluarlah burung belang dan singa putih. sufyani muncul dari syam, al abqo (burung belang) dari mesir, dan al ashhab (singa putih) dari jazirah arab, al araj al kindi akan keluar dari maroko dan akan terus berlangsung peperangan melawan sufyani, sampai sufyani memenangkan peperangan.

sementara, penguasa maroko masih berjalan dan membunuh laki laki dan menawan para wanita. dia kembali hingga tiba di jazirah tempat sufyani berperang dengan qais. dia memenangkan pertempuran dan mengumpulkan harta yang mereka peroleh. dia menang atas tiga bendera. Dari situ, mereka (sepertinya penguasa maroko yang dimaksud) terpecah belah dari belakang. dia kembali pada mereka dan berhasil membunuh sebagianya dan merekapun terpukul mundur sampai memasuki khurasan. ketika memburu mereka, pasukan sufyani bagaikan malam dan aliran air, setiap yang mereka lewati pasti dihancur leburkan. Dia menghancurkan benteng-benteng kemudian memasuki az zaura, Bagdad dan membunuh seratus ribu penduduknya. Dia meneruskan perjalananya ke kufah dan membunuh enam puluh ribu orang dan menawan wanita dan anak anak. Kebengisanya menyebar ke berbagai negeri hingga bagian timur dari negeri kurasan

Mereka memaksa penduduk khurasan dengan segala cara dan mengirimkan pasukan ke madinah untuk menangkap semua keluarga muhammad dan membunuh laki-laki dan perempuan bani hasyim. setelah itu, sebagian pasukan diutus ke kufah dan sisanya ke al bararri. Pada saat itulah, Al-mahdi dan al-mubaid (dalam riwayat lain dan al-manshur) melarikan diri ke mekah bersama tujuh orang dan bersembunyi disana......
sumber buku Kiamat sudah dekat, Mahir Ahmad ash-sufi

Sekarang saya ingin mengeluarkan apa-apa yang ada dalam benak, karena sebagianya terbantu dengan adanya imajinatif. Sebagianya memang, dan inilah yang saya kira mendominasi, yaitu adanya mata-rantai dari beberapa hadis tentang sufyani, {inilah yang saya fokuskan} dan sebagianya lagi adanya pintu imajinasi. Untuk itu sebaiknya anda hati-hati agar tidak terlalu jauh ikut terjun kedasar-dasar "imajinasi" yang saya bangun.

Bagian pertama. tepatnya pada matan yang menyebutkan mimpi sufyani yang berulang-ulang, dan dari sisi kronologi yang akan saya bangun dan perlihatkan dari mata rantai-mata rantai yang ada dan dari riwayat-riwayat lain yang akan diungkapkan. dalam riwayat ini disebutkan, bahwa sufyani bermimpi sampai tiga kali dengan mimpi yang sama, hanya saja pada kali ketiga disebutkan bahwa dalam mimpinya sufyani keluar dan menjumpai tujuh atau sembilan orang yang membawa bendera, dan berkata "kami adalah sahabatmu".

mimpi ini pada dasarnya bukanlah mimpi, tetapi matan mimpi ini sepertinya sengaja dimasukan kedalam riwayat ini sebagai pengganti dari matan yang dihilangkanya, atau dengan kata lain matan mimpi ini adalah matan yang sudah di rubah walaupun bisa jadi karena lupa. Istimbat ini saya dapatkan dari matan-matan setelahnya. Coba anda perhatikan matan mimpi tersebut. Disitu disebutkan tentang mimpi sufyani hingga terjadi sampai tiga kali. Dan pada kali ketiga disebutkan ''bangun dan keluarlah, lihatlah pintu rumahmu!' dia bergegas menuju pintu rumahnya. Disana ia melihat tujuh atau sembilan orang yang membawa bendera. mereka berkata, kami adalah sahabatmu." Kemudian setelah penyebutan matan mimpi tersebut dilanjutkan dengan kalimat "Ditangan salah satu dari mereka ada bendera yang kokoh." dan silahkan anda baca kelanjutan dari kalimat tersebut {Ditangan salah satu.....} hingga selesai. Maka bila melihat awal hadis ini yang diawali dengan penyebutan mimpi sufyani yang terjadi sampai tiga kali, maka tentunya matan setelahnya dan semuanya adalah bagian dari mimpi sufyani tersebut. Artinya mimpi sufyani ini panjang hingga akhir dari mimpi ini berkisah "Al-Mahdi" yang telah sampai di Mekkah, dan semua ini adalah kejanggalan bila semua matanya adalah kisah mimpi sufyani.

Hal ini karena dari riwayat-riwayat yang lain tentang sufyani dengan jelas menggambarkan fitnah sufyani ini adalah fitnah yang nyata, dan bukan mimpi, dan bahkan sampai terhubung pada hadis-hadis yang shahih tentang pembaiatan Al-Mahdi di Mekkah. Oleh karena itu bisa di istimbatkan bahwa bagian awal hadis ini yang bercerita tentang mimpi yang dialami sufyani adalah matan yang dimasukan kedalam hadis ini, atau matan mimpi tersebut adalah matan pengganti yang telah dihilangkanya atau disembunyikanya, atau bisa juga matan mimpi tersebut adalah interprestasi seseorang yang menyampaikan riwayat ini, atau bisa juga hasil dari kelemahan aqalnya/lupa.

maka dari itu, terkait mimpi sufyani tersebut sejatinya bukanlah mimpi [baca terus], tetapi apa yang ada dalam mimpi tersebut adalah kejadian yang sesungguhnya, artinya mimpi ini adalah matan pengganti atau yang sengaja dirubah dengan sengaja atau tidak. Lalu apa sesungguhnya matan asli dari mimpi tersebut?! Untuk menjawabnya tentu sesuatu yang mustahil, kecuali sebatas dugaan yang jika dilihat dari semua matan setelahnya, maka bila dilihat dari apa-apa yang nampak yang dengan jelas menggambarkan suatu kronologis dari awal hingga akhir fitnah sufyani yang besar berisikan pertumpahan darah.

mimpi tersebut secara kronologis dari awal hingga akhir menunjukan adanya petunjuk bahwa fitnah sufyani ini berawal dari mimpi tersebut yang pada hakekatnya itu bukanlah mimpi. Maksudnya makna yang sesungguhnya dari matan mimpi tersebut adalah adanya persekongkolan jahat dari tujuh atau sembilan orang yang sepertinya utusan dari negeri-negeri yang masih misterius untuk suatu persekongkolan dengan sufyani, dan dari mereka-lah sumber adanya fitnah pertumpahan darah.

dalam mimpi tersebut disebutkan bahwa sufyani dalam mimpinya dia ditemui seseorang dan berkata, "bangun dan keluarlah" lalu dia pun bangun tetapi tidak menjumpai siapapun. Mimpi berulang sampai tiga kali, dan pada kali ketiga ini dia keluar dan menjumpai tujuh atau sembilan orang yang membawa bendera, dan mereka berkata "kami sahabatmu" jika anda mencermati matan-matan setelahnya hingga akhir, maka matan mimpi ini terkusus keluarnya sufyani yang menjumpai tujuh atau sembilan orang yang membawa bendera, maka sepertinya ketujuh orang atau sembilan orang tersebut adalah sesuatu yang sesungguhnya. Dan dugaan saya ketujuh atau sembilan orang ini adalah utusan orang-orang kafir yang menemui sufyani, dan makna membawa bendera bisa jadi melambangkan negeri mereka masing-masing. Atau bahasa lainya ketujuh atau sembilan orang ini adalah wakil dari negeri-negeri kafir. maka artinya dalam sudut pandang saya ketujuh atau sembilan orang tersebut adalah orang-orang kafir yang mengajak atau membujuk sufyani dalam suatu persekongkolan jahat. mengapa orang kafir dan apa persekongkolan itu kita tunda dulu.

kemudian disebutkan bahwa, "Ditangan salah satu dari mereka ada bendera yang kokoh. Pada bendera tersebut mereka hanya melihat kemenangan."

misalkan, sekali lagi misalkan salah satu dari mereka ada bendera yang kokoh adalah bermakna adanya negara tertentu yang memiliki kekuatan, anggap saja israel atau amerika, maka wajar bila kalimat setelahnya adalah "pada bendera tersebut mereka hanya melihat kemenangan". andai israel atau amerika maka tentunya kita mengetahui kekuatan militer mereka. Artinya mereka {sufyani dan utusan dari negeri-negeri kafir} percaya diri dengan kekuatan yang ada pada mereka.

kemudian disebutkan dalam riwayat tersebut, {bisa dilihat secara lengkap diatas} bahwa Ia (sufyani) membentangkan kedua tanganya sampai tiga puluh mil. Setidaknya ini menggambarkan atau menunjukan kekuatanya, apa lagi ada orang-orang kafir dibelakangnya (amerika atau israel paling tidak yang bersama sufyani), dan hal ini {lihat dari awal hadis) menunjukan bahwa sufyani dan orang-orang kafir dibelakangnya adalah biang keladi adanya fitnah sufyani yang akan menimpa kita.

kemudian disebutkan, 'Setiap orang yang melihat ini pasti akan dikalahkan.' Tentu saja hal ini seperti itu, karena dibelakang sufyani ada orang-orang kafir, salah satunya atau paling tidak adalah israel. fitnah ini kemungkinan terjadi ketika terjadi perang dunia barat dan timur, {artikle penaklukan palestina}

kemudian disebutkan, 'Dia (sufyani) keluar bersama mereka (orang-orang kafir) dan orang orang mengikutinya dari perkampungan yang berada di lembah-lembah.' Jika hal ini terjadi sekarang, sekali lagi jika hal ini terjadi sekarang maka sufyani ini adalah basar assad, dan tentunya dalam bingkai prediksi, dan orang-orang yang mengikutinya adalah dari warga suriah yang seaqidah dengan basar assad/Syi'ah.

kemudian disebutkan, 'di tangan sufyani ada tiga pedang yang bila seseorang dipukul denganya pasti mati. orang-orang pun mendengar berita itu.' Jika dicermati dari awal, maka sufyani dan orang-orang kafir tersebut membawa fitnah pembunuhan dan pembantaian. dalam rangka apa? maka baca terus, insya Allah anda akan memahaminya, dan bukan anda harus sependapat dengan saya, tetapi setidaknya anda memahami apa dalil dan sisi pendalilanya untuk menguak atau mencari tahu apa sesungguhnya misteri fitnah sufyani.

selanjutnya. fitnah sufyani ini terjadi di Damaskus, yaitu ibu kota negara Suriah, dan hal ini Jika hanya melihat matan ini saja.

"Serta merta penguasa damaskus keluar untuk memeranginya. Namun, ketika ia memandang benderanya, ia kalah, sehingga sufyani menguasai 360 pasukan berkuda damaskus dan dalam waktu tidak sampai satu bulan ia mampu mengumpulkan 30.000 pasukan dari kalb yang notabene adalah saudara-saudara iparnya."

serta merta penguasa damaskus keluar untuk memeranginya, yaitu memerangi sufyani, dan tentunya dengan semua orang yang bersamanya, baik prajurit-prajuritnya dan termasuk dari prajurit atau tentara orang-orang kafir yang sudah bersekongkol dengan sufyani.

maka sufyani ini bukanlah orang yang sudah berkuasa, atau tersirat dia itu pemberontak {ingat riwayatnya dha'if}. tetapi sufyani bukan pemberontak, dan penjelasanya menyusul. maka anggap saja dulu bahwa sufyani adalah pemimpin atau presiden suriah bila fitnah sufyani terjadi sekarang.

jika kita lihat riwayat yang lain, maka fitnah sufyani ini terjadi di Palestina, dan nanti saya menjamak kedua riwayat yang berbeda ini.

selanjutnya. disini dikatakan salah satu tanda keluarnya atau dekatnya fitnah sufyani adalah terjadinya gempa atau mungkin lebih sepesifik lagi hingga terbenamnya salah satu desa di Damaskus, [mungkin] namanya harasta. artinya hal ini terjadi sebelum upaya pembantaian tersebut yang dilakukan sufyani dengan semua orang yang bersamanya. seandainya benar-benar terjadi maka bisa jadi sebelum atau sesudah pertemuan persekongkolan tersebut akan terjadi gempa.

disini pula dikatakan, lalu bagian barat masjidnya rubuh dan keluarlah .... silahkan baca lagi sendiri.

dalam konteks bahasa indonesia, kata 'lalu' ini setelah tanda titik setelah pengabaran gempa atau pembenaman disalah satu desa di Damaskus, ini tidak otomatis menunjukan adanya saling keterkaitan. Maksudnya, rubuhnya masjid ini bukan karena gempa tersebut, tetapi kata 'lalu' ini maknanya tartib atau berurutan dan sepertinya dalam tempo tidak terlalu jauh.

Jadi, rubuhnya masjid ini terjadi setelah peristiwa pembenaman tersebut dan bukan karena pembenaman tersebut. Masa jedanya berapa lama tentu tidak bisa dipastikan, hanya saja terkesan tidak terlalu jauh.

Kemudian selanjutnya mengenai rubuhnya masjid tersebut ada kaitanya atau rubuhnya masjid tersebut berdampak pada sebagian kaum muslimin untuk berperang dan memerangi sufyani. Silahkan lihat kembali, disitu disebutkan "Lalu bagian barat masjidnya rubuh dan keluarlah burung belang dan singa putih" kalimat ini atau satu bingkai kalimat ini memuat dua kabar, kabar rubuhnya masjid dan keluarnya burung belang dan singa putih. Kedua sifat ini adalah sifat majaz atau kiasan, bukan sifat hakiki {burung belang dan singa putih}. Keluarnya burung belang dan singa putih ini, dalam sudut pandang saya karena rubuhnya masjid tersebut, dan pengkabaranya juga masih dalam satu kalimat. Artinya keluarnya burung belang dan singa putih ini karena rubuhnya masjid tersebut. maksudnya?

Masjid dihancurkan oleh kaum muslimin sendiri atau karena tindakan orang kafir dalam peperangan bukan hal yang aneh lagi. Tetapi disini berdampak atau adanya reaksi keras dari kaum muslimin, yaitu burung belang, singa putih dan lainya pada kalimat selanjutnya yang memerangi sufyani.

Dalam sudut pandang saya, konteks masjid disini bisa menunjukan satu symbol yang sangat sakral dalam umat Islam. Maksud kami masjid disini bukan masjid pada umumnya, karena keluarnya burung belang dan singa putih serta yang lain, {yaitu penguasa Maroko yang memerangi sufyani} dikarenakan rubuhnya masjid tersebut. Masjid yang sangat sakral dekat damaskus tak lain tak bukan adalah masjidil aqso di PALESTINA. Artinya rubuhnya masjid tersebut karena ulah manusia, dan cukup tersirat karena sufyani dan orang-orang kafir yang telah bersekongkol.

Keluarnya burung belang dan singa putih karena rubuhnya masjid, dan disusul peperangan burung belang dari MESIR, singa putih dari JAZIRAH ARAB, dan al-A'raj al kindi dari MAROKO adalah untuk memerangi sufyani. Artinya apa?!, artinya keluarnya singa putih, burung belang, dan al A'raj al kindi dari negerinya masing-masing untuk memerangi sufyani yang sedang membuat huru hara di PALESTINA.

Maka peran sufyani disini adalah orang yang menghancurkan PALESTINA, dan dia ini bukan tokoh tunggal, bersamanya adalah orang-orang kafir yang sedang menghancurkan PALESTINA. Dari mana kesimpulan ini?!, tentu dari awal penjelasan sudah anda pahami. maka perhatikanlah dalam-dalam artikel PENAKLUKAN PALESTINA, yang  bahkan dari apa-apa yang tersisa dari peninggalan ahlu kitab yang ada sampai sekarang dengan jelas menggambarkan orang-orang kafir yang melakukan penghancuran pada PALESTINA di saat atau di masa munculnya Al-Mahdi, bahkan tepatnya keluarnya beliau justru dikarenakan huru-hara yang terjadi di PALESTINA tersebut.

Penaklukan PALESTINA ini bahkan ada hadis shahih yang mengabarkanya, walaupun pada dasarnya para ulama menganggap sudah terjadi. Semuanya ini sudah diterangkan dan di uraikan pada artikel PENAKLUKAN PALESTINA, jadi merujuklah kesana bagi yang berkepentingan.

Selanjutnya,  "Lalu bagian barat masjidnya rubuh dan keluarlah burung belang dan singa putih. sufyani muncul dari syam, al abqo (burung belang) dari mesir, dan al ashhab (singa putih) dari jazirah arab, al araj al kindi akan keluar dari maroko dan akan terus berlangsung peperangan melawan sufyani, sampai sufyani memenangkan peperangan."

disini disebutkan bahwa burung belang dari Mesir, singa putih dari jazirah Arab, dan lelaki pincang dari Maroko, semuanya memerangi sufyani hingga sufyani lah yang tampil sebagai pemenang. jika sufyani saja rasanya sulit, dan memang indikator awal riwayat adanya utusan orang-orang kafir yang bersekongkol dengan sufyani dalam fitnah pembantaian tersebut.

singkat cerita pasukan dari Maroko terpukul mundur dan lari hingga memasuki wilayah khurasan, silahkan lihat kembali riwayatnya. sedangkan lainya {burung belang & singa putih} tidak ada keterangan disini, hanya saja kemungkinan tidak jauh beda {menderita kekalahan}.

lalu pasukan sufyani memburunya hingga memasuki Bagdad Iraq, dan tak perlu diperbincangkan masalah korbanya, tetapi substansi jalan cerita yang difokuskan. Lalu setelah itu pasukan sufyani ke kota Kuffah, dan ini masih wilayah Iraq. Setidaknya disini bisa menjadi satu petunjuk letak khurasan, karena sepertinya khurasan disini tidak jauh dari Iraq atau melalui Iraq-lah pasukan Maroko melarikan diri ke khurasan.

sekarang kita lihat riwayat yang lain, Hudzaifah al-Yamani meriwayatkan, Sesungguhnya Nabi shallallahu alai wasallam pernah menyebutkan fitnah yang akan terjadi antara orang Timur dan Barat. Beliau pernah berkata, ..kita juga akan mendapatkan ujian. Akan muncul Sufyani dari bukit tandus. Ia akan berkuasa di Damaskus, kemudian ia mengutus dua bala tentara. Tentara pertama diperintahkannya untuk menuju ke arah timur dan tentara kedua diperintahkannya menuju ke Madinah. Ketika mereka sampai di negeri Babylon, tepatnya di sebuah kota yang dilaknat, mereka membunuh lebih dari 3000 jiwa dan memperkosa tak kurang dari 100 orang wanita. Mereka menyembelih 300 kambing milik sebuah kaum keturunan Bani Abbas. Setelah itu, mereka mulai beranjak pergi menuju kota Kufah. Mereka merusak semua daerah yang dilintasinya. Ketika mereka ingin memasuki Syam, tiba-tiba keluarlah bendara petunjuk (pasukan yang membinasakan mereka). Pasukan yang muncul tersebut berhasil membunuh semua pasukan Sufyani dan menyelamatkan para sandera dan harta hasil jarahannya....

dalam riwayat ini disebutkan akan adanya fitnah antar orang timur dan barat. kemudian munculah fitnah sufyani. disini disebutkan bahwa sufyani penguasa damaskus, artinya bukan pemberontak yang kesanya ada pada riwayat diatas. fitnah sufyani ini terjadi setelah fitnah yang terjadi antara orang barat dan timur. artinya bisa dua kemungkinan, pertama fitnah sufyani terjadi setelah fitnah antara orang barat dan timur telah selesai, dan kedua fitnah sufyani terjadi ketika fitnah antara orang barat dan timur telah terjadi dengan makna fitnah sufyani terjadi ketika fitnah antara orang barat dan timur sedang berlangsung. fitnah tersebut adalah fitnah peperangan yang melibatkan orang-orang barat dan timur. {as vs korut?}

kemudian disini disebutkan bahwa sufyani mengutus bala tentaranya ke timur dan Madinah. bila melihat kronologi yang ada  {insya Allah nanti diketahui} maka diutusnya bala tentara pasukan sufyani ke Madinah setelah Al-Mahdi lari dari Syam, artinya bukan secara bersamaan.

kemudian disebutkan, bahwa apa bila bala tentara yang diutus sufyani sampai di Babylonia {Iraq} tepatnya di kota yang dilaknat,mungkin baghdad, maka mereka akan membunuh lebih dari 3000 manusia dan seterusnya. dalam riwayat diatas disebutkan,

"ketika memburu mereka, pasukan sufyani bagaikan malam dan aliran air, setiap yang mereka lewati pasti dihancur leburkan. Dia menghancurkan benteng-benteng kemudian memasuki az zaura, Bagdad dan membunuh seratus ribu penduduknya".

kita jangan lihat perbedaan jumlah korbanya, tetapi fokuskan pada sisi kronologi perjalanan pasukan yang diutus sufyani.

Selanjutnya. "Setelah itu, mereka mulai beranjak pergi menuju kota Kufah. Mereka merusak semua daerah yang dilintasinya. Ketika mereka ingin memasuki Syam, tiba-tiba keluarlah bendera petunjuk. Pasukan yang muncul tersebut berhasil membunuh semua pasukan Sufyani"

dalam riwayat yang pertama disebutkan,

'Dia meneruskan perjalananya ke kufah dan membunuh enam puluh ribu orang dan menawan wanita dan anak anak. Kebengisanya menyebar ke berbagai negeri hingga bagian timur dari negeri kurasan"

dalam riwayat yang pertama ini disebutkan bahwa pasukan sufyani yang kemudian mendatangi kufah membunuh enam puluh ribu orang, sedangkan riwayat yang kedua tidak disebutkan, artinya andai kedua riwayat tersebut hadis shahih maka bisa saling menafsirkan. walaupun bukan hadis shahih pada dasarnya bisa saling menafsirkan, artinya riwayat pertama menjelaskan apa yang tidak disebutkan pada riwayat kedua. tetapi yang jelas kita fokuskan pada sisi kronologi perjalanan pasukan sufyani dalam memburu pasukan dari Maroko yang bersamanya ada "Al-Mahdi."

kemudian,  "Ketika mereka ingin memasuki Syam, tiba-tiba keluarlah bendera petunjuk (pasukan yang membinasakan mereka). Pasukan yang muncul tersebut berhasil membunuh semua pasukan Sufyani dan menyelamatkan para sandera dan harta hasil jarahannya"

"ketika mereka ingin memasuki Syam, dst" artinya disini pasukan yang diutus sufyani untuk memburu pasukan dari Maroko yang bersamanya ada "Al-Mahdi" tidak sampai ke khurasan. akan tetapi jika melihat riwayat yang pertama maka pasukan sufyani tersebut sampai ke khurasan.

"Kebengisanya menyebar ke berbagai negeri hingga bagian timur dari negeri kurasan.Mereka memaksa penduduk khurasan dengan segala cara dan mengirimkan pasukan ke madinah untuk menangkap semua keluarga muhammad dan membunuh laki-laki dan perempuan bani hasyim"

dalam riwayat yang lain disebutkan,

"sufyani akan muncul sebelum kemunculan Al-Mahdi dengan kuda dan pasukanya sampai di DAERAH TIMUR DARI NEGERI KHURASAN, DAN PERSIA. penduduk negeri timur-pun bergolak. mereka melawan pasukan tersebut berkali-kali. kemudian mereka membaiat Hasyimi dengan tangan kananya yang terpelihara. Allah memudahkan jalanya. maka ia keluar bersama penduduk khurasan sejumlah lima ribu orang dengan pemimpin Syu'aib bin shalih at-Tamimi dari bangsa non Arab. Al-Qoulu Al-Mukhtashor karya Ibnu Hajar Al-Haitsami via buku Misteri Munculnya Imam Mahdi {hal123}.

sekilas diawal hadis menunjukan pertentangan dengan apa yang telah  diuraikan dan dikronologikan. seperti yang telah saya katakan diawal-awal artikel, bahwa sepengetahuan dan yang saya ikuti dari pemerhati tema akhir zaman, bahwasanya tidak ada satu-pun riwayat sufyani yang shahih. makanya sudah dikatakan bahwa saya menitik beratkan untuk mencari benang merah atau kronologi-kronologi yang ada agar dapat disatukan dalam satu kronologi yang terarah. maka dari itu riwayat ini, kususnya awal hadis saya kesampingkan, dan tetap fokus dari kronologi yang sudah diperlihatkan. yaitu munculnya "Al-Mahdi" adalah dari Maroko, dan hal ini beliau tidak mengetahui bahwa beliau nantinya akan memerankan takdirnya sebagai Al-Mahdi. kemunculanya juga disertai kemunculan penguasa Maroko yang semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memerangi sufyani. artinya sufyani terlebih dahulu membuat huru hara. disamping itu juga ada tokoh-tokoh lain yang juga memerangi sufyani, yaitu burung belang dan singa putih. dan selanjutnya anda sudah memahaminya.

dalam hadis ini disebutkan negeri timur-pun bergolak, dan negeri timur disini adalah bagian timur dari negeri khurasan, artinya pasukan sufyani sampai di khurasan seperti hadis yang sebelumnya. kemudian jika melihat riwayat yang menyebutkan pasukan sufyani yang akhirnya kembali ke Syam setelah sebelumnya singgah di kufah, dan bila kita ingin mempertemukan dengan riwayat yang menyebutkan pasukan sufyani yang sampai di bagian timur dari negeri khurasan, maka memahaminya dengan mengatakan bahwa pasukan sufyani setelah sampai di khurasan akhirnya kembali ke Syam setelah membuat huru hara disana, dan ketika mereka memasuki wilayam Syam maka munculah bendera petunjuk yang akan membinasakan mereka. artinya riwayat yang menyebutkan pasukan sufyani yang akhirnya kembali ke Syam setelah singgah di kufah adalah riwayat yang ringkas, maknanya riwayat pasukan sufyani yang tiba di khurasan tidak disebutkan disini.

tetapi saya lebih condong untuk lebih memperhatikan riwayat sufyani yang sampai di kufah kemudian kembali ke Syam tanpa pergi ke khurasan. memang semua riwayat ini bermasalah, akan tetapi isi kandungan hadis yang menyebut pasukan sufyani sampai di kurasan tidak tegas, dan sebagian maknanya juga mengandung untuk dipermasalahkan.

disebutkan disitu, sufyani akan muncul sebelum kemunculan Al-Mahdi dengan kuda dan pasukanya sampai di DAERAH TIMUR DARI NEGERI KHURASAN, DAN PERSIA. negeri khurasan dalam konteks sekarang mencakup beberapa negeri, yaitu Afghanistan, Uzbekistan, tajikistan, turkmenistan, dan sebagian Iran. artinya, penyebutan persi seharusnya didahulukan, karena dari Syam menuju khurasan melalui Iraq, lran dan kemudian khurasan. artinya pula mengindikasikan penyampaian riwayat ini dengan makna, yang seharusnya dengan lafadz. maka bisa jadi pula kalimat setelahnya juga tidak berbeda jauh.

kalimat selanjutnya disebutkan, "penduduk negeri timur-pun bergolak. mereka melawan pasukan tersebut berkali-kali. kemudian mereka membaiat Hasyimi dengan tangan kananya yang terpelihara."

jika melihat dua riwayat sebelumnya, maka yang bergolak dan terjadi peperangan adalah negeri Iraq. apa lagi bila melihat hadis lain terkait bab fitnah dan makna timur biasanya Iraq yang di maksud.

Rosulullah bersabda; ya Allah berkahilah Syam kami, ya Allah berkahilah Yaman kami. mereka bertanya, ya Rosulullah Nejed kami? aku {Ibnu Umar} menduga beliau bersabda pada kali ketiga; disana terdapat gempa-gempa dan fitnah-fitnah, dan dari sana pula muncul tanduk syetan. al-Bukhari

dalam riwayat lain yang semakna dengan jelas menyebut Iraq.

dari Ibnu Abas' ia berkata, Rosulullah pernah berdoa, "ya Allah, berilah barokah kepada kami di dalam sha dan mud kami. dan berilah barokah kepada kami pada negeri Syam dan Yaman" lalu ada seseorang berkata, wahai nabi Allah dan di negeri IRAQ. beliau bersabda, "sesungguhnya di sana terdapat tanduk syetan dan berkobarnya huru hara, dan sesungguhnya penyelewengan itu bersumber dari kawasan timur. HR Imam ath-Thabrani dengan perawi-perawi kepercayaan. selengkapnya lihat yaumul qiyamah oleh Yusuf Wabil hal 84

Al khatabi berkata; Nejed berada di bagian timur bagi orang madinah. Nejed adalah IRAQ dan sekitarnya, karena IRAQ ada ditimur MADINAH. makna asal kata Nejed adalah dataran tinggi lawan kata ghaur yang berarti dataran rendah. itulah yang di ungkapkan dr. Umar Sulaiman al-Asqar {ensiklopedi kiamat 160-161}. lalu beliau berkata, tidak syak lagi, IRAQ adalah Nejed bagi penduduk Madinah. inilah yang di pahami oleh Salim ibnu Umar.

artinya Nejed adalah Iraq, dan Iraq adalah sebelah timur bagi penduduk Madinah. dan kedua riwayat yang berbicara fitnah sufyani sampai di Iraq lebih dekat untuk di kronologikan, dan tentu saja misalkan fitnah sufyani terjadi di masa sekarang-pun tetap saja khurasan akan jadi bahan perhatian.

bila fitnah sufyani terjadi di masa sekarang, dan bila salah satu pasukan yang memeranginya terpukul mundur dan lari melewati Iraq, dan bila pasukan sufyani mengejarnya hingga tiba di baghdad dan kemudian ke kufah, lalu pergi darinya dan tak terdengar berita peperangan dengan pasukan panji-panji hitam, maka bisa dimungkinkan akan ke khurasan, dan khurasan ini di utara Iraq, bila melihat geografi dan kronologi fitnah yang ada, dan negeri-negeri yang masuk wilayah khurasan di utara Iraq adalah Uzbekistan, tajikistan, dan turkmenistan.

dan bila dilihat dari sisi geografi khurasan yang di maksud, maka kemungkinan besar pasukan sufyani yang memburu pasukan dari Maroko yang di dalamnya ada seseorang yang kemudian di baiat di Mekah, maka rasanya kecil kemungkinan akan memasuki negeri khurasan. disamping jauh, maka khurasan beda dengan Iraq dari sisi ideologi, yang secara nampak Iraq dan Syam/suriah masih satu ideologi, yaitu syiah walaupun suriah syiah nusyairiah dan Iraq syiah nya lebih dekat ke iran.

masih mengenai riwayat ini ➡ "ketika mereka ingin memasuki Syam, tiba-tiba keluarlah bendara petunjuk (pasukan yang membinasakan mereka). dan insya Allah pasukan tersebut adalah pasukan dari khurasan.

   ....jika kalian melihat bendera bendera hitam telah datang dari khurasan, maka datangilah, sekalipun dengan merangkak di atas salju, karena ditengah mereka ada khalifatullah Al-mahdi. HR.ahmad, Nuaim bin hammad, Hakim dan Abu nuaim, dari Tsauban. dishahihkan oleh Hakim dan disepakati oleh Adz dzahabi. Via huru hara akhir zaman Amin Jamaludin

dalam sudut pandang saya keluarnya "Al-"Mahdi" dari khurasan ini setelah beliau melarikan diri dari pasukan sufyani yang berperang di Syam dengan penguasa MAROKO, lalu penguasa MAROKO tersebut melarikan diri ke Khurasan seperti hadis diatas.

Bila ditanyakan bahwa penguasa MAROKO tersebut tidak ada keterangan bahwa Al-Mahdi bersamanya dalam memerangi sufyani, maka jawabanya ada pada hadis yang lain berikut ini.

dalam buku huru-hara akhir zaman hal 43 di nukilkan sebuah atsar dari ka'ab, ia berkata: tanda-tanda munculnya Al-Mahdi adalah bendera-bendera yang datang dari barat yang di pimpin oleh seorang laki-laki pincang {a'raj} dari kandah. Al-fitan Nu'aim bin Hammad hal 205

coba cermati atsar ini, yang mana tanda-tanda munculnya Al-Mahdi adalah bendera-bendera yang datang dari barat yang di pimpin seorang laki-laki pincang {a'raj} dari kandah. Sekarang anda perhatikan lagi hadis yang panjang diatas, yang mana disitu dikatakan pada bagian ketiga, "al a'raj {pincang} laki-laki pincang} al kindi akan keluar dari maroko dan akan terus berlangsung peperangan melawan sufyani, sampai sufyani memenangkan peperangan." Al a'raj, laki-laki pincang yang datang dari kindi atau kandah {insya Allah maksudnya sama} MAROKO ini, disebutkan dalam atsar ini sebagai tanda munculnya Al-Mahdi. Datang dalam atsar ini di jelaskan dalam hadis di atas yaitu datang ke negeri Syam untuk memerangi sufyani, dan dari barat karena MAROKO adalah negeri Islam paling barat. Artinya disini bisa dua kemungkinan, Al-Mahdi bagian dari pasukan penguasa MAROKO tersebut yang di pimpin seorang laki-laki pincang, atau bisa jadi beliau bukan bagian pasukan penguasa MAROKO tersebut, tetapi keduanya sama-sama akan memerangi sufyani. Di tinjau dari sebab akibat dan besaran fitnah, maka fitnah sufyani yang saya simpulkan bagian dari fitnah penaklukan Palestina, atau sufyani ini adalah penghianat, atau sufyani ini bersama-sama dengan pasukan kafirin menghancurkan Palestina {fitnah penaklukan Palestina} lebih logis atau beralasan untuk kaum muslimin memeranginya seperti singa putih' burung belang, dan apa lagi penguasa MAROKO yang jauh-jauh datang untuk memeranginya. Selengkapnya baca artikel PENAKLUKAN PALESTINA. itulah sebabnya saya memandang, bahwa keluarnya Al-Mahdi dari khurasan setelah beliau lari dari sufyani. Hanya saja memang, dalam riwayat yang panjang tersebut tidak menceritakan perihal beliau, tetapi benang merahnya insya Allah sudah cukup terlihat dari atsar tersebut yang menceritakan tanda kemunculan beliau adalah pasukan penguasa Maroko yang di pimpin seorang laki-laki pincang/al a'raj untuk memerangi sufyani. Keadaan Al-mahdi pada saat itu tidak menunjukan bahwa beliau sudah dibaiat di Mekkah, dan memang belum waktunya. Seperti yang tergambar dalam hadis di atas, bahwa beliau akhirnya akan pergi ke Mekkah, dan dalam shahih Muslim dikabarkan beliau akan datang ke Mekkah karena lari dari pasukan yang mengejarnya dari arah Syam, dan akhirnya pasukan ini ditenggelamkan oleh Allah di antara Madinah dan Mekkah. Dan di Mekkah-lah beliau akan dibaiat. Lihatlah hadis-hadis berikut ini.

dalam hadis Ibnu Mas'ud dan sahabat lainya bahwa ia {Al-Mahdi} keluar pada akhir zaman dari ujung Maroko. ia berjalan dan pertolongan selalu bersamanya sejauh 40 mil. benderanya merah dan kuning, terdapat tulisan angka-angka yang termaktub nama Allah yang Agung. bendera itu tidak pernah tidak pernah tumbang. bendera tersebut tegak dan keluar dari tepi laut, di sebuah tempat yang di sebut Masanah.

seperti yang disebutkan dalam atsar diatas, bahwa tanda muncul "Al-Mahdi" adalah bendera-bendera yang datang dari barat yang dipimpin seorang laki-laki pincang, dan dari barat maksudnya adalah Maroko seperti yang disebutkan pada riwayat pertama, dan Maroko memang negeri Islam paling barat.

riwayat yang lain lagi.

  ...sebenarnya ia enggan untuk di baiat yang kedua kalinya setelah ia di baiat di Maroko. Al-Mahdi berkata, "wahai sekalian manusia, keluarlah untuk memerangi musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kalian". maka mereka pun mematuhinya tanpa membantah perintahnya. kemudian Al-Mahdi dan kaum muslimin yang bersamanya keluar dari Mekkah menuju Syam untuk memerangi urwah bin muhammad as-sufyani.... kedua riwayat ini di kutip dari buku Kiamat Sudah Dekat hal 44-45

artinya ketika Al-Mahdi dibaiat di Maroko adalah sebagai pemimpin dalam memerangi sufyani, dan dibaiat yang kedua di Mekah adalah sebagai khalifah, atau pengganti Raja Arab Saudi. Jika ini bisa anda pahami, maka mungkin anda juga bisa paham, mengapa riwayat-riwayat tersebut menyebut Al-Mahdi. seharusnya dalam bahasa bebasnya adalah seorang yang kemudian hari akan di baiat di Mekah. sekali lagi, mengenai dibaiatnya beliau di Maroko tersebut adalah pembaiatan pada beliau selaku pemimpin dalam memerangi sufyani, sedangkan pembaiatan beliau di Mekkah nantinya adalah pembaiatan yang dikabarkan oleh Rosulullah selaku pucuk pemimpin kaum muslimin dunia, dan artinya riwayat-riwayat yang menyebutkan keluarnya Al-Mahdi dari khurasan bukan berarti beliau sudah dibaiat di Mekah, dan saat itu belum diketahui bahwa beliau adalah Al-Mahdi yang dijanjikan. andai saja semua riwayat-riwayat seperti ini menggunakan redaksi seorang pemuda yang nanti akan dibaiat di Mekah niscaya tidak akan timbul kebingungan. Jadi bila kita tempatkan makna-makna pembaiatan ini, maka tak akan menemui kebingungan seperti yang tersirat oleh Imam Qurtuby dalam at-tadzkirah.

oleh karena itu, yang perlu di ambil dari riwayat-riwayat ini adalah sisi mata rantai-nya, yang bila di tarik benang merahnya, maka akan tergambarkan suatu kronologi awal kemunculan beliau dari negeri Maroko, dan penguasa Maroko untuk memerangi sufyani di Syam, begitu juga adanya tokoh-tokoh lain yang disebutkan dalam riwayat pertama. kemudian akhirnya beliau dan penguasa Maroko terdesak dan terpukul mundur hingga melarikan diri ke khuasan. Dan pasukan sufyani-pun memburunya hingga memasuki Baghdad dan Kuffah.

kemudian setelah itu pasukan sufyani pun beranjak dari kufah dan kembali ke Syam, dan ketika mereka memasuki wilayah Syam tiba-tiba munculah bendera petunjuk atau bendera-bendera hitam, dan terjadilah pertempuran yang dimenangkan pasukan bendera-bendera hitam, atau pasukanya Syu'aib bin Shalih dari khurasan. riwayat diatas yang menyebutkan

jika kalian melihat bendera bendera hitam telah datang dari khurasan, maka datangilah, sekalipun dengan merangkak di atas salju, karena ditengah mereka ada khalifatullah.

riwayat ini bila melihat penjelasan yang lain maka dha'if derajatnya. tetapi memang dari riwayat-riwayat lain mendukung andanya sisi mata rantai, artinya pasukan dari Maroko tersebut yang di dalamnya ada Al-Mahdi yang tentu saja belum dibaiat sebagai khalifah memasuki khurasan karena melarikan diri dari pasukan sufyani. maka dari itu kedatangan beliau dari khurasan karena sebelumnya beliau dan pasukan Maroko memasuki khurasan karena lari dari pasukan sufyani. dan mengenai perintah baiat disini kita tunda dulu.

saya lebih condong untuk mengatakan bahwa pasukan dengan bendera-bendera atau panji-panji hitam tersebut adalah pasukanya Syu'aib bin Shalih, maksud kami tanpa embel-embel pasukanya dengan ciri membawa bendera-bendera atau panji-panji hitam. kenapa? karena semua riwayat ini sepengetahuan saya tidak ada yang shahih, sedang yang shahih terkait pasukan dengan ciri bendera-bendera hitam adalah pasukan yang akan memerangi Arab Saudi setelah berperangnya tiga orang putra khalifah {Raja}. dan pasukan ini dalam sudut pandang saya tidak ada sangkut pautnya dengan pasukan Syu'aib bin Shalih yang keluar bersama Al-Mahdi, yang keluarnya untuk memerangi Sufyani kembali, dan eksistensi pasukan Syu'aib bin Shalih tersebut berakhir ketika pasukan tersebut melarikan diri dari Syam bersama Al-Mahdi ke Madinah, dan akhirnya akan dibaiat di Mekah. dalam hadis yang shahih disebutkan dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti ketika lari dari Syam tersebut.

salah satu atsar dari Ali bin Abi Thalib "pasukan berbendera hitam akan keluar untuk memerangi sufyani. di antara mereka ada seorang pemuda dari bani Hasyim yang pada tangan kirinya membawa bendera pasukan. sedangkan yang menjadi pemimpin adalah seorang laki laki dari bani Tamim yang bernama Syu'aib bin Shalih lalu ia mengalahkan musuhnya. Al fitan via misteri munculnya Imam Mahdi hal 137

sama saja dengan apa yang telah diungkapkan, artinya keluarnya pasukan ini yang dipimpin Syu'aib bin Shalih dari khurasan, kesimpulan ini tentu dari riwayat-riwayat yang sudah diuraikan. begitu juga artinya di tengah-tengah mereka ada seseorang yang kemudian hari akan dibaiat di Mekah, dan penafsiran ini atas dasar riwayat-riwayat yang memiliki mata rantai tersebut.

bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW,
sambil memegang tangan Saidina Ali RA, beliau bersabda : "akan keluar dari sulbi ini seorang pemuda yang memenuhi bumi ini dengan keadilan. Maka apabila kamu menyakini demikian itu hendaklah bersama Pemuda Bani Tamim itu. Sesungguhnya dia datang dari sebelah Timur dan dialah pemegang panji-panji Al Mahdi.” (Hadis riwayat At Tabrani)

begitu juga dengan riwayat ini, artinya semuanya saling memperjelas atau saling menafsirkan, dan kronologinya insya Allah anda sudah memahaminya. mengenai pemuda bani tamim yang dalam riwayat ini dikatakan datang dari sebelah timur, dan riwayat lainya menyebutkan dari khurasan, maka menjamaknya atau menggabungkanya adalah, bahwasanya pasukan pemuda bani tamim atau Syu'aib bib Shalih datang dari khurasan, dan kemudian pergi menuju Syam melalui Iraq, dan Iraq adalah timur bagi penduduk Madinah seperti yang telah kami nukilkan.

Al Hasan telah mensifati Syu'aib bin Shalih dalam ungkapanya, "akan keluar dari royi seorang lelaki berkulit kuning dari bani tamim yang memiliki jenggot tipis di dagu yang bernama Syu'aib bin shalih dengan membawa empat ribu pasukan. pakaian mereka putih dan bendera mereka hitam. ia menjadi pembuka bagi Al Mahdi. tak ada seorang pun yang melawanya, kecuali pasti akan di kalahkan. Al fitan Nu'aim bin Hammad via misteri munculnya imam Mahdi hal 138.

begitu juga atsar ini sama secara substansi kronologinya, disini disebutkan Syu'aib bin Shalih keluar dengan 4000 pasukan, dalam riwayat lain 5000 pasukan. bagaiman ini?, tentu saja yang perlu dititik beratkan adalah sisi kronokoginya, tak penting 4000 atau 5000 pasukan.

disebutkan disini bahwa ia {Syu'aib bin Shalih} menjadi pembuka bagi Al-Mahdi. seperti kronologi yang sudah disebutkan, maka maknanya harus ditarik kedalam kronologi. maksudnya, Syu'aib bin Shalih membantu Al-Mahdi yang saat itu belum diketahui bahwa beliau adalah Al-Mahdi, adalah membantunya dalam memerangi sufyani di Syam. artinya bukan menjadi pembuka bagi kekuasaan Al-Mahdi. sedangkan kalimat setelahnya barangkali sekedar pujian saja, mungkin dari salah satu pembawa riwayat ini {sanad}, karena dalam riwayat yang shahih beliau akan lari dari Syam menuju Madinah dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti. artinya pasukan syu'aib bin Shalih yang berjumlah 5000 orang kalah dalam peperangan dengan sufyani di Syam.



TENTANG PEMUDA DARI BANI TAMIM.



Biasanya bila mengkaji masalah akhir zaman kususnya sampai pada tema Al-Mahdi maka akan mengkaji atau setidaknya akan menyinggung soal panji-panji hitam, sufyani dan bani tamim. disadari atau tidak, biasanya ketika mengkaji masalah tertentu akan di pengaruhi oleh latar belakang manhaj atau cara dalam beragama. Misalnya ketika seorang yang mempunyai latar belakang sufi maka ia akan membawa manhajnya ke dalam apa yang sedang ia kaji. Misalnya tentang bani tamim, yang orang-orang di malaysia begitu semangat mengkajinya hingga ada pendapat yang mengatakan seseorang dari bani tamim yang dalam hadis akan berjuang bersama Al-Mahdi (dalam konteks tersebut Al-Mahdi belum di baiat) adalah seorang wali. Padahal hadis-hadis nya saja masih dipermasalahkan keshahihanya.

Sedari awal saya mengkaji tema akhir zaman tak tertarik sedikitpun dan bahkan terlintas sedikitpun tidak untuk mengkaji soal pemuda bani tamim. Hanya saja ada beberapa pertanyaan dari pembaca blog saya untuk menerangkan soal bani tamim tersebut. Sebenarnya bukan soal itu saja yang di pertanyakan, hanya saja saya juga memiliki keterbatasan waktu dan lain sebagainya, maka dari itu tidak semua bisa dipenuhi permintaan tersebut.

Bagi saya pribadi tidak ada alasan yang mencukupi untuk mengkaji lebih mendalam seperti saudara-saudara kita di malaysia untuk menelusuri jejak-jejak bani tamim tersebut. saya melihat, apa yang ada di sebagian web-web yang ada di malaysia yang berbicara mengenai bani tamim tak lebih terlalu membesar-besarkan. Hingga ada seseorang yang mengaku putera bani tamim akhirnya mengakui bualanya (meninggal dunia).

bila anda sudah mendalami uraian kami sejak awal, maka seharusnya sudah mengambil kesimpulan bahwa munculnya bani tamim yang insya Allah bani tamim tersebut dengan pasukanya yang bercirikan bendera-bendera atau panji-panji hitam adalah pasukan panji-panji hitam yang selalu di bicarakan yang akan berjuang dengan Al-Mahdi (waktu tersebut beliau tidak diketahui adalah Al-Mahdi yang di janjikan oleh Rosulullah) yang masanya atau eksistensinya berakhir dengan larinya Al-Mahdi dengan beberapa orang ke Madinah atau dalam hadis yang shahih di katakan dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti. Artinya sebenarnya cukup simple, keberadaan bani tamim tersebut diketahui keberadaanya atau munculnya setelah Al-Mahdi lari dari sufyani kemudian beliau menemui bani tamim tersebut yang ada di khurasan untuk membantunya. Dan akhirnya Al-Mahdi keluar dari khurasan disertai pasukan dengan ciri panji-panji hitam yang di pimpin Syu'aib bin Shalih dengan membawa 5000 pasukan untuk memerangi sufyani di syam (syiria atau palestina). seperti itulah kronologi yang dapat tersusun dari berbagai hadis. akhir dari semua itu sudah mudah di tebak, yaitu Al-Mahdi kalah dan melarikan diri ke Madinah dengan beberapa orang saja atau dalam hadis yang shahih dikatakan dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti.

di antara hadis-hadis yang di jadikan alasan untuk di jadikan dasar atas suatu pendapat tentang kemunculan pemuda bani tamim dari malaysia atau indonesia adalah sebagai berikut

akan keluar manusia dari arah timur yang akan mendukung kekuasaan Al-Mahdi. HR Ibnu Majah.

timur di sini menurut sebagian orang-orang kususnya dari malaysia adalah negeri mereka sendiri atau kadang-kadang di alamatkan pada negeri kita. bagi saya pribadi atau para pemerhati lainya, timur di sini adalah khurasan seperti yang di kabarkan hadis berikut.

jika kalian melihat bendera bendera hitam telah datang dari khurasan, maka datangilah, sekalipun dengan merangkak di atas salju, karena ditengah mereka ada khalifatullah Al-mahdi.

hadis riwayat ibnu Majah tersebut sebatas yang saya ketahui dha'if. terlepas shahih atau dha'if, maka yang dimaksud timur adalah Iraq, tentunya kalau kita menafsirkan dari sisi hadis dan kronologi dari riwayat-riwayat tersebut. artinya dari arah timur adalah dari Iraq, karena Iraq adalah timur bagi penduduk Madinah, dan insya Allah manusia dari arah timur tersebut adalah pasukanya Syu'aib bin Shalih dari khurasan, dan khurasan disini bisa jadi dari Uzbekistan atau negara-negara sekitarnya seperti yang telah disebutkan. dan untuk pergi menuju Syam tentu melalui Iraq, dan Iraq adalah timur bagi penduduk Madinah.

saya ingatkan lagi, bahwa hadis-hadis tentang sufyani tak satupun ada yang shahih. kalaupun ada pemerhati masalah ini yang memandang hadis-hadis sufyani ada yang shahih atau minimal derajatnya hasan, maka itu urusan mereka, pun seandainya anda juga sependapat tentang hal tersebut, maka itu-pun hak dan urusan anda. silahkan anda memahaminya bagaimana, sebagaimana saya juga ikut memandang status hadisnya yang dipermasalahkan, dan hasilnya-pun hanya sebatas prediksi atau sebagai pengamatan saja.

saya mengkajinya bukan untuk memastikanya, namun sekedar untuk mengetahui keberadaanya secara kronologi, dan agar mudah untuk mengamatinya. memang saya pribadi memandang bahwa fitnah sufyani itu ada. tapi itupun hanya dari benang merah dari kebanyakan hadis-hadisnya. maka dari itu saya hanya melihat dari sisi benang merahnya atau kronologinya saja, itupun tidak menunjukan akan sama persis dari matan-matan yang ada. begitu pula saya mencari letak keberadaan syuaib bin shalih pun hanya sebagai prediksi saja, karena sejauh yang diketahui tidak ada hadisnya yang benar-benar shahih, wallahu a'lam.

oleh karenanya timur disini adalah timur dari wilayah Madinah, {dengan dugaan bahwa Rosululloh mengucapkanya dari Madinah} karena beliau {"Al-Mahdi"} akan lari dari Syam ke Madinah, yang sebelumnya muncul di Iraq, dan sebelumnya datang dari Negeri Khurasan, terlepas Uzbekistan atau negara lainya. setelah di Madinah maka beliau akan ke Mekah, dan kemudian di Mekah akan dibaiat. dan tentunya bukan malaysia apa lagi indonesia.

makanya dalam hadis yang saya yakin kita sudah hafal yaitu...apa bila panji-panji hitam sudah keluar dari KHURASAN maka berbaiatlah walaupun harus merangkak di atas salju, karena di tengah tengah mereka ada Al Mahdi. memang hadis ini masih ada perbincangan tentangnya, tapi saya melihat dari sisi kronologi, dan dari semua benang merah yang ada sudah cukup untuk mengatakan bahwa semuanya itu ada korelasinya.

kesimpulanya bahwa bani tamim ini adalah orang khurasan, mungkin khurasan di sini adalah Uzbekistan, atau negara-negara tetangganya. jadi keberadaan Syu'aib bin Shalih at tamim atau sebagian kita menyebut pemuda dari bani Tamimi akan diketahui masanya bila fitnah sufyani telah terjadi dan apa bila "Al-Mahdi" terdesak dan melarikan diri ke khurasan. mungkin juga "Al-Mahdi" dan Syu'aib bin Shalih sudah saling kenal. dan jangan sampai gagal paham, dalam konteks-konteks tersebut Al-Mahdi belum diketahui bahwa beliaulah yang di janjikan oleh Rosululloh. maka karenanya setiap penggunaan kata 'Al-Mahdi' dalam konteks-konteks tersebut bisa jadi interprestasi dari periwayat hadis (sanad). dan memang secara substansi itu benar, tapi penggunaan kata atau kalimat tidak pada tempatnya bisa menjadikan kita salah menginterprestasikanya.

ketika saya membangun kronologi maka tentunya saya menafsirkan hadis dengan hadis, jadi tidak semata-mata ada matan dari timur lalu di tafsirkan secara bebas, seperti di tafsirkan ke Malaysia atau Indonesia. karena inilah manhaj saya, maka ketika memahami hadis tersebut tentu di arahkan secara makna yang terkandung dari hadis-hadis lain, dan tentu dalam koridor kronologi yang ada. artinya makna panji-panji hitam yang datang dari timur untuk meneguhkan kekuasaan Al-Mahdi adalah membantu Al-Mahdi yang saat tersebut belum diketahui bahwa dirinya adalah Al-Mahdi, dan pasukan tersebut adalah pasukan Syu'aib bin Shalih atau Shalih bin Syu'aib karena ada dua hadis yang berbeda penyebutanya. dan datangnya dari khurasan lalu ke Iraq dan kemudian berjumpa dengan pasukan yang di utus sufyani ketika pasukan ini hendak kembali memasuki wilayah Syam, dan yang penting perlu di ingat bahwa saat tersebut Al-Mahdi belum di baiat.

maka dari itu, setiap hadis yang menjelaskan atau menyebutkan tentang nama Al-Mahdi dalam konteks tersebut maknanya adanya seseorang yang kemudian akan dibaiat di Mekkah {Al-Mahdi}. dengan adanya nama Al-Mahdi dari setiap hadis-hadis yang terkait sufyani dan panji-panji hitam, atau Syu'aib bin Shalih, maka bisa jadi adanya nama tersebut adalah interprestasi dari salah seorang periwayat hadis. karena pada dasarnya kita-pun insya Allah tidak sulit untuk mencerna akan hal ini.

insya Allah dari apa yang telah kami uraikan sudah cukup untuk membaca adanya benang merah dari beberapa riwayat-riwayat yang bermasalah. dan insya Allah mata rantai nya cukup untuk menjadikanya kronologi yang belum terjadi, dan sekali lagi saya katakan bahwa peran bani tamim itu akan terwujud bila adanya api, dan api itu bila Al-Mahdi lari dari sufyani menuju di mana Syu'aib bin Shalih dari bani tamim itu berada. dan keberadaanya ada di khurasan yang dalam hal ini di utara Iraq.

sedangkan pendapat-pendapat yang menyebutkan bahwa bani tamim berasal dari negeri melayu seperti malaysia dan indonesia, maka saya tidak melihat sedikit pun adanya alasan yang memadai untuk memandang pendapat tersebut. walau-pun demikian, itu hak anda bila berharap pemuda dari bani Tamim tersebut dari Malaysia atau dari Indonesia. saya tidak sependapat bukan berarti menjelek-jelekan pendapat atau pemahaman anda, walau-pun kadang-kadang saya kurang terkontrol dalam menggunakan bahasa, untuk itu saya minta maaf.



TENTANG RAMALAN nostradamus



bicara tentang pemuda dari bani Tamim maka sebagian kita menghubung-hubungkan dengan ramalan nostradamus. Apa yang di katakan nostradamus ada tiga sisi. Sisi yang pertama, dan ini yang paling sedikit yaitu tentang ramalanya yang menyingung tentang umat islam, seperti munculnya Al Mahdi. Dalam konteks ini mungkin dia mengambilnya dari kita (hadis) atau peninggalan dari ahli kitab yang masih tersisa. Kedua tentang nubuat akhir zaman yang ada pada ahli kitab, seperti gog magog atau Ya'juj dan Ma'juj dalam versi kita. Ketiga yang tidak jelas untuk di masukan ke dalam kedua kategori yang baru saja disebutkan, dan inilah yang mendominasi ramalanya. Dan kita tidak mengetahui sumber ramalanya.

jika kita berbicara tentang sisi yang pertama, maka mungkin saja dia mengambilnya dari kita. Lalu dia merubah tata kalimatnya. Begitu juga pada sisi yang kedua, dan saya yakin begitu juga pada sisi yang ke tiga andai pengetahuanya di dapat dari peninggalan ahli kitab, misalnya dia memiliki atau menemukan buku-buku nubuat dari nabi-nabi terdahulu. Pada konteks yang ketiga ini akan membawa pembaca untuk berimajinasi yang tak terarah.

Satu ramalanya saja akan di bawa ke imajinasi setiap pembacanya, dan lagi bila yang membaca adalah orang pada masa-masa tertentu dan melihat adanya peristiwa yang di jumpainya, maka tidak menutup kemungkinan akan di tafsirkan padanya. Dan seperti itulah yang akan terjadi bila menjumpai pada masa yang lain bila menjumpai peristiwa yàng mungkin di anggap ada kesesuaian dengan ramalan nostradamus. Dan hal ini tak akan di jumpai pada nubuat-nubuat Rosulullah, kecuali pada konteks tanda-tanda kiamat yang sudah terjadi dan masih berulang-ulang, atau tepat nya tepatnya tanda kiamat yang terjadi yang tidak di ketahui akhir dari nubuat tersebut. Salah satunya banyaknya gempa bumi bila telah merebak musik, pelacur, dan minuman keras.

Pada konteks yang kedua, maka bila memperhatikan dari bible yang ada sekarang saja sudah cukup banyak dari apa yang termuat dari ramalanya. Dan ini pun tidak mudah membacanya kecuali beberapa saja, ini pun harus di bawa dalam kaca mata nubuat yang ada pada kita. dan selebihnya cukup samar dan bahkan terlalu samar.

Bila pada konteks yang pertama setidaknya ada indikasi sumbernya dari kita. Coba perhatikan dalam dalam kuantrain ini.

De la felice Arabie contrade,
Naistra puissant de loi Mahometique;
Vexer L'Espaigne conquester la Grenade,
Et plus par mer a gent ligustique.

Di dalam negara Arabia yang beruntung akan terlahir seorang tokoh kuat dalam syariat Muhammad. Dia akan menguasai spanyol dan menaklukan granada sekaligus sebagian besar bangsa liguria dari laut.

Jika ini belum jelas atau dapat di tarik ke sana kemari, maka lihatlah berikut ini yang tak mungkin di tarik kecuali pada Al Mahdi.

Le penultiesme du surnom du prophete,
Prendra diane pour son jour & repos;
Loing vaguera par frenetique teste,
Et delivrant ungrand peuplu d'impus.

Satu satunya nama nabi yang terakhir akan menetapkan hari minggu sebagai hari istirahatnya, dia akan berkelana jauh, membebaskan bangsa besar dari perbudakan.

Tak perlu fokus pada hari minggunya, tetapi nama nabi yang terakhirlah kita terfokus. Dan dialah Muhammad bin Abdullah atau Al-Mahdi yang kita nantikan. dan yang cukup tersirat seperti ini sangat sedikit. Maka dari itu apa yang Rosulullah kabarkan sudah lebih dari cukup dari pada kita mencari berita-berita seperti dari nostradamus. Apa yang Rosulullah kabarkan saja kita banyak yang tak mengimaninya, seperti dajjal yang banyak di tafsirkan pada amerika. lalu kisah Tamim ad-Dari, dan ibnu shayyad di buang kemana?.

andai kita mendalami apa-apa yang Rosulullah kabarkan, maka hal itu sudah lebih dari cukup dan terjamin dari fitnah fitnah akhir zaman. jika menerima perkataan nostradumus mentah-mentah, lalu kita mempercayainya, sedangkan apa yang di katakanya kita tidak mengetahui sumber ilmiahnya, maka saya takut hal ini sudah melampaui batas. Jadi jika ingin mendalami tentang akhir zaman, maka hadis-hadis shahih sebenarnya sudah cukup untuk menjadi bahan kajian. dan selebihnya untuk prediksi semata seperti halnya ketika saya mengurai fitnah sufyani dan semisalnya.

mengenai the man from the east, apakah ini yang di maksud Al-Mahdi atau pemuda dari bani Tamim, maka saya pribadi sudah cukup dari apa yang saya dapatkan. kita ngak mengetahui asal usul ramalanya, apakah itu dari kita atau memang peninggalan ahli kitab yang di rubah kalimatnya. andai pun memang Al-Mahdi yang di maksudkan, atau pemuda dari bani Tamim, maka kita pun memiliki lebih dari yang diramalkanya. dan saya sudah mengurai panjang lebar awal kemunculan Al Mahdi, apa penyebabnya, bagaimana dan apa perjuanganya, dan siapa-siapa yang akan bersama dalam perjuanganya, dan lain sebagainya. insya Allah mudah di pahami, wallahu a'lam.


PERINTAH BAIAT PADA PANJI-PANJI HITAM


kembali mengkaji fitnah sufyani, dan melanjutkan mengenai pasukan panji-panji hitam yang keluar dari khurasan bersama Al-Mahdi [dalam keadaan tersebut belum dibaiat].saya lebih mengikuti ulama yang mendha'ifkan hadis tersebut dari pada yang menshahihkan. Dulu saya memang mengikuti ulama yang menshahihkan hadis tersebut, itu-pun tetap menyimpan pertanyaan, apakah shahih marfu ataukah mauquf. Karena hadis itu bermuatan suatu perintah berbaiat, padahal waktu tersebut beliau belum diketahui bahwa beliau adalah Al-Mahdi yang dikabarkan Rosulullah, dan memang belum dibaiat di Mekkah. Dan pertanyaan tersebut terjawab sudah, ternyata jauh-jauh hari sudah ada ulama yang mendha'ifkan. Tentang perkara ini sudah saya ungkapkan pada artikel osama ataukah isis panji-panji hitam. saya kira tidak ada salahnya untuk diungkapkan kembali disini.

jika kalian melihat panji-panji hitam telah datang dari khurasan, maka datangilah, sekalipun dengan merangkak di atas salju, karena di tengah mereka ada khalifatullah Al-Mahdi. HR. AHmad, Nuaim bin Hammad, Hakim, dan Abu Nuaim, dari Tsauban, di shahihkan oleh Hakim dan di sepakati oleh Imam Adz Dzahabi. Musthafa Adawi menshahihkan hadis ini dalam Shahihul-Musnad min Ahaditsi al-fitan wal-Malahim. Di kutip dari buku huru hara akhir zaman hal 115

seperti yang anda lihat, hadis tersebut dishahihlan Imam Hakim, disetujui Adz-dzahabi, dan dishahihkan Musthafa Adawi. Itulah yang dinukilkan oleh Amin Jamaludin dalam bukunya huru hara akhir zaman.

Namun saya mendapati sebagian ulama lainya mendha'ifkan hadis tersebut, kami mendapatkan pendha'ifan tersebut dari sumber ini "http://www.konsultasisyariah.com/hadis-tentang-isis/ hadis

disitu disebutkan sebagai berikut.
#Hadis ini diriwayatkan dari dua

diriwayatkan Ibnu Majah dari Khalid al-Hadza’ dari Abu Qilabah, dari Abu Asma dari Tsauban secara marfu’.

Diriwayatkan Imam Ahmad dari Ali bin Zaid bin Jadza’an dari Abu Qilabah dari Tsauban secara marfu’.

Para ulama menilai sanad hadis ini lemah. Diantara alasannya, Dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Ali bin Zaid bin Jadza’an, yang dinilai dhaif oleh Imam Ahmad dan yang lainnya. Al-Munawi dalam Faidhul Qodir mengatakan,

 ﻭﻓﻴﻪ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ ﺟﺬﻋﺎﻥ ﻧﻘﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻴﺰﺍﻥ ﻋﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻏﻴﺮﻩﺗﻀﻌﻴﻔﻪ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺬﻫﺒﻲ ﺃﺭﺍﻩ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻣﻨﻜﺮﺍ

Dalam sanadnya terdapat perawi Ali bin Zaid bin Jadza’an. Disebutkan dalam al-Mizan dari Ahmad dan yang lainnya yang mendhaifkan orang ini. Kemudian Ad-Dzahabi mengatakan, ’Menurutku ini hadis munkar.’ (Faidhul Qodir, 1/363)

Perawi Abu Qilabah adalah seorang mudallis dan melakukan ’an’anah (menggunakan kata ’an, artinya dari). (as-Silsilah ad-Dhaifah, keterangan hadis no. 85). Oleh karena itu, para ulama hadis kontemporer, diantaranya Syuaib al-Arnauth dan Syaikh Al-Albani, mendha'ifkan hadis ini.

Maka dari itu sekarang saya mengikuti ulama yang mendha'ifkan hadis tersebut. Seperti yang tadi dikatakan, bahwa dulu ketika belum mengetahui pendha'ifan ini, saya masih mempertanyakan kemarfuan atau kemauqufanya. Karena perintah baiat ini terjadi sebelum beliau dibaiat di Mekkah, atau dengan kata lain beliau pada saat tersebut belum diketahui bahwa beliau adalah Al-mahdi. Lalu bagaimana ada perintah baiat bila keadaan tersebut, kususnya letak khurasan saja tidak jelas. Sedangkan perintah baiat di Mekkah itu sudah jelas dan tak ada perselisihan padanya. Disamping itu tanda adanya beliau juga sudah jelas, yaitu pembenaman yang terjadi di antara Madinah dan Mekkah yang korban utamanya di tujukan untuk pasukan dari Syam yang mengejar Al-mahdi. Lain halnya bila perintah baiat di Khurasan, lokasinya saja tidak jelas, tanda-tanda kedatangan Al-Mahdi juga tidak jelas, lalu bagaimana ada perintah baiat! Bagaimana umat akan berbaiat bila tidak ada keterangan yang shahih dan sarih tentang letak Khurasan?! Beda halnya dengan perintah baiat di Mekkah, tanda-tanda nya sudah jelas, yaitu terjadinya pembenaman di antara Madinah dan Mekkah. Bila ini terjadi, maka sudah pasti bahwa Al-Mahdi sudah ada di Mekkah, karena yang dibenamkan ini adalah pasukan yang datang dari arah Syam untuk memburu seseorang yang nantinya akan dibaiat, yaitu Al-Mahdi.

Bila hadis tersebut shahih, maka ini adalah perintah dari Allah melalui lisan Rosulnya untuk disampaikan pada umatnya, lalu bagaimana bisa teralisasi bila mana letak Khurasan yang di inginkan Allah melalui lisan Rosulnya saja tidak di ketahui umatnya. Dari sini saja sudah terlihat ketidak beresan matan hadis tersebut, makanya dulu-pun ketika mengikuti ulama yang menshahihkan hadis tersebut, terlintas pertanyaan kemarfuan atau kemauqufanya. Terlintas dalam hati saya, Jangan-jangan ini perkataan pribadi sahabat, atau interprestasi salah seorang perawi, karena kronologi yang saya dapati mengabarkan bahwa saat tersebut beliau belum di baiat di Mekkah. Jika sudah dibaiat di Mekkah, rasanya tidak perlu ada perintah baiat pada saat beliau keluar dari Khurasan, maksudnya keluarnya dari Khurasan tersebut setelah beliau dibaiat di Mekkah, atau sudah menjadi khalifah. dan bila perintah baiat di Khurasan sebelum beliau dibaiat di Mekkah, maka menyelisihi hadis yang shahih tentang pembaiatan beliau di Mekkah, artinya pembaiatan beliau di Mekkah ini adalah awal mula beliau di ketahui oleh sebagian umat ISLAM bahwa beliau adalah orang yang di janjikan oleh Rosulullah. inilah letak ketidak beresan matan tersebut bila di nyatakan bahwa Rosulullah yang mengucapkanya. Atau dengan kata lain hadis tersebut dha'if, dan mungkarul matan. Maka dari itu, matan tersebut bisa menjadi indikasi bahwa salah satu perawi memasukan interprestasi pribadinya mengenai panji-panji hitam yang dikait-kaitkan dengan Al-mahdi.

dan hal ini tidak menafikan keberadaan Al-Mahdi yang keluar dari Khurasan tersebut, dan tentunya saat tersebut belum dibaiat, dan belum diketahui oleh pasukan Syi'aib bin Shaleh bahwa di tengah-tengah mereka ada seorang yang dikemudian hari akan dibaiat di Mekah, yaitu Muhammad bin Abdullah.

Maka dari itu, bila anda sudah memahami duduk perkaranya, maka itu pula tidak menafikan misalkan Allah menakdirkan anda ada atau siapapun orangnya yang ada di khurasan dan memahami perkara ini untuk berbaiat pada pasukan Syu'aib bin Shaleh untuk turut serta memerangi sufyani. dan tidak usah menimbulkan fitnah dengan mengabarkan keberadaan Muhammad bin Abdullah, karena takdir sudah tertulis di Mekah.

kemudian terkait nukilan Amin Jamaludin yang membawakan persetujuan ad-dzahabi tentang penshahihan Imam Hakim, dan disisi yang lain pula dari sumber yang lain dinukilkan perkataan beliau {Ad-dzahabi} tentang kemungkaran hadis tersebut, sesuatu yang berlawanan, lalu mana yang harus dipilih?! Jika kita mengikuti pendapat Adz-dzahabi dan ulama yang setuju penshahihan tersebut, lalu bagaimana dengan ulama-ulama yang mendha'ifkan, dan beliaupun menganggap mungkar. Sedangkan ulama yang mengetahui cacat suatu hadis adalah hujjah untuk ulama yang tidak memgetahui. Jika kita fokuskan pada apa-apa yang dinukilkan dari Ad-dzahabi, maka jika kita mengikuti penshahihanya, sedangkan disisi lain beliau sudah mengetahui cacat hadis tersebut dan bahkan menghukumi mungkar. Artinya apa disini, artinya perkataan beliau tentang kemungkaran tersebut adalah pendapat terakhir beliau atau pendapat terkemudian. Jika kita analogikan terbalik, maka bagaimana bisa sesuatu yang sudah diketahui cacat pada hadis tersebut dan bahkan dihukumi mungkar, tiba-tiba kemudian di anggap shahih. Lain hal-nya bila awalnya di anggap shahih, lalu kemudian diketahui ada yang tidak beres pada salah satu perawinya, maka hukum shahih tersebut bisa menjadi dha'if.

Disisi yang lain terkait persetujuan Adz-dzahabi, maka kami dapatkan kasus yang serupa atau tidak jauh berbeda tentang persetujuan beliau atas penilaian Imam Hakim, ternyata dikritisi oleh ulama lain, dan bahkan ada bagian matan yang mungkar yang terlewatkan oleh beliau dan bahkan oleh ulama yang mengkritisi. Kita lihat hadis berikut ini.

      ..... dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, Rosulullah bersabda: "dajjal akan muncul ketika agama terabaikan dan ilmu mengalami kemunduran. Selama empat puluh malam ia mengembara ke segenap penjuru bumi. Sehari seperti satu tahun, dan ada yang seperti satu bulan, dan ada yang seperti satu minggu, kemudian seluruh hari harinya seperti hari hari kalian. Ia memiliki keledai yang ditunggainya. Jarak antara kedua telinganya empat puluh lengan. Ia berkata kepada umat manusia: "Aku adalah Rabb/tuhan kalian" ia adalah mahkluk yang buta sebelah matanya, sedangkan tuhan kalian tidak buta sebelah sebelah mata. Di antara kedua matanya tertulis kata "kafir" (kaf fa raa) yang dapat dibaca oleh orang mukmin yang mengerti baca tulis atau tidak. Ia mendatangi setiap air dan sumbernya; selain Madinah dan Mekkah, dan para malaikat berjaga jaga di kedua pintu gerbang keduanya. Ia memiliki gunung dari roti, sedangkan manusia dalam kondisi kelelahan dan kesempitan kecuali mereka yang mengikutinya. Ia juga memiliki dua buah sungai-sedangkan aku lebih mengerti tentang keduanya-dari padanya. Salah satu sungainya berkata: 'Aku surga', sedangkan yang lainya mengatakan" 'Aku neraka'. Barangsiapa yang dimasukan olehnya ke dalam tempat yang dinamainya sebagai neraka, sesungguhnya hakikat sebenarnya adalah surga, dan begitu sebaliknya. Kemudian Rosulullah melanjutkan sabdanya" "Allah mengutus sejumlah syaitan yang menyertainya dan berbicara kepada manusia. Ia membawa fitnah besar. Ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan. Seketika itu pun turun hujan, yaitu hujan menurut apa yang dilihat manusia. Ia juga membunuh seseorang, lalu dia menghidupkanya menurut penglihatan manusia, dan ia tidak dapat menguasai selain orang tersebut. Ia berkata kepada segenap manusia" 'hai sekalian manusia! Bukankah yang mampu berbuat seperti itu adalah tuhan?' Kemudian Rosulullah bersabda: "kaum muslimin lalu berlarian menuju pegunungan duhkan di negeri Syam. Kemudian dajjal mendatangi mereka, mengepung mereka, kemudian kepungan tersebut semakin menjadi jadi dan bahkan sangat menyengsarakan mereka. Sesudah itu, lalu Isa ibnu Maryam turun (datang), kemudian memanggil dari arah 'as-sahar' {dalam terjemahan yang lain, waktu sahur} lalu berkata: "wahai sekalian manusia, apa yang menghalangi kalian pergi menuju si al-kadzab yang jahat ini". Mereka berkata: 'ini adalah orang gila (sebangsa jin) {kalimat dalam kurung tersebut bukan dari saya, dalam terjemahan lain kalimat dalam kurung tersebut adalah terjemahan yang sesungguhnya, bukan penambahan penjelasan}. Kemudian mereka pergi. Lalu tiba tiba bertemu dengan Isa ibnu Maryam. Kemudian shalat ditegakan. dikatakan kepadanya (Isa ibnu Maryam): "majulah hai ruh Allah! Ia menjawab: "Imam kalianlah yang hendaknya maju memimpin shalat kalian". Ketika mereka telah menunaikan shalat shubuh lalu keluar menemui dajjal. Rosul bersabda: "ketika Isa melihat dajjal, dajjal langsung lemas dan lunglai sebagaimana garam yang larut dalam air, lalu Isa mendekat dan membunuhnya. Sampai sampai pohon dan batu berseru: "hai ruh Allah, ini ada orang yahudi! Tiada seorang pun dari pengikut dajjal melainkan di bunuh oleh Isa.

Syaikh Al-Albani berkata: "hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (III/367-368), dari Muhammad bin sabiq, dari Ibrahim bin Thahman, dari Abu Zubair, dari Jabir bin Abdullah. Dan Imam Ibnu Kuzaimah dalam at-Tauhid (hal.31-32), Imam Hakim (IV/530) dari dua arah jalur periwayatan lain, dari Ibrahim secara ringkas. Saya (Syaikh Al-Albani) berkata: "isnad para parawinya termasuk perawi perawi shahih, hanya saja Abu az-Zubair mudallis dan telah meriwayatkan hadis dengan An'anah. Meski demikian, Imam Al-Hakim menilai hadis tersebut isnadnya shahih, dan disetujui pula oleh Imam Adz-dzahabi. Kisah dajjal dan turunya nabi (Isa untuk membunuhnya hal 88-90)
 
Sekarang pertanya'anya adalah, apakah hadis ini tetap dijadikan hujjah karena sesuai syarat Syaikhani walaupun ada isnad yang mudalis, apakah hadis mudalis diterima atau tidak, atau bagaimana, maka silahkan tanya pada orang yang berkompeten. Kita anggap saja hadis ini dijadikan hujjah, setidaknya penilaian tiga Imam tersebut sepertinya tidak mempermasalahkan kemudalisan hadis ini, walaupun Syaikh Al-Albani tidak secara tegas menjadikan kehujjahan ataukah tidak hadis tersebut.

Hadis ini pada dasarnya telah terjadi percampur adukan matan, setidaknya dua matan yang berbeda secara lokasi dan peristiwa. Yaitu dari matan ini >>> "kaum muslimin lalu berlarian menuju pegunungan duhkan di negeri Syam. Kemudian dajjal mendatangi mereka, mengepung mereka .... dan seterusnya sampai selesai hadis tersebut.

di bagian tersebut dikatakan bahwa dajjal mengepung kaum muslimin di pegunungan Syam {Syam dalam konteks ini adalah di Palestina} . Lalu Isa ibnu Maryam datang kepada mereka dan terjadilah perbincangan di antara mereka, Kemudian shalat ditegakan. lalu dikatakan kepadanya (Isa ibnu Maryam): "majulah hai ruh Allah! Ia {Isa} menjawab: "Imam kalianlah yang hendaknya maju memimpin shalat kalian". Perkataan majulah hai ruh Allah tersebut adalah perkataan salah seorang kaum muslimin, dan ini dibuktikan dengan jawaban Isa ibnu Maryam, "Imam kalianlah yang hendaknya maju memimpin shalat kalian". Tetapi jika kita lihat hadis yang lain yang benar-benar shahih, yaitu shahih Muslim dan lainya, maka perkataan tersebut adalah perkataan Al-Mahdi dengan Isa ibnu Maryam, dan bukan perkataan salah seorang kaum muslimin dengan beliau, begitu juga perbincangan ini terjadi di Damsyiq atau damaskus ibu kota suriah sekarang, dan artinya bukan terjadi di Palestina. Hadis mudalis ini kisahnya terjadi di Palestina dengan indikasi atau petunjuk pembunuhan terhadap dajjal dalam hadis ini, dan dalam riwayat lain pembunuhan ini dijelaskan terjadinya di pintu ludd, dan ada dimana?! Ya, ludd ada di Palestina. Sekarang perhatikan hadis-hadis berikut

 .....ketika Allah telah mengutus al-masih ibnu Maryam, maka turunlah la di menara putih di sebelah timur Damsyiq/Damaskus dengan mengenakan dua buah pakaian yang di celup dengan waras dan za`faran, dan kedua telapak tanganya di letakanya di sayap dua malaikat...shahih muslim

 ...ketika imam mereka [yang di maksud imam mahdi] telah maju untuk memimpin shalat shubuh, tiba-tiba munculah Isa ibnu Maryam di tengah mereka. Maka imam tersebut kemudian mundur ke belakang untuk memberikan kesempatan Isa memimpin shalat. Maka Isa-pun merangkul pundaknya seraya berkata kepadanya: `majulah dan pimpinlah shalat ini, sebab imam itu di tegakan untukmu.` maka ia kemudian memimpin shalat mereka....hr. ibnu majah di kutip dari buku kisah dajjal pustaka imam syafii hal 54

 ....kemudian Isa ibnu Maryam turun. Maka pemimpin mereka berkata kepada Isa: kemarilah, jadilah Imam jama`ah shalat kami. Ia menjawab: tidak, sebab sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian lainya. Ini sebagai bentuk penghormatan Allah kepada umat ini. Kisah dajjal hal 125. Syaikh Al-albani mengatakan: hadis ini diriwayatkan dalam kitab ash-shahihah [1960] juga telah ditakrij oleh imam ad dani (II/142)

 ....Isa ibnu Maryam turun ketika shalat shubuh, maka pemimpin mereka berkata kepadanya: `wahai ruh Allah! Majulah dan shalatlah.` jawab Isa: `bagi umat ini sebagian dari mereka adalah pemimpin bagi sebagian lainya.` kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. Ketika Isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi {dari DAMASKUS} mencari dajjal...hr imam ahmad kisah dajjal hal 124

Dari hadis-hadis tersebut di simpulkan, bahwa isa ibnu Maryam akan turun ke bumi di waktu shalat shubuh, dan turunya di damsyiq atau damaskus. Dan beliau shalat shubuh di belakang Al-mahdi yang sebelumnya Al-mahdi memintanya untuk menjadi imam, tetapi beliau menolak. Setelah shalat subuh, beliau pergi untuk mencari dajjal. Seperti yang dijelaskan dalam hadis-hadis yang shahih, bahwa dajjal akan dibunuh oleh Isa ibnu Maryam di depan pintu lud palestina yang sekarang dikuasai israel. Mengenai hadis yang menceritakan Isa ibnu Maryam yang shalat shubuh sebagai imam di Palestina, maka hadis ini berbeda dengan hadis-hadis yang menceritakan Isa ibnu Maryam shalat shubuh di damaskus sebagai makmum. Keliru bila masih ada orang yang mentarjih kedua jenis hadis tersebut. Kedua hadis tersebut sudah sangat jelas menceritakan dua keadaan yang berbeda, aneh rasanya jika masih ada yang belum memahami kedua jenis hadis tersebut. oleh karena adanya hadis yang menjelaskan Isa ibnu Maryam shalat shubuh di Palestina sebagai imam, maka dari sinilah patut diduga bahwa pada saat itu Al-mahdi sudah meninggal dunia. walaupun bisa saja ada alasan yang lain, yang menyebabkan Al-mahdi tidak hadir di Palestina. dari hadis-hadis di atas bila diurutkan, maka kurang lebihnya begini.

Maka turunlah Isa di menara putih di sebelah timur damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang di celup dengan waras dan dan za`faran* ketika imam mereka [Al-mahdi] telah maju untuk memimpin shalat shubuh, tiba tiba munculah Isa ibnu Maryam di tengah-tengah mereka. maka imam tersebut kemudian mundur ke belakang untuk memberikan kesempatan Isa memimpin shalat.** maka pemimpin mereka (Al-mahdi) berkata kepada Isa: kemarilah, jadilah imam jama'ah shalat kami*** wahai ruh Allah! majulah dan shalatlah**** maka Isa pun merangkul pundaknya seraya berkata kepadanya:** tidak, sebab sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian lainya. ini sebagai bentuk penghormatan Allah kepada umat ini*** majulah dan pimpinlah shalat ini, sebab imam itu di tegakan untukmu.** kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. ketika isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal**** [ini terjadi di Damaskus, sedangkan riwayat lain yang menjelaskan Isa ibnu Maryam sholat subuh sebagai imam terjadi di Palestina ]

 * shahih muslim. saya kutip dari buku yaumul qiyamah hal 327 qisthi press
 ** HR. Ibnu majah. di kutip dari buku kisah dajjal hal 54 pustaka Imam Asy-Syafii
 *** kisah dajjal hal 125 syaikh al-albani mengatakan hadis ini diriwayatkan dalam kitab ash-shahihah
 **** Kisah dajjal hal 124 syaikh al-albani mengatakan hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dan al-Hakim

Maka dari itu hadis mudalis tersebut disamping tidak bisa dijadikan hujjah, kecuali matan-matan yang shahih yang diriwayatkan secara terpisah dalam hadis yang shahih, juga menunjukan dalam hal ini ketiga Imam tersebut terpeleset ketika melihat isnadnya shahih, padahal kemudalisanya sudah diketahui. dan bahkan Syaikh Al-Albani sendiri menegaskan bahwa ketika Isa ibnu Maryam shalat di Palestina menjadi Imam, sedangkan ketika menjadi makmum dibelakang Al-Mahdi terjadi Damaskus. Barangkali beliau lupa hingga tak berbicara panjang lebar seperti biasanya, wallahu a'lam. Maka dari itu hadis mudalis tersebut, kususnya pada matan Isa ibnu Maryam berbicara tentang soal keimaman sholat dengan salah satu kaum muslimin ini adalah matan yang diingkari keberadaanya, karena yang shahih perbincangan ini dengan Al-Mahdi. Kedua, lokasi atau peristiwa perbincangan ini terjadi di Damaskus, dan bukan di Palestina, dan dalam konteks di Palestina ini Isa ibnu Maryam menjadi Imam shalat subuh, sedangkan ketika Isa ibnu Maryam menjadi makmum shalat subuh terjadi di Damaskus setelah beliau turun dari langit. Dan berikut ini hadis yang mengabarkan shalatnya beliau di Palestina dan menjadi Imam sholat subuh.

dari Abu Hurairah ia berkata; saya mendengar Abul Qasim [maksudnya nabi Muhammad] yang jujur lagi di benarkan bersabda: akan muncul dajjal yang buta sebelah mata dan pembawa kesesatan dari arah timur di saat manusia dalam kondisi perpecahan, dan ia akan hidup -sesuai kehendak Allah- dimuka bumi hingga empat puluh hari -Allah maha mengetahui berapa lamanya- kemudian kaum mukminin mengalami kesulitan hidup yang sangat, kemudian nabi Isa ibnu Maryam turun dari langit, kemudian menjadi imam bagi jamaah masjid, ketika ia mengangkat kepalanya dari ruku ia berkata: semoga Allah mendengar pujian orang yang memujinya, semoga Allah membunuh al masih ad dajjal, kemudian menanglah kaum muslimin. kemudian aku (abu hurairah) bersumpah bahwa Rosulullah, abul qasim yang jujur lagi dibenarkan bersabda: sungguh kemunculan dajjal adalah benar, adapun waktu kedatangan telah dekat, karena setiap apa yang akan tiba adalah dekat. Imam al-Haitsami berkata [7349]: hadis ini di riwayatkan oleh Imam al-Bazzar. Para perawinya adalah perawi hadis shahih, selain` Ali bin al-Mundhir, ia orang terpercaya. Sedangkan Imam al-Hafidz [Ibnu Hajar] berkata: isnad hadis ini hasan. Itulah yang dikatakan oleh syaikh al-Albani. Kisah dajjal hal 72.

salah satu sebab yang mungkin sulit untuk memahami, bahwa Isa ibnu Maryam ketika di Palestina menjadi imam sholat subuh dalam hadis ini adalah adanya keterangan dalam hadis tersebut, yang mengabarkan, "kemudian nabi Isa ibnu Maryam turun dari langit, kemudian menjadi imam bagi jamaah masjid," kalimat ini tidak menunjukan peristiwa yang ada dalam kalimat tersebut terjadi pada satu lokasi, maksudnya turunya Isa ibnu Maryam dalam hadis ini dan disusul dengan kalimat "kemudian" tidak menunjukan terjadi pada satu peristiwa atau lokasi yang sama, karena riwayat yang shahih lainya dalam shahih Muslim dengan jelas mengabarkan bahwa beliau turun di Damaskus.. Kata kemudian {tsuma} memang menunjukan makna berurutan, tetapi tidak otomatis menunjukan dekat atau jauhnya antara dua matan. Matan pertama mengabarkan turunya Isa ibnu Maryam dan matan kedua mengabarkan sholatnya beliau menjadi Imam. Dalam konteks peristiwa ini terjadi di Palestina, lalu apa petunjuknya?! Petunjuknya adalah matan sebelumnya yang mengabarkan kaum muslimin yang mengalami kesulitan hidup yang sangat, dan ini-pun belum menunjukan bahwa hal ini terjadi di Palestina, kecuali harus melihat hadis-hadis yang semisal dan bisa dicermati pada artikel, pemuda yang dibunuh dajjal trilogi kedua luasnya rahmat Allah. Dan insya Allah sudah mencukupi untuk mengurai kekacauan tentang pemahaman akan hal ini, dan insya Allah artikel tersebut akan diperjelas lagi.

itulah hadis mudalis yang terlewatkan oleh Imam Adz-Dzahabi, dan Syaikh Al-Albani pun sepertinya menerima hadis tersebut. Maka dari itu terkait hadis-hadis panji-panji hitam tersebut, maka yang saya pegangi adalah perkataan Adz-Dzahabi yang mengatakan kemungkaran hadis tersebut, sedangkan nukilan yang dinisbatkan pada beliau oleh Amin Jamaludin, andai ini benar penisbatan tersebut, maka perkataan Adz-Dzahabi tersebut adalah perkataan yang lama, atau bila kita tidak mengetahui mana yang perkataan yang lama atau pendapat yang baru, dan memang demikian, maka secara pribadi saya lebih tentram mengikuti ulama yang mendha'ifkan dan bahkan mungkar terhadap hadis panji-panji hitam yang keluar dari Khurasan. Apa lagi nukilan perkataan Adz-Dzahabi yang menyetujui penshahihan tersebut datang dari Amin Jamaludin, salah seorang yang suka mendiamkan atau menyembunyikan kedha'ifan hadis-hadis tentang sufyani.

setidaknya bagi saya, jika menemukan hadis yang secara sanad shahih isnadnya, akan tetapi salah satu isnadnya mudalis, maka matan hadislah yang perlu ditinjau kembali agar diketahui matan yang mungkar.

maka dari itu, bisa jadi perintah baiat disini adalah interprestasi pribadi Abu Qilabah, dan memang secara hakekat bahwa disitu ada seorang yang kemudian akan dibaiat di Mekah adalah nyata.


PERJALAN SYU'AIB BIN SHALIH KE PALESTINA


hadis-hadis dalam konteks pasukan bendera-bendera hitam yang keluar dari khurasan, kadang juga disebut pasukan Syu'aib bin Shalih, kadang juga dalam bentuk isyarat, maka saya lebih condong untuk dikatakan pasukan Syu'aib bin Shalih saja, artinya tanpa embel-embel pasukan panji-panji hitam. di satu sisi yang lain juga ada pasukan panji-panji hitam yang menyerang Arab Saudi, dan pasukan ini tidak ada sangkut pautnya dengan Al-Mahdi. karena memang indikator yang nampak dengan jelas Al-Mahdi yang lari dari Syam menuju Mekah Arab Saudi dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti, dan saat tersebut Arab Saudi telah jatuh pada pasukan bendera-bendera hitam. atau setidaknya dikatakan ada dua pasukan dengan ciri membawa bendera-bendera hitam. yang pertama pasukanya Syu'aib bin Shalih dari khurasan yang keluarnya untuk memerangi sufyani bersama seorang yang nanti akan dibaiat di Mekah, dan pasukan ini menuju Palestina, dan akhirnya setelah kalah dari pasukan sufyani, maka mereka akan pergi menuju Arab Saudi, dan diburulah mereka oleh pasukan sufyani yang kemudian akan di tenggelamkan di antara Madinah dan Mekah.

dan yang kedua adalah pasukan yang juga membawa ciri bendera-bendera hitam, dan tujuannya hanya satu, yaitu untuk menyerang Arab Saudi, dan datangnya dari timur atau arah timur.

PERJALANAN PASUKAN SYU'AIB BIN SHALIH

kemudian setelah "Al-mahdi" dan pasukanya dari khurasan, atau pasukan Syu'aib bin Shalih mengalahkan pasukan sufyani yang hendak kembali ke Syam setelah sebelumnya di kufah, maka Al-Mahdi dengan pasukan dari Khurasan tersebut akan ke Syam untuk memerangi sufyani. Dalam hal ini Syam yang di Maksud adalah Palestina seperti hadis berikut ini.

  ...akan muncul dari khurasan bendera-bendera hitam, maka tidak ada sesuatupun yang bisa mencegahnya, sehingga bendera-bendera itu ditancapkan di eliya {eliya nama lain untuk Palestina}. HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Nu'aim bin Hammad. hadis ini dibawakan Amin jamaludin dalam bukunya huru hara akhir zaman hal 115 dan mengutip pendapat ibnu Katsir "Bendera-bendera hitam akan dibawa oleh para sahabat Al-Mahdi"

hadis ini yang menjadi salah satu pertimbangan syaa, bahwa fitnah sufyani terjadi di Palestina. kemudian pasukan dari Khurasan tersebut mengalahkan pasukan yang diutus sufyani, maka beliau dan pasukan dari Khurasan ini akan ke Palestina. Kemudian tentunya sudah ditebak yaitu akan berperang kembali, tapi kita tunda dulu lanjutan kronologinya, saya sedikit memberikan catatan atas pendapat yang dinisbatkan pada ibnu Katsir.

nukilan perkataan yang di nisbatkan pada Ibnu Katsir terkait hadis yang tidak disebutkan shahih atau tidaknya, {yang pernah saya baca hadisnya dha'if} tentang pasukan panji-panji hitam yang akan ke Palestina tersebut, yaitu perkataanya bahwa pembawa bendera-bendera atau panji-panji hitam adalah sahabat Al-Mahdi adalah terlalu mutlak. Hadis ini yang di nukilkan pendapat Ibnu katsir tidak jelas shahih atau tidaknya, dan ini cukup mengisyaratkan kedha'ifanya. Dan ini di akui oleh Abu Fatiah dalam webnya. Kemudian mengenai pensifatan sahabat Al-Mahdi dilihat dari kronologi yang terbangun tidaklah tepat. Al-Mahdi dalam konteks tersebut belum dibaiat, jadi konteks perkataan sahabat dan penisbatan Al-Mahdi juga keliru, karena saat tersebut Al-Mahdi belum dibaiat, Jadi belum di katakan sebagai khalifah, atau pemimpin yang di beri petunjuk.

kembali mengkaji kronologi, dalam bukunya {huru hara akhir zaman hal 40}, Amin M Jamaludin membawakan atsar yang di nukil dari kitab Al-fitan Nuaim bin Hammad hal 115, dengan sanad sampai kepada Raja' bin Abi Salmah dari Uqbah bin Abi Zainab bahwa ia pernah datang ke Baitul Maqdis untuk bersembunyi. maka, saya bertanya kepadanya: "apakah anda takut kepada Maghrib/barat? ia menjawab: "tidak, petaka yang mereka timbulkan tidak akan keluar dari kalangan mereka, kecuali setelah MUNCULNYA bendera-bendera hitam. Jika bendera-bendera hitam telah keluar, maka takutlah kepada kejahatan mereka.

hadis ini adalah salah satu alasan kenapa fitnah sufyani terjadi di Palestina. Bila kita memperhatikan riwayat sebelumnya yang menceritakan Al-Mahdi dan pasukan panji-panji hitam, maka insya Allah hadis ini ada korelasinya. Karena dalam riwayat tersebut beliau dan panji-panji hitam akan pergi ke Baitul maqdis. Dan dalam riwayat diatas mengabarkan bahwa apa bila pasukan panji-panji hitam telah keluar maka takutlah akan kejahatan mereka [pasukan dari barat]. Jadi kesimpulanya Al-mahdi dan pasukan bantuan dari Khurasan yang dalam riwayat ini dikatakan dengan ciri panji-panji hitam akan pergi ke Palestina dan akhirnya akan berperang. Kemudian setelah ini apa.... wallahu a'lam. Tetapi bila melihat riwayat shahih Muslim yang mengabarkan Al-mahdi akan datang ke Mekkah dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti, dan datangnya dari arah Syam, maka kemungkinanya setelah beliau dan bala bantuanya dari Khurasan berperang di Baitul Maqdis atau Palestina, maka kesimpulanya beliau menderita kekalahan lagi hingga akhirnya beliau dengan sisa pasukan yang ada akan pergi melarikan diri ke Mekkah dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti, atau dalam riwayat yang bermasalah disebutkan dengan jumlah tidak lebih dari sepuluh orang.

lalu siapakah maghrib atau barat yang dimaksud atsar tersebut? yang dimaksud maghrib atau barat disini ada dua kemungkinan, yang pertama adalah amerika. hal ini karena setiap makna barat pada umumnya di tujukan untuk amerika. musik barat, budaya barat, demokrazy ala barat, dan semua kata-kata yang berhubungan dengan barat biasanya amerikalah yang dimaksud. dan atsar ini bicara tentang akhir zaman, masa sekarang. jadi jangan dibawa makna barat dalam konteks masa lalu.

(kedua) akan tetapi bila melihat kronologi yang sudah terbangun, maka makna barat lebih dekat untuk ditafsirkan ke Maroko. maka karenanya matan diatas sepertinya telah terjadi kekacauan penyampaian atau perubahan tata tertib atau urutan kejadianya. kronologi yang telah terbangun menunjukan adanya pasukan panji-panji hitam setelah pasukan maroko {barat} terpukul mundur hingga ke khurasan. jika kita terapkan kedalam kronologi yang telah tersusun, maka keberadaan pasukan dari barat {Maroko} yang disifati jahat tersebut setelah panji-panji hitam tiba di Palestina, dan memang sebelumnya pasukan dari Maroko lari dari sufyani ke khurashan, dan kedua pasukan inilah yang kemudian menginjakan kakinya setelah keluar dari khurasan tersebut. artinya pasukan dari barat {Maroko} yang disifati jahat maka bisa jadi itulah yang sesungguhnya, maksudnya makna barat disini adalah negeri Maroko. apa lagi riwayat-riwayatnya bermasalah dan kronologi yang ada sudah cukup untuk menetapkan Maroko adalah yang dimaksud, dan kronologi yang ada cukup untuk membangun interprestasi yang berbeda dari pensifatan tersebut. maksudnya sifat jahat adalah omong kosong, dan bisa jadi karena cerita-cerita yang kurang bertanggung jawab. pepatah di daerah kami mengatakan; titip duit bisa kurang, titip omongan bisa luwih. artinya titip uang bisa berkurang, tetapi titip omongan bisa bertambah.

maksudnya, jahat bukanlah matan yang sesungguhnya, atau bisa juga kata kembali "mereka" adalah pasukan panji-panji hitam. tetapi inipun konsukwensinya buruk pada pasukan panji-panji hitam tersebut, sedangkan kronologi yang terlihat justru sebaliknya. namanya juga riwayat bermasalah, tentu akan banyak masalah. tetapi yang penting adalah kronologi.

walaupun demikian, hal ini tidak menafikan kekuatan kafir yang sedang mengambil alih Palestina, apakah itu israel ataukah israel dengan amerika, dan hal ini didasarkan dari dalil yang lain serta sisi-sisi pendalilanya. lihat artikel penaklukan Palestina.

masih dari sumber yang sama, Nuaim bin Hammad berkata dengan sanad dari Zuhri, ia berkata: "apabila bendera-bendera hitam telah berselisih di antara mereka, maka mereka akan didatangi bendera-bendera KUNING...

bila melihat dari apa yang telah diuraikan diatas, maka perselisihan ini terjadi ketika pasukan bendera-bendera hitam telah tiba di Palestina, tepatnya ketika di Palestina. lalu setelah itu di datangi oleh bendera-bendera KUNING. bendera-bendera kuning di zaman Rosulullah digunakan oleh kafirin, jadi ini mengisaratkan bahwa bendera-bendera kuning tersebut ditujukan untuk bangsa kafir. siapa mereka? maka hal ini sudah diuraikan.

jika pertanyaanya ada kepentingan apa mereka di tanah suci Palestina, maka mereka di situlah yang dimaksud dalam hadis ....hitunglah enam hal menjelang kiamat.... salah satunya adalah penaklukan Palestina. jadi kesimpulanya keberadaan mereka itu sedang menaklukan Palestina. pendapat-pendapat yang mengatakan penaklukan itu telah terjadi hanya irterprestasi masing-masing ulama. saya sudah menguraikan panjang lebar tema ini pada kajian penaklukan Palestina jadi merujuklah kesana, karena bagi saya itu penting. lalu bagaimana dengan fitnah sufyani? fitnah sufyani ini bukanlah fitnah yang terpisah dengan fitnah penaklukan Palestina. fitnah sufyani ini bagian dari fitnah penaklukan Palestina. kesimpulanya, sufyani ini bekerja sama dengan pasukan kafir amerika atau israel {amerika pasti membeckup israel} dalam menaklukan Palestina. sufyani ini tak ubahnya penghianatan yang di lakukan ALIANSI UTARA dalam memerangi Afghanistan. jadi bukan hal yang aneh bila dalam islam sendiri ada penghianat-penghianat model ALIANSI UTARA.

akan tetapi perselisihan bendera-bendera hitam atau panji-panji hitam tersebut bisa juga terkait pada panji-panji hitam yang sudah menguasai Arab saudi, dan panji-panji hitam ini bukan panji-panji hitam yang bersama Al-Mahdi dalam memerangi sufyani di Syam/Palestina. dan sekali lagi ini tidak menafikan adanya fitnah penaklukan Palestina.

sekarang saya bawakan nubuwat Isa Ibnu Maryam tentang penaklukan Palestina yang tertera dalam bible.

Matius pasal 24 ayat 1 ketika Yesus {Isa ibnu Maryam} meninggalkan rumah tuhan {tempat ibadah} pengikut-pengikutnya datang kepadanya dan menunjuk kebangunan-bangunan rumah tuhan itu.

 24:2 Yesus berkata kepada mereka, "apakah kalian melihat semuanya itu? ketahuilah, tidak ada satu batu-pun dari bangunan-bangunan itu akan tersusun pada tempatnya. semuanya akan dirubuhkan".

 24:3 kemudian Yesus pergi kebukit zaitun, sedang[kan] ia duduk. pengikut-pengikutnya datang untuk berbicara dengan dia secara pri. "beritahukanlah kepada kami kapan semuanya itu akan terjadi" kata mereka kepadanya. "tanda-tanda apakah yang menunjukan kedatangan bapak dan akhir zaman?"

 24:4 Yesus menjawab, "waspadalah jangan sampai kalian tertipu!"

 24:5 sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata, "akulah raja penyelamat" mereka akan menipu banyak orang.

 24:6 kalian akan mendengar bunyi-bunyi pertempuran dan berita-berita peperangan, tetapi jangan takut. sebab hal-hal itu harus terjadi. tetapi itu tidaberarti bahwa sudah waktunya kiamat.

 24:7 bangsa yang satu akan berperang melawan bangsa lain, dan negara yang satu akan menyerang negara yang lain. dimana-mana akan terjadi bahaya kelaparan dan gempa bumi.

 24:8 semuanya itu baru permulaan saja, seperti sakit yang dialami seorang wanita pada waktu mau melahirkan.

 24:9 kemudian kalian akan ditangkap dan diserahkan untuk disiksa dan dibunuh. seluruh dunia akan membenci kalian karena kalian pengikutku.

 24:10 pada waktu itu banyak orang akan murtad, dan menghianati serta membenci satu sama lain.

 24:11 banyak nabi-nabi palsu akan muncul, dan menipu banyak orang.

 24:12 kejahatan akan menjalar sebegitu hebat sampai banyak orang tidak dapat lagi mengasihi.

 24:13 tetapi orang yang bertahan sampai akhir, akan diselamatkan.

 24:14 dan kabar baik tentang bagaimana Allah memerintah akan diberitakan keseluruh dunia, supaya semua orang mendengarnya. sesudah itu barulah datang kiamat.

 24:15 kalian akan melihat kejahatan yang mnghancurkan, seperti yangdikatakan oleh nabi Daniel, berdiri ditempat yang suci. {tempat ibadah/Masjid}

 24:16 pada waktu itu, orang yang berada di Yudea harus lari kepegunungan.

 24:17 orang yang berada diatas atap rumah jangan turun untuk mengambil sesuatu dari dalam rumah.

 24:18 orang yang berada diladang jangan kembali untuk mengambil jubahnya.

 24:19 alangkah ngerinya hari-hari itu bagi wanita yang mengandung, dan ibu yang masih menyusui bayi.

 24:20 berdoalah supaya jangan sampai kalian lari pada musim hujan atau pada hari sabat.

 24:21 pada hari-hari yang mengerikan itu akan ada kesusahan besar seperti yang belum pernah terjadi sejak permulaan dunia sampai saat ini, dan tidak pula akan terjadi lagi.

 24:22 sekiranya Allah tidak memperpendek waktunya maka tidak seorangpun yang selamat. tetapi karena umatnya, Allah memperpendek masa itu..

ayat pertama sampai ke empat belas sudah diuraikan pada kajian penaklukan Palestina. intinya memberi kabar tentang penghancuran tempat ibadah di Palestina, peperangan yang banyak terjadi menjelang kemunculan al-Mahdi, kelaparan dan gempa bumi. ayat 15 tersebut berbicara tentang orang-orang kafir yang menghancurkan tempat ibadah/Masjid. lihat korelasi pada ayat-ayat permulaan. tentu saja di Palestina bila melihat ayat-ayat sebelumnya. lalu ayat 16-18 berbicara yang mengindikasikan agar jangan sampai bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerang Palestina, cermatilah penghancuran rumah tuhan atau tempat ibadah atau masjid dalam konteks sekarang yang tersirat pada ayat pertama dan kedua.

pada ayat 19 inilah yang memiliki kesamaan dengan kekejaman sufyani. jika anda sering mendengar tentang pembantai atau pembunuhan yang ditujukan pada anak-anak Palestina, maka ini adalah cara yang efektif untuk menghentikan perlawanan pejuang-pejuang palestina. ini adalah cara menghentikan perjuangan bangsa Palestina dari akarnya. mungkin jika anda mencari berita di dunia maya dengan kata kunci yang semakna diatas, maka insya Allah akan tahu bahwa tindakan pembunuhan terhadap anak-anak Palestina yang berkedokan salah target, salah tembak, dan kata-kata semisalnya hanya omong kosong untuk menutupi niat yang sebenarnya.

jadi' bila melihat track record seperti itu, maka tidak heran bila cara-cara seperti itu dan bahkan lebih extrim lagi {seperti yang tersirat pada ayat diatas 24:19} tidak mustahil bagi kafirin-kafirin seperti mereka.

sekarang kita cermati riwayat tentang sufyani yang melakukan kekejaman seperti yang tersirat pada ayat tersebut.

Muhammad al-Bagir berkata, tetaplah di tempat kalian. jangan sekali-kali menggerakan tangan dan kaki kalian sampai melihat tanda-tanda yang muncul dalam satu tahun. aku akan menyebutkanya kepada kalian: jika ada orang dari kota damaskus {baca Syam} menyerukan sesuatu, (keluarnya janin dari perut ibunya sebelum waktunya), jatuhnya sekelompok orang dari tempat sujudnya {gempa}, tahun itu adalah tahun perpecahan di tanah Arab....

mengapa damaskus harus di baca "SYAM", maka sudah saya syaratkan di atas. karena saya sedang mengkaji tema korelasi ini, maka saya menafsirkan Syam di sini adalah Palestina. kalimat yang  diberi tanda dalam kurung itulah yang memiliki isyarat bahwa janin-janin tersebut keluar bukan dengan cara alami, tepatnya di ambil secara paksa atau di belah perut ibunya. cermati ayat diatas tersebut"alangkah ngerinya hari-hari itu bagi wanita yang mengandung, dan ibu yang masih menyusui bayi. matius 24:19" dan cermati riwayat berikut ini.

di riwayatkan dari ibnu Abbas, ia berkata, sufyani akan muncul dan melakukan peperangan, mereka membelah perut-perut wanita hamil dan memasak bayi-bayi mungil dalam kuali besar.

setidaknya, titik-titik ini {Matius 24:19, riwayat Muhammad al-Bagir dan Ibnu Abbas} mengisyaratkan adanya hubungan antara fitnah sufyani dengan penaklukan Palestina yang di lakukan pihak kafir. jadi' fitnah sufyani ini bagian dari fitnah penaklukan Palestina. sufyani ini tak ubahnya aliansi utara yang menghianati dan bergabung dengan amerika ketika menyerang Afghanistan. fitnah sufyani ini bukanlah fitnah penaklukan Palestina, tetapi bagian dari fitnah tersebut. maksudnya fitnah sufyani ini bukanlah kiasan untuk diterapkan pada fitnah penaklukan Palestina, tetapi yang cukup tersirat adalah fitnah sufyani bagian dari fitnah penaklukan Palestina. tepatnya, sufyani berhianat pada Islam dan bergabung dengan pihak kafir dalam menaklukan Palestina.


KEMBALI MEMBAHAS SUFYANI.


riwayat berikut ni menyebut beberapa hal yang terjadi menjelang kepemimpinan Al-Mahdi. seperti biasa riwayat ini kami bagi dalam beberapa bagian

....dari amar bin yasir ia berkata, 'pemerintahan keluarga nabi kalian {Al-Mahdi} akan berada pada akhir zaman. Sebelum terlaksananya pemerintahan itu, akan didahului oleh beberapa tanda. jika kalian melihat tanda-tandanya, maka janganlah kalian beranjak dari tempat kalian.

Tanda-tanda itu ialah, jika kaum romawi dan turki telah menguasai kalian dan memiliki bayak tentara, lalu pemimpin kalian yang mengumpulkan harta telah mati dan digantikan dengan seorang pemimpin yang baik dan jujur. namun kekuasaanya tak berlangsung lama. datangnya bencana di negeri mereka, dan orang-orang turki dan romawi disibukan oleh peperangan yang terjadi di dunia.

lalu seorang dari perbatasan damaskus berseru, celakalah penduduk bumi karena bencana sebentar lagi, musuh akan masuk dari sisi barat masjid sehingga temboknya hancur.

lalu munculah tiga orang di syam, ketiganya adalah orang orang yang haus kekuasaan. mereka itu adalah seorang yang berasal dari bani abqo, ashab dan keturunan abu sufyan. orang yang terakhir, keluar bersama keluarga pamanya dari bani kalb para penduduk damaskus menjadi pengikut mereka.

orang-orang barat keluar menuju mesir. dan jika mereka berhasil memasukinya, maka itu adalah tanda tanda keluarnya sufyani. sebelum keluarnya sufyani, akan keluar seorang yang mengajak kepada ajaran keluarga nabi nabi, tentara turki akan datang ke hirah, tentara romawi akan datang ke palestina, dan hamba Allah akan bertemu dengan pasukan kedua kaum tersebut di sungai yang berada di daerah qarqisa. lalu terjadilah pertempuran habat. orang-orang barat berhasil membunuh mereka dan menawan kaum wanitanya. mereka pun kembali kedaerah qais sampai tiba didaerah kekuasaan. lalu munculah al Yamani,

bagian ke enam. sedangkan tentara sufyani menuju kufah dan membunuh para pengikut keluarga nabi dan membunuh seorang pria dari keturunan nabi. Kemudian keluarlah imam mahdi dan seorang bernama syuaib bin saleh yang membawa panjinya....

seandainya saja hadis ini shahih, Tapi memang hadis ini datang dari riwayat yang bermasalah. Ya sudahlah, kita tinggalkan harapan tersebut. Sekarang kita mulai menarik benang merah yang saya dapati, atau makna yang semisal yang saya jumpai dari sumber lain. Kita masuk pada bagian pertama. Disini disebutkan bahwa pemerintahan keluarga nabi kalian berada di akhir zaman. Entahlah, yang saya rasakan dengan gaya kalimat seperti ini, seperti penyampaian hadis dengan makna, bukan dengan lafadz.

bagian kedua. Tanda-tanda itu maksudnya tanda-tanda kekuasaan Al-Mahdi, yaitu sebelum Al-Mahdi berkuasa menggantikan Raja Arab Saudi, maka romawi dan turki telah menguasai kalian/umat Islam, dan memiliki banyak tentara. Yang namanya romawi dalam benak saya adalah umat nasrani, bukan yahudi, apa lagi yang lainya. Lalu siapa yang dimaksud romawi disini?! Jika kita kerucutkan pada salah satu negeri dengan ciri menguasai kalian/umat Islam dan memiliki banyak tentara, maka saya kira tidak ada yang sesuai kecuali amerika. Kemudian terkait dengan turki, apakah turki yang di maksud disini adalah turki yang kita kenal saat ini?! saya pribadi tidak memandang seperti itu. lalu apa? Lalu baca dulu hadis ini.

Telah bercerita kepada kami Sa'id bin Muhammad telah bercerita kepada kami Ya'qub telah bercerita kepada kami bapakku dari Shalih dari Al A'raj berkata, Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidak akan terjadi hari qiyamat hingga kalian memerangi bangsa Turki yang bermata kecil, wajah kemerahan dan hidungnya pesek. Wajah mereka seakan seperti perisai yang menutupi kulit. Dan tidak akan terjadi hari qiyamat hingga kalian memerangi kaum yang bersandal bulu". Shahih Bukhari no 2711 kitab jihad juga pada nomor sebelum dan sesudahnya.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari qiyamat hingga kalian memerangi suatu kaum yang sandal mereka terbuat dari rambut/bulu dan hingga kalian memerangi bangsa Turki yang bermata kecil (sipit), berwajah merah dan berhidung pesek, wajah-wajah mereka bagaikan perisai yang ditambal.... Shahih Bukhari no 3322

jika melihat apa yang di ungkapkan Yusuf Wabil dalam asratu sa'ah, maka apa yang dikabarkan hadis tersebut sudah terjadi. Tetapi bukan ini yang ingin saya tekankan, tetapi makna turki yang di inginkan hadis, yaitu bermata kecil atau sipit, hidung pesek dan seterusnya. Dan ini ada pada bangsa china, korea, dan jepang. Jadi inilah yang memiliki ciri-ciri yang dikabarkan dalam hadis-hadis tersebut. Pada artikel penaklukan Palestina saya membawakan keterangan dari perjanjian baru mengenai di hancurkanya Palestina disaat menjelang munculnya Al-Mahdi, dan saat itu terjadi peperangan antara dunia timur dan barat. Dari kedua sumber ini ada kesamaan, masuknya kekuatan kafir ke Palestina {penaklukan Palestina}, munculnya Al-Mahdi, dan peperangan antara dunia timur dan barat. Amerika mewakili barat, Dan korut mewakili timur, dan penyebutan ini bukan pembatasan.

Masih bagian kedua. Disebutkan pula bahwa pemimpin kaum muslimin yang di sifati mengumpulkan harta meninggal dan di gantikan dengan seseorang yang di sifati baik dan jujur, namun kekuasaanya tak berlangsung lama. Siapakah yang dimaksud disini. Dalam konteks ini saya menafsirkan dengan hadis yang shahih mengenai berperangnya tiga orang putra khalifah. Jika kita menafsirkan diluar itu, maka kami kira tidak ada korelasinya bila ditinjau dari fitnah-fitnah akhir zaman yang termuat dalam hadis-hadis yang shahih. Jika anda bertanya tentang pemimpin yang wafat yang disifati mengumpulkan harta, maka jawabnya sangat sulit, kecuali sebatas persangkaan. Jika secara persangkaan, maka coba anda ketik di search engine google tentang peninggalan kekayaan raja Abdullah yang telah wafat beberapa waktu kemarin. Dari beberapa hasil pencarian, di perkirakan peninggalan raja Abdullah sekitar dua ratus trillun lebih, saya ulangi dengan angka Rp 200.000.000.000.000 ingat! 200 trillun lebih. Fantastis! tetapi masalahnya ini bukan hadis shahih.

Kemudian disebutkan dengan penggantinya yang disifati seorang pemimpin yang baik dan jujur, apakah raja Salman? Tentu semua ini tidak bisa di pastikan, disamping persangkaan dan juga sumbernya juga bermasalah/hadis. Dan disebutkan bahwa kekuasaanya tak berlangsung lama. Hitungan bulan atau tahun atau bagaimananya tidak disebutkan dalam riwayat ini. Disini pula disebutkan tentang terjadinya bencana pada negeri mereka. Barangkali mereka disini kembali pada kabar sebelumnya, yaitu tentang raja yang wafat dan di gantikan tersebut. Bencana apa disini tentu saya tidak mengetahui. Tetapi jika kita menafsirkan dengan mencari kabar-kabar tentang bencana yang terjadi terkait Arab Saudi, lebih kusus Mekkah dan Madinah, yang termuat dalam hadis shahih atau dha'if, maka sejauh pengetahuan yang saya miliki sepertinya tidak ada. Ada memang riwayat dha'if, tapi itu-pun kesanya dipaksakan bila untuk ditafsirkan. Ada juga riwayat yang shahih yang mengabarkan bencana yang terjadi di tanah hijaz {Mekkah & Madinah}, namun para ulama menganggap bencana ini telah terjadi. Yaitu munculnya api di negeri hijaz {Mekkah & Madinah} namun dapat menerangi punuk-punuk unta di busro/Syam. Anda bayangkan saja sendiri, jarak Mekkah Madinah ke Busro tersebut berapa ratus atau ribu kilo meter, namun sedemikian jauhnya, ternyata api yang muncul di negeri hijaz tersebut mampu menerangi punuk-punuk unta di busro/Syam. Artinya api ini begitu besar dan tingginya. Memang ada sumber yang lain yang mengabarkan bencana seperti ini yang termuat dalam buku menyongsong imam mahdi sang penakluk dajjal. Buku ini sepertinya cukup banyak mendapat kritikan tajam, bahkan dituduh berdusta penulisnya. Pada salah satu artikel saya membawakan salah satu manuskrip yang termuat dalam buku bermasalah tersebut, saya mencoba mematahkan tuduhan kedustaan tersebut dengan cara saya sendiri, dan jika anda mencermati secara panjang lebar, maka akan anda dapati kekuatan makna atau isi yang terkandung dalam manuskrip tersebut. saya sudah menjelaskan panjang lebar masalah ini dalam artikel Osama ataukah isis panji-panji hitam. Jadi yang berkepentingan silahkan kunjungi artikel tersebut.

kemudian disebutkan pula pada bagian ini, yaitu tentang dunia barat dan timur yang disibukan dengan peperangan yang terjadi di dunia. Perang duniakah?! Wallahu a'lam. TETAPI jangan lupa dunia timur dan barat sedang hangat-hangatnya berselisih. amerika di blok barat dan ini bukan pembatasan, dan juga di dukung oleh blok timur yaitu korsel, jepang. sedangkan blok timur yaitu korut, dan china. Apa lagi salah satu kekuatan nuklir di ujung utara yang sedang menggeliat yang berselisih dengan dunia barat sepertinya akan satu blok dengan dunia timur.

bagian ketiga atau selanjutnya. Dalam bagian ini disebutkan

"lalu seorang dari perbatasan damaskus berseru, celakalah penduduk bumi karena bencana sebentar lagi, musuh akan masuk dari sisi barat masjid sehingga temboknya hancur".

bagian matan ini bila di lihat dari sisi penyampaian maka saya ingat akan salah satu hadis dajjal tentang seorang kaum mukminin yang di tanya oleh Isa lalu dia menjawab bahwa dajjal adalah makhluk dari bangsa jin. jawaban tersebut bukan dari Rosululloh, tetapi beliau hanya menyampaikan kepada kita, bahwa nanti ketika dajjal mengepung kaum mukminin di pegunungan Syam, kemudian Isa putera Maryam mendatangi mereka dan bertanya kepada mereka mengenai keadaan mereka, lalu salah seorang kaum mukminin menjawab bahwa mereka  berhadapan dengan dajjal dengan sebutan makhluk dari bangsa jin. artinya perkataan orang ini yang menyebut dajjal adalah makhluk dari bangsa jin adalah interprestasi atau pemahaman {pendapat} pribadinya.

kenapa dajjal disebut dari bangsa jin oleh orang tersebut? maka hal ini karena pada saat tersebut dajjal hadir dalam wujud aslinya yang tinggi besar, atau bahasa vulgarnya adalah dajjal berwujud raksasa. hadis dajjal dengan fisik raksasa ada yang shahih dan yang dha'if. menjamaknya bagaimana dengan hadis-hadis dajjal yang berwujud sebagaimana manusia pada umumnya?, maka insya Allah sudah diurai panjang lebar dalam artikel 'pemuda yang dibunuh dajjal trilogi kedua luasnya rahmat Allah' silahkan dikunjungi, dan insya Allah anda tidak akan menjumpai penjelasan yang semisal pada artikel tersebut.

kembali mengenai bagian hadis diatas, tentang seseorang dari perbatasan damaskus yang berseru, "celakalah penduduk bumi karena bencana sebentar lagi, musuh akan masuk dari sisi barat masjid sehingga temboknya hancur"

gaya penyampaian hadis ini-pun sama seperti seseorang yang ditanya oleh Nabi Isa, hanya saja riwayat sufyani ini bukan hadis shahih. seperti yang sudah diungkapkan bahwa saya mengobraik-abrik riwayat-riwayat sufyani hanya untuk mencari benang merahnya atau mencari dari sisi-sisi kronologinya semata. dan hasilnya akan menjadi pengamatan, baik untuk pribadi atau siapapun, karena memang sifatnya prediksi. dan hadis-hadis seperti ini tidak untuk menuntut kita terjun kedalamnya. jadi jika anda khawatir tentang kajian riwayat-riwayat sufyani yang semuanya bermasalah maka tidak usah membacanya, dari pada anda bolak balik mempermasalahkan riwayat-riwayat tersebut. karena memang sudah saya katakan semuanya bermasalah, dan jika anda khawatir saya menyesatkan para pembaca diblog ini, maka silahkan tulis komentar yang adil.

seperti yang telah saya katakan bahwa kemungkinan besar keberadaan fitnah sufyani adalah di Palestina, dan ini bagian dari fitnah penaklukan Baitul Maqdis. maka dari itu, seseorang dari perbatasan damaskus yang berseru tentang kecelakaan bagi penduduk bumi karena bencana sebentar lagi, dan dikaitkan dengan masuknya musuh dari sisi barat masjid, maka saya melihat dari riwayat lain yang sekiranya bisa saling memperjelas, atau setidaknya memberikan, atau menunjukan, atau mengarahkan pada kesimpulan walaupun bukan kepastian seperti riwayat diatas mengenai tanda keluarnya sufyani. yaitu,

salah satu tanda keluarnya sufyani adalah terjadinya pembenaman di salah satu desa di damaskus, mungkin namanya harasta. Lalu bagian barat masjidnya rubuh dan keluarlah burung belang dan singa putih. sufyani muncul dari syam, al abqo (burung belang) dari mesir, dan al ashhab (singa putih) dari jazirah arab, al araj al kindi akan keluar dari maroko dan akan terus berlangsung peperangan melawan sufyani, sampai sufyani memenangkan peperangan.

seperti yang telah diuraikan diatas, maka tak beda dalam menyimpulkan tentang seseorang yang dari perbatasan damaskus tersebut, yang disebutkan bahwa musuh masuk dari sisi sebelah barat masjid. masjid disini  adalah misteri bantuan [bantuan untuk menyimpulkan substansi fitnah sufyani], yang sama seperti penggalan riwayat diatas tersebut. yaitu "dan keluarlah..." artinya keluarnya burung belang, singa putih, dan penguasa Maroko serta Al-Mahdi {belum dibaiat} dalam memerangi sufyani terkait misteri masjid tersebut, dan sudah berlalu penjelasanya diatas. maka seperti itu pula makna yang saya tangkap dari matan seseorang dari perbatasan damaskus tersebut. artinya musuh masuk dari sisi sebelah barat Masjid adalah masuk orang-orang kafir dalam menghancurkan masjid-masjid di Palestina.

Bagian ke empat. Disebutkan disini bahwa muncul-lah tiga orang di syam, yang ketiganya adalah orang-orang yang haus kekuasaan. Seperti yang telah diungkapkan diatas, bahwasanya saya akan menarik riwayat yang bermasalah yang lain, untuk ditafsirkan pada riwayat-riwayat yang bermasalah yang memiliki mata rantai. maka dari itu matan pada bagian ini saya kesampingkan, dan lebih melihat dari mata rantai yang ada secara keseluruhan dari riwayat-riwayat seputar sufyani. maksudnya ketiga orang dalam matan ini yang bila saya lihat dari riwayat diatas adalah, burung belang, singa putih dan penguasa dari Maroko yang istimbat saya adalah mereka semua memerangi sufyani adalah karena fitnahnya terkait penaklukan Palestina. oleh karenanya matan bagian ini yang menyebut mereka haus kekuasaan saya kesampingkan, apa lagi bila di tinjau dari masa sekarang yang kesemuanya tiga orang tersebut datang dari negeri masing-masing yang pada dasarnya sudah memiliki kekuasaan.

saya kira sudah cukup indikasi dari riwayat-riwayat yang lain, yang menunjukan keberadaan fitnah sufyani. Fitnah sufyani ini muncul di Syam, terlepas di Suriah atau Palestina. Seperti mata rantai yang sudah saya perlihatkan, bahwasanya kemunculan fitnah sufyani menyebabkan beberapa negara datang untuk memeranginya. Mesir, jazirah Arab dan bahkan dari Maroko. Termasuk dari Maroko pula adalah awal munculnya Al-Mahdi, yang saat tersebut beliau belum dibaiat. Walaupun dari beberapa riwayat bermasalah, tetapi tidak menghilangkan faktor kronologi atau mata rantai yang tersusun dari beberapa riwayat bermasalah tersebut. Bila menimbang kronologi fitnah yang ada, maka fitnah sufyani adalah bagian dari fitnah penaklukan Baittul Maqdis, dan sudah dijelaskan alasan mengenai fitnah penaklukan Palestina ini pada artikel terkait. Begitu juga adanya negara-negara tertentu yang terlibat peperangan dengan sufyani, semakin mengindikasikan tentang fitnah penaklukan Palestina. Maka dari itu, riwayat ini pada bagian yang mensifati ketiga orang tersebut dengan sifat haus kekuasaan adalah jauh lebih lemah dari apa-apa yang tersusun dari hadis-hadis mengenai fitnah sufyani yang mengindikasikan bahwa hanya satu orang yang haus kekuasaan, dan hal ini adalah sufyani.

bagian ke lima. Disini disebutkan orang-orang barat keluar menuju mesir. dan jika mereka berhasil memasukinya, maka itu adalah tanda tanda keluarnya sufyani.

bagi saya fitnah penaklukan Palestina bukanlah yang sudah pernah terjadi, dan hal ini sudah terjadi beberapa kali. baik oleh kaum muslimin atau sebaliknya. namun dalam hadis hanya satu yang dinubuwatkan, dan sejarah sudah terulang beberapa kali, lalu yang manakah yang dinubuwatkan oleh Rosululloh, karena beliau hanya menyebut satu penaklukan, dan justru indikatornya bukan kaum muslimin yang akan menaklukanya {artikel penaklukan Palestina}.

yang saya khawatirkan memang nubuwat penaklukan Palestina terjadi menjelang munculnya Al-Mahdi, dan bahkan benang merah yang nampak mengindikasikan kemunculanya karena fitnah penaklukan Palestina, dan fitnah sufyani bagian dari fitnahnya. jika melihat fitnah sufyani yang terbingkai dari kronologi yang telah diuraikan, maka keluarnya kekuatan dari mesir {burung belang} untuk memerangi sufyani. sebatas dari pengetahuan nubuwat yang saua  ketahui, maka saya tidak menjumpai adanya riwayat-riwayat yang lain yang bisa di jadikan suatu prediksi bahwa diantara tanda munculnya sufyani adalah masuknya orang-orang barat [pasukan] kedalam Mesir. oleh karenanya secara formal tidak saya masukan kedalam bagian prediksi, terlepas orang-orang barat ini maksudnya adalah orang-orang kafir ataukah pasukan dari Maroko.

tanpa adanya nubuwatpun kita bisa mencermati, mengawasi, negeri Mesir dalam peta pergerakan negeri-negeri Islam di timur tengah dan afrika.

seperti yang telah diungkapkan pada artikel penaklukan Palestina, maka tanpa melihat pada bagian ini juga sudah pasti insya Allah kita bisa memperhatikan negeri-negeri Arab saat tersebut, dan tentunya Mesir. Apa dan bagaimana reaksi mereka bila fitnah penaklukan Palestina terjadi, begitu juga fitnah sufyani. Mengenai fitnah penaklukan Palestina maka hal ini hanya interprestasi saya, begitu juga fitnah sufyani. Seandainya fitnah penaklukan Palestina tidak ada, maka tentunya ini hal yang baik. Sedangkan mengenai fitnah sufyani, dan wallaupun semua riwayatnya bermasalah, tetapi mengena atau tersambung pada Al-Mahdi, yang singkat ceritanya kemudian diburu sepasukan tentara dari Syam, dan pada bagian ini riwayatnya shahih. Maka kalau-pun kita memepermasalahkan riwayat-riwayat sufyani, maka hakekat fitnah Al-Mahdi yang diburu sepasukan tentara dari Syam ini nyata dan riwayat yang shahih ini ada mata rantai dengan beberapa hadis terkait sufyani dan panji-panji hitam. Maka dari itu semua riwayat-riwayat tentang sufyani dan panji-panji hitam yang dha'if akan menjadi bahan pengamatan.

Sebenarnya ada riwayat lain yang shahih yang mengindikasikan tentang sepasukan tentara dari Syam ini yang diutus untuk memburu Al-Mahdi terjadi  sebanyak dua kali, entah mana yang pertama atau yang kedua, maka salah satunya adalah pasukan yang akan ditenggelamkan di antara Madinah dan Mekkah, wallahu a'lam.

yang jelas jika penafsiran saya mengenai penaklukan Palestina ini terjadi, maka tentunya dari sudut pandang amerika, maka saya kira mereka akan benar-benar mempertimbangkan negeri-negeri Islam di sekitar Palestina, walaupun secara teknis israel-lah yang akan beraksi. Jika ini terjadi, maka saya kira mereka juga sudah mempertimbangkan Indonesia, entah itu dengan cara membuat kekacauan agar Indonesia tidak terlalu banyak mengambil langkah, dan yang semisalnya. Dari sudut pandang pribadi saya menjumpai adanya kemungkinan perang dunia barat dan timur dari riwayat yang bermasalah, dan juga dari perjanjian baru kitab wahyu, yang mana dalam konteks sekarang ini juga sudah mengindikasikan kesana. Disisi lain juga adanya ketegangan antara barat dan utara. maka dari itu bukan suatu yang aneh bila situasi dunia sedang sekarat, maka moment kekacauan ini akan dimanfaatkan amerika dan israel kususnya untuk mengambil alih Palestina dari kita, dan sejauh yang saya lihat, sufyani ini adalah penghianat, yang akan membantu amerika atau israel dalam fitnah penaklukan Palestina.

selanjutnya disini disebutkan sebelum keluarnya sufyani, akan keluar seorang yang mengajak kepada ajaran keluarga nabi-nabi. Untuk yang satu ini tidak saya jumpai riwayat yang semisal, jadi kita tinggalkan saja hal ini.

selanjutnya. disini disebutkan bahwa tentara turki akan datang ke hirah, tentara romawi akan datang ke palestina, dan hamba Allah akan bertemu dengan pasukan kedua kaum tersebut di sungai yang berada di daerah qarqisa. Mengenai turki sudah saya tafsirkan, bahwa turki dalam hal ini adalah bangsa-bangsa timur seperti china dan yang semisal. Hanya saja dalam konteks tentara turki [china atau yang semisal] ini tidak saya jumpai keterangan yang semisal, yang menyebutkan bahwa tentara turki [china atau yang semisal] akan singgah di Hirah. hanya saja turki yang kita kenal sekarang lebih dekat dengan kota hirah secara geografis.

Mengenai tentara romawi akan datang ke Palestina, maka sudah saya ungkapkan bahwa amerika yang akan memerankan diri {membeckup israel} dalam fitnah penaklukan Palestina. Kemudian selanjutnya secara matan mengindikasikan kekacauan makna. Disebutkan bahwa tentara turki akan datang ke Hirah, dan tentara Romawi akan datang ke Palestina, lalu tiba-tiba dikatakan bahwa hamba Allah akan bertemu kedua pasukan itu di sungai di daerah Qarqisa. Untuk yang satu ini yang pantas untuk diperhatikan adalah tentara romawi yang akan datang ke Palestina, sedangkan tentara turki tidak kami jumpai matan yang lain yang barangkali ada sisi kronologisnya.

kemudian disini disebutkan, "lalu terjadilah pertempuran hebat. orang-orang barat berhasil membunuh mereka dan menawan kaum wanitanya. mereka pun kembali kedaerah qais sampai tiba didaerah kekuasaan. lalu munculah al-Yamani. Gambaran ini tentu sebagai penjelas tentang fitnah penaklukan Palestina. Ada atau tidak matan-matan seperti ini dari riwayat-riwayat yang lainya, yang jelas substansi fitnah penaklukan Palestina itu ada {ini dalam sudut pandang pribadi}. Tetapi sekali lagi, ini hanya istimbat saya, bisa benar dan sebaliknya. Kemudian disebutkan disini adalah munculnya Al-yamani. Sekarang kita lihat dulu hadis-hadis berikut ini.

telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah berkata telah bercerita kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Tsaur bin Zaid dari Abu Al Ghaits dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari qiyamat hingga muncul seorang laki-laki dari suku Qahthan yang menggiring manusia dengan tongkatnya'. (Qahthan adalah nama wilayah atau suku di Yaman. Qahthan biasa disebut juga dengan Himyar). Shahih Bukhari no 3256

telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah, telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari Tsaur dari Abul Ghaits dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hari kiamat tidak akan tiba hingga seseorang dari kabilah Qahthan menggiring manusia dengan tongkatnya." Shahih bukhari no 6584

dalam konteks ilmu eksatologi, hadis ini biasanya dikenal atau disebut Al-Yamani. Karena seseorang dalam hadis ini dari Yaman, lebih sepesifik dari Qahthan. Hadis ini tidak meninggalkan jejak kecuali dari Yaman. Tidak diketahui harus di ikat pada masa yang mana dan tidak diketahui terkait fitnah yang mana. Jika melihat riwayat diatas yang menyebutkan keluarnya Al-Yamani setelah pasukan barat mengalahkan pasukan Islam di sungai Qarqisa, maka sepertinya keluarnya Al-Yamani ini untuk pergi ke Syam {Palestina}. Tentu saja dalam sudut pandang saya adalah karena fitnah penaklukan Palestina, dan sufyani bagian dari fitnah ini. Apakah seseorang dalam hadis ini adalah penguasa Yaman ataukah bukan, maka saya tidak bisa memastikanya. Bisa jadi dia bukanlah seorang yang memiliki kekuasaan, maksudnya disini dia bukan presiden atau yang semisal. Karena hal ini tersirat dari qahthan, sesuatu yang tersirat {setidaknya salah satunya} bahwa dia seorang yang memiliki kewibawa'an di negerinya {Qahthan}. Atau bisa jadi dia itu memang penguasa Yaman saat itu. Setidaknya hal ini tersirat dari kabar bahwa dia akan menggiring manusia dengan tongkatnya. Tongkat disini kiasan, bisa jadi sebagai lambang kekuasaan dia, wallahu a'lam. Jika dia adalah penguasa Yaman {presiden atau semisal}, dan jika fitnah sufyani terjadi sekarang, dan jika istimbat saya bahwa fitnah penaklukan Palestina benar adanya, dan jika dia seorang dari Qahthan adalah seorang presiden atau yang semisal, atau bukan maka kemungkinanya dia akan ke Syam untuk menghadapi barat dan israel dalam mengambil Palestina. Dan jika memang demikian, maka dia ini mungkin pemimpin Yaman yang akan datang. Dan kita mengetahui bahwa januari tahun ini presiden Yaman mengundurkan diri setelah milisi houtsi mengepung istana presiden, wallahu a'lam.

Jika melihat mata rantai-mata rantai yang ada, seperti keluarnya Al-Mahdi dari Maroko yang saat tersebut beliau belum dibaiat, yang keluarnya adalah untuk memerangi sufyani, dan termasuk penguasa Maroko. Begitu juga seseorang yang disebut al-Abqo, al-Assab untuk memerangi sufyani, dan sufyani ini adalah bagian dari fitnah penaklukan Palestina, maka tidaklah mengherankan bila seseorang dari Yaman akan menggiring manusia [tentu saja dalam kekuasaanya] dengan tongkatnya [bisa menunjukan kekerasan, dalam memerintahkan rakyatnya bila dia itu presiden] untuk pergi ke Syam agar membantu Palestina dari cengkraman barat/penaklukan Palestina, tetapi tidak menutup kemungkinan pula bahwa al Yamani justru akan berpihak pada sufyani bila melihat sufyani ini dari Damaskus, dan al Yamani yang sekarang dikuasi milisi houtsi yang beraliran syi'ah, wallahu a'lam.

selanjutnya. disini disebutkan; "sedangkan tentara sufyani menuju kufah dan membunuh para pengikut keluarga nabi dan membunuh seorang pria dari keturunan nabi. Kemudian keluarlah imam mahdi dan seorang bernama syuaib bin saleh yang membawa panjinya...." seperti yang sudah dikronologikan dari mata rantai-mata rantai yang ada, bahwasanya tentara sufyani yang menuju kuffah ini karena memburu Al-Mahdi dan penguasa Maroko yang melarikan diri ke khurasan. Dan dari khurasan ini Al-Mahdi akan keluar bersama Syu'aib bin Shalih dan kemudian akan bertemu dengan pasukan sufyani yang mengejarnya ketika pasukan sufyani ini memasuki wilayah Syam, yang sebelumnya pasukan sufyani sudah memasuki Bagdad dan kuffah. Dan sekali lagi dalam konteks ini Al-Mahdi belum dibaiat.


HUBUNGAN ANTARA SUFYANI DAN PENAKLUKAN PALESTINA


selama ini sufyani di kaitkan dengan keberadaanya di suriah, maka saya melihat adanya kemungkinan lain, bahwa fitnah sufyani ini bukan di suriah melainkan di Palestina, dan sebagian indikatornya sudah di ungkapkan. jadi kesimpulan saya, tepatnya fitnah sufyani terjadi di Palestina, walaupun sufyani orang suriah.

dalam shahih Muslim hanya ada kabar bahwa Al-Mahdi datang dari arah Syam yang tengah di buru, dan akhirnya {dalam riwayat lain} di tenggelamkanlah pasukan yang memburu Al-Mahdi di antara Madinah dan Mekah. Syam di sini bila dalam konteks di Masa Rosulullah tentu mencakup empat negara, yaitu Palestina, Suriah, Libanon, dan Yordania. tentu saja dalam konteks sekarang berbeda jauh dengan masa di mana Rosulullah hidup. tentunya Syam di sini harus di pahami dalam konteks sekarang. memang, ke empat negara tersebut tetap di namakan negeri Syam, tetapi tentu sudah terpecah dalam empat kepemimpinan. karena itulah saya memandang dari salah satu negeri tersebut saja yang akan muncul fitnah sufyani.

karena memang nubuwat tersebut di tujukan untuk akhir zaman, dan insya Allah kita hidup dimasa tersebut, maka tentunya kita lihat Syam dalam konteks sekarang. karena Syam telah terpecah menjadi empat negara, maka tentunya kabar Al-Mahdi yang di buru dari arah Syam tersebut dari salah satu negara Syam tersebut. bila selama ini di prediksikan dari Suriah karena adanya riwayat-riwayat dha'if yang menceritakanya, baik itu saya pribadi atau pada umumnya para pengkaji tema ini. maka sekarang saya melihat adanya kemungkinan lain, yaitu Palestina. hal ini karena adanya beberapa indikator yang menyisakan tanda tanya. di antaranya,

PERTAMA. dari mata rantai yang ada, yang bisa di dapati dari beberapa hadis-hadis dha'if atau yang bermasalah yang semuanya itu sampai pada hadis yang shahih, yang hanya di dapati suatu kesimpulan bahwa keluarnya Al-Mahdi tersebut untuk memerangi sufyani.  sejauh apa yang saya ketahui, saya tidak melihat adanya kemungkinan lain. maka dari semua itu hanya bisa di jumpai adanya kekejaman sufyani yang melatar belakangi keluarnya Al-Mahdi untuk memeranginya. apakah hanya karena semata-mata hal tersebut beliau keluar?! sedangkan ada indikasi tentang penaklukan Palestina dari riwayat yang shahih, yang masanya atau waktunya terjadi di masa sufyani. dan ini ada dalam salah satu riwayat tentang sufyani, serta peninggalan ahlu kitab sekarang ini {artikel Penaklukan Palestina}.

KEDUA. adanya riwayat terkait panji-panji hitam yang akan menancapkan panjinya di Palestina, dan kelompok ini adalah kelompok yang termasuk memerangi sufyani. ini adalah pasukan Syu'aib bin Shalih dari khurasan seperti yang telah di kronologikan, dan andai fitnah sufyani ada di Suriah, maka pasukan Syu'aib bin Shalih tidak perlu sampai menancapkan panji di eliya/Palestina, karena untuk sampai ke Palestina pasti melewati suriah. hal ini karena sebelumnya pasukan Syu'aib bin Shalih tersebut yang keluar dari khurasan akan menuju Iraq dan kemudian bertemu dengan pasukan sufyani yang memburu "Al-Mahdi" dan terjadi pertempuran yang dimenangkan pasukan Syu'aib bin Shalih.

KETIGA. adanya kabar tentang kekejaman sufyani yang konteks kekejamanya sama dengan nubuwat Isa ibnu Maryam tentang penaklukan Palestina. lihat kajian penaklukan Palestina yang sudah di revisi. itulah pertimbangan-pertimbangan yang saya lihat menjurus pada satu istimbat bahwa fitnah sufyani terjadi di Palestina, dan dia bagian dari fitnah penaklukan Palestina.

masalah sufyani adalah masalah yang rumit dan bahkan sangat rumit. tentunya bagi yang mau mengkajinya, kususnya yang terlihat dantara para pengkaji di timur tengah. bagi sebagian yang lain mereka cukup ber'argumen dengan riwayat pembenaman, ngapain repot-repot, dan mereka engan mengkajinya karena memang tak satupun hadis tentang sufyani yang berderajat hasan, apa lagi shahih. jika anda senang mengkaji masalah sufyani yang rumit, mari kita berumit-rumit ria.

apapun yang pernah saya kaji pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, baik itu soal sufyani atau panji-panji hitam, atau apapun yang terkait, maka tentunya pada kajian ini ada perbedaan. jadi tidak perlu di pertentangkan, karena memang pasti akan berjalan kearah yang berbeda walaupun sedikit. sejauh yang terlihat keluarnya Al-Mahdi {waktu itu belum dibaiat} adalah untuk memerangi sufyani, dan yang nampak karena kekejaman sufyani-lah yang menyebabkan beliau muncul dari Maroko untuk memeranginya. sampai pada konteks tersebut tidak ada perbedaan seperti yang telah diuraikan, dan tentu saja ini prediksi, bukan suatu kepastian. karena memang mata rantai yang ada sampai disitu.

seperti yang telah saya katakan, bahwa ada kemungkinan lain tentang sufyani yang huru-hara nya bukanlah di Suriah, tetapi di Palestina. jika anda sudah melihat adanya beberapa riwayat yang menyebutkan keberadaan sufyani di Damaskus/Suriah, baik dari apa yang telah di sebutkan di blog ini, atau dari sumber lain yang anda miliki, maka kita perlu memalingkan atau memahami bahwa huru-hara sufyani tersebut muncul di Palestina.

perlu di ingat, bahwa Suriah atau kita menyebutnya Syiria yang ber ibu kota kan Damaskus itu adalah salah satu negeri Syam. Syam dalam konteks sekarang berbeda dengan Syam masa lalu. bila masa lalu Syam itu hanya satu kesatuan, maka pada masa kini Syam telah terpecah menjadi empat negara. Suriah, Palestina, Yordania dan Libanon. karena memang adanya riwayat lain perihal sufyani yang berada di Palestina, maka riwayat-riwayat yang menyebutkan huru-hara sufyani yang ada di Damaskus tersebut adalah interprestasi dari para penyampai berita atau apapun itu kita menamakanya. jadi penyebutan Damaskus itu karena sepertinya kota itu adalah ibu kota Syam di masanya. bila ini sudah paham, maka bangunan dasar huru-hara sufyani yang muncul di Suriah itu sudah hancur. maka dari itu, riwayat-riwayat tentang sufyani yang muncul di Suriah kita bawa ke makna negeri Palestina.

maaf, tentunya saya masih mendahulukan mata rantai yang telah nampak. oleh karenanya dari beberapa negeri yang coba memerangi sufyani seperti singa putih dari jazirah Arab, burung belang dari Mesir, lelaki pincang dari Maroko dan termasuk seseorang yang kemudian akan dibaiat di Mekah, yang semuanya itu masih jauh lebih logis dan realistis bila fitnah sufyani terkait penaklukan Palestina. dan lagi perlu adanya riwayat-riwayat lain yang cukup untuk membangun kemungkinan lain.


"AL-MAHDI" LARI DARI SYAM


sekali lagi, mengingat dan menimbang hadis-hadis diatas yang telah dikronologikan, maka bila melihat hadis-hadis berikut tentang "Al-Mahdi" yang lari dari Syam, maka kesimpulanya "Al-Mahdi" dan pasukan Syu'aib bin Shalih yang berperang di Palestina menderita kekalahan.

Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Suatu kaum akan berlindung di rumah ini -maksud beliau baitullah- mereka tidak memiliki pelindung, jumlah atau pun senjata. Suatu tentara dikirim untuk (menyerang) mereka. Saat berada di suatu padang pasir bumi, mereka dibenamkan dibumi.... Shahih Muslim no 5133

dalam hadis ini disebutkan suatu kaum, dalam Shahih Muslim lainya {5131} disebutkan seseorang, dan seseorang disini adalah "Al-Mahdi" karena saat tersebut beliau belum dibaiat. ketika hadis berbicara secara umum maka maknanya "Al-Mahdi" dan teman-teman seperjuanganya, dan ketika berbicara secara tunggal maka maknanya berbicara secara kusus tentang "Al-Mahdi" dan bukan berarti menafikan yang lainya atau menetapkan hanya "Al-Mahdi" saja yang lari dari Syam Palestina. hal ini karena hadis-hadis datang dengan variasi cerita, atau artinya hadis-hadis tersebut saling menafsirkan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seseorang berlindung di baitulah lalu pasukan dikirim menemuinya, mereka berada disalah satu padang pasir lalu mereka dibenamkan." Aku bertanya: Wahai Rasulullah, lalu bagaimana dengan orang yang benci? Beliau menjawab: "Ia dibenamkan bersama mereka, tapi ia dibangkitkan pada hari kiamat berdasarkan niatnya." Abu Ja'far berkata: Itu di tanah lapang Madinah.... Shahih Muslim no 5131

makna untuk menemuinya adalah memburu "Al-Mahdi" dan sisa-sisa pasukan Syu'aib bin Shalih, terlepas apakah akan dibunuh ditempat atau dibawa ke Syam. dalam riwayat lainya {5132} "saat mereka tiba disuatu padang pasir bumi, mereka dibenamkan dibagian tengah-tengahnya. Bagian depan memanggil bagian belakang lalu mereka semua dibenamkan, tidak ada yang tersisa selain seseorang yang melepaskan diri yang mengkhabarkan tentang mereka" dalam hadis ini hanya satu orang yang selamat dari pembenaman tersebut, dan dari hadis-hadis seperti ini disebutkan bukan hanya mereka saja yang dibenamkan, tetapi siapapun yang ada dilokasi tersebut, seperti hadis berikut ini.

Aisyah berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bergerak-gerak dalam tidurnya, kami berkata: Wahai Rasulullah, dalam tidurmu engkau telah melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya. Beliau bersabda: "Aneh, sesungguhnya ada beberapa orang dari umatku yang menuju Baitullah (untuk menyerang) seseorang Quraisy yang berlindung ke Baitullah. Saat mereka telah sampai di padang pasir, merekapun dibenamkan." Kami berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya jalan menyatukan banyak orang. Beliau menjawab: "Ya", di antara mereka ada yang memang sengaja menuju ke sana, ada yang terpaksa, bahkan ada yang hanya kebetulan sedang berjalan bersama mereka. Mereka semua dibinasakan sekaligus, akan tetapi mereka dibangkitkan dengan cara yang berbeda-beda. Allah membangkitkan mereka semua sesuai dengan niat mereka masing-masing." Shahih Muslim no 5134

dalam hadis ini disebutkan min umatti atau dari umatku. "umatku" disini ditujukan untuk orang-orang yang sedang memburu "Al-Mahdi", artinya mereka ini masih di anggap beragama Islam. kalau bukan tentu Rosululloh tidak akan menyebut umatnya. "umatku" kita tunda dulu.

SAATNYA AL-MAHDI DI BAIAT

sebenarnya dari apa-apa yang termuat dari hadis-hadis yang shahih dan dha'if sudah cukup untuk menghasilkan suatu kronologi yang menggambarkan situasi pembaiatan Al-Mahdi. hanya saja bila sekedar melihat satu, dua hadis atau lebih dari itu, namun tanpa melihat benang merah-benang merah yang ada, dan tanpa mencermati sunatullah, niscaya akan sulit untuk mendeskripsikan peristiwa pembaiatan tersebut. sejauh mana seseorang pengkaji menfa'atkan hal-hal itu, maka sejauh itu pula hasil yang akan di dapatkanya.

saya tidak tahu, apakah ada hadis yang benar-benar shahih yang menjelaskan pembenaman tersebut terjadi sebelum atau sesudah Al-Mahdi dibaiat, ataukah menjelang dibaiat. jika melihat hadis berikut ini maka peristiwa pembenaman tersebut terjadi setelah Al-Mahdi dibaiat.

... beliau bersabda: "Akan terjadi perselisihan saat matinya khalifah, lalu seorang laki-laki akan keluar dari Madinah pergi menuju Makkah. Lantas beberapa orang dari penduduk Makkah mendatanginya, mereka memaksanya keluar (dari dalam rumah) meskipun ia tidak menginginkannya. Orang-orang itu kemudian membaiatnya pada suatu tempat antara Rukun (Hajar Asawad) dan Maqam (Ibrahim). Lalu dikirimlah sepasukan dari penduduk Syam untuk memeranginya, tetapi pasukan itu justru ditenggelamkan oleh (Allah) di Al Baida, tempat antara Makkah dan Madinah. Maka ketika manusia melihat hal itu, orang-orang shalih dari Syam dan orang-orang terbaik dari penduduk Irak membaiatnya antara rukun dan Maqam. Lalu tumbuhlah seorang laki-laki dari bangsa Quraisy, paman-pamannya dari suku Kalb, ia lalu mengirimkan sepasukan untuk memerangi mereka (orang-orang yang berbaiat kepada Al mahdi) namun mereka dapat mengalahkan mereka (pasukan yang dikirim oleh lelaki Quraisy dari suku Kalb). Alangkah ruginya orang yang tidak ikut serta dalam pembagian ghanimah perang melawan suku Kalb. HR. Abu Daud

dalam catatan kakinya, Amin M Jamaludin berkata {dalam buku Umur Umat Islam,
Kedatangan Imam Mahdi & Munculnya Dajjal hal 61} : "Riwayat Ahmad dan Abu Daud dari Ummu Salamah, Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Thabrani dalam AlAusath. Al-Haitsami telah berkata dalam kitab Majma Az Zawaaid: "para perawinya adalah para perawi hadis shahih." di hasankan oleh Ibnul Qayyim. akan tetapi, pada sanadnya ada seorang perawi yang di lemahkan oleh lebih dari satu ulama hadits. oleh karena itu, maka Syaikh Al-Albani melemahkan hadits ini dalam kitab AdhDha'ifah, nomer 1965. akan tetapi, kemudian beliau menyebut hal-hal yang
mengikutinya dalam Ash Shahihah, nomer 1924. jadi hadits ini hasan lighorihi, wallahu a'lam.

KRONOLOGI PEMBAIATAN

saya tidak sependapat bila perselisihan dalam hadis tersebut adalah perselisihan tiga orang putra khalifah {Raja Saudi}. hadis tiga orang putra khalifah adalah berperang, bukan berselisih. berperangnya-pun tidak tegas karena ingin berebut kekuasaan, tetapi berperang disisi perbendaharaanmu. jika kita terima pendapat tersebut, yaitu perselisihan dalam hadis diatas adalah peperangan tiga orang putra khalifah, lalu apa kita akan terima bahwa pasukan panji-panji hitam akan memerangi Al-Mahdi!

kenapa bisa muncul konsukwensi pemahaman seperti itu?! ingat baik-baik,  dalam hadis perselisihan tersebut, Al-Mahdi dibaiat setelah wafatnya khalifah atau raja Saudi. sedangkan dalam hadis tiga orang putra khalifah disebutkan bahwa tiga orang putera khalifah yang berperang tidak ada satupun yang berhasil menguasainya. lalu muncullah panji-panji hitam dari timur yang membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelumu. artinya jika kita pahami perselisihan tersebut adalah peperangan tiga orang putra khalifah, maka munculnya pasukan panji-panji hitam yang akan memerangi Arab Saudi akan berhadapan dengan Al-Mahdi yang telah dibaiat setelah wafatnya khalifah.

silahkan baca lagi dan di ulang-ulang agar bisa memahami yang telah saya sampaikan tersebut.

URAIAN.

sekarang kita cermati dulu riwayat tersebut,yaitu tentang wafatnya seorang khalifah. wafatnya seorang khalifah ini, atau tepatnya terjadinya perselisihan tersebut karena wafatnya seorang khalifah. saya kira konotasinya sudah jelas, yaitu perselisihan tersebut ingin merebutkan kekuasaan yang ditinggalkan karena kewafatanya, tetapi hal ini tetap dugaan terkuat, artinya tidak menutup adanya kemungkinan lain. lalu siapa yang berselisih disini?!, kita tunda dulu, tetapi yang jelas bukan tiga orang putera khalifah.

perhatikan hadis berikut ini yang saya bagi dalam beberapa bagian agar mempermudah mengambil pelajaran, dari Nu'aim bin Hammad, ia telah membawakan sanadnya dari Abdullah bin Mas'ud dan berkata;

bagian pertama.
jika perdagangan-perdagangan dan jalan-jalan telah terputus, fitnah banyak terjadi, maka munculah TUJUH ULAMA dari penjuru yang berbeda tanpa ada perjanjian di antara mereka.

bagian kedua.
masing-masing mereka di baiat oleh tiga ratus sekian belas orang laki laki sehingga mereka berkumpul di Mekkah.

bagian ketiga.
lantas ketujuh ulama berjumpa, sebagian dari mereka bertanya kepada sebagian lain, "apa penyebab kedatangan kalian? lantas mereka menjawab, "kami datang untuk mencari seseorang yang melalui tanganya petaka-petaka ini akan menjadi reda, konstantinopel akan di taklukan. kami telah telah mengenal namanya, nama Ayahnya, nama Ibunya, dan perhiasanya"

bagian keempat.
maka ke tujuh Ulama itu bersepakat untuk melakukan pencarian bersama sama, lantas mencarinya dan mendapatinya di Mekkah.

bagian kelima.
mereka pun bertanya, engkaukah fulan bin fulan? Orang itu menjawab, tidak, aku adalah seorang laki-laki Anshor. ia pun menghindar dari mereka.

bagian keenam.
lantas mereka menceritakanya kepada orang yang berpengalaman dan pengetahuan mengenai orang itu, lantas diberikan jawaban pada mereka, "justru dialah orang yang kalian cari itu", padahal ia telah berangkat ke Madinah.

bagian ketujuh.
Mereka pun mencarinya ke Madinah, tetapi ia justru menghindari mereka ke Mekkah.lantas mereka pun mencarinya ke Mekkah, mereka pun mendapatinya. mereka bertanya, "engkau fulan bin fulan, Ibumu fulanah binti fulan dan di dalam dirimu ada pertanda begini dan begini, sedangkan engkau telah menghindar dari kami satu kali, maka bentangkanlah tanganmu, kami akan berbaiat kepadamu" orang itu menjawab, "aku bukan orang yang kalian cari, aku adalah fulan al Anshori.

bagian kedelapan.
Sehingga ia pun menghindar dari mereka, mereka pun mencarinya di Madinah, tetapi ia berselisih jalan dengan mereka pergi ke Mekkah, lantas mereka mendapatinya di Mekkah di samping Rukn (hajar aswad). Mereka pun berkata, "dosa kami dan leher kami menjadi tanggungan anda apabila anda tidak bersedia membentangkan tangan anda untuk kami baiat.

bagian kesembilan.
lihatlah, tentara sufyani telah berangkat untuk mengejar kami". Maka ia duduk di antara Rukn dan maqom. Ia membentangkan tanganya lantas di baiat. Allah meletakan rasa cinta kepadanya di hati manusia, lantas ia berjalan bersama orang-orang yang mereka ibarat singa di siang hari dan pendeta di malam hari...


sekarang kita perhatikan hadis ini baik baik. kandungan hadis ini akan   saya padukan dengan riwayat diatas, yaitu hadis perselisihan pada saat wafatnya khalifah. pada bagian awal hadis perselisihan tersebut itu di katakan, bahwa "Al-Mahdi" keluar dari Madinah menuju Mekah pada saat perselisihan tersebut. pertanyaanya, kenapa "Al-Mahdi" {ingat! saat itu belum dibaiat, tapi menjelang dibaiat} keluar dari Madinah dan menuju Mekah, dan kenapa waktunya pada saat perselisihan tersebut?

pada bagian pertama disebutkan bahwa munculah tujuh orang ulama dari penjuru berbeda tanpa ada perjanjian di antara mereka. Ini mengindikasikan bahwa mereka sebenarnya sudah saling mengenal, hal ini dikarena kan hadis itu mengatakan tanpa ada perjanjian diantara mereka.

pada bagian kedua. jika dari riwayat yang lain, maka Al-Mahdi di baiat oleh penduduk Mekah tiga ratus orang lebih, artinya bukan pada ketujuh ulama tersebut secara masing-masing.

pada bagian ketiga. disebutkan disini bahwa sebagian mereka bertanya pada sebagian lainya tentang maksud mereka. perlu disadari, ketika mereka mengatakan pada sesama mereka.

"kami datang untuk mencari seseorang yang melalui tanganya petaka-petaka ini akan menjadi reda, konstantinopel akan di taklukan. kami telah telah mengenal namanya, nama Ayahnya, nama Ibunya, dan perhiasanya"

ini mengindikasikan bahwa sebagian mereka adalah teman dari satu desa yang sama dengan Al-Mahdi, karena mereka mengatakan 'kami telah mengenal namanya, nama ibunya, dan perhiasanya" karena dalam hadis hanya mengatakan namanya dan nama ayahnya sama dengan namaku {Rosulullah}. jadi, tidak mungkin orang-orang yang tidak satu kampung dengan Al-Mahdi, atau minimal teman dekat dekat beliau, bisa mengetahui jati diri Al-Mahdi. hanya orang-orang yang satu kampung dengan beliau atau teman dekat beliau yang mengetahui beliau dan keluarganya.

insya Allah ini sudah sesuai dengan sunattullah dan logis. bila hal ini anda sudah mencerna dengan baik, insya Allah anda akan sepakat dengan saya, bahwa lari nya beliau pada saat kematian seorang khalifah bukan karena kematian khalifah tersebut. tetapi tindakan beliau yang lari pada saat itu karena di cari oleh 7 orang ulama untuk membaiatnya. dan mereka tentu saja orang-orang yang bersama "Al-Mahdi" ketika memerangi sufyani. mereka adalah orang-orang yang di sebut dalam hadis di atas "pada saat itulah Al-Mahdi dan Al-Mubaid {dalam riwayat lain Al-Mansyur} melarikan diri ke Mekkah bersama TUJUH orang dan bersembunyi di sana" atau dalam hadis yang shahih disebutkan dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti. jika bukan mereka yang mengetahui keberadaan Al-Mahdi lalu siapa!

jangan mengigau, bahwa orang-orang yang mengenali Al-Mahdi adalah kalangan external. walau pun banyak sekali orang, entah itu ulama, ahli ilmu dan yang semisalnya mengetahui nama asli Al-Mahdi dan juga ayahnya, tetapi hanya orang yang kenal beliau lah yang dapat menyingkap keberadaan Al-Mahdi. apakah orang-orang itu satu kampung dengan beliau, ataukah teman dekatnya, ataukah sesama penuntut ilmu yang karena nya mengetahui nama-nya, ayah-nya, nama ibu-nya.

jika mengikuti pendapat kebanyakan pemerhati masalah ini, maka saya kira hal itu sangat sulit terwujud. memang ini bukan mustahil, tetapi jauh lebih baik dari apa yang termuat dari hadis dhaif tersebut. jika mempermasalahkan karena ke dha'ifanya, maka apa lagi mereka yang hanya ngomong tanpa mendatangkan dalil kecuali persangkaan saja. seperti seorang dari Mesir yang mengaku akan membaiat Al-Mahdi hanya karena mengkaji tema ini dari banyaknya manuskrip.

apa lagi hadis tersebut menapaki jalan sunattulah atau sebab akibat. merekalah
yang sama-sama berjuang dengan "Al-Mahdi" dalam memerangi sufyani. andai pun anda mempermasalahkan hadis-hadis sufyani, tetapi hal ini tak merusak substansi ini. mereka yang dalam hadis shahih lari dari arah Syam, terlepas memerangi sufyani atau tidak, maka tentunya mereka yang akan mengenali jati diri Al-Mahdi. dan mereka baru menyadari keberadaan Al-Mahdi ketika di Mekkah pada saat kematian seorang khalifah. jadi, hadis-hadis yang mengabarkan larinya beliau pada saat kematian seorang khalifah tidak ada sangkut paut-nya denganya, tetapi hal tersebut rupanya yang mengingatkan mereka tentang hadis-hadis Al-Mahdi, dan akhir-nya mereka mencari beliau yang sebelumnya sudah mengenal jati diri beliau. hanya saja kematian khalifah tersebutlah yang menyadarkan mereka akan hadis-hadis Al-Mahdi. jadi, kematian khalifah tersebut adalah moment yang tepat untuk mengangkat seorang khalifah dan karenanya mereka teringat tentang hadis-hadis Al-Mahdi dan teringat beliau yang sebelumnya berjuang bersama sama dalam memerangi sufyani di Syam.

pada bagian keempat. disebutkan disini, bahwa ke tujuh Ulama itu bersepakat untuk melakukan pencarian bersama sama, lantas mencarinya dan mendapatinya di Mekkah. seperti yang disebutkan dalam riwayat yang shahih bahwa "Al-Mahdi" yang lari dari Syam dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti, atau dalam riwayat yang bermasalah tidak sampai sepuluh orang. artinya tujuh ulama tersebut adalah yang lari bersama "Al-Mahdi" dari Syam. dan ketika riwayat-riwayat ini menyebut-yebut bahwa mereka mencari "Al-Mahdi" menunjukan ketika mereka tiba di Arab Saudi {Madinah-Mekah} berpisah dengan "Al-Mahdi", terlepas apakah itu untuk sementara ataukah ada keperluan yang lain.

pada bagian kelima. disebutkan disini bahwa mereka akhirnya berjumpa dan bertanya padanya tentang jati dirinya, namun beliau menjawab bahwa dia dari Anshor. seperti yang kita ketahui, bahwa Al-Mahdi dari kalangan quraisy, maka tentunya jawaban beliau yang menyebut dari Anshor adalah untuk berkelit dari mereka.

pada bagian ke enam. kemudian mereka bertanya pada penduduk setempat mengenai jati diri "Al-Mahdi". seperti yang telah di ungkapkan, bahwa saya menitik beratkan dari sisi-sisi yang memiliki benang merah atau yang sekiranya memiliki mata rantai dari semua riwayat-riwayat sufyani dan hadis-hadis fitnah yang terkait denganya. terkait hal ini, maka saya sekali lagi fokus pada sisi-sisi yang memiliki benang merah. artinya perkataan mereka {tujuh ulama} pada penduduk setempat kami kesampingkan. alasanya hal ini tidak saya formalkan dalam mata rantai karena dari apa-apa yang nampak menunjukan bahwa awal "Al-Mahdi" muncul yaitu dari Maroco, dan kemunculanya untuk memerangi sufyani, yang kemudian dia dan pasukan dari Maroco kalah dan terdesak hingga lari menuju khurasan melalui Iraq. setelah itu beliau keluar dari khurasan dengan Syu'aib bin Shalih beserta pasukanya menuju Syam {Palestina} dan akhirnya beliau melarikan diri ke Arab Saudi dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti, atau dalam riwayat yang bermasalah tidak sampai sepuluh orang.

Artinya "Al-Mahdi" bukan penduduk Mekkah, dan pertanyaan mereka pada penduduk Mekkah adalah bisa terjadi karena cerita sisipan atau interprestasi pribadi seorang perawi tentang kisah Al-Mahdi yang ia dengar, wallahu a'lam.

pada bagian ketujuh. jika melihat bagian ini dan sebelum serta sesudahnya, maka pertemuan mereka denganya sebanyak tiga kali. tidak penting tiga atau berapa kali, yang penting fokus pada motivasi mereka dalam mencari beliau untuk dibaiat.

mereka bertanya, "engkau fulan bin fulan, Ibumu fulanah binti fulan dan di dalam dirimu ada pertanda begini dan begini, sedangkan engkau telah menghindar dari kami satu kali, maka bentangkanlah tanganmu, kami akan berbaiat kepadamu"

jika melihat pertanyaan tersebut, maka mereka atau sebagian dari mereka adalah orang yang sekampung atau satu desa atau minimal orang tersebut mengenal dengan baik jati diri "Al-Mahdi" dan keluarganya. karena mereka menyebutkan "ibumu fulanah binti fulan" kalau sekedar tahu nama ayahnya belum tentu menunjukan bahwa mereka atau sebagianya adalah orang yang sekampung dengan "Al-Mahdi", hal ini karena setiap muslim yang mempelajari ilmu akhir zaman pasti nengetahuinya.

karena riwayatnya bermasalah, maka tidak bisa dipastikan bahwa mereka atau sebagianya adalah orang yang sekampung dengan " Al-Mahdi", artinya tetap dalam batas-batas kemungkinan saja. tetapi yang pasti dan sesuai sunatullah bahwa yang mengenali beliau adalah orang-orang yang turut serta dengan beliau ketika memerangi sufyani.

pada bagian kedelapan. akhirnya mereka menjumpai beliau di samping rukn {hajar aswad}. sedangkan dalam hadis perselisihan tersebut disebutkan;

"Lantas beberapa orang dari penduduk Makkah mendatanginya, mereka memaksanya keluar (dari dalam rumah) meskipun ia tidak menginginkannya. Orang-orang itu kemudian membaiatnya pada suatu tempat antara Rukun (Hajar Asawad) dan Maqam (Ibrahim)"

beberapa orang tersebut adalah bagian dari tiga ratus belasan orang yang disebutkan dalam riwayat at Thobroni;

"Ummu Salamah berkata, Rasulullah saw. bersabda: Seseorang akan dibaiat di antara Ar-Rukn dan Al-Maqâm oleh sejumlah orang seperti ahli Badar" dan ahli badar sekitar tiga ratusan lebih.

pada bagian kesembilan. mereka berkata, "lihatlah, tentara sufyani telah berangkat untuk mengejar kami"

jika anda sama dengan saya yang mengikuti pendapat bahwa tidak ada satupun hadis-hadis tentang sufyani yang berderajat shahih ataupun hasan, maka hadis ini dan kususnya perkataan tersebut bisa menunjukan adanya fitnah sufyani. sisi pendalilanya sebagai berikut. hadis ini dengan redaksi kabar seperti itu seperti hadis tentang pemuda yg di bunuh dajjal berikut ini.

Suatu hari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menceritakan kepada kami suatu Hadits panjang tentang dajjal, diantara yang beliau ceritakan kepada kami saat itu ialah, beliau bersabda: "dajjal datang dan diharamkan masuk jalan Madinah, lantas ia singgah di lokasi yang tak ada tetumbuhan dekat Madinah, kemudian ada seseorang yang mendatanginya yang ia adalah sebaik-baik manusia atau diantara manusia terbaik, dia berkata; 'saya bersaksi bahwa engkau adalah dajjal, yang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah ceritakan kepada kami.' Kemudian dajjal mengatakan; 'Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini? ' Mereka menjawab; 'tidak'. Maka Dajjal membunuh orang tersebut kemudian menghidupkannya, namun orang tersebut tiba-tiba mengatakan; 'Ketahuilah bahwa hari ini, kewaspadaanku terhadap diriku tidak sebesar kewaspadaanku terhadapmu! ' Lantas dajjal ingin membunuh orang itu, namun ia tak bisa lagi menguasainya." HR. Bukhari

jika kita perhatikan hadis-hadis kususnya bab perintah dan anjuran, maka disana ada arahan-arahan agar berbuat ini, itu, berdoalah dengan ini, itu, laksanakanlah ini, itu, jauhilah ini, itu, dan yang semisal yang memuat perintah dan anjuran. dan juga ada kebalikanya yaitu larangan-larangan, dan semuanya itu ada perintah, anjuran serta larangan.

termasuk dalam bab tanda-tanda kiamat juga ada yang memuat perintah, anjuran dan larangan. seperti mematahkan senjata ketika terjadi fitnah sesama kaum muslimin, anjuran untuk membaca sepuluh ayat surat al-kahfi bila berjumpa dengan dajjal, dan adanya larangan untuk menemui dajjal.

semuanya itu ada perkataan dari Rosululloh, yang sifatnya untuk kita AMALKAN, baik perintah, anjuran ataupun larangan. sedangkan terkait hadis tentang pemuda yang di bunuh dajjal tersebut, yang mana pemuda tersebut mengatakan;

 'saya bersaksi bahwa engkau adalah dajjal, yang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah ceritakan kepada kami.'

maka perkataan pemuda tersebut tidaklah termasuk ketiga bab tersebut {perintah, anjuran, & larangan}. perkataan pemuda tersebut buah dari keimanan dari hadis-hadis akhir zaman yang diketahuinya. semisal dengan hal ini adalah ketujuh ulama tersebut yang hendak membaiat Al-Mahdi yang berkata padanya;

"ihatlah, tentara sufyani telah berangkat untuk mengejar kami"

perkataan tersebut tentu tidak masuk ke dalam tiga bab tersebut. artinya perkataan dari salah seorang ulama tersebut adalah dari interprestasinya sendiri terkait pasukan yang memburunya, yaitu pasukan sufyani, dan tentunya atas dasar riwayat-riwayat sufyani yang sudah tidak asing lagi baginya.

tetapi masalahnya tidak ada satupun riwayat-riwayat sufyani yang shahih, dan bahkan yang derajat hasan pun tak ada. artinya riwayat ke tujuh ulama tersebut tidak bisa dijadikan hujah. akan tetapi, dari semua riwayat-riwayat sufyani semuanya sepakat dalam satu hal, yaitu penyebutan nama sufyani. maksudnya tidak mungkin ke dha'ifan para perawi disini semuanya sepakat untuk lupa, atau sengaja memasukan nama sufyani dalam riwayat-riwayat yang diceritakanya. artinya fitnah sufyani itu ada, tetapi bentuk fitnah yang mana  yang harus kita ambil dari riwayat-riwayatnya yang harus kita kesampingkan, dan karena itu saya menarik matan-matan yang sekiranya memiliki benang merah, dan coba saya susun dalam bentuk suatu kronologi yang setidaknya bisa jadi objek pengamatan.


SISI SUNATULLOH


sekarang kita kembali lagi pada kajian wafatnya khalifah. sebatas yang saya ketahui sepertinya semuanya sepakat bahwa makna khalifah disini adalah Raja di Arab Saudi. apa lagi tidak ada hadis yang benar-benar shahih dan lepas dari kritikus hadis tentang hadis khalifah disini. yang ada hadis hasan, dan yang dinilai shahih oleh sebagian ulama pun ternyata masih ada ulama lain yang mendha'ifkan walaupun beliau menshahihkan secara makna. hadis itu adalah peperangan tiga orang putra khalifah. artinya memang lebih dekat untuk dipahami bahwa makna khalifah disini adalah Raja di Arab Saudi, dan tentunya bukan pada negeri yang lain.

wafatnya khalifah ini menimbulkan perselisihan, dan perselisihan ini bukan bermakna peperangan dalam hadis tiga orang putra khalifah. alasanya seperti yang sudah dijelaskan diatas. yang jelas ketika terjadi perselisihan tersebut, maka Al-Mahdi di baiat, entah hari itu atau esoknya. jika kita pahami bahwa perselisihan tersebut adalah peperangan yang dilakukan oleh tiga orang putra khalifah, maka disisi lain Al-Mahdi dibaiat dimasa perselisihan tersebut, dan kemudian muncul panji-panji hitam setelah peperangan tiga orang putra khalifah tersebut, yang perangnya saja berapa lama tidak kita ketahui. lalu apa kita akan katakan bahwa panji-panji hitam akan memerangi Al-Mahdi?!

seperti yang termuat dalam hadis di atas, bahwa perselisihan tersebut terjadi pada saat wafatnya khalifah {Raja Arab Saudi}. lalu seorang laki-laki akan keluar dari Madinah pergi menuju Makkah. Lantas beberapa orang dari penduduk Makkah mendatanginya, mereka memaksanya keluar (dari dalam rumah) meskipun ia tidak menginginkannya. Orang-orang itu kemudian membaiatnya pada suatu tempat antara Rukun dan Maqam.

pertanyaanya, kenapa seorang laki-laki yang nantinya akan dibaiat ini keluar dari Madinah dan pergi ke Mekkah, kenapa pula tiba-tiba beberapa orang penduduk Mekkah mendatanginya, kenapa pula mereka memaksanya?! semua ini bisa dipahami bila kita padukan dengan riwayat sufyani, kususnya riwayat 7 ulama tersebut. artinya keluarnya seorang laki-laki dari Madinah adalah karena 7 orang ulama tersebut menanyakan tentang jati dirinya, dan seperti yang disebutkan dalam riwayat tersebut, bahwa beliau menghindar dari mereka walaupun sempat berjumpa dan mengelak dengan mengatakan bahwa beliau seorang keturunan Anshor.

ke tujuh ulama tersebut mencarinya karena pada saat tersebut "khalifah" Arab Saudi meninggal dunia dan bersamaan itu pula terjadi perselisihan. maka moment tersebut, yaitu kekosongan tampuk kepemimpinan Arab Saudi rupanya yang menjadi pengingat bagi mereka tentang nubuwat Al-Mahdi. seperti yang disebutkan dalam riwayat tersebut, sebagian dari 7 ulama tersebut bertanya padanya mengenai jati dirinya mengenai nubuwat tentangnya. lalu dengan jawaban dari Anshor menunjukan  bahwasanya beliau sedang mengelak. lalu pergilah dari mereka ke Mekkah sebagaimana pula dalam riwayat perselisihan tersebut. artinya matan yang menyebutkan keluarnya seorang laki-laki dari Madinah menuju Mekkah karena ingin menghindar dari ke tujuh ulama tersebut.

kemudian dalam riwayat perselisihan tersebut dikatakan, "Lantas beberapa orang dari penduduk Makkah mendatanginya, mereka memaksanya keluar (dari dalam rumah) meskipun ia tidak menginginkannya. penduduk Mekkah disini adalah orang-orang yang disebut dalam riwayat diatas, yang membaiat ketujuh ulama tersebut, tetapi riwayat yang lain walaupun dha'if juga tapi lebih logis yang menyebutkan bahwa jumlah mereka seperti ahli badar, jumlahnya sekitar tiga ratusan saja. artinya yang masuk ke dalam " rumah" Al-Mahdi hanya beberapa orang saja dari jumlah tiga ratusan orang tersebut, dan sesuai sunatullah bahwa mereka yaitu penduduk Mekkah mengetahui orang yang akan dibaiat adalah Al-Mahdi tentu dari ketujuh ulama tersebut, kalaupun kita mempermasalahkan riwayatnya, maka yang jelas dalam riwayat yang shahih menyebutkan bahwa Al-Mahdi yang ketika lari dari Syam dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti. maknanya adalah orang-orang yang bersama Al-Mahdi lari dari Syam tersebut adalah yang mengetahui ciri-ciri Al-Mahdi, dan korelasinya dengan kematian khalifah adalah menyadarkan orang-orang yang ikut lari dengan bersama beliau tentang hadis-hadis Al-Mahdi, karena dengan kematian khalifah maka saat tersebut Arab Saudi kosong dari kepemimpinan. artinya pula saat mereka bersama beliau memerangi sufyani belum menyadari tentang ciri-ciri Al-Mahdi yang ada pada beliau walaupun sudah mengetahui namanya adalah Muhammad bin Abdullah.

"orang-orang itu kemudian membaiatnya pada suatu tempat antara Rukun (Hajar Asawad) dan Maqam (Ibrahim)". maknanya bukan terhenti pada orang-orang Mekkah saja, yang tentu saja termasuk tujuh ulama tersebut, yang darinya-lah orang-orang Mekkah mengetahui pada saat tersebut adalah masa Al-Mahdi.

KESIMPULAN

kesimpulan dalam point ini adalah sebagai berikut. dengan kematian sang khalifah atau Raja Arab Saudi menjadi sebab bagi teman-teman seperjuangan beliau teringat tentang hadis-hadis Al-Mahdi. ketika mereka atau tujuh ulama tersebut mencari-cari beliau maka menunjukan bahwa pada dasarnya mereka sudah mengenal beliau, hanya saja mereka mungkin belum menyadarinya. dan ketika terdengar kabar kematian khalifah atau Raja Arab Saudi, maka denganyalah mereka teringat hadis-hadis Al-Mahdi dan teringat pula satu sosok yang selama itu berperang dan memerangi sufyani.

lalu mereka mencari-cari beliau untuk dibaiat, dan dengan adanya riwayat tentang penduduk Mekkah maka menunjukan mereka memcari informasi dari penduduk lokal dan menjelaskan duduk perkaranya, dan inilah salah satu sebab adanya penduduk Mekkah mencari dan memaksa beliau keluar dari rumahnya {bisa jadi rumah ngontrak} dan dibawa ketempat yang telah di nubuwatkan. dan antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim Al-Mahdi dibaiat oleh tujuh ulama yang sebelumnya sudah sama-sama memerangi sufyani, dan dibaiat pula oleh penduduk Mekkah sejumlah tiga ratusan lebih.

KHALIFAH

seandainya, sekali lagi seandainya kejadian ini terjadi sekarang, maka yang di maksud khalifah ini adalah Raja sekarang atau bisa jadi penggantinya. khalifah atau pengganti bisa juga bukanlah Raja yang sekarang, hal ini karena adanya isyarat dalam hadisnya. karena khalifah maknanya pengganti, maka bisa jadi khalifah disini bukanlah Raja sekarang. hal ini karena textual hadis menyebutkan tiga orang putra khalifah/pengganti, artinya ada kesan khalifah ini adalah baru memimpin. wallahu a'lam, ini hanya dugaan, dan seandainya hal ini adalah makna yang dituntut, maka bisa jadi ada kemungkinan diluar peraturan baku. maksudnya {ini pendekatan pemahaman saja} begini, sebatas dugaan saya, jika seorang raja diganti maka biasanya penggantinya adalah putranya sendiri. ini yang saya maksud dengan peraturan baku, hanya saja apa ini pula yang biasa terjadi di KSA?

ada berita yang anda bisa telusuri sendiri, bahwasanya Raja Salman telah memberitahukan siapa penggantinya bila mana beliau lengser. yaitu keponakanya sendiri yang bernama Pangeran Mohammed bin Nayef. seandainya kejadianya dimasa sekarang dan maknanya yang kedua, maka nantinya yang akan berperang disisi perbendaharaanmu adalah tiga orang putra khalifah {pengganti} Pangeran Mohammed bin Nayef. nah pertanyaanya adalah apakah Pangeran Mohammed bin Nayef memiliki tiga orang putra atau lebih? sekali lagi itu hanya pendekatan pemahaman saja, bukan memastikan akan terjadi dimasanya. kalau terjadi?

KEKUASAAN SESAAT PANJI-PANJI HITAM

seperti yang telah saya jelaskan bahwa wafatnya khalifah adalah moment yang tepat untuk membaiat Al-Mahdi, dan makna perselisihan dalam hadisnya bukanlah peperangan tiga orang putra khalifah. jika makna dari perselisihan adalah peperangan tiga orang putra khalifah maka masuknya pasukan panji-panji hitam setelah terjadi peperangan tiga orang putra khalifah tersebut, lalu apa tidak akan berhadapan dengan Al-Mahdi?

sekarang kita kaji tentang pasukan panji-panji hitam yang memerangi Arab Saudi dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelumu {Arab Saudi}. seperti yang telah diungkapkan, bahwa perselisihan pada saat kematian khalifah bukanlah peperangan tiga orang putra khalifah. lalu siapa yang berselisih tersebut?

seperti yang termuat dalam hadisnya, bahwa akan terjadi peperangan antara tiga orang putra khalifah disisi perbendaharaanmu. selama ini mungkin kesan yang kita lihat adalah peperangan merebutkan kekuasaan. wallahu a'lam, bagi saya ini masih misteri. peperangan ini disebutkan tidak ada seorangpun yang berhasil menguasainya. lalu munculah panji-panji hitam dari timur yang menuntut sesuatu, dan mereka akan membunuh kamu {Arab Saudi} dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelumu. tidak disebutkan dalam riwayat ini siapa yang memenangkan perang tersebut. akan tetapi dilihat dari riwayat yang lain dan indikator-indikator yang ada menunjukan bahwa pasukan panji-panji hitam mampu menaklukan Arab Saudi.

perlu di INGAT bahwa kematian khalifah tersebut terjadi ketika Arab Saudi sudah takluk dari pasukan panji-panji hitam dan membuktikan bahwa pasukan panji-panji hitam  tidak membunuh khalifah tersebut pada saat Arab Saudi telah takluk, andai kematian tersebut oleh karena pasukan panji-panji hitam, maka kesan yang terlihat ada jeda waktu setelah Arab Saudi jatuh ditangan pasukan panji-panji hitam. berapa lama waktu yang dibutuhkan pasukan panji-panji hitam untuk menaklukan Arab Saudi saya tidak mengetahuinya, hanya saja sebatas dugaan tidak lama. saya juga tidak mengetahui jeda waktu antara Arab Saudi telah takluk dengan kematian khalifah {Raja} tersebut. sekali lagi dugaan saya tidak lama.

kematian tersebut terjadi setelah Arab Saudi telah takluk dan kekuasaan telah di genggam pada pasukan panji-panji hitam. terlepas apakah kematian tersebut oleh mereka atau sakit, atau karna yang lain. jadi, ihkwan-ihkwan yang berharap kematian khalifah sekarang ini, yang denganya di duga saudara-saudara khalifah tersebut akan berperang di sisi perbendaharaan, maka ihkwan-ihkwan tersebut belum mencerna dalam-dalam
sebab di baiatnya Al-Mahdi.

PANJI-PANJI HITAM DARI TIMUR

kapan masa atau waktu pasukan panji-panji hitam menyerang Arab Saudi, dan berapa lama panji-panji hitam akan berkuasa, tentu saja sifatnya prediksi dan bukan kepastian.

dalam suatu hadis yang shahih tentang panji panji hitam yang menyerang Arab Saudi, di kabarkan bahwa mereka akan membunuh kamu {Arab Saudi} dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelumu.

ada beberapa hadis yang bisa meimbulkan kesan bahwa pasukan panji-panji hitam ketika memerangi Arab Saudi menggunakan nulkir, atau senjata beracun. dan ini yang bisa dijadikan suatu dugaan bahwa makna dari memerangi kamu dengan suatu peperangan atau pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelumu adalah dengan menggunakan nuklir atau senjata beracun.

hadis-hadis tersebut adalah sebagai berikut

pada bulan ramadhan terlihat tanda tanda di langit, seperti tiang yang bersinar, pada bulan syawal terjadi malapetaka, pada bulan dzulqa`dah terjadi kemusnahan, pada bulan dzulhijjah para jamaah haji di rampok, dan pada muharram, taukah apakah muharram itu?

akan ada suara dahsyat di bulan ramadhan, huru hara di bulan syawal, konflik antar suku pada bulan dzulqa'dah, dan pada tahun itu para jamaah haji di rampok dan terjadi pembantaian besar di mina di mana banyak orang terbunuh dan darah mengalir di sana, sedangkan pada saat itu mereka berada di jumrah aqabah.

bila telah muncul suara di bulan ramadhan, maka akan terjadi huru hara di bulan syawal...` kami bertanya, suara apakah ya rosulullah? beliau menjawab: suara keras di pertengahan bulan ramadhan, pada malam jumat, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitanya, pada malam jumat di tahun terjadinya banyak gempa. jika kalian telah melaksanakan shalat shubuh pada hari jumat, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu pintunya, sumbatlah lubang lubangnya/ventilasi, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga kalian. jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada allah....

PENJELASAN MAKNA YANG TERKANDUNG

pada hadis ketiga dikatakan bila telah muncul suara di bulan ramadhan, maka akan terjadi huru hara di bulan syawal. pada kalimat-kalimat selanjutnya dijelaskan bahwa

pertama, suara keras itu terjadi di pertengahan bulan ramadhan.

kedua, suara keras itu begitu menggelegar hingga membangunkan orang yang tertidur.
-menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk.
-Para gadis keluar dari pingitanya.
-dan terjadi pada malam jum`at pertengahan bulan ramadhan.

hal-hal tersebut mengindikasikan bahwa ledakan itu begitu dahsyat, yang karena kedahsyatan ledakan tersebut dapat menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk. apakah tanda pada bulan ramadhan itu yang di gambarkan seperti tiang yang bersinar itu [Pada hadis pertama] adalah nuklir, ataukah sejenis rudal?

kemungkinan nuklir atau senjata beracun cukup mengawatirkan, mengingat hadis panji-panji hitam yang akan memerangi Arab Saudi dengan suatu pembunuhan yang belum pernah di alami oleh kaum sebelumu. dan dalam hadis ketiga di atas, disebutkan adanya suatu arahan yang apa bila hal tersebut terjadi.

Pertama. bila telah melaksanakan shalat shubuh pada hari jumat, maka masuklah kedalam rumah.

kedua. tutuplah pintu pintunya, dan sumbatlah ventilasinya.

ketiga. agar menyelimuti diri kalian dan juga menutup telinga. jika konteksnya seperti itu maka ada baiknya memakai masker.

jika kita melihat hal hal di atas maka saya kira tidak berlebihan bila hal-hal diatas tersebut di sebabkan adanya ledakan nuklir atau senjata beracun atau sejenisnya. hal ini juga dikuatkan adanya hadis hadis yang lain seperti berikut ini.

Nuaim bin hammad telah meriwayatkan dengan sanad dari katsir bin murrah, ia berkata: pertanda kejadian kejadian besar di bulan ramadhan adalah suatu tanda di langit, sesudahnya terjadi perselisihan di antara manusia, maka jika engkau menjumpainya,maka perbanyaklah persediaan makanan sebisamu.

dengan sanad lain dari khalid bin mi`dan:barangsiapa yang telah menjumpai hal itu, hendaklah menyediakan makanan satu tahun untuk keluarganya.

oleh karena itulah, prediksi saya mengenai nuklir tersebut atau senjata beracun cukup mengawatirkan walaupun hanya kemungkinan saja. sekarang yang perlu di kaji adalah, apakah ledakan nuklir itu atau apapun hakekatnya yang melakukanya adalah pasukan panji-panji hitam?

jika kita lihat pada hadis yang pertama, maka sepertinya Al-Mahdi di baiat pada bulan Muharram. tetapi jika kita dari beberapa hadis-hadis yang lain, maka Al-Mahdi akan di baiat pada bulan dzulhijjah. dalam hadis yang shahih mengenai pasukan  panji-panji hitam yang akan memerangi Arab Saudi, dikatakan jika kamu melihatnya, maka berbaiatlah walaupun harus merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al-Mahdi. kamu disini tentu saja umat islam. perintah untuk berbaiat ini yang didasarkan pada umat islam secara umum. maka untuk merealisasikan perintah tersebut dan mendekati makna yang ada, maka umat islam pada saat itu sedang terkonsentrasi pada suatu wilayah, dan hal ini tidak akan terjadi kecuali pada saat menunaikan ibadah haji. maka atas dasar ini disimpulkan bahwa Al-Mahdi di baiat pada musim haji atau di bulan dzulhijjah.

bahkan jika lihat indikasi dari beberapa hadis, maka di baiatnya Al-Mahdi pada bulan dzulhijjah cukup jelas tergambarkan seperti hadis-hadis berikut ini.

dari Umu Salamah ia berkata bahwa Rosululah bersabda: terjadi perselisihan pada saat kematian seorang khalifah. Bersamaan dengan itu seorang laki laki penduduk Madinah lari ke Mekah. Setibanya di sana penduduk mekah menemuinya, sebenarnya ia enggan. Lalu mereka membaiatnya di antara rukun Yamani dan Maqam Ibrahim...HR. Abu Dawud

dari Umu Salamah bahwa Rosululah bersabda: akan terjadi perselisihan saat wafatnya seorang khalifah. Maka keluarlah seorang laki-laki penduduk Madinah melarikan diri ke Mekkah. Kemudian ia di datangi oleh penduduk Mekkah dan di keluarkan dari tempat tinggalnya. Setelah itu mereka membaiatnya di suatu tempat di antara Rukun dan Maqam Ibrahim.....HR. Abu Dawud

dari Umu Salamah ia berkata saya mendengar Rosulullah bersabda: akan terjadi perselisihan setelah kematian seorang khalifah, lalu ia akan keluar dari bani hasyim mendatangi Mekkah. Manusia memintanya untuk keluar dari rumahnya menuju tempat yang berada di antara Rukun dan Maqam....Al-ausat Thabrani

pada bulan dzulqa`dah berbagai kabilah saling bersengketa. Saat mereka pergi haji maka terjadilah kerusuhan besar di mina sehingga orang yang mereka cari lari. Lalu ia di baiat di antara Rukun Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim......HR. Al-Hakim

akan terjadi suatu perselisihan ketika meninggalnya seorang khalifah. maka keluarlah seorang laki-laki dari penduduk Madinah dan ia lari ke Mekkah. lalu datanglah kepadanya orang-orang yang berasal dari penduduk Mekkah dan mereka membawa laki-laki tersebut dengan paksa. kemudian mereka membaiatnya antara sudut kabah dan Maqam Ibrahim. HR. Ahmad vide ash shahihah syaikh al-Albani

ketika manusia sedang melakukan wukuf di arafah datanglah seorang yang mengabarkan kematian seorang pemimpin. ketika peristiwa itu terjadi akan keluar Imam Mahdi dan keluar pula semua umat manusia...

akan terjadi perselisihan pada saat kematian seorang khalifah seperti yang di kabarkan dalam tiga hadis di awal. hal ini sifatnya pasti karena dipastikan dalam hadis yang kelima, insya Allah hadisnya hasan. sedangkan ketiga hadis tersebut saya belum mengetahui shahih atau tidaknya. sejauh yang saya ketahui sepertinya hadis-hadisnya dhaif, wallahu a'lam. yang meninggal disini adalah Raja Arab Saudi yang kekuasaanya jatuh di tangan panji-panji hitam. kemudian keluarlah atau tepatnya melarikan diri dari para ulama yang mencari dan ingin membaiatnya. kejadian ini terjadi pada bulan dzulhijjah seperti yang di jelaskan pada hadis ke empat. kemungkinan wafatnya khalifah tersebut pada hari di waktu wuquh, dan pembaiatan Al-Mahdi mungkin terjadi pada hari tersebut atau satu atau dua hari ke depanya. hal ini karena ada hadis yang menjelaskan tentang bolak baliknya Al-Mahdi karena di cari-cari para ulama yang ingin membaiatnya. jadi kesimpulanya adalah pembaiatan tersebut terjadi di bulan dzulhijjah dan insya Allah sifatnya dugaan kuat. indikasinya sudah cukup jelas, semoga bisa di pahami.

seandainya pasukan panji-panji hitam menyerang Arab Saudi pada bulan ramadhan, maka kekuasaanya hanya beberapa bulan saja. hal ini karena Al-Mahdi di baiat pada bulan dzulhijjah. ada suatu perkataan dari Muhammad bin hanafiyah anak dari Ali bin Abi Thalib yang menjelaskan tentang penyerahan kekuasaan dari pasukan panji-panji hitam kepada Al-Mahdi setelah 72 bulan berkuasa. berikut ini ceritanya.

Muhammad bin Hanafiyah mengatakan: akan keluar pasukan berbendera hitam untuk membantu bani abbas. kemudian akan keluar pasukan berbendera hitam lainya dari khurasan yang berikat kepala hitam dan berpakaian putih. yang menjadi pemimpin mereka adalah seorang lelaki yang bernama Syu'aib bin Shalih dari bani Tamim. mereka akan mengalahkan pasukan sufyani sehingga mereka berhasil memasuki baitul maqdis. ia akan meneguhkan kekuasaan Al-Mahdi dan akan mengerahkan tiga ratus orang dari penduduk syam. rentang waktu antara keluarnya (pasukan berbendera hitam) dan penyerahan kekuasaanya kepada Al-Mahdi adalah tujuh puluh dua bulan. al fitan Nuaim bin Hammad

sebelum masuk pada sisi kesimpulan, saya tegaskan kembali tentang kronologi dan matan yang inipun kami tarik dan disesuaikan dengan kronologi yang telah terbangun. dalam atsar ini dikabarkan bahwa sebelum munculnya pasukan dengan panji-panji hitam atau bendera-bendera hitam yang di pimpin Syu'aib bin Shalih, maka akan keluar terlebih dahulu pasukan dengan ciri-ciri yang sama, dan keluarnya untuk membantu bani Abas. seperti yang telah dikronologikan bahwa munculnya pasukan panji-panji hitam dari khurasan adalah setelah Al-Mahdi lari dari pasukan sufyani. ingat, ketika itu beliau belum dibaiat. dan munculnya pasukan ini adalah untuk memerangi {kembali} sufyani. lalu setelah itu dapat disimpulkan bahwa pasukan ini yang ada Al-Mahdi-nya kalah dan lari ke Arab Saudi. lalu siapa pasukan panji-panji hitam yang pertama ini, yang disebut keluar untuk membantu bani Abas? siapa bani Abas disini? semua itu sulit untuk dijawab, tetapi yang pasti bahwa pasukan panji-panji hitam itu ada dua. pertama yang menyertai Al-Mahdi untuk memerangi {kembali} sufyani, dan akhirnya kalah dan kari ke Arab Saudi. inilah akhir dari pasukan panji-panji hitam. yang kedua adalah yang disebutkan pertama kali, dan keberadaan panji-panji hitam ini ada dalam hadis tiga orang putra khalifah.

sedangkan kalimat yang menyebutkan bahwa pasukan panji-panji hitam akan meneguhkan kedudukan Al-Mahdi, maka sebatas yang saya ketahui dan diperlihatkan susunan kronologi yang ada tidak ada satupun yang dapat mengangkat matan tersebut untuk dijadikan bagian dari kronologi. artinya matan tersebut cuma omongan persangkaan semata. pasukan panji-panji hitam berakhir masanya ketika melarikan diri bersama Al-Mahdi ke Arab Saudi dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti, atau dalam riwayat dha'if disebutkan tidak sampai sepuluh orang. dan kemudian ketika telah sampai di Arab Saudi dan insya Allah di bulan dzulhijjah beliau dibaiat ketika khalifah saat itu meninggal dunia. maka saat tersebut dan seterusnya bukan lagi dikatakan sebagai panji-panji hitam. artinya matan tersebut hanya persangkaan baik saja. oleh karena hal-hal tersebut maka masuknya beliau ke Arab Saudi karena lari dari pasukan sufyani menunjukan bahwa saat tersebut Arab Saudi telah dikuasi oleh pasukan panji-panji hitam, dan pasukan ini bukan pasukan yang bersama beliau dalam memerangi sufyani. dan juga dapat menunjukan bahwa pasukan yang menyerang Arab Saudi terjadi pada saat beliau memerangi sufyani, entah pada saat beliau belum terdesak dan lari ke khurasan, atau pada saat beliau sudah ada di khurasan.

kemudian disebutkan pada bagian akhir bahwa rentang waktu antara keluarnya (pasukan berbendera hitam) dan penyerahan kekuasaanya kepada Al-Mahdi adalah tujuh puluh dua bulan. kalau yang dimaksud disini adalah pasukan dengan panji-panji hitam yang memerangi sufyani tentu tidak mungkin. karena eksistensi pasukan ini berakhir dengan lari bersama seseorang yang nantinya akan dibaiat {Al-Mahdi} sejumlah tidak lebih dari sepuluh orang, atau dalam hadis yang shahih disebutkan dengan jumlah yang tak berarti. maka dari itu bagian matan ini adalah berbicara mengenai pasukan panji-panji hitam yang menyerang Arab Saudi yang disebutkan dengan suatu peperangan atau pembunuhan yang belum pernah di alami oleh kaum sebelumu.

kemudian disini disebutkan rentang waktu antara keluarnya pasukan dengan panji-panji hitamnya dan diserahkan kekuasaanya adalah 72 bulan. tidak diketahui adanya atsar atau hadis, baik shahih atau dha'if yang semakna dengan bagian matan ini. tentunya ini sebatas yang saya ketahui. jika menimbang kalimat tersebut, maka kemungkinanya adalah rentang waktu kekuasan yang diperoleh secara paksa hingga diserahkan kekuasaanya pada Al-Mahdi. artinya tidak dihitung sejak keluarnya, wallahu a'lam.

disini juga disebutkan bahwa kekuasanya adalah 72 bulan. ini juga perlu dikritisi, mengingat adanya kemungkinan dalam beberapa bulan saja. setatus atsar tersebut memang dha'if. untuk menyimpulkan bahwa kekuasaan pasukan panji-panji hitam hanya beberapa bulan saja, maka kita pertimbangkan dan mengambil pelajaran dengan sebuah hadis dha'if tentang dajjal.

pada buku karya syaikh al-Albani yang telah diterjemahkan dalam bahasa indonesia oleh pustaka imam Asy-Syafii dengan judul kisah dajjal dan turunya Nabi Isa di sebutkan sebuah hadis dha'if yang panjang yang diriwayatkan oleh ibnu majah. dalam hadis tersebut terdapat banyak kalimat hadis yang shahih yang di riwayatkan secara terpisah-pisah dalam hadis-hadis yang lain, disamping ada beberapa bagian yang dha'if yang bertolak belakang dengan yang shahih lainya. oleh karena itu Syaikh al-Albani menilai bahwa secara umum hadis tersebut shahih, kecuali beberapa bagianya. di antara bagian hadis itu yang dha'if adalah penyebutan masa hidup dajjal selama empat puluh tahun. sedangkan dalam hadis yang shahih adalah empat puluh hari. maka kesimpulan penyebutan empat puluh tahun bisa terjadi karena lupa atau lainya.

sekarang kita kembali pada atsar diatas yang dha'if itu. karena atsar tersebut dha'if, maka kita berandai-andai. berandai-andai disini terfokus pada bagian yang menyebutkan 72 bulan adalah masa pasukan panji-panji hitam berkuasa dan akhirnya menyerahkan kekuasaanya pada Al-Mahdi. sedangkan lainya sudah saya bahas dan saya tarik sebagaimana kronologi yang telah terbangun.

pelajaran yang ingin saya ambil dari hadis riwayat Ibnu Majah yang disebutkan Syaikh Al-Albani tersebut, yang secara umum shahih dan sebagianya dha'if, dan dalam hal ini adalah penyebutan masa menetap dajjal nantinya selama 40 tahun, dan ini bertolak belakang dengan riwayat yang shahih yang menyebutkan hanya 40 hari. artinya penyebutan 40 tahun bisa jadi karena lupa atau lainya. dan hal ini bila kita terapkan pada atsar yang dha'if tersebut maka bisa jadi penyebutan 72 bulan masa kekuasaan pasukan panji-panji hitam adalah sesungguhnya bisa jadi 72 hari. hal ini dikuatkan dengan dibaiatnya Al-Mahdi di bulan dzulhijah dan masuknya pasukan panji-panji hitam ke Arab Saudi untuk memeranginya adalah di bulan ramadhan.

andaikan saja Rosulullah pernah mengatakan hal ini, maka kekuasaan panji-panji hitam bisa jadi hanya 72 hari. apa lagi ada indikasi yang mencukupi bahwa penyerangan panji-panji hitam ke Arab Saudi terjadi di bulan ramadhan dan di bulan dzulhijjah Al-Mahdi di baiat. maka 72 hari masa kekuasaanya adalah logis dan tak mungkin 72 bulan. dan bahkan ada manuskrip yang di temukan oleh isa dawud dengan jelas menyebut kekuasaan pasukan panji-panji hitam mencapai 70. jangan salah paham, kata tersebut mencapai, dan bukan terhenti pada angka 70.

Madinah Al-Munawaroh hancur oleh tangan pemeluk islam yang jahat yang kejahatanya tiada tandinganya. ia adalah orang yang menggali lubang, akhirnya ia sendiri yang terjerumus ke dalam lubang itu. akan tetapi Allah menolak tipu muslihat itu dan mengembalikan akibatnya kepada dirinya. pada masa penghancuran dzimah dan agama dan para penguasa...berpura-pura baik dan pada hari hari fitnah yang menakjubkan karena masuknya kejazirah Arab. padahal Nabi telah melarang bertemunya dua agama didalamnya. mereka memerintah selama 60 atau 70 dan tidak mencapai 80 dan 90. kehancuran mereka datang dengan munculnya seorang pemuda dari lembah nil dan keluarnya shahih al bait menjadi pelindungnya serta pohon-pohon dan kurma. akan tetapi Allah menghendaki kehancuran laki-laki jahat itu melalui tangan seorang mulia putra orang mulia pula. yakni Al-Mahdi bin Abdullah yang membunuhnya berdasarkan perintah sang maha pemilik, dalam bentuk ilham dalam mimpi dan khasaf dalam perbuatan. ia memotong pohon jahat yang tumbuh di iraknya syam dan syamnya irak yang mereka penuhi dengan buah buah yang masam, pahit dan onak duri, telah tiba kehancuran mereka dari babylonia kuno. (irak)

sekarang saya jelaskan kembali mengenai manuskrip tersebut. madinah hancur oleh pemeluk islam yang jahat. disini saya menafsirkan oleh panji-panji hitam, dan bukan oleh sufyani. hal ini karena pasukan yang di utus sufyani di tenggelamkan dan tidak mungkin karena dia, apa lagi di pertengahan manuskrip tersebut di kabarkan mereka akan memerintah. maka dari itu penafsiran untuk sufyani tak beralasan. lain halnya pada panji-panji hitam yang mampu mengalahkan Arab Saudi.

sekarang kita lihat di bagian pertengahan manuskrip tersebut. dikatakan bahwa mereka akan memerintah selama 60 atau 70 dan tidak mencapai 80 atau 90. karena saya menafsirkan bahwa panji-panji hitam akan menyerang pada bulan ramadhan, dan Al-Mahdi di baiat pada bulan dzulhijjah maka dalam menafsirkan makna 60 atau lainya adalah dalam hitangan hari. begitu juga saya menafsirkan bahwa makna 60 atau 70, maka saya memegang makna mencapai 70 hari. dan karena ada atsar yang dha'if yang menyebutkan rentang penyerahan kekuasaan kepada Al-Mahdi selama 72 bulan, maka kemungkinan besar makna yang sesungguhnya adalah 72 hari. perhatikanlah kalimat pada manuskrip yang menyebut, mencapai.... artinya tidak terhenti pada angka 70.

kesimpulan dari pembahasan point ini adalah, bahwasanya pasukan panji-panji hitam akan menyerang Arab Saudi pada bulan ramadhan dan mungkin di pertengahan bulan itu. kedua dan yang ini sifatnya dugaan kuat bahwa Al-Mahdi di baiat pada bulan dzulhijjah. mungkin di hari pada waktu wukuf atau beberapa hari setelahnya.

MASUKNYA "AL-MAHDI" KE ARAB SAUDI

sekarang kita akan mengkaji waktu atau di bulan apa Al-Mahdi akan datang ke Arab Saudi yang pada saat itu beliau melarikan diri dari pasukan sufyani, atau bahasa simplenya kedatangan beliau ke Arab Saudi karena lari dari sufyani. yang jelas beliau akan datang ke Arab Saudi, dan pada bulan dzulhijah beliau dibaiat. sekarang kita perhatikan hadis berikut ini.

 .....pada saat itulah Al-Mahdi dan Al-Mubaid [dalam riwayat lain dan Al-Manshur] melarikan diri ke mekah bersama tujuh orang dan bersembunyi disana. oleh karena itu, penguasa Madinah menulis surat kepada penguasa Mekah bahwa fulan dan fulan telah lari ke daerah kekuasaanya, dan ia menulis nama-nama mereka. penguasa Mekah marah besar karenanya. mereka bermusyawarah dan bersepakat untuk mendatangi mereka pada malam hari dan melindunginya. dia berkata, keluarlah diam-diam! merekapun keluar dan menjumpai dua orang yang salah satunya dibunuh dan yang lainya memandangi mayatnya. mereka telah membunuh jiwa yang suci di antara rukun dan maqam ibrahim. ketika itulah, Allah dan penduduk langit marah kepada mereka.

riwayat ini sebenarnya sangat panjang, saya hanya menukilkan yang jadi objek kajian. riwayat ini bagian dari riwayat diatas mengenai mimpi sufyani.

karena pada saat tersebut Arab Saudi telah dikuasai oleh pasukan panji-panji hitam, maka saya memahaminya bahwa makna penguasa Madinah dan Mekkah adalah orang-orang dari pasukan panji-panji hitam.

ada sebuah riwayat dari Muhammad al-Bagir yang mengabarkan bahwa jarak antara kedatangan Al-Mahdi dengan pembunuhan manusia tak berdosa adalah 15 hari. andaikan yang di maksud pembunuhan manusia tak berdosa adalah yang di sebutkan dalam hadis di atas, maka kemungkinanya Al-Mahdi akan datang pada bulan dzulqa`dah. hal ini karena beliau dibaiat pada bulan dzulhijjah, dan kemungkinanya pada waktu wuquf {9 dzulhijjah} atau esoknya. seandainya beliau dibaiat pada tanggal 9 dzulhijjah, maka dikurangi 15 hari kebelakang maka beliau lari dari sufyani dan masuk ke Arab Saudi pada tanggal 24 dzulqo'dah.

Muhammad al-Baqir berkata; `jarak antara kedatangan Imam Mahdi dengan pembunuhan manusia tak berdosa, tidak lebih dari 15 hari`.

riwayat ini memang tidak bisa dipercaya, apalagi ini sumbernya dari syiah. kalaupun ada dari suni perkataan semisal, itupun tidak jelas mengindikasikan bahwa manusia yang di bunuh adalah apa yang ada dalam hadis dha'if diatas. hanya saja memang ada indikasi ke arah sana, walaupun kesanya imajinasi. tetapi setidaknya apa yang disebutkan dalam hadis di atas sepertinya memungkinkan akan keberadaan peristiwa tersebut. hal ini di kuatkan sebuah atsar yang di riwayatkan oleh Nu'aim bin Hammad berikut ini.

dengan sanad dari Mujahid dari Tabí` ia berkata: akan ada orang yang berlindung di Mekkah, lantas di bunuh. Kemudian selang tidak lama sesudah itu, akan ada lagi orang lain yang berlindung. jika engkau menjumpainya, jangan sekali kali memeranginya, karena itu adalah pasukan yang akan di tenggelamkan ke bumi. al fitan via huru hara akhir zaman hal 106

secara lahiriah atsar tersebut menjelaskan akan adanya dua, bisa dua orang atau dua kelompok. jika dilihat dari hadis yang shahih dan dha'if maka sudah pasti maksudnya kelompok. hanya saja dari hal itu pula bisa dipastikan hanya satu kelompok yang akan melarikan diri dari sufyani. maka atsar ini di bawa dalam kerangkan hadis dha'if di atas. artinya setelah pembunuhan pertama maka tak lama setelah itu Al-Mahdi keluar seperti konteks hadis di atas, dan tidak seperti atsar ini yang mengindikasikan ada masa jeda yang cukup panjang antara pembunuhan manusia yang akan berlindung dengan kedatangan Al-Mahdi. jadi konteks hadis diatas lah yang perlu dipegangi. maka ketika Al-Mahdi {ingat belum dibaiat} di suruh keluar lalu beliau menjumpai orang yang di bunuh tersebut seperti yang di sebutkan dalam hadis.

mengingat hadis diatas dan atsar tersebut, maka tidak menutup kemungkinan pula bahwa apa yang dikatakan oleh Muhammah al-Baqir berkaitan dengan peristiwa tersebut. jika memang demikian, datangnya Al-Mahdi yang di buru oleh pasukan sufyani terjadi di bulan dzulqa'dah. hal ini karena Al-Mahdi di baiat pada bulan dzulhijjah pada waktu wukuf atau beberapa hari setelahnya.

kesimpulan dari poin pembahasan ini adalah sebagai berikut. bahwasanya pasukan panji-panji hitam ini akan memerangi Arab Saudi pada bulan ramadhan. dan akan berkuasa sekitar dua bulan lebih atau 72 hari. datangnya Al-Mahdi ke Arab Saudi pada bulan dzulqa'dah yang kedatanganya karena melarikan diri dari pasukan sufyani. dan beliau akan di baiat pada bulan dzulhijjah. wallahu a'lam.

PANJI-PANJI HITAM AKAN MENYERAHKAN KEKUASAANYA PADA AL-MAHDI DENGAN SUKA RELA ATAU TERPAKSA

ada dua kemungkinan panji-panji hitam akan menyerahkan kekuasaanya yang didapat secara paksa pada Al-Mahdi. ketika wafatnya khalifah maka akan terjadi perselisihan, dan perselisihan ini terjadi pada elite pasukan panji-panji hitam. perselisihan ini bukan terjadi pada tiga orang putera khalifah, dan telah berlalu penjelasanya. perselisihan ini terjadi pada saat wafatnya khalifah, dan artinya khalifah ini tidak dibunuh pada saat Arab Saudi takluk pada pasukan panji-panji hitam. kekuasaan panji-panji hitam hanya dua bulan lebih, artinya kematian khalifah tersebut di masa akhir kekuasaan panji-panji hitam, dan hal ini karena pada hari itu atau esoknya Al-Mahdi dibaiat.

PERTAMA. panji-panji hitam akan menyerahkan kekuasaanya pada Al-Mahdi secara suka rela. dalil kemungkinanya adalah hadis berikut ini.

..... dari Abdullah dia berkata, "Ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seorang pemuda dari Bani Hasyim datang, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat mereka, maka kedua mata beliau terlihat berbinar-binar dan berubah wajahnya." Abdullah berkata, "Lalu saya bertanya, "Kenapa kami masih melihat di wajah anda ada sesuatu yang kami benci?" beliau menjawab: "Sesungguhnya kami adalah ahli bait yang Allah memilihkan akhirat buat kami atas dunia. Dan sungguh, sepeninggalku nanti ahli baitku akan menemui musibah, bencana dan pengusiran, sehingga suatu kaum dari timur datang dengan membawa bendera-bendera hitam, mereka meminta (diterapkannya) kebaikan namun ditolak. Kemudian mereka berperang dan mendapatkan kemenangan, akhirnya mereka diberi apa yang mereka minta, lalu kaum tersebut tidak mau menerima sehingga mereka menyerahkan urusan tersebut kepada seorang laki-laki dari ahli baitku, lantas ia memenuhinya dengan keadilan sebagaimana (sebelumnya) bumi dipenuhi dengan kejahatan. Barangsiapa dari kalian mendapatinya, maka berbaiatlah walau dalam keadaan merangkak di atas salju." HR. Ibnu Majah no 4072

sepengetahuan saya hadis ini dha'if, di dha'ifkan oleh Syaikh Al-Albani dalam silsilah hadis dha'if dan maudhu, walaupun kemudian beliau menghasankanya {hasan lihorighi}. dalam hadis ini ada matan yang menyebutkan bahwa ahli baitku, artinya tidak terfokus pada satu orang saja, yakni Al-Mahdi. dalam kronologi yang telah terbangun menunjukan bahwa beliau diburu pasukan sufyani karena memeranginya. ada beberapa riwayat yang memang mengesankan bahwa yang diburu tidak beliau saja. maksudnya ada orang-orang lain yang masih satu suku quraisy dan satu keturunan Rosululloh.

dalam hadis ini disebutkan bahwa keturunan beliau akan mengalami musibah, bencana, dan pengusiran. bila melihat konteks setelahnya maka yang jadi objek perkataan Rosululloh adalah Al-Mahdi, tentunya dalam bingkai belum dibaiat. tetapi bila melihat kalimat sebelumnya maka sifatnya umum, artinya tidak terfokus pada Al-Mahdi saja. bisa saja dimaknai umum, sedangkan terkait Al-Mahdi bersifat akhir dari semua yang menimpa keturunanya.

kemudian disebutkan; "sehingga suatu kaum dari timur datang dengan membawa bendera-bendera hitam, mereka meminta (diterapkannya) kebaikan namun ditolak"

Kemudian mereka berperang dan mendapatkan kemenangan, akhirnya mereka diberi apa yang mereka minta, lalu kaum tersebut tidak mau menerima sehingga mereka menyerahkan urusan tersebut kepada seorang laki-laki dari ahli baitku,"

berperang disini adalah dengan Arab Saudi, seperti yang tersirat dengan jelas pada riwayat berperangnya tiga orang anak khalifah. disini disebutkan bahwa mereka, maksudnya pasukan panji-panji hitam meraih kemenangan, dan mungkin hal ini karena apa yang disebut dalam hadis tiga orang anak khalifah, yaitu pasukan panji-panji akan memerangi kalian {Arab Saudi} dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelumu.

selanjutnya disini disebutkan bahwa mereka akhirnya diberi apa yang mereka minta. jika kita lihat riwayat tiga orang putra khalifah yang berperang disisi perbendaharaanmu, yang mana ketiganya tidak ada seorangpun yang berhasil menguasainya. kemudian munculah pasukan panji-panji hitam dari timur yang akan memerangi kalian {Arab Saudi} dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelumu, maka kalimat dalam hadis dha'if tersebut yang mengatakan bahwa mereka diberi apa yang mereka minta, maka bila melihat konteksnya peperangan seperti itu, saya kira tidaklah tepat kalimat memberikan,  karena jelas pasukan panji-panji hitam mampu mengalahkanya. dan lagian ini suatu negara, bukan benda yang bisa dipegang dan dilepaskan. tetapi terlepas dari itu semua yang jelas pasukan panji-panji hitam mampu mengalahkan Arab Saudi.

selanjutnya disebutkan bahwa kaum tersebut, yakni pasukan panji-panji hitam tidak mau menerima dan akhirnya mereka menyerahkan urusan tersebut, yaitu kekuasaan yang didapatkan secara peperangan kepada Al-Mahdi.

"tidak mau menerima" ini sesuatu yang terlihat aneh, mengapa tidak mau menerima sedangkan konteksnya peperangan. yah namanya juga hadis dha'if. jika kita perhatikan riwayat diatas tentang perselisihan setelah wafatnya khalifah atau Raja Arab Saudi saat itu, maka kemungkinan yang logis adalah perselisihan karena memperebutkan status pengganti Raja tersebut. dan perselisihan ini adalah perselisihan ditingkat elite pasukan panji-panji hitam yang terjadi ketika Raja Saudi saat itu meninggal dunia. dan perselisihan ini yang mengingatkan Tujuh Ulama untuk mencari-cari seseorang yang sebenarnya pernah bersama-sama melarikan diri dari Syam untuk dibaiat, yaitu Muhammad bin Abdullah.

bisa jadi pasukan panji-panji hitam hanyalah kelompok tunggal, atau bisa juga gabungan dari dua kelompok, atau bisa juga gabungan dari satu kelompok atau beberapa kelompok dengan suatu negara. Misalkan satu kelompok saja, maaf, kita andaikan saja kelompok ini adalah isis atau alqaida, apakah kelompok tersebut mampu mengalahkan satu negara yaitu Arab Saudi? maka dari itu secara logika mungkin akan bersatu antara suatu kelompok atau beberapa kelompok dengan suatu negara, dan negara itu?

disebutkan disini bahwa mereka yaitu pasukan panji-panji hitam akhirnya menyerahkan urusanya yaitu kekuasaan yang didapatkan secara paksa pada Al-Mahdi. dalam hal ini saya masih menitik beratkan pada riwayat perselisihan tersebut. artinya ketika terjadi perselisihan pada tingkat elite dari pasukan panji-panji hitam, dan bersamaan waktunya Muhammad bin Abdullah dicari-cari oleh tujuh ulama yang pada dasarnya sudah saling mengenal untuk membaiatnya. maka hanya ada dua kemungkinan untuk pasukan panji-panji hitam, mengakui dan membenarkan Muhammad bin Abdullah adalah Al-Mahdi yang di Nubuwatkan, atau tidak mempercayai dan tak akan menyerahkan kekuasaanya pada Al-Mahdi. dan kedua kemungkinan tersebut sudah diuraikan pada artikel Osama ataukah isis panji-panji hitam.


PASUKAN YANG DI TENGGELAMKAN


saya rasa kita semua mengetahui bahwa pasukan yang di tenggelamkan adalah pasukan yang memburu Muhammad bin Abdullah. pasukan ini tidak diketahui jati dirinya kecuali hanya disebutkan datangnya dari Syam. dalam riwayat-riwayat sufyani tentu sudah jelas, bahwa yang ditenggelamkan tersebut adalah pasukan yang diutus sufyani untuk memburu Muhammad bin Abdullah yang kemudian nantinya akan dibaiat dan kita mengenalnya dengan sebutan Al-Mahdi.

peristiwa penenggelam ini tidak saya ketahui waktunya kecuali sebatas kemungkinan-kemungkinan saja. hal ini bisa terjadi setelah Al-Mahdi dibaiat, entah itu dalam hitungan hari kedepanya ataukah hitungan pekan kedepanya, atau bisa jadi sebelum beliau dibaiat, lebih sepesifiknya menjelang dibaiat. dan malam atau siang, pagi atau sore-nya pun tidak saya ketahui. begitu juga tidak diketahui apakah pembenaman ini terjadi setelah pasukan panji-panji hitam menyerahkan kekuasaanya dan berbaiat pada Al-Mahdi ataukah sebelumnya, dan terlepas apakah itu secara damai ataukah dengan kekerasan.

..... Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seseorang berlindung di baitulah lalu pasukan dikirim menemuinya, mereka berada disalah satu padang pasir lalu mereka dibenamkan." Aku bertanya: Wahai Rasulullah, lalu bagaimana dengan orang yang benci? Beliau menjawab: "Ia dibenamkan bersama mereka, tapi ia dibangkitkan pada hari kiamat berdasarkan niatnya." Abu Ja'far berkata: Itu di tanah lapang Madinah..... Shahih Muslim NO 5131

dalam riwayat lain disebutkan, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya jalan menyatukan banyak orang. Beliau menjawab: "Ya", di antara mereka ada yang memang sengaja menuju ke sana, ada yang terpaksa, bahkan ada yang hanya kebetulan sedang berjalan bersama mereka. Mereka semua dibinasakan sekaligus, akan tetapi mereka dibangkitkan dengan cara yang berbeda-beda. Allah membangkitkan mereka semua sesuai dengan niat mereka masing-masing." Shahih Muslim NO 5134

artinya siapapun yang ada di lokasi pembenaman pasukan yang hendak memburu Al-Mahdi akan turut dibinasakan, dan hal ini tidak menyama ratakan niat masing-masing manusia yang ada disitu. misalkan ada orang-orang yang hanya sekedar lewat disitu maka tentu tidak ada dosa seperti pasukan yang ditenggelamkan tersebut, bahkan tidak menutup kemungkinan sebab kebinasaanya jadi sebab bagi Allah untuk mengampuni dosa-dosanya, apakah sebagianya atau seberapa kadarnya tentu hanya Allah yang mengetahuinya.

.... nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Baitullah ini akan dituju oleh suatu tentara untuk diperangi, saat mereka tiba disuatu padang pasir bumi, mereka dibenamkan dibagian tengah-tengahnya. Bagian depan memanggil bagian belakang lalu mereka semua dibenamkan, tidak ada yang tersisa selain seseorang yang melepaskan diri yang mengkhabarkan tentang mereka..... Shahih Muslim NO 5132

hadis ini adalah deskripsi bagaimana mereka dibenamkan hingga semuanya yang ada disitu kecuali satu orang yang Allah kehendaki agar selamat.


NUBUWAT KEHANCURAN TURKI


dalam riwayat tujuh ulama diatas disebutkan bahwa salah seorang dari mereka ketika sedang mencari-cari Muhammad bin Abdullah untuk membaiatnya sempat bertanya jawab pada sesama mereka. dan sebagian jawabanya adalah,

"kami datang untuk mencari seseorang yang melalui tanganya petaka-petaka ini akan menjadi reda, konstantinopel akan di taklukan. kami telah telah mengenal namanya, nama Ayahnya, nama Ibunya, dan perhiasanya"

artinya ketika sebagian dari mereka berkata bahwa kami datang untuk mencari seseorang yang melalui tanganya petaka-petaka ini akan reda, dan konstantinopel akan ditaklukan, maka hal ini menunjukan pada saat tersebut konstantinopel atau Turki sudah jatuh ketangan orang-orang kafir terlebih dahulu.

dalam Nubuwat tentang penaklukan negeri TURKI oleh kaum Mukminin yang dalam bahasa hadis di sebut qonstantiniyah atau konstantinopel, dikabarkan bahwa nanti kaum Mukminin akan menaklukan konstantinopel atau sekarang adalah negara Turki dengan hanya bertakbir, dan Tahlil.

..“Pernahkah kalian mendengar satu kota yang satu sisinya ada di daratan sementara satu sisi (lain) ada di lautan?” Mereka menjawab, “Kami pernah mendengarnya, wahai Rasulullah!” Beliau berkata, “Tidak akan tiba hari Kiamat sehingga 70.000 dari keturunan Nabi Ishaq menyerangnya (kota tersebut), ketika mereka (bani Ishaq) mendatanginya, maka mereka turun. Mereka tidak berperang dengan senjata, tidak pula melemparkan satu panah pun, mereka mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ maka salah satu sisinya jatuh (ke tangan kaum muslimin) -Tsaur [2] (salah seorang perawi hadits) berkata, “Aku tidak mengetahuinya kecuali beliau berkata, ‘Yang ada di lautan.’” Kemudian mereka mengucapkan untuk kedua kalinya, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ akhirnya salah satu sisi lainnya jatuh (ke tangan kaum muslimin). Lalu mereka mengucapkan untuk ketiga kalinya: ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ lalu diberikan kelapangan kepada mereka. Mereka masuk ke dalamnya dan mendapatkan harta rampasan perang, ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba saja datang orang yang berteriak meminta tolong, dia berkata, “Sesungguhnya Dajjal telah keluar,’ lalu mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali... Shahih Muslim

.... Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A'maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata:

'Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! ' Kaum muslimin menjawab: 'Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.' Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah dimana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada' di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan sedang menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba setan meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al Masih telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ' merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, ia [dajjal] muncul. Shahih Muslim no 5157

Kita fokuskan pada sepertiga pasukan kaum muslimin yang Allah berikan kemenangan padanya. Kemudian pasukan inilah yang Rosulullah kabarkan akan menaklukan konstantinopel. point ini ada perbedaan pandangan tentang siapakah bani Ishaq yang menaklukan konstantinopel tersebut. ada yang berpendapat mereka adalah umat Nasrani yang masuk Islam, dan ada yang berpendapat lain. untuk hal ini saya kesampingkan kajianya karena keterbatasan pengetahuan dan waktu.

pada riwayat pertama tersebut, ini sering muncul dalam beberapa buku yang berbicara tanda-tanda kiamat. sayangnya sumber yang saya miliki tidak dijumpai hadis tersebut. jadi silahkan bagi teman-teman yang memiliki shahih Muslim untuk mencarinya.

Konstantinopel atau Turki sekarang memang dalam genggaman Islam, sedangkan hadis tersebut dikabarkan bahwa kaum muslimin akan menaklukanya. Artinya apa?! artinya konstantinopel atau Turki akan segera ditaklukan terlebih dahulu oleh orang-orang kafir, dan kemudian nantinya Allah akan kuasakan kembali pada kaum muslimin untuk menaklukanya, dan merekalah sepertiga kaum muslimin yang dikabarkan dalam hadis tersebut.

Lalu kapan orang-orang kafir akan mengambil Turki dari kita?!, maka dari mata rantai yang ada menunjukan adanya waktu yang bersamaan dengan fitnah sufyani dan penaklukan Palestina. Perhatikan riwayat berikut ini.

Beberapa orang quraisy lari menuju konstantinopel. Dia (sufyani) mengirim utusan kepada pembesar romawi untuk mengirimkan mereka bersama pasukan. Merekapun dikirim dan leher mereka {orang-orang quraisy} dipenggal di dekat sebuah gerbang kota di damaskus. Via Kiamat sudah dekat Syaikh Mahir Ahmad ash-shufi hall 53

Tidak disebutkan riwayat tersebut dari mana, yang jelas semua riwayat-riwayat berkenaan dengan sufyani tak ada yang shahih, dan penggunaan riwayat-riwayat sufyani hanya untuk bahan prediksi atau pengamatan, dan karena pada riwayat-riwayat tersebut menyisakan mata rantai yang bila disambung akan terlihat adanya suatu kronologi fitnah-fitnah, terkusus fitnah sufyani dan pasukan panji-panji hitam.

Disini di sebutkan tentang adanya beberapa orang quraisy lari menuju konstantinopel atau Turki. Bila melihat fitnah sufyani sumbernya dari damaskus Suriah, maka wajar bila melarikan diri ke Turki/konstantinopel, karena kedua negeri tersebut berbatasan. seandainya pun fitnah sufyani ada di Palestina maka rute pelarianya akan melewati lebanon dan syiria. dan riwayat ini berbicara tentang orang-orang yang lari ke Turki, artinya bukan pembatasan. misalkan fitnah sufyani dan saya pribadi fitnah ini bagian dari fitnah penaklukan Palestina, maka sulit dibayangkan sulitnya bila warga Palestina lari dari negerinya ke manapun mereka mau. ke Arab Saudi kah, Mesir kah, Yordan kah, apa lagi ke Turki.

Larinya mereka tentu karena sufyani, artinya mereka memerangi sufyani atau semata-mata korban. Kemudian di sebutkan bahwa sufyani mengirim utusan kepada pembesar romawi agar mereka ditangkap dan dikirimkan ke sufyani di damaskus suriah. Dan akhirnya mereka dikirimkan ke sufyani di damaskus dan di penggal-lah mereka.

Disebutkan disini bahwa sufyani mengirim utusan kepada pembesar romawi, dan romawi disini adalah penguasa konstantinopel atau turki. Ini disimpulkan dari awal riwayat yang menyebutkan bahwa beberapa orang quraisy lari ke konstantinopel atau turki. Artinya, larinya orang-orang quraisy ke konstantinopel atau turki setelah dikuasai oleh orang-orang kafir. maka dari itu sufyani mengutus orangya untuk mengejar mereka, yaitu orang-orang quraisy yang melarikan diri ke Turki.

disebutkan  dalam riwayat ini adalah kepada pembesar romawi, yaitu artinya turki atau konstantinopel telah dikuasai oleh orang-orang kafir dimasa sufyani. Lalu siapa orang-orang kafir disini?!

Tentunya dari apa-apa yang nampak bisa jadi RUSIA atau AMERIKA. Setidaknya ini yang nampak, walaupun tidak menutup kemungkinan oleh orang-orang romawi barat lainya, artinya makna orang-orang disini adalah negara, karena orang-orang kafir ini pasti punya pemerintahan yang dalam benak sekarang adalah negara. Kenapa amerika dan rusia yang di mungkinkan, maka tentunya yang mengikuti perkembangan akhir-akhir ini bisa menemukan alasan, kenapa kedua negeri tersebut di mungkinkan yang akan menaklukan Turki, walaupun bukan kepastian tentunya, apa lagi Turki saat ini pula terjadi ketegangan dengan eropa, artinya pula bisa jadi oleh salah satu negeri eropa atau beberapa negeri eropa akan bersekutu untuk mengambil Turki dari Islam dan membagi-bagi untuk mereka.karena riwayat tersebut bukan hadis shahih, maka bisa jadi di masa fitnah sufyani atau di masa Al-Mahdi, wallahu a'lam.

Maka bisa jadi turki di ambil alih oleh orang-orang romawi pada saat terjadinya fitnah sufyani dan penaklukan Palestina, artinya fitnah-fitnah tersebut terjadi secara bersamaan. Dan tandanya bila telah terjadi peperangan antara orang-orang timur dengan barat. {mungkin as vs korut & ini bukan pembatasan} Kemudian hal ini {fitnah-fitnah tersebut} di perkuat dalam sebuat hadis berikut ini.

Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr telah bercerita kepada kami Al Mubarok bin Fadholah telah bercerita kepada kami Marzuq Abu 'Abdullah Al Himshi telah bercerita kepada kami Abu Asma` Ar Rohabi dari Tsauban, pelayan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Hampir saja ummat-ummat dari segala penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni piring makanan." Kami bertanya; Apakah karena saat itu kita golongan minoritas? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian adalah buih seperti buih sungai, rasa ketakutan telah dicabut dari hati musuh kalian dan penyakit wahn disemayamkan dalam hati kalian." Kami bertanya; Apa itu wahn? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Cinta dunia dan takut mati." Musnad Ahmad no 21363

Dalam riwayat lain adalah benci perang, "...... Apa itu wahn wahai Rasulullah?." Rasulullah bersabda: "Kalian cinta terhadap dunia dan benci perang." Musnad Ahmad no 8356

Maka dari itu, seperti yang sudah saya uraikan bahwasanya sufyani akan berhianat dan bergabung dengan israel dalam mengambil alih palestina, ini salah satu kemungkinan atau bisa jadi dengan Israel dan amerika, dan sufyani ini seperti yang disebut-sebut dalam hadis berasal dari damaskus suriah, dan lalu siapa lagi kalau bukan bassar hasad si syiah nushairiah, dan syiah dalam sejarah adalah penghianat. maaf, tentunya hal ini bila terjadi sekarang.

Bertambahnya pengetahuan dan waktu akan menambah kemungkinan-kemungkinan yang lain. Dulu, walaupun konteksnya prediksi, saya tidak melihat alasan yang memadai untuk memasukan Israel sebagai negara yang akan bertanggung jawab secara langsung terkait fitnah penaklukan Palestina dan negara yang akan bersekutu dengan sufyani [basar assad] dalam menaklukan Palestina nantinya. dulu saya masih melihat amerika-lah yang akan bersekutu dengan sufyani dalam menaklukan Palestina. Tetapi melihat konteks Nubuwat perang dunia barat dan timur, maka sepertinya Israel-lah yang akan memerankan diri dan bersekutu dengan Assad dalam menaklukan Palestina, dan tentunya amerika berdiri dibelakang israel.

Bila sesuai prediksi, dunia barat kususnya amerika akan berperang dengan dunia timur. Apakah korut atau china ataukan keduanya. Sebatas apa yang nampak, perselisihan amerika dengan korut lebih terlihat karena masalah uji coba rudal yang sering di tunjukan korut, bahkan sampai uji coba rudal nuklir beberapa waktu yang lalu, walaupun sepertinya masih diragukan. Kita tidak tahu apakah uji coba-uji coba rudal selanjutnya sebagai pemicu perang?,  setidaknya dilihat dari sisi amerika dan sekutunya. Kita tidak tahu, apakah provokasi-provokasi selanjutnya yang akan di lakukan amerika atau korsel akan memicu korut untuk memulai perang. Kita juga tidak tahu, apakah perselisihan laut china selatan akan memicu perang antara china dan amerika?, tetapi memang itulah yang nampak. Barangkali yang kita tunggu-tunggu adalah pemicu yang akan menyebabkan mereka berperang.

Yang saya ketahui, amerika, korsel dan jepang satu group. China mungkin akan satu group dengan korut walaupun kemarin ada kemarahan korut pada china. Tetapi mengingat keduanya memusuhi amerika, maka tidak berlebihan bila keduanya akan satu group mewakili dunia timur, yaitu korut dan china versus amerika.

Misalkan, sekali lagi misalkan amerika perang dengan china, maka korut yang juga memusuhi amerika bisa memanfaatkan perang tersebut untuk menyerang korsel. Jepang!?, jepang disatu sisi juga mengawatirkan uji coba-uji coba rudal korut. Artinya lebih dekat untuk berselisih dengan korut, karena secara pasti kami tidak tahu ada perselisihan yang jelas dengan korut. Beda halnya dengan china, jepang punya sengketa pulau di laut timur china, yaitu pulau sinkaku.

Maka dari itu, amerika, korsel dan jepang berada pada satu group untuk berperang dengan group china dan korut.

Negara-negara asia yang berselisih dengan china terkait sengketa laut china selatan tentu akan di pihak amerika, walaupun belum tentu akan ikut-ikutan berperang. Setidaknya mereka kan benci pada china, apalagi filipina.

Rusia! Rusia disatu sisi sudah berhadapan dengan pasukan nato yang sudah di depan pintu. Bila dunia barat dan timur perang, saya tidak tahu rusia akan ikut andil dalam perang tersebut atau tidak, alasanya pasukan nato sudah tersebar di eropa timur yang berbatasan dengan rusia.

Se an dai nya dunia barat dan timur terjadi peperangan, dan saya kira pasukan pbb akan mem beckup korsel untuk menghadapi korut, maka peperangan dua blok dunia ini akan menguntungkan israel untuk menyerang Palestina, dan mengambil Palestina dari tangan umat Islam, dan inilah yang saya pahami dari fitnah penaklukan Palestina. Dan hal ini israel akan bekerjasama dengan sufyani/assad seperti yang telah saya uraikan.

Kembali pada hadis cinta dunia dan takut mati di atas, bahwa adanya perang dua blok dunia barat dan timur akan berdampak jauh lebih besar dari pada sekedar perang teluk 1990-1991. Saat itu kekuatan dunia hanya satu terkonsentrasi dalam memerangi negeri Iraq. Dan saat itu 30 negara lebih turut andil dalam mengusir Iraq dari kuwait, dan Iraq tentu tidak seimbang untuk menghadapinya.

Tetapi lain hal bila amerika berhadapan dengan china. Kekuatan militer china tentu jauh beda dengan Iraq. Kemudian seandainya amerika berperang dengan china maka kekuatan-kekuatan dunia juga terpecah, dan ini beda dengan perang teluk tersebut. Perang teluk kekuatan-kekuatan dunia terfokus untuk menghadapi Iraq saja, sedangkan bila pecah perang amerika dengan china, maka disisi lain kekuatan dunia juga sudah terpecah untuk saling berperang. Misalnya nato dengan rusia, korut dengan amerika dan korsel. jepang di satu sisi saya tidak melihat perselisihan dengan korut secara kongkrit kecuali sebagaimana negeri-negeri lainya yang mengecam uji coba rudal korut. Tentunya beda dengan korsel yang sejatinya masih dalam keadaan perang dengan korut. Tetapi bila dengan china maka jepang punya pulau yang sama-sama di akui juga oleh china, maka bila amerika perang dengan china, maka jepang akan berada satu barisan dengan amerika, walaupun belum tentu juga jepang akan ikut menceburkan diri dalam peperangan tersebut. Namun terkait pulau yang disengketakan tersebut sudah pasti jadi alasan kuat untuk adu militer.

Korut dan china diyakini punya bom nuklir, jadi rasanya kedua blok dunia barat dan timur berperang akan menyeret terjadinya perang dunia ketiga. Maka bila keadaanya demikian, tentunya perlu di renungkan pernyataan Rosululloh;

"Hampir saja ummat-ummat dari segala penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni piring makanan." Kami bertanya; Apakah karena saat itu kita golongan minoritas? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian adalah seperti buih sungai, rasa ketakutan telah dicabut dari hati musuh kalian dan penyakit wahn disemayamkan dalam hati kalian." Kami bertanya; Apa itu wahn? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Cinta dunia dan takut mati"

Dan bila sedang terjadi peperangan dua blok dunia tersebut maka apa yang terjadi di dunia timur tengah semakin tidak terkontrol lagi. Dan israel tertawa karena merasa dunia sedang terfokus dengan peperangan dua blok dunia tersebut, maka saat itulah muncul fitnah sufyani yang mana fitnah ini bagian dari fitnah penaklukan Palestina, dan saat itu pula di takutkan Turki akan jatuh pada orang-orang romawi. Dan renungkan pernyataan Rosululloh tersebut;

"Hampir saja ummat-ummat dari segala penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni piring makanan."

Secara umum tentu mencakup makna tentang apa yang akan terjadi pada Turki dan Palestina, dan memang inilah yang utama yang dituntut dari pernyataan Rosululloh tersebut. "Hampir saja ummat-ummat dari segala penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni piring makanan." Artinya kaum muslimin di ibaratkan seperti makanan dalam piring yang diperebutkan orang-orang yang kelaparan, tentu makananya akan dihabiskan.

Dan hadis tersebut tertuntut atau menuntut adanya makna bahwa orang-orang kafir dari berbagai negara akan menghabisi umat Islam, entah umat Islam itu di suatu negeri-negeri tertentu yang minoritas, atau pada dasarnya mayoritas namun ada konflik kepentingan dari orang-orang kafir yang menyebabkan akan adanya aksi yang di dukung situasi.

Misalnya kaum muslimin di negeri myanmar. Saya kira anda yang mengikuti perkembangan berita tersebut mengetahui alasan orang-orang myanmar membantai saudara-saudara kita disana, dan kejadian ini disaat fitnah masih berlangsung di timur tengah. Artinya disatu sisi tentu menguntungkan untuk orang-orang myanmar membantai saudara-saudara kita di sana. Karena dunia kafir maupun Islam lebih banyak terfokus ke timur tengah. Dan saat pembantaian tersebut tidak ada intervensi militer dari negeri-negeri Islam untuk membantu saudara-saudara kita disana.

Apakah ini karena cinta dunia dan takut mati atau dalam riwayat lain takut perang?

Rosululloh mengatakan; "Hampir saja ummat-ummat dari segala penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni piring makanan."

Lalu sahabat bertanya; Apakah karena saat itu kita golongan minoritas?

Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian adalah seperti buih di sungai," artinya kita diserupakan dengan buih di sungai, maknanya kita tidak ada harganya seperti halnya buih yang banyak namun terombang-ambing di air yang akan mengantarkan buih kemana saja air mengalir. Itulah nilai kita dihadapan orang-orang kafir laksana buih yang banyak namun tidak ada harganya.

Kemudian Rosululloh mengatakan; "rasa ketakutan telah dicabut dari hati musuh kalian dan penyakit wahn disemayamkan dalam hati kalian." Kami bertanya; Apa itu wahn? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Cinta dunia dan takut mati"

Rasa ketakutan telah dicabut dari hati musuh kalian dan penyakit cinta dunia dan takut mati dalam peperangan telah disemayamkan dalam hati kalian. Siapa yang dimaksud "kalian" dalam hadis ini!? Kalau maknanya kaum muslimin secara umum tentu tak perlu ditanyakan lagi, tetapi hadis ini sebenarnya memberikan isyarat tentang siapa yang dimaksud "kalian".

Pertama adalah kuantitas, dan ini langsung disebut oleh Rosululloh, dan kedua yang sifatnya tersembunyi, yaitu para pemimipin kaum muslimin. Langsung pada poin kedua, dan ini berkonsukwensi pada poin pertama, sedangkan poin pertama tidak akan terlalu berkonsukwensi pada poin kedua.

Poin kedua ini tidak sepesifik menunjuk para pemimpin kaum mualimin. Akan tetapi bila melihat konteks banyaknya negeri-negeri Islam yang tentu saja memiliki para pemimpin dan pasukan militer yang mana mereka ujung tombak kaum muslimin untuk berperang, maka sejatinya-lah mereka cermin dari kuantitas kaum muslimin dan dalam sudut pandang saya mereka-lah yang dimaksud oleh beliau.

"Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian adalah seperti buih sungai, rasa ketakutan telah dicabut dari hati musuh kalian dan penyakit wahn disemayamkan dalam hati kalian."

"Bahkan kalian saat itu banyak" memang kalimat ini sifatnya mutlak untuk kaum muslimin. Tetapi Kaum muslimin ini terpecah menjadi menjadi sekian banyak negeri {negara} dan di setiap negeri ada para pemimpin, dan masing-masing negeri memiliki pasukan militer formal, dan pasukan militer inilah ujung tombak pertama dari kaum muslimin. Akan tetapi pasukan militer ini punya pemimpin, dan bila para pemimpinya di setiap lini mayoritasnya cinta dunia dan takut mati, maka itu artinya cermin dari kaum muslimin.

Cinta dunia dan takut mati/perang dari seorang pemimpin dari level yang rendah hingga sampai yang tinggi bukan sesuatu yang asing. Dari level yang umum saja, misalnya untuk memegang tampuk kepemimpinan mereka akan keluarkan harta untuk menyuap masyarakat untuk memilihnya, apa tidak mungkin mereka akan beruasaha mengembalikan modal bila sudah memimpin? Dan ini cermin dari masyarakat yang cinta dunia.

Seorang pemimpin yang tidak punya keberanian untuk berbeda sikap dengan orang-orang kafir maka kebijakan-kebijakanya akan lebih merugikan umat Islam dan bahkan Agama Islam. Selama cinta dunia-nya lebih besar di hatinya maka tidak akan ada harga dirinya di hadapan orang-orang kafir. Seorang pemimpin yang cinta dunia-nya lebih besar di hatinya maka akan mudah di bujuk, dan di tekan. Lalu apa yang ditakutkan orang-orang kafir dari seorang pemimpin model seperti itu.

Tentunya wajar bila kita takut kalau orang-orang di sekelilingnya banyak yang buruk seperti pemimpinya, atau bahkan bisa jadi mereka-lah yang jauh lebih berbahaya dari pemimpinya. Berbahaya bagi keberlangsungan umat manusia, dan umat Islam secara kusus.

"Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian adalah seperti buih di sungai,"

"Kalian" di sini memang mutlak untuk umat Islam. Tetapi umat bagaimana pemimpinya, apakah tunduk dengan ketidak adilan dari orang-orang kafir, apakah tunduk di bawah tekanan orang-orang kafir, apakah tidak berani menolong saudara kita di negeri lain karena takut pada orang-orang kafir, ataukah cinta dunia begitu besar, ataukah semuanya telah bersarang di hatinya hingga menyebabkan kita tidak ada harganya lagi di mata orang-orang kafir.

Maka tidak menutup kemungkinan bahwa orang-orang kafir sejatinya menunggu waktu saja yang tepat untuk menjadikan kita sebagai makanan yang akan di perebutkan, sedangkan mereka sedang menahan lapar.

Dan kesempatan itu semakin terbuka bila sedang terjadi perang dunia ketiga atau perang dua blok dunia, apa lagi bila ada peperangan-peperangan lainya.

Artinya juga ini sesuai dengan keumuman pernyataan Rosululloh; "Hampir saja ummat-ummat dari segala penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni piring makanan." Artinya kita akan di habisi seperti halnya makanan yang di kerumuni orang-orang yang lapar, yaitu yang cukup sepesifik adalah Palestina dan Turki, wallahu a'lam

Dalam sudut pandang saya, manhaj seperti ini, yaitu mengumpulkan semua atau sebanyak mungkin riwayat terkait akan mampu memperlihatkan suatu pengetahuan yang tersembunyi. apa lagi jika pada masalah yang pada dasarnya didasarkan pada dalil-dalil yang shahih seperti dalil-dalil turunya Isa ibnu Maryam di akhir zaman dengan dalil-dalil sudah wafatnya Isa ibnu Maryam. jangan berspekulasi, tetapi bacalah artikel berjudul Isa adalah Manusia dengan Ruh Malaikat.

sub Manhaj akan melahirkan suatu pengetahuan yang mungkin tidak pernah terbayangkan. mungkin bila Allah berkehendak akan dikaji artikel dengan judul Mencari Nubuwat tentang Indonesia, dan entah itu kapan terlaksana.

kembali mengenai Nubuwat kehancuran Turki. seperti yang termuat dalam riwayat tujuh ulama tersebut, yang mana salah satu dari mereka menjawab,

"kami datang untuk mencari seseorang yang melalui tanganya petaka-petaka ini akan menjadi reda, KONSTANTINOPEL akan di taklukan. kami telah telah mengenal namanya, nama Ayahnya, nama Ibunya, dan perhiasanya"

Artinya perkataan tersebut ada hubunganya dengan riwayat orang-orang quraisy yang melarikan diri dari huru-hara sufyani menuju konstantinopel/Turki yang disebut dikuasi oleh pembesar Rum. maka dari itu perkataan salah satu dari tujuh ulama tersebut didasarkan pada pengetahuanya ketika memerangi sufyani.

... Rosululloh mengatakan; "Hampir saja ummat-ummat dari segala penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni piring makanan."


AL-MAHDI AKAN MEMERANGI SUFYANI DAN MEREBUT PALESTINA


Setelah Al-Mahdi dibaiat menjadi pemimpin di Arab Saudi, maka tidak menutup kemungkinan dan bahkan secara kebiasaan bagi seorang yang baru di angkat menjadi pemimpin akan berpidato atau apapun kita menamakanya. begitu juga Al-Mahdi, sayangnya hadisnya tidak shahih.

seperti terindikasi dengan jelas, beliau dibaiat oleh Tujuh Ulama atau teman-teman seperjuanganya ketika memerangi sufyani. dari merekalah penduduk Mekkah turut berbaiat, dan mereka semuanya tidak sampai 350 orang. untuk memberitahukan dan menjelaskan pada penduduk Arab Saudi tentu butuh waktu walaupun mungkin tidak lama. saat tersebut Arab Saudi masih dalam kendali pasukan panji-panji hitam, dan saat tersebut para elite pasukan panji-panji hitam, atau para petinggi, atau para pemimpin pasukan panji-panji hitam sedang berselisih dan perselisihan ini karena wafatnya khalifah atau Raja Arab Saudi, sedangkan Arab Saudi dalam kendali mereka, dan ini artinya kewafatan khalifah atau Raja tersebut kemungkinan dalam status tahanan pasukan panji-panji hitam. dan perselisihan ini cukup tersirat karena perebutan kepemimpinan sebagai pengganti Raja yang wafat tetsebut.

tentunya pasukan panji-panji hitam tidak sedikit, ini sekalipun misalnya pasukan panji-panji hitam adalah isis, atau al-qaida, apa lagi misalnya adalah negeri persi. dan apa lagi bila memang pasukan panji-panji hitam ini adalah gabungan dari beberapa kelompok, dan apa lagi dengan suatu negara tertentu.

Perselisihan tersebut apakah akan melahirkan peperangan di antara mereka, ataukah hanya sebatas perselisihan di mulut saja, setidaknya hampir terjadi peperangan di antara mereka, maka hal ini tidak saya ketahui dan hadisnya hanya sebatas ini yang saya ketahui.

Seandainya, sekali lagi seandainya pasukan panji-panji hitam tersebut adalah kelompok isis, apakah isis mampu menaklukan Arab Saudi. Sedangkan isis sekarang kalau boleh dibilang hancur berantakan. Menghadapi Iraq saja kewalahan, apa lagi Arab Saudi yang kita bisa menduga-duga bahwa Arab Saudi kekuatan Militernya jauh lebih kuat dari Iraq. Saya tidak mengatakan mustahil, tapi melihat keadaan sekarang saya kira tidak berlebihan bila dibilang sangat sulit.

Seandainya pasukan panji-panji hitam tersebut adalah al-qaida, apakah mungkin pula al-qaida mampu menaklukan Arab Saudi? untuk menghadapi Arab Saudi, saya kira al-qaida akan memobilisasi semua atau semaksimal mungkin  pejuang-pejuangnya dari negara-negara yang sedang terjadi peperangan. itu pun tetap wajar untuk di ragukan, apa lagi dilihat dari sisi kekuatan militer dan persenjataan.

Seandainya dua kelompok tersebut bersatu pun itu tidak akan mudah. tetap saja kedua kelompok tersebut masih diragukan kemampuanya untuk menaklukan Arab Saudi. tentu saja setiap kita bisa beda pandangan, dan hak orang lain untuk memungkinkan bahwa mereka atau salah satu dari dua kelompok tersebut mampu untuk mengalahkan Arab Saudi.

Kita hidup di Alam Sunattullah, dan setidaknya untuk saat ini tidak ada indikator yang terlihat bahwa mereka memiliki jalan sunatullah untuk mengalahkan Arab Saudi.

sebatas yang saya ketahui, tidak ada hadis-hadis tentang panji-panji hitam yang shahih, baik itu yang akan mendukung Muhammad bin Abdullah dalam memerangi sufyani, dan juga tidak ada hadis tentang panji-panji hitam yang benar-benar shahih dan sharih, bahwa mereka yang memerangi Arab Saudi adalah pasukan panji-panji hitam yang mendukung Muhammad bin Abdullah. semua itu hanya prediksi dan anggapan yang di bangun dari hadis-hadis dha'if, dan dua hadis terkait panji-panji hitam yang di nilai oleh sebagian ulama adalah shahih.  yang pertama adalah hadis panji-panji hitam yang datang dari khurasan, dan yang kedua adalah hadis panji-panji hitam yang kita mengenalnya dengan sebutan tiga orang anak khalifah yang berperang disisi perbendaharaanmu.

bagi saya pribadi dan saya kira sebagian besar para pemerhati tema ini tidak bisa memastikan siapa sesungguhnya pasukan panji-panji hitam. disamping tidak adanya hadis yang shahih dan sharih, juga tuntutan sunatullah mengingkari. jika ada hadis shahih terkait hal ini dan jelas siapa yang di maksud pasukan panji-panji hitam, maka orang-orang di Arab Saudi akan patah semangat duluan. tentunya karena kejelasan nubuwat tentang negerinya, dan bahkan mungkin akan mengacaukan jalanya sunatullah.

saya tidak mempersempit dugaan pasukan panji-panji hitam adalah hanya di tujukan pada kelompok tertentu saja. dan terkait dukungan  pada Al-Mahdi yang dinisbatkanya oleh sebagian kaum muslimin dan mungkin sebagian besar pemerhati tema ini, maka dalam hal ini saya sudah ungkapkan dari sisi kronologi yang nampak bahwa pasukan yang mendukung beliau adalah dalam konteks memerangi sufyani kembali dan saat tersebut Muhammad bin Abdullah belum dibaiat dan tidak ada yang mengetahui jati diri sebenarnya kecuali setelah beliau lari dari Syam yang pelarianya karena peperangan dengan pasukan sufyani, dan tepatnya ketika wafatnya Raja Arab Saudi meninggal dunia dan saat tersebut Arab Saudi dalam genggaman pasukan panji-panji hitam.

saya tetap tidak menutup kemungkinan bahwa pasukan panji-panji hitam bisa jadi negeri persi, terlepas apakah ada kelompok lain yang bergabung atau tidak. dan juga tetap memperhatikan kelompok-kelompok lain yang memiliki ciri-ciri yang disebutkan dalam hadis.

kalau kita menolak suatu kemungkinan pasukan panji-panji hitam adalah persi, dan penolakanya pun didasarkan bahwa pasukan panji-panji hitam akan mendukung Al-Mahdi, yang hal inipun pada dasarnya tidak ada hadisnya yang shahih dan sharih, apa hal ini (maaf) tidak lucu. selama ini kita mempersepsikan bahwa pasukan panji-panji hitam adalah pasukan yang akan mendukung Al-Mahdi, padahal tidak ada satupun hadisnya yang benar-benar shahih dan sharih. karena persepsi seperti itu kita akhirnya menolak suatu kemungkinan, karena persi bukan Ahlus Sunah. Sekali lagi ini sifatnya kemungkinan, dan bukan suatu kepastian.

seandainya pun persi ini adalah pasukan panji-panji hitam, maka akhirnya cuma satu pilihan. menyerahkan kekuasaanya secara baik-baik atau dengan kekerasan.

saya tidak mengetahui, apakah setelah beliau dibaiat akan berhadapan dengan pasukan panji-panji hitam terlebih dahulu ataukah setelah pasukan yang di utus sufyani ditenggelamkan terlebih dahulu.

ada beberapa hadis yang menunjukan bahwa Arab Saudi terdesak di negerinya sendiri. tetapi tidak diketahui apakah karena pasukan panji-panji hitam ataukah karena pasukan yang di utus sufyani.

Telah menceritakan kepada kami Nuh berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdullah -yaitu Al Umari- dari Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Hampir saja orang-orang kembali ke Madinah hingga benteng-benteng mereka menjadi bersenjata." Musnad Ahmad no 8848

Abu Dawud berkata; aku mendapat cerita dari Ibnu Wahb ia berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim dari Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hampir-hampir kaum muslimin terkepung hingga Madinah, sampai-sampai batas akhir pertahanan mereka adalah Silah (tempat dekat Khaibar).", telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih dari Anbasah dari Yunus dari Az Zuhri ia berkata; "Silah adalah nama tempat yang dekat dengan Khaibar." Abu Dawud no 3709

yang jelas ketika beliau telah dibaiat, maka beiau akan memerangi kembali sufyani atau apapun kita menamakanya. karena yang shahih tidak ada keterangan nama yang memburu beliau. menyerang atau diserang kembali oleh pasukan sufyani atau siapapun mereka maka ini tidaklah sulit untuk dipahami. bila melihat riwayat yang bermasalah atau dha'if, maka setelah beliau dibaiat maka beliau dan pasukanya akan memerangi sufyani kembali di Palestina. dan tentunya tidak diketahui jeda waktu setelah beliau dibaiat hingga beliau memerangi kembali sufyani. yang jelas dan ini yang sepertinya beralasan, yaitu menunggu kaum Muslimin dari penjuru dunia untuk mendatangi, membaiatnya, dan tentunya Allah yang Maha mengetahui kapan persisnya.

riwayat berikut ini adalah menggambarkan Al-Mahdi yang telah dibaiat dan pasukanya kembali memerangi sufyani di Palestina, dan tentu saja tidak serta merta setelah dibaiat langsung kembali memerangi sufyani. berapa hari atau minggu atau bahkan mencapai satu bulan tentu tidak diketahui, yang jelas tanpa ada riwayatpun niscaya beliau akan memerangi sufyani atau apapun kita menamakanya.

  ...sebenarnya ia enggan untuk di baiat yang kedua kalinya setelah ia di baiat di Maroko. Al-Mahdi berkata, "wahai sekalian manusia, keluarlah untuk memerangi musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kalian". maka mereka pun mematuhinya tanpa membantah perintahnya. kemudian Al-Mahdi dan kaum muslimin yang bersamanya keluar dari Mekkah menuju Syam untuk memerangi urwah bin muhammad as-sufyani dan orang-orang yang bersamanya dari golongan Kalb. lalu pasukanya bercerai-berai dan Urwah As-Sufyani berada di atas pohon di pinggir danau Thabarriyah {danau ini di Palestina}. pada saat itu, orang yang gagal adalah orang yang gagal dalam membunuh bani kalb walaupun dengan ucapan takbir atau teriakan apa pun. di kutip dari buku kiamat sudah dekat hal 35

seperti yang telah dijelaskan, bahwa makna dibaiat yang pertama adalah dibaiat selaku pemimpin dalam memerangi sufyani, dan yang kedua adalah baiat yang dinubuwatkan dalam beberapa hadis, yaitu Al-Mahdi.

disebutkan disini bahwa nama sufyani adalah urwah, dalam riwayat yang lain juga disebutkan namanya dengan nama yang berbeda. nama tidak penting, tetapi yang jelas keturunan Abu sufyan, makanya semua hadis menyebut sufyani. sebagian saudara kita menakwil nama sufyani kedalam makna suatu negara, artinya tidak dimaknai seseorang, tetapi dipalingkan maknanya kedalam suatu negara, dan yang dimaksud adalah amerika.

disini disebutkan orang-orang yang bersamanya dari golongan kalb. dalam riwayat lain golongan kalb ini dari negeri sufyani sendiri, yaitu Syiria. dalam riwayat lain tentang golongan kalb disebutkan,

bahwasanya Rosululloh Shallahu Alaihi wasallam bersabda: "Akan terjadi perselisihan saat matinya khalifah, lalu seorang laki-laki akan keluar dari Madinah pergi menuju Makkah. Lantas beberapa orang dari penduduk Makkah mendatanginya, mereka memaksanya keluar (dari dalam rumah) meskipun ia tidak menginginkannya. Orang-orang itu kemudian membaiatnya pada suatu tempat antara Rukun (Hajar Asawad) dan Maqam (Ibrahim). Lalu dikirimlah sepasukan dari penduduk Syam untuk memeranginya, tetapi pasukan itu justru ditenggelamkan oleh (Allah) di Al Baida, tempat antara Makkah dan Madinah. Maka ketika manusia melihat hal itu, orang-orang shalih dari Syam dan orang-orang terbaik dari penduduk Irak membaiatnya antara rukun dan Maqam. Lalu tumbuhlah seorang laki-laki dari bangsa Quraisy, paman-pamannya dari suku Kalb, ia lalu mengirimkan sepasukan untuk memerangi mereka (orang-orang yang berbaiat kepada Al mahdi) namun mereka dapat mengalahkan mereka (pasukan yang dikirim oleh lelaki Quraisy dari suku Kalb). Alangkah ruginya orang yang tidak ikut serta dalam pembagian ghanimah perang melawan suku Kalb. HR. Abu Daud

riwayat ini sudah dijelaskan diatas, tetapi ada penjelasan tambahan terkait susunan cerita yang ada. seperti yang disebutkan oleh Amin Jamaludin bahwa hadis tersebut dihasankan oleh Ibnul Qoyim, akan tetapi lebih dari seorang ulama ahli hadis lainya mendha'ifkan, dan salah seorang muhadis kontemporer-pun mendha'ifkan, walaupun kemudian ada hadis-hadis lain yang mengikutinya, maka statusnya berubah menjadi hasan lighorighi menurut Syaikh Al-Albani.

dalam hadis ini disebutkan bahwa setelah Al-Mahdi dibaiat lalu dikirimlah atau di utuslah sepasukan dari Syam {bisa Syiria atau Palestina} yang kemudian ditenggelamkan di Baida. jika kita melihat kronologi yang ada dan juga dari hadis yang shahih, maka ketika Muhammad bin Abdullah lari dari Syam dengan jumlah dan kekuatan yang tak berarti, atau dalam riwayat yang bermasalah disebutkan tidak sampai sepuluh orang, maka ketika beliau memasuki Arab Saudi pada dasarnya pasukan tersebut telah di utus. artinya pasukan tersebut di utus bukan setelah Al-Mahdi dibaiat.

kemudian dalam hadis tersebut di katakan bahwa apabila peristiwa pembenaman terhadap pasukan yang di utus dari Syam,

"Maka ketika manusia melihat hal itu, orang-orang shalih dari Syam dan orang-orang terbaik dari penduduk Irak membaiatnya antara rukun dan Maqam.

kalimat ini sepertinya yang perlu di luruskan. dalam hadis-hadis yang shahih, juga dalam hadis-hadis yang dha'if dan dari kronologi yang telah dijelaskan, bahwa yang berbaiat di Ka'bah hanyalah tujuh orang yang lari bersama Muhammad bin Abdullah, dan tiga ratusan orang penduduk Mekkah. artinya kalimat di atas tersebut bisa jadi kesalah fahaman dari perawi atau karena lupa. tidak mungkin sebagian penduduk Syam dan Iraq yang akan membaiat Al-Mahdi akan meminta beliau untuk berada di Ka'bah. jadi saya kira kesalah fahaman saja atau tergesa-gesa saja ketika meriwayatkan hadis ini, makanya Muhadis lainya mendha'ifkan hadis ini, tetapi memang secara makna benar adanya.

berbaiat tidak selalu harus berjabat tangan, bisa juga cukup dengan lisanya. bisa dibayangkan lamanya bila setiap orang yang akan berbaiat pada Al-Mahdi di jabat tanganya satu persatu. begitu juga tidak harus satu persatu setiap orang mengikrarkan baiatnya pada beliau, kalau begitu butuh waktu berapa lama. misalkan salah seorang dari sekian banyak orang dari Syam mendatangi beliau dan ingin berbaiat padanya, maka cukup pemimpin mereka mengutarakan dan mewakilkan niat mereka untuk berbaiat. dan tinggal Al-Mahdi mengambil janji setia mereka, berbicara pada mereka semua tentang perkara baiat tersebut. dan mungkin juga akan menyusul kelompok-kelompok manusia lainya, dan tidak harus satu persatu di ambil janji baiatnya, dan tidak harus satu persatu di ajak berjabat tangan.

selanjutnya disebutkan; "Lalu tumbuhlah seorang laki-laki dari bangsa Quraisy, paman-pamannya dari suku Kalb"

memang terjemahanya seperti itu, barangkali yang tepat, lalu bangkitlah, atau setidaknya bermakna seperti itu. karena konteks kalimat selanjutnya menuntut seperti itu, dan memang jalan ceritanya jelas maknanya.

selanjutnya disebutkan,  "ia lalu mengirimkan sepasukan untuk memerangi mereka (orang-orang yang berbaiat kepada Al mahdi) namun mereka dapat mengalahkan mereka (pasukan yang dikirim oleh lelaki Quraisy dari suku Kalb)"

"ia" yaitu seorang laki-laki dari Quraisy lalu mengirimkan sepasukan untuk memerangi mereka. apakah orang ini adalah sufyani ataukah orang dekat sufyani tentu tidak bisa dipastikan. seandainya sufyani ini keturunan Quraisy maka kemungkinan yang kuat seseorang tersebut adalah memang sufyani.

kalimat dalam kurung tersebut adalah penjelasan dari sang penerjemah, tetapi perlu sedikit di luruskan duduk perkaranya agar jelas permasalahanya. pasukan yang di utus sufyani untuk membunuh atau menangkap Muhammad bin Abdullah yang kemudian harinya akan dibaiat di tenggelamkan di baida. peristiwa ini menenggelamkan semua pasukan yang di utus sufyani dan semua orang yang ada di tempat tersebut kecuali satu orang yang akan mengabarkan peristiwa tersebut. dan orang ini adalah bagian dari sepasukan prajurit yang di utus sufyani tersebut. maka dari itu, bangkitnya seorang dari Quraisy dan paman-pamanya dari kalb adalah untuk kembali memburu dan membunuh Muhammad bin Abdullah dan teman-temanya yang telah lari ke Mekkah. hanya saja ketika mereka kembali memburu Muhammad bin Abdullah ternyata beliau telah dibaiat. maka dari itu bisa jadi sufyani saat tersebut sudah mengetahui bahwa orang yang di burunya telah di angkat menjadi pemimpin Arab Saudi. bila memang keadaanya seperti ini maka kemungkinanya pasukan yang di utusnya kali ini adalah jauh lebih besar dari pasukanya yang telah di tenggelamkan di Baida.

akan tetapi dalam riwayat mengenai urwah tidak ada indikasi bahwa sufyani akan mengutus kembali pasukanya, yang ada justru Al-Mahdi dan pasukanya yang akan menyerbu sufyani di PALESTINA. seperti yang sudah di ungkapkan di awal bahwa tak ada satu pun riwayat-riwayat tentang sufyani yang berderajat shahih, dan bahkan hasan pun tidak. namun demikian adanya ternyata semua riwayat-riwayat tentang sufyani memiliki mata rantai kronologi hingga tersambung sampai pada hadis-hadis tentang Al-Mahdi yang shahih. karena itulah artikel ini di bangun. dan sebatas dugaan maka riwayat yang menyebutkan tentang urwah adalah yang kuat untuk di kronologikan. artinya Al-Mahdi dan pasukanya akan menyerbu sufyani di PALESTINA. dan sekali lagi jangan fokuskan nama urwah, karena riwayat lain juga menyebut nama yang lain.

Al-Mahdi berkata, "wahai sekalian manusia, keluarlah untuk memerangi musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kalian." maka mereka pun mematuhinya tanpa membantah perintahnya. kemudian Al-Mahdi dan kaum muslimin yang bersamanya keluar dari Mekkah menuju Syam untuk memerangi Urwah bin Muhammad As-Sufyani dan orang-orang yang bersamanya dari golongan Kalb. lalu pasukanya bercerai-berai dan Urwah As-Sufyani berada di atas pohon di pinggir danau Thabarriyah {danau ini di Palestina}. pada saat itu, orang yang gagal adalah orang yang gagal dalam membunuh bani kalb walaupun dengan ucapan takbir atau teriakan apa pun. di kutip dari buku kiamat sudah dekat hal 35

dalam riwayat tentang urwah ini disebutkan bahwa Al-Mahdi dan kaum Muslimin keluar dari Mekkah menuju Syam dan Syam yang di Maksud di jelaskan langsung dalam riwayat ini adalah PALESTINA.

Seperti yang sudah saya ungkapkan bahwa sufyani adalah orang Syiria atau kadang kita menyebutnya Suriah. sufyani ini akan berkeja sama dengan israel atau membantu israel dalam mengambil PALESTINA yang hal ini menurut hemat saya adalah fitnah penaklukan Palestina yang disebut dalam shahih Bukhari dari Muadz bin Jabal, yang sudah saya uraikan dalam artikel fitnah penaklukan Palestina.

andai hal ini terjadi sekarang maka Syiria atau Suriah akan berkerja sama dengan israel dalam mengambil PALESTINA dari kaum Muslimin.

tetapi kan Syiria dan israel beberapa kali saling serang dan menyerang? yah memang seperti itu, tetapi hal ini bukanlah cermin masa depan, maksudnya kita tidak mengetahui satu tahun kedepan atau beberapa bulan kedepanya. esok hari mereka bersekutu siapa yang tahu!

kalaupun tidak seperti dugaan tentu wajar saja, karena memang tak ada riwayat yang shahih. bahkan seandainya kedua fitnah tersebut masing-masing berdiri sendiri pun bukan suatu persoalan. karena memang riwayatnya tidak jelas, saya repot-repot menulis ini sudah saya katakan apa adanya, di samping untuk mengimbangi sebagian kaum Muslimin yang menulis fitnah sufyani seakan-akan datang dari shahih Bukhori.

selanjutnya, "lalu pasukanya bercerai-berai dan Urwah As-Sufyani berada di atas pohon di pinggir danau Thabarriyah {danau ini di Palestina}.

hal ini menunjukan Al-Mahdi dan pasukanya telah di tolong oleh Allah dalam memenangkan peperangan tersebut. apakah nanti sufyani ketakutan dan kemudian memanjat pohon itu tidak penting, yang penting sisi kronologinya.

selanjutnya, "pada saat itu, orang yang gagal adalah orang yang gagal dalam membunuh bani kalb walaupun dengan ucapan takbir atau teriakan apa pun"

hal ini menunjukan bahwa akhirnya kaum Muslimin yang dalam hal ini pasukan Al-Mahdi bukan hanya mampu mengalahkanya, tetapi benar-benar di atas angin. sampai-sampai di gambarkan orang yang tidak berteriak takbir atau teriakan apa pun disebut orang yang gagal. artinya kaum Muslimin diberikan kemudahan, kekeluasaan untuk, dalam bahasa kita menuntut balas dan melampiaskan kegeraman yang ada.

jika perkaranya {akhir dari peperangan} seperti itu, maka kita barangkali bisa memahami bagian hadis wafatnya khalifah yang menyebutkan,

"Alangkah ruginya orang yang tidak ikut serta dalam pembagian ghanimah perang melawan suku Kalb."

artinya harta ghanimah dari sufyani dan pasukanya begitu besar. nah, pertanyaanya apakah di Syiria ada bani kalb, dan siapa sebenarnya bani kalb?

jika apa yang telah di prediksi benar adanya, maka kemenangan ini adalah awal dan saat itu pula akan berhadapan dengan israel. dan bisa jadi tahun tersebut, entah tahun berapa Al-Mahdi dan pasukanya menyerbu sufyani di PALESTINA, maka tahun itu pula kehancuran israel yang tidak akan ada lagi negara israel berdiri di muka bumi.

dan bukanlah kehacuran israel itu terjadi dimasa turunya Isa putera Maryam, ketika saat tersebut dajjal ketakutan melihat Isa putera Maryam, ketika saat itu baik pepohonan atau bebatuan akan berbicara memberitahukan pada kaum Mukminin bahwa dibelakangnya ada orang yahudi. karena yahudi-yahudi ini adalah orang-orang yahudi Ashfahan Iran, dan kita tahu hadisnya. oleh karena itu, hadis-hadis yang berdiri sendiri harus di pahami dalam kerangka hadis-hadis tentang dajjal yang bersamanya ada orang-orang yahudi Ashfahan yang berjumlah 70.000 yang akan di bantai sehabis-habisnya ketika pepohonan atau bebatuan atau apapun tempat bersembunyi orang-orang yahudi Ashfahan tersebut akan berbicara pada kaum Mukminin bahwa dibelakangnya ada orang-orang yahudi, kecuali pohon ghorgot.

bisa jadi kebijakan trump adalah awal pemicu atau indikator bahwa penaklukan Palestina tinggal menunggu waktu, dan waktu tersebut adalah apabila terjadi peperangan dunia timur dan barat seperti yang telah di jelaskan pada artikel penaklukan Palestina dan penjelasan di atas.

PENJELASAN TAMBAHAN

hadis berikut ini sudah saya sampaikan dan di uraikan kronologi yang ada dan di sinkronansikan dengan riwayat-riwayat yang lain, namun ada satu nama dalam riwayat ini yang semakin menguatkan dugaan bahwa larinya Al-Mahdi ke Khurasan adalah satu dari salah satu Negeri Khurasan, dan Negeri Khurasan yang saya maksud adalah UZBEKISTAN.

".... pada saat itulah, Al-Mahdi {tepatnya adalah Muhammad bin Abdullah, karena saat tersebut belum dibaiat}  dan Al-Mubaid-dalam riwayat lain Al-Manshur-melarikan diri ke Mekkah bersama tujuh orang dan bersembunyi disana ...."

kita fokuskan pada nama Al-Manshur, dan perhatikan riwayat berikut ini.

 ".... Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan keluar seorang laki-laki dari seberang sungai (seperti Bukhara dan Samarqan), dia bernama Al Harits bin Hurrats, lalu setelahnya akan keluar seorang laki-laki bernama Manshur. Ia memperkokoh keluarga Muhammad sebagaimana bangsa Quraisy memperkokoh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka wajib atas setiap mukmin menolongnya, atau beliau mengatakan: "memenuhi seruannya." HR. Abu Dawud no. 3739

 akan keluar seorang laki-laki dari seberang sungai. yang di maksud seberang sungai adalah apa yang termaktub dari penjelasan sang penerjemah. hadis ini bila kita lihat dari versi ebook atau aplikasi buatan lidwa, atau salah satu buku dari buku-buku akhir zaman memang ada penjelasan tambahan seperti dalam kurung tersebut. salah satu buku akhir zaman menisbatkan pada buku Aunul Ma'bud Syarah Sunan Abu Dawud.

 Kota Bukhoro {adalah kota tempat kelahiran Imam Bukhori,} dan Samarqand adalah dua kota yang berada di Negara Uzbekistan, dan Uzbekistan adalah bagian dari negeri Khurasan. lelaki yang keluar dari seberang sungai, entah itu dari wilayah Bukhoro atau Samarqand bernama Al Harits bin Hurrats. lalu setelahnya akan keluar Al-Manshur. dan di sebutkan dalam riwayat ini ia memperkokoh keluarga Muhammad sebagaimana bangsa Quraisy memperkokoh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

 "ia" kata kembalinya ke siapa itu tidak penting, entah itu pada Al Harits bin Hurrats atau pada Al-Manshur, yang jelas keduanya akan membantu keluarga Muhammad {Muhammad bin Abdullah}.

nama Al-Manshur ini yang keluar dari kota seberang sungai, apakah itu Bukhoro atau Samarqand, dan kedua kota ini ada di negara Uzbekistan yang tak lain tak bukan adalah bagian dari wilayah Khurasan. dan salah satu dari mereka yaitu Al-Manshur terdeteksi dalam riwayat pelarian Muhammad bin Abdullah yang kemudian harinya akan di baiat di Mekkah. artinya jika kita melihat kronologi yang telah tersusun menunjukan bahwa sebelum Muhammad bin Abdullah dan teman-temanya melarikan diri ke Arab Saudi, dan kususnya ke Mekkah, maka beliau dan teman-temanya tersebut sedang memerangi sufyani di Palestina dengan pasukan sejumlah 4000 atau 5000 orang yang di pimpin Syu'aib bin Shalih.

sebelum Muhammad bin Abdullah dan teman-temanya dan terkusus pasukan yang berjumlah 4000 atau 5000 orang yang di pimpin Syu'aib bin Shalih, maka mereka berperang terlebih dahulu dengan pasukan yang di utus sufyani ketika pasukan ini hendak pulang ke Syam, yang pasukan ini sebelumnya telah membantai penduduk Iraq di Baghdad dan Kuffah. pasukan ini berperang dengan pasukan Syu'aib bin Shalih tersebut, yang mana pasukan Syu'aib bin Shalih datangnya dari Khurasan, dan di dalam pasukanya ada Muhammad bin Abdullah. dan keberadaan Muhammad bin Abdullah di Khurasan adalah lari dari pasukan sufyani, makanya pasukan sufyani yang membantai penduduk Baghdad dan Kuffah dalam rangka memburu Muhammad bin Abdullah yang melarikan diri ke Khurasan. artinya Khurasan dalam tema ini tidak jauh dari Iraq, dan di utara Iraq adalah wilayah Khurasan, dan didalamnya ada negara Uzbekistan yang didalamnya ada dua kota yang disebutkan sebagai negeri belakang sungai, yaitu Bukhoro dan Samarqand. dan dari salah satu kedua kota tersebut Al-Manshur berada. artinya pula riwayat Al-Manshur dalam sunan Abu Dawud memperkuat dugaan bahwa negeri Khurasan dalam tema ini kalau bukan Bukhoro maka Samarqand, dan keduanya ada di Negara UZBEKISTAN.

KESIMPULAN UMUM

Terjadi penyerbuan yang mengakibatkan terjadi pembantaian di negara PALESTINA yang di lakukan israel. dalilnya dalam shahih Bukhori dari Musdz bin Jabal. sisi pendalilan dan uraian ada pada artikel penaklukan Palestina. termasuk kesimpulan dari riwayat ahli kitab ada pada artikel tersebut. dalam riwayat ahli kitab tersebut cukup jelas adanya fitnah penaklukan Palestina yang disebabkan oleh penganut agama lain, dan kejadianya dan bahkan menjadi sebab keluarnya Al-Mahdi atau Muhammad bin Abdullah.

sedangkan dalam riwayat-riwayat sufyani digambarkan dengan jelas tentang fitnahnya yang menyebabkan Negara-Negara Islam datang untuk memeranginya. seperti Mesir, Negara Arab {Majul} dan bahkan dari Negara Islam paling barat yaitu Maroko. jika fitnah sufyani sekedar fitnah seperti apa yang terjadi di Suriah sekarang ini, maka kenyataanya tidak ada satu Negara pun dari Negara-Negara Islam yang benar-benar turun tangan secara militer yang benar-benar terjadi konfrontasi secara penuh.

menimbang hal-hal tersebut, dan juga menimbang keberadaan pasukan sufyani di PALESTINA, dan menimbang pasukan-pasukan dari Negara-Negara Islam seperti Mesir, Negara Arab {Majul} dan Negara Maroko yang jauh datang untuk turut serta memerangi sufyani di PALESTINA, juga pasukan bantuan dari Khurasan yang di pimpin Syu'aib bin Shalih, maka adanya fitnah penaklukan PALESTINA lebih relevan dari pada sekedar fitnah yang terjadi di Suriah sekarang ini. artinya sufyani ad-dimasqi ini berkerja sama dengan israel dalam apa yang di inginkan israel yaitu menguasai dan mengambil PALESTINA dari kaum Muslimin.

dalam masa-masa fitnah ini Negara Turki akan terlepas dari Islam sebagaimana Palestina. dalil dan sisi pendalilanya sudah anda baca. dan semua ini akan terjadi bila fitnah peperangan yang akan melibatkan dunia timur dan barat terjadi.

untuk mencari nubuwat kehancuran israel di tangan Al-Mahdi tentu butuh waktu dan artikel tersendiri, bila memungkinkan Alhamdulillah, tidak pun tak mengapa.




PENUTUP

anda bisa lihat, walaupun hadis-hadis sufyani dha'if, ternyata masih menyisakan mata rantai yang panjang. secara pribadi, sebagai bentuk pengamatan dini tentu saya akan memperhatikan wilayah Syam, dalam hal ini Suriah dan Palestina. tentunya hal ini terkait fitnah sufyani, dan penaklukan Palestina. begitu juga perihal dunia barat dan timur yang setidaknya ada indikasi atau masuk dalam ranah nubuwat {perang dunia barat dan timur}. nubuwat disini bukanlah suatu kepastian, tetapi sebatas penamaan saja, karena hal ini datang dari sumber yang tidak wajib diterima {ahli kitab}. dalam suatu hadis dikabarkan bahwa Al-Mahdi datang ketika dunia dipenuhi perselisihan. karena hadis ini sifatnya umum. maka apa-apa yang termasuk dalam keumuman tentu menjadi bahan pertimbangan. saya kira anda sudah memahami beberapa prediksi saya terkait masa-masa ini. tentunya dalam hal ini pikiran saya melambung tinggi, mencari dan bagaimana kelompok-kelompok sekarang menjalani apa-apa yang melekat pada mereka terkait aqidah dan manhaj bila dihadapkan masa-masa fitnah sufyani dan penaklukan Palestina.

dalam sudut pandang saya terkait fitnah sufyani dan saya yakin anda sudah memahaminya, maka disana ada beberapa kemungkinan yang terbangun atas dasar kronologi fitnah sufyani. yaitu bila fitnah sufyani muncul dan kita mengetahui siapa dibelakang fitnah ini, maka ada beberapa indikasi yang menggambarkan bahwa negara-negara Islam akan datang untuk memerangi sufyani dan pihak asing yang akan ada di Palestina. seperti burung belang dari Mesir, singa putih dari Jazirah arab, pasukan dari Maroko dan Muhammad bin Abdullah yang juga akan datang dari Maroko. mereka-mereka ini kemungkinan yang nampak mewakili negara mereka masing-masing. lalu bagaimana dengan kelompok-kelompok mujahidin yang ada di suriah, bagaimana pula dengan kelompok syiah libanon dan yang semisalnya yang ada di bumi Syam bila fitnah ini terjadi di zaman ini. Begitu juga al-Yamani, karena walau bagaimanapun hadis al-Yamani terlalu mutlak, maka bisa jadi ia bersama kita atau bisa juga sebaliknya.

saya kira arahnya kemana kelompok-kelompok tersebut tidak terlalu sulit untuk ditebak. tetapi lain halnya terkait kelompok yang ada padanya ciri-ciri dengan bendera atau panji hitam. jika anda sudah membaca artikel saya terkait panji-panji hitam tentunya anda sudah memahami pemahaman saya mengenai hal ini. panji-panji hitam ini mempunyai jalan tersendiri terkait fitnah sufyani. ketika Muhammad bin Abdullah lari dari syam menuju Arab Saudi, maka saat tersebut sudah jatuh pada tangan panji-panji hitam. jika anda membaca artikel terkait sufyani dan panji hitam, maka setidaknya akan tergambarkan walaupun tidak jelas, tetapi cukup menggambarkan situasi-situasi pada saat tersebut sepertinya dalam waktu yang tidak terlalu jauh antara satu fitnah dengan fitnah yang lainya.

yaitu terkait tiga anak khalifah yang akan berperang disisi perbendaharaanmu, dan hal ini saya sudah mengungkapkan pemahaman terbaru saya terkait hal ini, bahwasanya tiga orang putra khalifah ini bukan berperang demi memperebutkan kekuasa'an puncak/Raja {walaupun mungkin yang kuat sebaliknya}. fitnah tersebut dengan masuknya panji-panji hitam ke Arab saudi mungkin tidak lama, wallahu a'lam secara pastinya, tetapi sebatas dugaan hal ini mungkin hanya dalam hitungan bulan saja. dan sepertinya pula fitnah sufyani juga terjadi pada masa-masa tersebut [tiga anak khalifah & panji-panji hitam].

terkait penaklukan Palestina, apakah hal ini tidak berbeda jauh dengan kasus Afghan dan Iraq ataukah tidak. kasus Afghan dimotori oleh suatu tuduhan bahwa Osama adalah dalang 11 september. saya pribadi tidak percaya bahwa Osama adalah dalang 11 september, tetapi saya percaya amerika {setidaknya} adalah dalang sesungguhnya. mungkin buku fakta sebenarnya tragedi 11 september sudah lebih dari cukup untuk menunjuk amerika dalang 11 september. begitu juga kasus Iraq dengan suatu tuduhan bahwa Iraq memiliki senjata nuklir, dan kemudian hari tuduhan itu tak terbukti. bila melihat sejarah seperti ini, maka tidak menutup kemungkinan cara yang sama akan dituduhkan pada Palestina sebagai jalan untuk merebut Palestina dari umat islam. maksudnya akan dicari-cari alasan untuk mengambil Palestina walaupun dengan kedok seperti Afghan dan Iraq. tetapi konteks hadis tidaklah seperti itu, tetapi konteks hadis suatu penaklukan, dan saya kira anda sudah memahami apa yang dimaksudkan penaklukan disini. dan walaupun bisa saja dibuat alasan-alasan yang dibuat-buat, wallahu a'lam pastinya.

kemungkinan kedua penaklukan Palestina ini tidak dikaitkan dengan apa-apa yang pernah terjadi pada Afghan dan Iraq. kalau kasus kedua negeri ini disebabkan alasan yang dipaksakan atau dibuat-buat. maka terkait kemungkinan kedua ini mereka tidak akan menggunakan alasan-alasan seperti itu, atau dengan kata lain tidak ada alasan sama sekali, kecuali situasi dunia mendukung untuk mengambil palestina dari tangan kaum Muslimin.

terlepas dari itu semua, yang jelas kronologi yang nampak menunjukan dan terkesan mengisyaratkan bahwa negeri-negeri muslim saat itu cepat merespon fitnah sufyani dengan keluar dari negerinya masing-masing untuk memerangi sufyani. dan hal ini tidak terjadi pada kasus Afghan dan Iraq, dan karenanya fitnah sufyani bagian dari fitnah penaklukan Baitul Maqdis/palestina lebih realistis dari pada semata-mata dikaitkan dengan fitnah sufyani saja.

seandainya, sekali lagi seandainya apa-apa yang saya tafsirkan tidak terlalu meleset, tentunya akan banyak perhatian yang tersita dari kelompok-kelompok yang ada disana. apa lagi terkait panji-panji hitam yang mungkin tidak akan turut serta dalam memerangi sufyani, dan kita mengetahui bahwa mereka mempunyai suatu tujuan, yaitu menyerang Arab Saudi. tentunya sebagian kita pasti akan bertanya-tanya bila benar-benar terjadi penaklukan Palestina, namun sebagian kaum muslimin lainya yang memiliki kemampuan tidak turut andil dalam memepertahankan Palestina. saya kira sudah cukup sampai disini, bila ada uraian yang kurang jelas dan lain sebagainya, kurang lebihnya saya mohon maaf.