alone

alone

Rabu, 05 Juli 2017

dajjal dalam kisah tamim ad-dari dan ibnu shoyad

DAJJJAL DALAM KISAH TAMIM AD-DARI DAN IBNU SHOYAD


PENGANTAR


dulu artikel ini dalam dua bentuk terpisah. Menimbang dan melihat maslahat yang lebih, maka kami jadikan satu dari dua artikel yang berjudul dajjal dalam kisah Tamim ad-Dari dan hikmah dibalik kisah ibnu Shoyad dan digantikan dengan judul dajjal dalam kisah Tamim ad-dari dan ibnu shoyad.

Bahasan pertama adalah mengenai Tamim ad-Dari yang berjumpa dengan dajjal, dan di akhiri dengan bahasan kisah ibnu Shoyad yang di curigai sebagai dajjal oleh sebagian sahabat dan bahkan Rosululloh pun menaruh curiga tentang ibnu Shoyad tersebut. dan mungkin suatu saat nanti akan diperbaiki, insya Allah.


DAJJAL DALAM KISAH TAMIM AD-DARI


garis besar dari hadis berikut ini adalah adanya sekelompok orang nasrani yang berlayar yang kemudian cuaca buruk mengombang ambing perahu mereka selama sebulan hingga akhirnya mereka melihat pulau dan merekapun singgah dipulau tersebut. ketika mereka hendak masuk lebih dalam kedalam pulau tersebut mereka bertemu dengan binatang yang sangat lebat bulunya dan bisa berbicara. lalu mereka masuk lebih jauh kedalam pulau tersebut dan menjumpai seorang yang terbelenggu. singkat cerita mereka diajak bicara oleh orang yang terbelenggu tersebut dan orang itu mengaku sebagai dajjal. kemudian setelah mereka kembali pada kampung mereka, salah seorang dari mereka yang bernama tamim ad-ari menemui Rosulullah dan menyatakan keislamanya dan menceritakan kisahnya yang berjumpa dengan dajjal. selengkapnya perhatikan hadis berikut ini

Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Amir ibn Syurahil asy-Sya'bi suku hamdan, bahwa ia pernah bertanya kepada Fatimah binti Qais, saudara wanita Adh-Dhahhak ibn Qais, salah seorang muhajirah angkatan pertama. Amir bertanya kepada Fatimah, 'sampaikanlah kepadaku sebuah hadis yang engkau dengar dari Rosulullah secara langsung tanpa melalui orang lain' Fatimah menjawab, 'jika engkau menginginkan akan saya lakukan' Amir berkata, 'benar, ceritakanlah kepadaku' Fatimah berkata, 'dahulu saya kawin dengan Ibnul Mughiroh, salah seorang pemuda Quraisy yang baik pada waktu itu, lalu ia ia gugur dalam jihad pertama bersama Rosulullah. ketika saya menjanda, saya dilamar oleh Abdurahman ibn auf, salah seorang kelompok sahabat Rosulullah meminangku unuk mantan budaknya yang bernama Usamah ibn Zaid, sedangkan saya pernah mendapat berita bahwa Rosulullah pernah bersabda:

`Barang siapa yang mencintai aku hendaklah ia mencintai usamah`

maka ketika Rosulullah menyampaikanya kepada saya, saya berkata, urusanku berada di tanganmu, karena itu nikahkanlah saya dengan siapa saja yang engkau kehendaki. lalu beliau bersabda,`Pindahlah ke rumah Ummu Syarik`. dan Ummu Syarik ini adalah seorang wanita yang kaya dari kalangan Anshar yang suka melakukan infaq di jalan Allah dan biasa di kunjungi tamu tamu. lalu saya berkata, 'akan saya laksanakan'. kemudian belaiu bersabda: `Jangan lakukan, sesungguhnya Ummu Syarik iu seorang wanita yang sering didatangi tamu-tamu, dan aku tidak suka kerudungmu terlepas atau pakaianmu terbuka dan tampak betismu, lalu dilihat oleh kaum itu apa yang tidak engkau sukai. Tetapi berpindahlah ke rumah putra pamanmu yaitu Abdullah ibn Amr Ibnu Ummi Maktum`lalu saya pindah ke sana. ketika masa iddahku telah habis, saya mendengar tukang seru Rosulullah menyerukan ash-Sholaatu Jaami'ah. lalu saya pergi ke masjid dan shalat bersama Rosulullah. dan saya berada di shaf wanita yang ada di belakang shaf laki laki. ketika Rosulullah usai melakukan shalat, beliau duduk di atas mimbar sambil tersenyum seraya berkata,`Hendaklah tiap-tiap orang tetap berada di tempat shalatnya`kemudian beliau melanjutkan,`taukah kamu,mengapa saya kumpulkan kamu?' mereka menjawab, "Allah dan Rosulnya yang lebih mengerti" beliau bersabda:

`demi Allah sesungguhnya aku tidak mengumpulkan kalian karena senang atau benci. aku kumpulkan kalian karena tamim ad dari seorang pengikut nasrani telah berbaiat masuk islam dan dia bercerita kepadaku tentang sesuatu masalah yang sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian mengenai al masih ad dajjal. ia bercerita bahwa ia pernah naik perahu bersama tiga puluh orang yang terdiri atas orang orang yang berpenyakit kulit dan lepra. lalu mereka di hempas ombak selama sebulan di laut, kemudian mereka mencari perlindungan ke sebuah pulau di tengah lautan hingga sampai di daerah terbenamnya matahari. lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. disana mereka berjumpa seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tak kelihatan mana qubul dan duburnya karena lebat bulunya. mereka berkata kepada binatang itu",

`Busyet kamu! Siapakah kamu?`
Binatang itu menjawab, `aku adalah al jassasah` wahai kaum, pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian` kata tamim `ketika binatang itu menyebut seseorang, kami menjauhinya karena kami takut binatang itu adalah syetan. Lalu kami berangkat cepat cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba tiba disana ada seorang laki laki yang sangat besar tubuhnya dan tegap, kedua tanganya di belenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya di rantai dengan besi.

Kami bertanya, `siapakah engkau ini?

Dia menjawab, `kalian telah dapat menguak beritaku, karena itu beritaukanlah kepadaku siapakah sebenarnya kalian ini?`

Mereka menjawab, `kami adalah orang-orang dari Arab. Kami naik perahu dan kami terkatung katung di laut di permainkan ombak selama sebulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini, dengan menaiki sampan kecil yang ada disisi. lantas kami masuk pulau ini, dan kami beremtu seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana qubul dan duburnya karena sangat lebat bulunya. Lalu kami bertanya,
`Busyet kamu, siapakah kamu?`
Dia menjawab, `aku adalah al jassasah`
Kami bertanya, `apakah al jassasah itu?`
Dia menjawab, `pergilah kepada lelaki ini di dalam biara, karena dia sañgat merindukan berita kalian.`
Lalu kami bergegas m€ñ€mui däñdAn meninggalkan dia, dan kami merasa tidak aman jangan jangan dia itu syetan.`

Dia [lelaki itu] berkata, `tolong kabarkan kepadaku tentang desa nakhl baisan?`

Kami bertanya, `tentang apanya?`

Dia berkata, `tentang kurmanya, apakah berbuah?`

Kami menjawab, `iya`

Dia berkata, `ketahuilah sesunguhnya pohon pohon kurmanya itu tidak akan berbuah lagi!`

Dan dia bertanya lagi, `tolong beritahukan kepadaku tentang danau Ah-häbäríyah?`

Kami bertanya, `tentang apanya?`

Dia bertanya, `apakah ada airnya?`

Kami menjawab, `iya`

Dia berkata, `ketahuilah sesungguhnya airnya akan habis!`

Selanjutnya dia berkata lagi, `kabarkan kepadaku tentang negeri Ain Zughor?`

Kami bertanya, `tentang apanya?`

Dia menjawab apakah sumbernya masih mengeluarkan air yang dapat digunakan penduduknya untuk menyirami tanamanya?`

Kami menjawab, `airnya banyak sekali dañ penduduknya menggunakanya untuk menyirami tanaman mereka.`

Dia berkata lagi, `tolong beritahukan kepadaku tentang nabi orang ummi, apakah yang di lakukanya?`

Kami menjawab, `beliau berhijrah meninggalkan Makkah ke Yastrib.`

Dia bertanya, `apakah orang orang Arab memeranginya?`

Kami menjawab, `iya`

Dia bertanya lagi, `apakah yang dilakukanya terhadap mereka?`

Lalu kami beritahukan bahwa beliau menolong orang orang Ärab yañg m€ñgikütí däñ m€r€kä m€mätühí b€£íäü!`

Dia bertanya, `benar demikian?`

Kami menjawab, `benar`.

Dia berkata, `ketahuilah bahwasanya lebih baik bagi mereka unuk mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah al masih, dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan berkelana dimuka bumi, maka tidak ada satupun desa melainkan saya singgahi selama empat puluh malam kecuali Makkah dan Thäibah, karenä k€dua kota ini di haramkan atas saya. Setiap saya hendak memasuki salah satunya, saya dihadang oleh seorang malaikat yang menghunus pedang, dan tiap tiap lorongnya ada malaikat yang menjaganya.

Fatimah berkata; Rosululah bersabda sembari mencocokan [menusukan] tongkat kecil di atas mimbar, `inilah Taibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah` yakni Madinah. Ingatlah, bukankah aku telah memberitahukan k€pädamümengenai hal itu? oRang-orang menjawab, `iya`. Selanjutnya beliau bersabda, `Saya heran terhadap cerita tamim yang sesuai dengan apa yang telah saya ceritakan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan Makkah. Keahuilah bahwa dia berada di laut syam atau laut yaman. Oh tidak, tetapi dia akan datang dari arah timur.....dari arah timur.....dari arah timur...
Dan beliau berisyarat dengan tangan beliau menunjuk ke arah timur. Fatimah berkata, `maka saya hafal ini dari Rosulullah`. Shahih muslim vide yaumul qiyamah

secara lahiriah tamim ad-dari bersama tiga puluh orang lainya berjumpa dengan dajjal. jadi yang pernah berjumpa dengan dajjal dan mengenalnya bukan hanya ibnu shayyad saja. jika melihat pengakuan ibnu shayyad yg mengaku mengetahui tempat kelahiran dajjal dan melihat usia ibnu shayyad dan usia dajjal maka pengetahuan ibnu shayyad tentang tempat kelahiran dajjal bukan karena mereka satu desa yang sama. tetapi lebih mungkin karena pemberitahuan oleh dajjal sendiri.

lalu dimanakah letak pulau tersebut? jika melihat bagian akhir dari hadis di atas tersebut, maka beliau sempat menyebutkan bahwa keberadaan pulau tersebut ada di laut syam atau laut yaman. tetapi beliau segera menyusul pernyataan bahwa dajjal akan datang dari arah timur, dan ini di ucapkan sebanyak tiga kali. mungkin dajjal masih ada di pulau tersebut hingga datang hari yang di janjikan. wallahu a"lam

kalaupun pulau itu masih ada dan dajjal masih terbelenggu di pulau tersebut sampai sekarang, maka hal itu tak akan ada seorangpun yang dapat memasukinya bahkan sekedar melihat keberadaan pulau tersebut. kecuali Allah berkehendak lain. agama islam adalah agama sunatullah, maka keberadaan pulau itu pada hakikatnya tampak dan dapat dilihat. hanya saja jika Allah berkehendak agar tak terlihat maka hal itu pasti tak akan ada yang melihat walaupun pada dasarnya pulau itu bisa di jangkau. sebagai contoh ketika rosulullah bersembunyi di dalam gua karena lari dari kejaran orang kafir, beliau bisa selamat dari penglihatan atau dari pemeriksaan orang yang memburunya. padahal pada saat itu orang yamg memburu sudah ada di depan mulut gua. tetapi Allah berkehendak lain, Allah berkehendak agar orang kafir itu ak masuk kedalam gua, maka datanglah perolongan Allah dan pertolongan itu sesuai sebab akibat, bukan dengan sesuatu yang sifatnya sebab akibat. benuk pertolongan itu adalah adanya laba laba yang membuat jaring di depan mulu gua yang menutupi gua tersebut. dan sudah pasti orang yang mengejarnya tak akan berpikir bahwa rosulullah ada dalam gua tersebut, hal itu tentunya karena ada rumah laba laba. dan siapa pun orangnya tak akan berpikir kalau orang yang baru di kejar ada dalam gua tersebut. maka dari itu terjemahkanlah kisah itu pada keberadaan pulau misterius tempat dajjal di belenggu.

mengenai Al jassasah dalam hadis tersebut, sepertinya ada yang beranggapan bahwa binatang itulah yang akan muncul dari dalam bumi ketika matahari terbit dari tempat tenggelamnya, namun pendapat tersebut tak berdalil kecuali hanya sebatas persangkaan yang terbangun atas kemampuan binatang itu yang pandai berbicara.jika memperhatikan keadaan dajjal yang erbelenggu dan di rantai maka sudah pasti ada orang atau malaikat yang membelenggunya, siapa mereka? wallahu a"lam. bila memperhatikan hadis beritku ini maka memang dajjal sudah ada sebelum di utusnya Rosulullah.

diceritakan dari Anas bin Malik, ia berkata, bahwasanya Rosulullah bersabda, 'tidak seorang nabi pun melainkan telah memperingatkan kaumnya akan makhluk yang bermata buta sebelah lagi pendusta, ketahuilah, sesungguhna ia buta sebelah matanya, sedangkan tuhan kalian tidak buta sebelah mata. diantara kedua matanya [dajjal] tertulis ka, fa, ra. shahih Bukhari

zahir hadis menjelaskan bahwa tidak ada seorang nabi pun kecuali telah mengingatkan umatnya akan fitnah dajjal. artinya sejak zaman nabi Adam di utus beliau sudah mengingatkan akan bahaya finah dajjal. lalu apakah sejak zaman beliau dajjal telah lahir dan mulai menebar fitnah? jika Rosululah sudah menyampaikan akan bahaya fitnah dajjal, maka itu sudah pasti karena umatnya lah yang akan mengalami. jika memperhatikan ini maka memang begitu adanya bahwa dajjal mulai menebar fitnah pada zaman nabi Adam. karena mengingat dajjal telah terbelenggu dan sabda Rosulullah yang menjelaskan bahwa ak ada seorang nabipun kecuali telah mengingatkan akan fitnah dajjal.

mungkin juga dajjal lahir dan mulai menebar fitnah bukan pada zaman nabi Adam. bisa saja dajjal lahir dan menebar fitnah pada zaman setelah zaman nabi Adam. sedangkan peringatan nabi Adam itu sifatnya suatu penekanan akan besarnya bahaya fitnah dajjal, dan hal itu ditujukan pada umatnya agar di sampaikan pada keturunan mereka. setidaknya hal ini terindikasi dari hadis berikut ini.

"tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan telah memperingatkan umatnya tentang dajjal. dan NABI NUH telah memperingatkan hal itu kepada umatnya, juga para nabi yang datang sesudahnya..."HR. Ahmad. Syaikh Al-Albani berkata: isnad hadis ini shahih sesuai dengan persyaratan yang di tentukan oleh syaikhani. kisah dajjal hal 69 pustaka Imam Syafi'i

jika memperhatikan hadis tersebut maka hadis ini menyisakan tanda tanya. mengapa Allah mewahyukan kepada nabi Muhammad bahwa tidak ada seorang nabipun kecuali telah mengingatkan umatnya akan fitnah dajjal, tetapi bersamaan itu pula di katakan bahwa nabi Nuh pun telah mengingatkan akan fitnah dajjal. padahal konteks kalimat yang pertama sudah mencakup nabi Nuh dan semua nabi. begitu pula kalimat selanjutnya, tetapi setidaknya kalimat selanjutnya tersebut bersifat penegasan karena adanya kalimat sebelumnya. penyebutan secara khusus nabi Nuh ini seakan akan sebuah isyarat bahwa dajjal dilahirkan pada zaman nabi Nuh. kenapa harus nabi Nuh, kenapa pula ada pengkususan penyebutan salah satu nabi, yaitu nabi Nuh? padahal penyebutan tak ada seorang nabipun kecuali telah mengingatkan umatnya akan bahaya dajjal itu sudah mencakup semua nabi.
jika memperhatikan hadis yang menerangkan tentang pengepungan dajjal terhadap nabi Isa nanti, dimana pada saat itu beliau sedang mengimami solat subuh di palestina, maka setelah beliau menyeledaikan solatnya dan kemudian membuka pintu gerbang dan terlihatlah dajjal dengan bala tentaranya, maka pada saat itulah dajjal melihat nabi isa dan saat itu pula dajjal ketakutan dan langsung melarikan diri dan akhirnya di bunuh oleh nabi Isa di pintu lud. maka konteks hadis ini mengindikasikan bahwa dajjal sudah mengenal nabi Isa. ini di simpulkan dari ketakutan dajjal keika meliha nabi Isa dan akhirnya mengambil langkah seribu. ini indikasi yang sangat nyata bahwa dajjal sebelumnya telah mengenal nabi Isa. lalu apakah beliaulah yang membelenggu dajjal di pulau misterius yang di lihat tamim ad dari? jika bukan lalu siapa?setidaknya ada alasan yang rasional bahwa dajjal di belenggu pada masa nabi Isa yang lalu, terlepas siapa yang membelenggunya.

sekarang akan saya sebukan satu indikasi lagi yang mengindikasikan bahwa dajjal sudah ada sejak zaman nabi nabi yang telah lampau. jika tadi sudah saya sebutkan indikasi pada zaman nabi Nuh dan nabi Isa, maka sekarang kita perhatikan indikasi yang terjadi masa nabi Musa.

jika memperhatikan kisah kisah yang di abadikan dalam al qur`an maka seidaknya ada satu kisah yang satu individu dalam kisah itu menyinpan berbagai anda tanya. individu ersebut adalah orang yang sezaman dan berjumpa dengan nabi Musa, dan orang itu adalah samiri.

jika melihat kisah samiri dalam surat thaha dimana dia membuat patung anak sapi yang terbuat dari perhiasan dan menjadikanya patung tersebut dapat berbicara, maka sepertinya samiri bukanlah sekedar penyembah berhala biasa. ini diindikasikan dari kemampuanya yang dapat membuat patung tersebut bersuara. begitu pula dari jawabanya ketika di tanya oleh nabi Musa yang mana dari jawabanya mengandung tanda tanya. dia berkata:

`Aku mengetahui apa yang tidak mereka ketahui, lalu kugenggam segenggam [tanah] dari bekas rosul [jibril], lalu kulemparkan kedalam patung sapi itu. Demikianlah hawa nafsuku menghiaskan kepadaku. Al-qur`an surat thaha ayat 96

sepertinya samiri lebih dari sekedar penyembah berhala atau lebih dari sekedar dukun kelas teri, tetapi sepertinya samiri lebih mengetahui agama tauhid ini dari manusia manusia yang disesatkanya. coba perhatikan jawabanya, "aku mengetahui apa yang tidak mereka ketahui, lalu kugenggam segenggam (tanah) dari bekas rosul [malaikat] lalu kulemparkan kedalam patung anak sapi itu. demikianlah hawa nafsuku menghiaskan kepadaku" kakau sekedar dukun biasa rasanya akan suli bahkan takan mampu untuk mengetahui jejak malaikat.

begitu pula ayat selanjutnya menyisakan tanda tanya mengapa nabi Musa membiarkan samiri hidup dan mengusirnya padahal umat yang disesatkanya dihukum, hukumanya adalah hukuman mati bahkan yang terhukum mencapai 70.000 jiwa tetapi sekali lagi kenapa samiri yang justru otak kekufuranya dibiarkan hidup. begitu pula adanya tanda anya yang lain yang di abadikan dalam surat thaha ayat 97

"sebab itu pergilah engkau (samiri), sungguh selama engkau hidup, engkau katakan {kepada orang yang engkau jumpai} :janganlah engkau sentuh aku. dan sungguhnya untuk engkau ada janji yang tak akan dapat engkau pungkiri. Thaha ayat 97

seharusnya samiri tidak diusir dan dibiarkan begitu saja, tetapi seharusnya dia di bunuh seperti manusia manusia yang disesatkan yang mana mereka dihukum bunuh hingga yang terbunuh dari mereka mencapai 70000*. jika umanya di hukum di bunuh lalu mengapa otak kesesatanya hanya di biarkan begitu saja dan hanya di usir? memang sikap nabi musa insya Allah atas dasar wahyu, dan ini, apakah tidak mungkin bahwa samiri adalah dajal! apalagi perkataan nabi Musa di bagian akhir ayat, "DAN SESUNGGUHNYA UNTUK ENGKAU ADA JANJI YANG TAK AKAN DAPAT ENGKAU PUNGKIRI". ini juga menunjukan bahwa mereka sudah saling mengetahui perihal janji ancaman yang akan menimpa samiri. jika samiri adalah dajjal maka sepertinya bukan nabi Musa yang membelenggu dajjal di pulau misterius yang di lihat tamim ad dari, dan pengusiranya itu menunjukan bahwa samiri dibiarkan berkelana dan menebar fitnah hingga masa nabi Isa dan di masanyalah samiri di belenggu. ini terbaca dari hadis tentang keterkejutan dajjal ketika melihat nabi Isa yang ada di tengah tengah kaum mukminin yang dikepungnya. keterkejutanya menunjukan bahwa dajjal sebelumnya telah mengenal nabi Isa.

MISTERI YANG TETAP MENJADI MISTERI

jika memperhatikan perkataan dajjal dalam hadis tamim ad dari di atas mengenai sepak terjangnya nanti yang akan mengembara selama empat puluh hari, dan pengakuan dirinya bahwa dia akan memasuki kota madinah dan makkah namun dihalangi oleh malaikat, maka secara logika pengetahuan dajjal akan hal itu karena ada yang memberi tau, apakah seorang rosul atau kah malaikat. inipula yang menyebabkan Rosulullah merasa heran karena apa yang di ucapkan dajjal sama persis yang di sabdakan oleh beliau.

bila mengingat perkataan nabi Musa bahwa ada janji yang mengikat pada samiri, [bila kita asumsikan samiri adalah dajjal] maka tidak menutup kemungkinan bahwa beliaulah yang memberitaukan sepak terjangnya pada samiri. apalagi beliau hanya mengusir samiri yang seharusnya dihukum mati. atau bisa juga malaikat, wallahu a'lam.

sejauh yang saya ketahui, nakh baisan ada di Palestina sedangkan ain zhugor ada di Syria atau Suriah. kalau saya lebih sepesifik memandang apa yang dikatakan dajjal perihal tak akan berbuahnya lagi pohon kurma di nakh baisan lebih dikarenakan fitnah dajjal begitu pula yang tersirat pada ain zhugor. bila hadis yang lain menjelaskan bahwa apabila suatu desa atau semisalnya yang penduduknya mampu menolak fitnah dajjal, maka seketika itu pula harta benda milik kaum tersebut menjadi habis, maka bila melihat apa yang dikatakan dajjal tentang pohon kurma yang tak akan berbuah lagi di desa nakh baisan, itu menunjukan kalau orang orang yang ada di desa nakh baisan akan mampu menolak fitnah dajjal, amin. semoga itu pula yang akan terjadi pada ain zhugor.

ketika sampai pada bagian habis air di danau thabariyah pada umumnya menganggap bahwa hal itu karena yajuj dan majuj. mungkin itu benar, bisa juga hal itu karena fitnah dari dajjal. hal ini karena penyebutan semua itu dikaitkan dengan finah dajjal. artinya keringnya danau thabariyah yang disebutkan dajjal pada hadis di atas itu karena fitnahnya. sedangkan keringnya dananu thabariyah dalam shahih muslim yang dikarenakan yajuj dan majuj itu kejadian tersendiri. jadi keringnya danau habariyah itu akan terjadi dua kali. pertama oleh karena fitnah dajjal dan kedua oleh yajuj dan majuj. tak ada yang mustahil bila danau itu telah kering karena finah dajjal lalu Allah menurunkan hujan kembali bila dajjal telah binasa dan akan kering sekali lagi oleh yajuj dan majuj dan insya Allah akan kembali seperti semula ketika Allah menurunkan hujan yang lebat setelah binasanya yajuj dan majujDari sedikit jejak jejak yang tersisa dapat dindikasikan dan dimungkinkan bahwa samiri adalah dajjal, yang mana ia juga yang terpenjara di pulau misterius dan ia juga yang akan muncul di akhir zaman yang insya Allah tidak akan lama lagi. dan kemunculanya di saat imam mahdi telah berkuasa dan kemunculanya di dahului dengan terbitnya matahari dari barat. dan hal ini
(terbitnya matahari dari barat sebagai tanda kiamat besar yang pertama kali muncul) dan penjelasanya pada artikel terkait.



 HIKMAH DI BALIK KISAH IBNU SHAYYAD



 yusuf wabil mengatakan, ibnu shayyad/ibnu soyyad namanya shafi, dan ada yang mengatakan abdullah ibnu shayad atau shaid. ia berasal dari kalangan yahudi madinah, dan ada yang mengatakan dari kalangan anshar. dan ia masih kecil ketika nabi tiba di madinah. (yaumul qiyamah hal 272)

 yusuf wabil berkata pula, bahwa imam adz zhahabi mengemukakan biodatanya dalam kitabnya, asmaush shahabah,: abdullah ibnu shayyad di cata oleh ibnu syahin, beliau berkata: dia adalah ibnu shaaid ayahnya seorang yahudi, lalu abdullah/ibnu shaaid di lahirkan dalam keadaan buta sebelah matanya dan sudah berkhitan, dialah yang di katakan orang sebagai dajjal, lalu dia masuk islam (ketika rosul telah wafat) idem

 dalam buku dajjal sudah muncul dari khurasan Hal 83-84 karya abu fatiah al adnani, di situ di bawakan beberapa hadis mengenai ibnu shyyad, salah satu berikut ini

 Imam Ahmad meriwayatkandari jabir bin abdullah: bahwasanya ada seorang wanita yahudi di madinah melahirkan seorang anak lelaki dalam keadaan (sebelah) matanya terhapus dan taringnya nampak (panjang). rosulullah khawatir kalau kalau anak itu dajjal. lalu beliau mencarinya, dan didapatinya dia sedang mendengkur di balik selimut. melihat kedatangan rosulullah, ibu anak itu memberitau: hai abdullah (maksudnya ibnu shayyad), ini ada abul qasim/rosulullah datang. keluarlah dari selimut, temui dia! *ada apa dengan perempuan ini?* semoga Allah memeranginya, gerutu rosul. kalau saja ibunya membiarkan, tentu anak itu akan berbicara terang terang. namun demikian tak urung beliau menanyainya, hai ibnu shayyad, apa yang kamu lihat? dia menjawab, saya melihat kebenaran dan melihat kebatilan. saya juga melihat arys di atas air. rosul bertanya, apakah kamu percaya bahwa aku rosul Allah? dia malah balik bertanya, apakah kamu juga percaya bahwa aku rosul Allah? rosul menyatakan, aku beriman kepada Allah dan rosul rosulnya. kemudian beliau pergi meninggalkanya. rosululah datang mencarinya lagi di kebun korma mereka, kali inipun ibunya memberitau, hai abdullah, ini ada abul qasim datang. oleh karena itu rosul pun berkata, ada apa dengan perempuan ini, semoga allah memeranginya. kalau saja dia membiarkanya, pastilah anak itu berterus terang. al fitan ibnu katsir,

 dalam riwayat yang lain yang lebih lengkapjabir menerangkan: rosulullah sangat ingin mendengar sesuatu dari perkataanya, untuk menegaskan apakah dia dajjal atau bukan. maka beliau menanyainya, 'hai ibnu shayyad,apa yang kamu lihat? dia menjawab, saya melihat kebenaran dan melihat kebatilan. saya juga melihat arys di atas air. rosul bertanya, 'apakah kamu percaya bahwa aku rosul Allah? tetapi dia malah balik bertanya, apakah kamu juga percaya bahwa aku adalah rosul Allah? maka rosul menyatakan, 'aku beriman kepada Allah dan rosul rosulnya'. sesudah itu beliau menyelinap darinya, lalu pergi meninggalkanya. kemudian beliau datang lagi untuk ketiga dan keempat kalinya bersama abu bakar, umar, dan sejumlah para sahabat muhajirin dan anshar, termasuk saya sendiri. jabir berkata, 'waktu itu rosulullah berjalan cepat cepat didepan kami. agaknya beliau ingin sekali mendengar sesuatu perkataan darinya. tetapi ibu anak itu lebih dulu melihat kedatangan rosulullah, ia berseru: 'hai abdullah, ini ada abul qasim datang.' maka rosulullah pun berkata, 'ada apa lagi dengan perempuan ini! semoga Allah memeranginya.kalau saja anak itu dia biarkan, niscaya dia akan berterus terang.' namun demikian beliau tetap menanyainya juga, 'hai ibnu shayyad, apa yang kamu lihat? dia jawab, aku melihat kebenaran dan melihat kebatilan. aku juga melihat arsy di atas air. rosul menanyainya pula: apakah kamu percaya bahwa aku ini rosul Allah? tetapi dia malah balik bertanya, apakah kamu juga percaya bahwa aku ini rosul Allah? oleh karena itu beliau menyatakan, aku beriman kepada Allah dan rosul rosulnya. hai ibnu shayyad, lanjut beliau, 'sesungguhnya kami menyembunyikan sesuatu terhadapmu, rosul bertanya, 'apa itu? 'ad-dukhkh,' jawab ibnu shayyad sekenanya. maka sabda rosululah, cih! cih!' (mendengar itu) umar bin khatthab berkata, izinkan aku membunuhnya, ya rosululah. namun beliau mencegahnya seraya bersabda, 'kalau benar dia dajal, maka bukan kamu yang membunuhnya. yang akan membununya adalah Isa bin maryam. dan kalau dia bukan dajjal, maka kamu tidak boleh membunuh seorang pun yang dilindungi perjanjian. jabir berkata, sunguhpun begitu, rosulullah senantiasa khawatir kalau kalau anak itu adalah dajjal. al fitan ibnu katsir, idem

 senada dengan itu pula kita dapati dalam shahih bukhari 3: 218. dalam shahih muslim pun kita dapati hadis yang semisal
 dan dalam satu riwayat disebutkan bahwa nabi bertanya kepada ibnu shayyad, 'apakah yang engkau lihat?' dia menjawab, 'saya melihat singgasana di atas air' rosulullah bersabda, 'engkau melihat singgasana iblis di laut, dan apa yang engkau lihat?' dia menjawab 'saya melihat dua orang yang jujur dan seorang pendusta, atau dua orang pendusta dan seorang yang jujur' kemudian rosulullah bersabda, 'pikiranya sedang kacau balau, biarkanlah dia! shahih muslim/yaumul qiyamah hal 275

 pernah juga rosulullah mengutus abu dzar untuk bertanya pada ibu ibnu shayad,
 abu dzar berkata, rosulullah pernah mengutus saya unuk menemui ibunya. beliau bersabda, 'tanyakanlah kepadanya berapa lama ia mengandung' lalu saya datang kepadanya dan menanyakanya, kemudian ia menjawab, 'aku mengandungnya selama dua belas bulan' abu dzar berkata, kemudian beliau menyuruh saya untuk menanyakan bagaimana ia berteriak sewaktu dilahirkan. lalu saya kembali lagi kepadanya dan menanyakanya. kemudian ia menjawab, 'dia menangis seperi menangisnya bayi yang sudah berusia satu bulan.' kemudian rosulullah bersabda kepadanya, 'sesungguhnya saya menyembunyikan sesutu kepadamu' dia berkata, 'engkau menyembunyikan bagian depan hidung dan mulut kambing serta asapkepadaku' kata abu dzar, ia hendak mengucapkan ad-dukhon tetapi tidak dapat, lalu ia mengucapkan ad-duhk, ad-dukh. musnad ahmad/yaumul qiyamah hal 275 276

 mengenai hadis di atas, yusuf wabil berkata: dalam pembicaraan di muka mengenai hal ikhwal ibnu shayyad dan pengujian nabi terhadapnya, beliau bersikap awaquf/berdiam diri mengenai masalah ibnu shayyad, karena beliau tidak mendapakan wahyu apakah ibnu shayyad dajjal atau bukan. yaumul qiyamah hal 277

 walau pun demikian adanya, kita dapati ada sebagian sahabat yang berpendapat bahwa ibnu shayyad adalah dajjal. seperti umar, jabir dan yang lain.

 umar pernah bersumpah disisi nabi bahwa ibnu shayyad adalah dajjal dan rosul idak mengingkarinya. sebagian sahabat juga berpendapat seperti pendapat umar sebagaimana diriwayatkan dari jabir, ibnu umar, abu dzar. idem

 dalam sebuah hadis yang di riwayatkan dari muhammad ibn al munkadir, dia berkata, 'saya melihat jabir ibn abdullah bersumpah dengan nama Allah bahwa ibnu shayyad adalah dajjal, saya bertanya, anda bersumpah dengan nama Allah? dia menjawab, saya mendengar umar bersumpah begitu disisi nabi tetapi beliau tidak mengingkarinya. mutafaqun alaih. idem

 dari zaid ibn wahab, ia berkata, abu dzar berkata 'sungguh jika saya bersumpah sepuluh kali bahwa ibnu shaid/ibnu shayyad adalah dajjal lebih saya sukai dari pada bersumpah satu kali bahwa dia bukan dajjal. HR. Ahmah. idem

 dari nafi, ia berkata, 'ibnu umar pernah berkata, demi Allah saya tidak ragu ragu bahwa al masih ad dajjal adalah ibnu shayyad. HR. Abu dawud shai menurut al hafidz/al fath, idem

 sekarang kita perhatikan hadis hadis yang lain seputar ibnu shayyad ketika dia telah dewasa dan telah masul islam. ibnu shayyad masuk islam ketika rosulullah telah wafat.

 pernah suatu kali ibnu shayyad memberi alasan pada salah seorang sahabat bahwa dirinya bukan dajjal dan tanda tanda atau ciri ciri dajjal tidak sesuai denganya

 dari abu said al kudri, ia berceria katanya, 'kami pernah melakukan haji atau umroh bersama ibnu shayyad, lalu kami berhenti di suatu tempat dan orang orang pun berpencar hingga tinggal saya dan ibnu shayyad. saya merasa sangat ketakutan kepadanya, mengingat apa yang dikatakan orang tentang dia. dia membawa perbekalanya dan meletakanya bersama perbekalanku. lalu saya berkata, 'sesungguhnya hari sangat panas, sebaiknya engkau letakan dibawah pohon itu'. lalu ia melaksanakanya. lantas kami dibawakan kambing, lalu ia mengambil mangkok besar seraya berkata, 'minumlah wahai abu said!' saya jawab, 'sesungguhnya hari amat panas, dan susu itu juga panas' saya berkata demikian itu hanya karena saya tidak suka minum sesuatu dari tanganya atau mengambil sesuatu dari tanganya. ia berkata, 'wahai abu said, ingin rasanya aku mengambil tali lantas kugantungkan pada pohon, lalu kucekik leherku karena kekesalan hatiku terhadap apa yang dikatakan orang banyak mengenai diriku. wahai abu said, kalau orang orang tersamar terhadap hadisrosulullah maka tidaklah ada kesamaran atas kalian kaum anshar. bukankah engkau termasuk orang yang paling tau tentang hadis rosulullah? bukankah rosululah telah bersabda bahwa dajj itu mandul, tidak punya anak, sedangkan saya punya anak yang saya tinggalkan di madinah? bukankah rosulullah telah bersabda bahwa dajjal itu tidak bisa memasuki kota madinah dan mekah, sedangkan saya datang dari madinah dan hendak menuju mekah?
 kata abu said, begitulah hingga aku hampir menerima alasanya. kemudian ibnu shaid berkata, 'ingatlah, demi Allah sesungguhnya saya mengenalnya dan mengetahui tempat kelahiranya serta mengetahui dimana ia sekarang berada' abu said berkata, saya berkata kepadanya: celakalah engkau pada hari harimu. shahih muslim

 dalam versi yang lain abu shaid atau ibnu shayyad di tanya,
 .... abu, kau senang jika laki laki itu adalah engkau? dia menjawab, jika disindirkan kepadaku, maka aku tidak benci. Shahih Muslim

 catatan yang perlu di garis bawahi dari hadis ini adalah sebagai berikut.
 1. bahwasanya abu said hampir menerima alasan yang dikemukakan ibnu shayyad, namun akhirnya beliau tetap percaya bahwa dia adalah dajjal. padahal ibnu shayyad telah menjelaskan dengan hadis hadis yang menjelaskan bahwa dirinya bukan dajjal.

 2. bahwasanya ibnu shayyad telah bersumpah bahwa dirinya mengenal dajjal, mengetahui tempat kelahiranya dan mengetahui keberadaan dajjal pada saat itu.

 3. bahwasanya abu said setelah mendengar sumpah ibnu shayyad, beliau tetap pada pendirianya bahwa ibnu shayyad adalah dajjal, seakan akan beliau tidak memperhatikan isi sumpah ibnu shayyad.

 APAKAH IBNU SHAYYAD ITU DAJJAL?

 walaupun rosul tawaquf mengenai ibnu shayyad tapi kita dapati sebagian sahabat berpendapat bahwa ibnu shayyad adalah dajjal, bahkan mereka bersumpah atas nama Allah. begitu pula kita dapati dikalangan para ulama yang berbeda pendapat mengenai masalah tersebut.

 yusuf wabil berkata: timbul kemusykilan di kalangan para ulama mengenai masalah ibnu shayyad ini, sebagian mereka mengatakan bahwa ibnu shayyad adalah dajjal dan mereka beralasan dengan sumpah beberapa orang sahabat bahwa dia adalah dajjal beserta kondisina sebagaimana diriwayatkan dari ibnu umar dan abu said ketika sedang bersamanya. dan sebagian lagi berpendapat bahwa dia bukan dajjal dengan mengemukakan alasan hadis tamim ad dari (hadis tamim ad dari ini akan di bahas pada kajian selanjutnya) yaumul qiyamah hal 280

 imam al qurtuby dalam kitabnya at tadzkirah berpendapat bahwa ibnu shayyad adalah dajjal. sedangkan anggapan beliau mengenai kisah dajjal dalam hadis tamim ad dari bahwa orang yg di belenggu itu yang sejatinya adalah dajjal adalah orang yang sama dengan ibnu shayyad, maka pendapat iu hanya persangkaan belaka yg terbangun adanya kemampuan luar biasa pada dajjal. dan nyatanya beliau tak mengeluarkan dalil yang menjadi sadaran pendapatnya kecuali hanya sebatas persangkan semata

 imam asy syaukani berkata: orang orang berbeda pendapat mengenai masalah ibnu shayyad dengan perbedaan yang tajam. dan memang perkaranya sangat musykil sehingga timbul berbagai pendapa. dan zahir hadis yang menyebutkan bahwa nabi merasa sangsi apakah ibnu shayyad itu dajjal atau bukan, maka keraguan beliau ini dapat di jawab dengan dua jawaban:

 PERTAMA: bahwa keragu raguan rosulullah ialah sebelum Allah memberitaukan kepada beliau bahwa ibnu shayyad adalah dajjal. maka ketika Allah telah memberitaukan hal itu kepada beliau, maka beliau tidak mengingkari sumpah umar.

 KEDUA: bangsa arab kadang kadang mengucapkan kata kata dengan nada ragu meskipun berita iu tidak meragukan
 dan diantara dalil yang menunjukan bahwa ibnu shayyad itu dajjal ialah riwayat yang diriwayatkan oleh abdur razaq dengan isnad shahih dari ibnu umar, ia berka: 'pada suatu hari saya berjumpa ibnu shayyad bersama yahudi, dan ternyata sebelah matanya tuna netra dan tersembul keluar seperti mata himar. ketika saya melihatnya, saya bertanya, 'wahai ibnu shayyad, saya minta engkau bersaksi karena Allah, sejak kapankah matamu buta? ia menjawab, saya tidak tau, demi tuhan yang rahman. saya berka, engkau berdusta, bagaimana mungkin engkau tidak tau sedangkan mata itu ada di kepalamu? lalu ia mengusapnya dan menarik nafas panjang tiga kali. (nailul author)

 mengenai alasan imam asy syaukani tersebut maka bisa dijawab seperti berikut. alasan pertama, bahwasanya idak halal bagi siapapun orangnya yang mengatakan bahwa Allah telah mewahyukan pada rosulnya bahwa bahwa si fulan ini dan itu, kecuali kalau dapat menunjukan bukti yang shahih dan sarih. sedangkan perkataan beliau bahwa rosul diam terhadap sumpah sahabatnya, bahwa itu sebagai anda bahwa rosul menyetujui sumpah tersebut, maka itu jelas mengada ada tanpa dalil kecuali hanya sebatas persangkaan belaka. alasan yang kedua, kalau pun itu benar, yang jelas rosul pun masih ragu tentang ibnu shayyad, apakah dia dajjal atau bukan. ulama ulama ahlus sunah yang mengkaji ini tau bahkan beliau sendiri pun tau bahwa zahir hadis menunjukan rosulullah tawaquf atau berdiam diri dari menentukan ibnu shayyad itu dajjal atau bukan. mengenai hadis yang dibawakanya, memang kita jumpai hadis yang semakna yang di riwayatkan oleh imam muslim. tapi itu pun tidak otomatis menunjukan bahwa ibnu shayyad adalah dajjal.

 imam an nawawi berkata: zahir hadis hadis itu menunjukan bahwa nabi tidak pernah mendapat wahyu yang menenrangkan apakah ibnu shayyad iu al masih ad dajjal atau bukan, tetapi beliau hanya mendapa wahyu mengenai ciri ciri dajjal, sedangkan pada diri ibnu shayyad ada kemiripan dengan ciri ciri tersebut. karena itu nabi tidak memasikan ibnu shayyad itu sebagai dajjal atau bukan. dan karena itu pula beliau berkata kepada umar 'JIKA IBNU SHAYYAD ITU DAJJAL, MAKA ENGKAU TIDAK AKAN DAPAT MEMBUNUHNYA' adapun alasan ibnu shayyad bahwa dia muslim sedangkan dajjal kafir, bahwa dajjal tidak punya anak sedangkan dia punya anak, dan bahwa dajjal tidak akan dapat memasuki koa makah dan madinah sedangkan dia telah memasuki kota madinah dan sedang menuju ke makah, maka alasanya itu tidak cukup kuat untuk menunjukan bahwa dia bukan dajjal, karena nabi hanya memberitaukan tentang ciri cirinya pada waktu ia menyebarkan huru hara dan keluar dari bumi. dan di antara kemiripan ceritanya dan keberadaanya sebagai salah seorang dajjal pembohong ialah perkataanya kepada nabii,'apakah engkau bersaksi bahwa saya adalah utusan Allah' dan pengakuanya bahwa dia didatangi oleh seorang yang jujur dan seorang yang pembohong, bahwa dia melhat arsy di atas air, dia tidak benci kalau dia sebagai dajjal, dia mengetahui tempatnya, dan perkatanya 'sesunguhnya aku mengenalnya dan mengetahui tempat kelahiranya serta di mana ia sekarang berada' dan kesombonganya yang memenuhi jalan. adapun dia menampakan islamnya, argumentasinya, jihadnya, dan penghindaranya dari anggapan sebagai dajjal tidak tegas menunjukan bahwa dia bukan dajjal. (syarah muslim) yaumul qiyamah hal 284

 perkataan imam nawawi di atas dapat di pahami bahwa beliau menguatkan pendapat bahwa ibnu shayyad adalah dajjal. Iulah yang dikatakan yusuf wabil. yaumul qiyamah hal 285

 apa yang dikatakan Imam Nawawi bahwa Rosulullah tidak mendapatkan wahyu yang dapat menjelaskan perihal ibnu shayyad, maka hal itu benar adanya. mengenai argumen ibnu shayyad bahwa dirinya bukan dajjal yang mana Imam Nawawi menganggap itu tidak cukup kuat untuk menunjukan bahwa dia bukan dajjal, maka walaupun sekilas pendapat beliau masih bisa diterima, tetapi Rosulullah hanya menjelaskan bahwa dajjal akan muncul berbarengan dengan tanda kiamat besar lainya. tak ada satu hadispun yang dapat mengindikasikandajjal akan muncul sebelum masa di mana Al-Mahdi telah berkuasa. sedangkan kekhawatiran Rosulullah itu karena takut kalau dia itu dajjal yang di nantikan. artinya kalau dia itu dajjal yang di nantikan, maka akan muncul tanda kiamat besar lainya. makanya beliau berkata pada Umar 'kalau dia dajjal maka bukan kamu yang akan membunuhnya, tetapi Isa ibnu Maryam'

 Tidak setiap pendapat Sahabat secara otomatis menjadi dalil, kita harus kembalikan perbedaan yang terjadi pada sebagian sahabat kepada keputusan Rosulullah. begitu pula sumpah sebagian sahabat mengenai Ibnu Shayyad, dan nyatanya beliau tawaquf. dan nyatanya beliau berkata pada umar 'jika dia itu dajjal maka bukan kamu yang akan membunuhnya, tetapi Isa ibnu Maryam' artinya kemunculan dajjal hanya terjadi ketika AL-MAHDI telah berkuasa, dan masanya lah Isa ibnu maryam turun dari langit untuk membunuh dajjal.

 begitu pula pengakuan ibnu shayyad bahwa Dia mengenal dajjal, mengetahui tempat kelahiranya dan bahkan mengetahui keberadaan dajjal, bukan berarti dia itu dajjal. Justru itu membuktikan kalau ibnu shayyad bukanlah dajjal.

 pengakuan ibnu shayyad bahwa dirinya mengenal dajjal dan mengetahui keberadaanya tidak menunjukan bahwa dirinya adalah dajjal. tamim ad-dari sendiri termasuk orang yang melihat dajjal langsung dan sempat berbincang bincang dengan dajjal, dan karenanya dia menemui Rosulullah lalu menceritakan kisahnya dan akhirnya masuk Islam. begitu juga teman teman Tamim ad-dari juga melihat dajjal hanya saja mereka tidak diketahui masuk Islam sebagaimana tamim ad-dari

 pengakuan ibnu shayyad bahwa dirinya mengetahui tempat lahir dajjal justru menunjukan bahwa dia bukan dajjal. tetapi pengakuanya akan tempat lahir dajjal tidak menunjukan bahwa dajjal lahir pada masa rosulullah, selengkapnya akan di kaji pada bahasan berikutnya.

 mengenai pertanyaan sahabat pada ibnu shayyad perihal apakah dia mau menjadi dajjal dan jawabanya yang tak keberatan itu tidak menunjukan bahwa ibnu shayyad adalah dajjal. justru sebaliknya membuktikan kalau dia bukan dajjal. sedangkan mengapa dia tak keberatan bila dirinya menjadi dajjal, maka itu urusan hati ibnu shayyad. tetapi setidaknya itu jawaban dari suatu kekesalan pada manusia kala itu yang slalu menuduhnya sebagai dajjal. artinya itu jawaban dari suatu kemarahan yang selama itu selalu terpendam.

 MASUK ISLAMNYA IBNU SHAYYAD SETELAH ROSULULLAH WAFAT, TEMPAT TINGGALNYA DI MADINAH DAN KEPERGIANYA MENUJU MEKAH DAN SERTA JIHADNYA IBNU SHAYYAD ITU MENUNJUKAN BAHWA DIA BUKAN DAJJAL. APA LAGI ADA BUKTI YANG PASTI DARI ROSULULLAH BAHWA BELIAU MENGAKUI KEBERADAAN DAJJAL DI SUATU PULAU YANG MISTERIUS YANG MASIH TERPENJARA. SEMUA ITU BUKTI YANG NYATA, AMBILAH PELAJARAN DARI SESUATU YANG DZAHIR, DAN PERSANGKAAN SELAMANYA TAK AKAN MEMBAWA KEBENARAN

 dan sudah pasti Rosulullah yang mengatakan bahwa kiamat tidak akan terjadi hingga kalian (umat islam) melihat sepuluh tanda besar, dan salah satunya adalah dajjal yang dari sepuluh tanda tersebut Rosulullah bersabda bahwa tanda yang pertama kali keluar ialah terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya, dan keluarnya tanda tanda kiamat besar itu bagaikan mutiara yang dirangkai dengan benang yang apabila telah jatuh mutiara yang pertama, maka lainya akan segera jatuh berkejaran.

 maka wajar saja bila Syaikhul islam ibnu Taimiyah tak menganggap ibnu Shayyad adalah dajjal./wali Allah vs wali syetan pustaka al kautsar. dan perhatikanlah perkataan imam al baihaqi:dalam hadis ini (tamim ad dari) terdapat indikasi bahwa dajjal terbesar yang akan keluar pada akhir zaman itu bukanlah ibnu shayyad dan ibnu shayyad adalah salah satu dari dajjal dajjal pembohong yang di beritaukan oleh Rosulullah akan kemunculanya, dan sebagian besar mereka telah muncul. seolah olah orang yang menetapkan bahwa ibnu shayyad adalah dajjal tidak mendengar kisah tamim. sebab, jika tidak demikian maka mengkompromikan antara keduanya sangat jauh (tidak mungkin), karena bagaimana dapat disesuaikan antara orang yang ketika nabi masih hidup, dia {ibnu shayyad} baru menginjak dewasa dan bertemu dengan beliau serta di tanya beliau, tetapi kemudian menjadi seorang yang sudah tua sekali dan di penjara di sebuah pulau di tengah lautan dengan di rantai besi dan dia menanyakan tentang nabi 'apakah dia sudah muncul ataukah belum' Yaumul Qiyamah hal 285-286
 KESIMPULANYA,BAHWASANYA IBNU SHAYAD ITU BUKANLAH DAJJAL,TETAPI ORANG YANG DI CERITAKAN TAMIM AD DARI YANG TERBELENGU DI SEBUAH PULAU MISTERIUS DI TENGAH LAUTAN LAH DAJJAL YANG SESUNGGUHNYA, DAN DIA LAH YANG AKAN MUNCUL DI AKHIR ZAMAN

 INTISARI HIKMAH DARI KISAH IBNU SHAYYAD

 bahwasanya tak ada dikalangan Ahlus Sunah yang mengingkari akan keberadaan dajjal, karena hadis hadis seputar dajjal mutawatir seperti yang nyatakan syaikh Al-albani. pada umumnya sekte sekte sesatlah yang mengingkari keberadaan dajjal. dan untuk saat ini ada pengingkaran dengan gaya baru, mereka mengimani akan hadis hadis dajjal, namun mereka hanya menganggap bahwa dajjal itu hanyalah suatu majaz atau kiasan saja. mereka menganggap dajjal adalah simbol, mereka menganggap dajjal adalah simbol untuk suatu negara, yaitu amerika. konsukwensi dari keyakinan mereka sama saja menuduh Rosulullah tak paham akan wahyu yang di terimanya mengenai dajjal. sadar atau tidak mereka akan menuduh bahwa Rosulullah bodoh hingga mencari-cari kabar tentang ibnu shayyad. dan sadar atau tidak mereka telah menganggap Allah membiarkan rosulnya dalam kebodohan karena mencari-cari kabar perihal ibnu shayyad. mereka adalah orang-orang yang menyerukan pluralisme, dan isme-isme yang lainya, dan setiap orang-orang pengikut aqlaniyun.