KELEDAI DAJJAL
sejauh yang saya perhatikan ketika sampai pada masalah keledai dajjal maka seakan-akan secara otomatis maknanya harus dipahami secara takwil atau dipalingkan kemakna yang lain yang tentu saja harus keluar dari makna yang seharusnya (lahiriah). pada umumnya ketika dipahami secara lahiriah atau apa adanya hanya jadi bahan tertawaan saja. tapi tak mengapa, setiap oramg tentu punya sudut padang tersendiri ketika memahami suatu kabar. jangankan sesuatu yang sifatnya sulit di cerna sesuai akal, yang pada dasarnya akal mampu dan memang mengetahui makna yang dimaksud sesuai bahasa namun bila masih melihat kabar-kabar yang lain bisa berakibat makna zahir itu hilang begitu saja. termasuk pula apa yang saya uraikan disini, yaitu KELEDAI DAJJAL.
sebelum saya uraikan lebih lanjut, bahwasanya konteks keledai dajjal ini terjadi ketika dajjal sudah berubah dengan wujud aslinya, yaitu dengan wujud atau fisik aslinya, yaitu tinggi besar atau bahasa kasarnya adalah raksasa. Saya sudah menguraikan masalah ini pada artikel "dajjal diantara dua nubuwat/besar fisiknya dan besar fitnahnya"
kita lihat hadis ini dulu. diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, Rosulullah bersabda: "dajjal akan muncul ketika agama terabaikan dan ilmu mengalami kemunduran. Selama empat puluh malam ia mengembara ke segenap penjuru bumi. Sehari seperti satu tahun, dan ada yang seperti satu bulan, dan ada yang seperti satu minggu, kemudian seluruh hari harinya seperti hari hari kalian. Ia memiliki keledai yang ditunggainya. Jarak antara kedua telinganya empat puluh lengan. Ia berkata kepada umat
manusia: "Aku adalah Rabb/tuhan kalian" ia adalah mahkluk yang buta sebelah matanya, sedangkan tuhan kalian tidak buta sebelah sebelah mata. Di antara kedua matanya tertulis kata "kafir" (kaf fa raa) yang dapat dibaca oleh orang mukmin yang mengerti baca tulis atau tidak. Ia mendatangi setiap air dan sumbernya; selain Madinah dan Mekkah, dan para malaikat berjaga jaga di kedua pintu gerbang keduanya. Ia memiliki gunung dari roti, sedangkan manusia dalam kondisi kelelahan dan kesempitan kecuali mereka yang mengikutinya. Ia juga memiliki dua buah sungai-sedangkan aku lebih mengerti tentang keduanya-dari padanya. Salah satu sungainya berkata: 'Aku surga', sedangkan yang lainya mengatakan" 'Aku neraka'. Barangsiapa yang dimasukan olehnya ke dalam tempat yang dinamainya sebagai neraka, sesungguhnya hakikat sebenarnya adalah surga, dan begitu sebaliknya. Kemudian Rosulullah melanjutkan sabdanya" "Allah mengutus sejumlah syaitann yang menyertainya dan berbicara kepada manusia. Ia membawa fitnah besar. Ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan. Seketika itu pun turun hujan, yaitu hujan menurut apa yang dilihat manusia. Ia juga membunuh seseorang, lalu dia menghidupkanya menurut penglihatan manusia, dan ia tidak dapat menguasai selain orang tersebut. Ia berkata kepadabsegenap manusia" 'hai sekalian manusia! Bukankah yang mampu berbuat seperti itu adalah tuhan?' Kemudian Rosulullah bersabda: "kaum muslimin lalu berlarian menuju pegunungan duhkan di negeri Syam. Kemudian dajjal mendatangi mereka, mengepung mereka, kemudian kepungan tersebut semakin menjadi jadi dan bahkan sangat menyengsarakan mereka. Sesudah itu, lalu Isa ibnu Maryam turun (datang), kemudian memanggil dari arah 'as-sahar' lalu berkata: "wahai sekalian manusia, apa yang menghalangi kalian pergi menuju si al-kadzab yang jahat ini". Mereka berkata: 'ini adalah orang gila (sebangsa jin). Kemudian mereka pergi. Lalu tiba tiba bertemu dengan Isa ibnu Maryam. Kemudian shalat ditegakan. dikatakan kepadanya (Isa ibnu Maryam): "majulah hai ruh Allah! Ia menjawab: "Imam kalianlah yang hendaknya maju memimpin shalat kalian". Ketika mereka telah menunaikan shalat shubuh lalu keluar menemui dajjal. Rosul bersabda: "ketika Isa melihat dajjal, dajjal langsung lemas dan lunglai sebagaimana garam yang larut dalam air, lalu Isa mendekat dan membunuhnya. Sampai sampai pohon dan batu berseru: "hai ruh Allah, ini ada orang yahudi! Tiada seorang pun dari pengikut dajjal melainkan di bunuh oleh Isa.
Syaihk Al-Albani berkata: "hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (III/367-368), dari Muhammad bin sabiq, dari Ibrahim bin Thahman, dari Abu Zubair, dari Jabir bin Abdullah. Dan Imam Ibnu Kuzaimah dalam at-Tauhid (hal.31-32), Imam Hakim (IV/530) dari dua arah jalur periwayatan lain, dari Ibrahim secara ringkas.
Saya (Syaihk Al-Albani) berkata: "isnad para parawinya termasuk perawi perawi shahih, hanya saja Abu az-Zubair mudallis dan telah meriwayatkan hadis dengan An'anah. Meski demikian, Imam Al-Hakim menilai hadis tersebut isnadnya shahih, dan disetujui pula oleh Inam Adz-dzahabi. Kisah dajjal dan turunya nabi (Isa untuk membunuhnya hal 88-90)
di dahulukanya kritikan Syaihk dan di akhiri pendapat Imam Hakim dan Adz-dzahabi tanpa komentar tambahan setidaknya mengindikasikan penerimaan hadis tersebut. apakah beliau menjadikan hadis tersebut sebagai dalil atau tidak memang tidak tegas. Tetapi bagi saya tersirat penerimaan beliau seperti yang telah saya utarakan. apakah hadis mudallis bisa dijadikan hujjah atau ditolak secara mutlak atau ada pengecualian atau semisalnya maka hal itu tanyakan pada yang berkompeten.
Secara matan hadis atau isi hadis memang ada yang perlu di luruskan. Setidaknya ada matan yang dhaif yang bila dilihat dari sisi ini maka hadis ini insya Allah dhaif, dan mungkin beliau akan secara tegas akan mendhaifkan hadis tersebut. matan yang dhaif ini adalah pada bagian
"...dikatakan padanya (Isa Ibnu Maryam): 'Majulah hai ruh Allah!' Ia (Isa ibnu Maryam) menjawab: 'Imam kalianlah yang hendaknya maju memimpin shalat kalian"
kenapa saya katakan matan ini dhaif, hal ini karena peristiwa tersebut terjadi di waktu menjelang dibunuhnya dajjal. Dan peristiwa ini terjadi di wilayah palestina. Sedangkan dalam hadis yang shahih peristiwa tersebut (Penolakan Isa Ibnu Maryam untuk jadi Imam shalat subuh) terjadi di DAMASKUS. Renungkan hadis hadis berikut.
ketika Allah telah mengutus al-masih ibnu
maryam, maka turunlah la di menara putih di sebelah timur Damsyiq/damaskus (Syria=Suriah) dengan mengenakan dua buah pakaian yang di celup dengan waras dan za`faran, dan kedua telapak tanganya di letakanya di sayap dua malaikat...shahih Muslim
Tentu hadis ini tak perlu lagi dipertanyakan keshahihanya. hadis ini dengan jelas mengabarkan turunya Isa bin Maryam tersebut di DAMASKUS,dan disnilah beliau shalat subuh di belakang Al-Mahdi.
...ketika imam mereka [yang di maksud imam mahdi] telah maju untuk memimpin shalat shubuh, tiba-tiba munculah Isa bin maryam di tengah mereka. Maka imam tersebut kemudian mundur ke belakang untuk memberikan kesempatan Isa memimpin shalat. Maka Isa-pun merangkul pundaknya seraya berkata kepadanya: `majulah dan pimpinlah shalat ini, sebab imam itu di tegakan untukmu.` maka ia kemudian memimpin shalat mereka....hr.ibnu majah di kutip dari buku kisah dajjal pustaka imam syafii hal 54.
....kemudian Isa bin maryam turun. Maka pemimpin mereka berkata kepada Isa: kemarilah, jadilah Imam jama`ah shalat kami. Ia menjawab: tidak, sebab sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian lainya. Ini sebagai bentuk penghormatan Allah kepada umat ini. Kisah dajjal hal 125. Syaikh Al-albani mengatakan: hadis ini diriwayatkan dalam kitab ash-shahihah [1960] juga telah ditakrij oleh imam ad dani (II/142)
....Isa bin maryam turun ketika shalat shubuh, maka pemimpin mereka berkata kepadanya: `wahai ruh Allah! Majulah dan shalatlah.` jawab Isa: `bagi umat ini sebagian dari mereka adalah pemimpin bagi sebagian lainya.` kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. Ketika Isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal...hr imam ahmad via kisah dajjal hal 124.
Dari hadis-hadis tersebut di simpulkan, bahwa isa ibnu maryam akan turun ke bumi di waktu shalat shubuh, dan turunya di damsyiq atau damaskus. Dan beliau sempat shalat shubuh di belakang al-mahdi yang sebelumnya al-mahdi memintanya untuk menjadi imam, tetapi beliau menolak. Setelah shalat subuh, beliau pergi untuk mencari dajjal. Seperti yang dijelaskan dalam hadis hadis yang shahih, bahwa dajjal akan dibunuh oleh isa ibnu maryam di depan pintu lud palestina. Jadi setelah beliau menyelesaikan shalat subuh lalu beliau pergi dengan membawa tombaknya untuk mencari dajjal. Dan dalam hadis shahih akhirnya beliau bertemu dengan dajjal di pintu ludd palestina setelah Shalat subuh dan ketika itu menjadi imam. dua konteks shalatnya beliaulah yang sepertinya menjadikan sebagian kita masih bingung. Bila rangkum kurang lebihnya seperti ini
Maka turunlah isa di menara putih disebelah timur damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang di celup dengan waras dan dan za`faran* ketika imam mereka [al-mahdi] telah maju untuk memimpin shalat shubuh, tiba tiba munculah isa ibnu maryam di tengah tengah mereka. maka imam tersebut kemudian mundur ke belakang untuk memberikan kesempatan isa memimpin shalat.** maka pemimpin mereka (al mahdi) berkata kepada isa: kemarilah, jadilah imam jama'ah shalat kami*** wahai ruh allah! majulah dan shalatlah**** maka isa pun merangkul pundaknya seraya berkata kepadanya:** tidak,sebab sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian lainya. ini sebagai bentuk penghormatan Allah kepada umat ini*** majulah dan pimpinlah shalat ini, sebab imam itu di tegakan untukmu.** kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. ketika isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal****
* shahih muslim. saya kutip dari buku yaumul qiyamah hal 327 qisthi press ** HR. Ibnu majah. di kutip dari buku kisah dajjal hal 54 pustaka Imam Asy-Syafii *** kisah dajjal hal 125 syaikh al-albani mengatakan hadis ini diriwayatkan dalam kitab ash-shahihah **** Kisah dajjal hal 124 syaikh al-albani mengatakan hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dan al-Hakim
Mengenai hadis yang menceritakan isa ibnu maryam yang shalat shubuh sebagai imam di palestina, maka hadis ini berbeda dengan hadis hadis yang menceritakan isa ibnu maryam shalat shubuh di damaskus sebagai makmum. Keliru bila masih ada orang yang mentarjih kedua jenis hadis tersebut. Kedua hadis tersebut sudah sangat jelas menceritakan dua keadaan yang berbeda,aneh rasanya jika masih ada yang belum memahami kedua jenis hadis tersebut. oleh karena adanya hadis yang menjelaskan isa ibnu maryam shalat shubuh di palestina sebagai imam, maka dari sinilah saya menduga bahwa pada saat itu, imam mahdi sudah meninggal dunia. walaupun bisa saja ada alasan yang lain, yang menyebabkan al mahdi tidak hadir di palestina. sekarang kita lihat hadis yang mengabarkan Isa ibnu Maryan shalat subuh di Palestina
....dari Abu Hurairah. Ia berkata: Saya mendengar Abul Qasim yang jujur lagi dibenarkan (maksudnya Rosulullah) bersabda: "akan muncul dajjal yang buta sebelah mata dan pembawa kesesatan dari arah timur di saat manusia dalam kondisi perpecahan, dan dia akan hidup di muka bumi hingga empat puluh hari. Kemudian kaum mukminin mengalami kesulitan hidup yang sangat, kemudian nabi Isa turun dari langit, kemudian menjadi imam bagi jamaah masjid, ketika ia mengangkat kepalanya dari ruku ia berkata: 'semoga Allah mendengar pujian orang yang memujinya, semoga Allah membunuh al-masih ad-dajjal, kemudian menanglah kaum muslimin). Kemudian aku (Abu Hurairah) bersumpah bahwa Rosulullah Abul Qasim yang jujur lagi dibenarkan bersabda: "sungguh kemunculan dajjal adalah benar, adapun waktu kedatangan telah, karena setiap apa yang akan tiba adalah dekat.
Dikutip dari buku kisah dajjal dan turunya isa untuk membunuhnya hal 72 karya syaikh Al-Albani dan beliau berkata: "Imam al-Haitsami (7349): "hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bazzar. Para perawinya adalah perawi hadis shahih, selain Ali bin al-Mundzir, ia orang terpercaya". Sedangkan Imam al-Hafidz berkata: "Isnad hadis ini hasan".
Ada matan dalam hadis ini yang perlu diperbincangkan, namun bukan disini dan dalam konteks artikel yang lain. Insya Allah untuk memperjelas artikel 'dajjal di antara dua ramalan' hadis ini tidak dijelaskan kapan peritiwa tersebut (Isa ibnu Maryan yang menjadi imam shalat) terjadi. Apakah di damaskus atau bukan. Jika melihat apa yang telah saya uraikan di atas tentang hadis-hadis yang mengabarkan al-Mahdi yang memjadi imam Shalat dan Isa ibnu Maryam menjadi nakmumnya, maka hadis ini tentu konteks peristiwa dan lokasinya berbeda. hadis ini jelas-jelas mengabarkan Isa ibnu Maryam menjadi Imam Shalat. Dan fakta pendukung bahwa hal tersebut terjadi pada lokasi dan peristiwa yang berbeda adalah hadis berikut ini.
Hari kiamat tidak akan tiba sehingga ada tujuh puluh ribu orang keturunan ishaq menyerang konstantin. Ketika mereka telah tiba di sana, mereka tidak berperang dengan membawa senjata tidak pula melemparkan anak anak panah. Mereka mengatakan: 'laa ilaaha illallaah wallaahu akbar' maka salah satu sisi kota yang terletak di laut jatuh (runtuh). Kemudian kedua kalinya mereka berucap: ' laa ilaaha illallaah wallaahu akbar' maka jatuhlah sisi yang lain. Kemudian mereka berucap ketiga kalinya: ' laa illallaah illallaah wallaahu akbar' kemudian dibentangkanlah jalan bagi mereka untuk memasukinya lalu mereka mendapat harta benda rampasan yang banyak. Ketika mereka sedang membagi bagi harta benda rampasan perang, dan mereka mereka meletakan pedang pedang mereka dipohon zaitun,tiba tiba syaitan berseru: 'sesungguhnya al masih (dajjal) telah berada di tengah keluarga kalian. Kemudian buru buru mereka keluar, dan ternyata itu batil. (Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali (pulang)), dan ketika mereka telah sampai di syam, tiba tiba dajjal keluar. Ketika mereka telah bersiap siap untuk berperang dan telah merapatkan barisan, tiba tiba waktu shalat subuh tiba. Maka saat itu Isa turun dan menjadi imam bagi mereka. Ketika dajjal melihat Isa tiba tiba ia lesu dan layu seperti garam yang mencair di dalam air. Sekiranya ia (Isa) membiarkanya, dajjal pun akan binasa, akan tetapi Allah menghendaki ia mati ditangam nabi Isa sehingga darahnya terlihat di ujung tombaknya. HR. Shahih Muslim
Dalam hadis ini dikabarkan sebanyak 70000 orang keturunan nabi Ishaq akan menyerang konstantinopel atau turki. Siapa mereka wallaahu a'lam. Bila Allah menghendaki akan dikaji secara terpisah. Kemudian setelah mereka memasuki dan mendapat harta rampasan perang dan ketika mereka sedang membagi bagikan harta tersebut tiba tiba terdengarlah syaitan yang mengabarkan tentang dajjal yang sudah berada di tengah tengah keluarga mereka. Apakah ini syaitan yang sesungguhnya atau yang lain tentunya perlu halaman tersendiri untuk mengurai ketidakjelasan ini. Kemudian mereka pergi meninggalkan konstantinopel setelah mendengar kabar tersebut namun ternyata mereka tak menjumpai dajjal. Dan ketika mereka tiba di syam tiba tiba dajjal keluar.
Syam yang mana, apakah libanon, damaskus atau palestina? Kemudian ketika mereka telah bersiap siap berperang ternyata waktu shalat subuh tiba dan ketika itu turunlah Isa ibnu Maryam menjadi imam shalat subuh mereka. nah setelah shalat selesai maka nabi Isa keluar dan ketika itu dajjal melihat beliau dan terjadi yang seharusnya terjadi. Dan kita sudah memaklumi atau mengetahui bahwa kebinasaan dajjal di pintu ludd dan ini ada di daerah palestina. Maka dari itu konteks shalatnya Isa yang menjadi imam shalat di sini adalah di palestina. Oleh karenya peristiwa ini beda lokasi dan beda konteks. Konteks yang pertama Isa menjadi makmum shalat subuh di belakang al mahdi dan ini terjadi ketika beliau pertama kali turun dari langit dan lokasinya berada di DAMASKUS. Sedangkan konteks yang kedua beliau menjadi imam shalat subuh dan menjadi imam bagi mereka yang hendak berperang dan memerangi dajjal dan hal ini terjadi di PALESTINA. maka dari ini konteks 'turun' dalam hadis ini jangan disamakan dengan konteks turun ketika Isa menjadi makmum di DAMSKUS, karena disini turun dari langit, sedangkan di PALESTINA konteks turunya adalah datang. Dan kedua konteks ini sama sama shahih hadisnya. Maka dari itu setiap hadis yang mengabarkan Isa menjadi makmum shalat di belakang al mahdi hadisnya dhaif dan di ingkari matan tersebut. Kalaupun syaikh Al-albani pernah menshahihkan atau menghasankan dalam shahih al jami tentang hadis yang mengabarkan Isa menajadi makmum shalat subuh di belakang al-Mahdi di palestina, maka beliau sudah mengklarifikasinya dalam atau punya pendapat lain soal status hadis tersebut dalam buku "kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuhnya, pustaka imam asy-Syafi'i" dan tak mungkin kita mengenyampingkan hadis tentang Isa yang menjadi imam shalat subuh di PALESTINA karena keshahihanya tak perlu diragukan lagi karena ada dalam shahih muslim dari pada kita memegang riwayat ibnu majjah yang jelas jelas hadisnya dipermasalahkan apalagi matanya menyelisihi apa yang ada pada shahih muslim, tepatnya matan tersebut di ingkari keberadanya.
Matan redaksi terjemah yang saya kutip tersebut berasal dari terbitan pustaka Imam Asy-Syafi'i. pada bagian akhir ada yang membuat tanda tanya. Mengapa kata "lesu" dan "layu" di sandingkan dengan garam.
....ketika dajjal melihat Isa, tiba tiba ia lesu dan layu seperti garam yang mencair di dalam air...
Kata "lesu" tidak tepat diterapkan pada situasi terkejut, apa lagi layu. memangnya dajjal dedauan! apa dajjal sedang sakit, atau sakit anemia hingga muncul kata lesu. mengapa tidak dikatakan dajjal tiba tiba meleleh dan ini lebih tepat disandingkan dengan kalimat selanjutnya "tiba tiba dajjal meleleh SEPERTI GARAM DALAM AIR. jika anda bertanya dajjal dikatakan meleleh yang di ibaratkan seperti garam dalam air, maka jawabanya sudah saya uraikan pada artikel "DAJJAL DIANTARA DUA RAMALAN"
sekarang kita kembali pada pokok hadis tentang tema keledai diatas dari jabir bin Abdullah. Bila saya memperhatikan hadis tersebut, setidaknya ada dua konteks. Konteks pertama tentang kabar fitnah dajjal seperti penyebutan masa dajjal menetap dibumi nantinya, keledai, pengakuan ketuhananya, dan sampai dia membunuh seorang dan menghidupkanya lagi. konteks ini pada dasarnya tidak menunjukan makna tartib atau berurutan kecuali bila saya melihat dari hadis-hadis yang lain. Konteks kedua yaitu setelahnya "kemudian kaum muslimin berlarian......" dalam hadis yang lain juga sudah cukup jelas tentang perginya dajjal ke arah syam setelah hendak memasuki Madinah. Sekarang kita lihat hadis-hadis ini.
.....sesungguhnya dajjal akan muncul di khullah antara Syam dan Iraq. Kemudian ia membuat kerusakan di arah kanan dan kiri. Hai sekalian hamba Allah, tetap teguhlah kalian!
Kami bertanya kepada Rosulullah: "wahai Rosulullah, berapa lama ia hidup dan tinggal di muka bumi?" Beliau bersabda: "selama empat puluh hari. Sehari seperti satu tahun, sehari laksana satu bulan, sehari seperti satu pekan, lalu seluruh hari-harinya seperti hari-hari kalian".
Kami kemudian bertanya pada Rosulullah: "wahai Rosulullah, sehari yang seperti satu tahun itu, apakah kita cukup shalat sehari saja?" Jawab Rasul: "tidak, tapi ukurlah seperti hari-hari biasa". Kami bertanya pada Rosulullah: "seberapa cepat perjalanan dajjal di muka bumi?" Jawabnya: "seperti hujan yang di iringi oleh angin" kemudian ia mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka, akhirnya mereka beriman dan menyambut seruanya. Ia menyuruh langit menurunkan hujan, dan seketika itu pula turun hujan, memerintahkan bumi agar menumbuhkan tumbuhan-tumbuhan, maka ia pun menumbuhkan tumbuhan-tumbuhan. Hewan-hewan peliharaan dan gembalanya menjadi lebih besar, air susunya lebih deras sehingga sangat mencukupi kebutuhan mereka, dan lebih melebar perutnya. Kemudian ia mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka. Akan tetapi mereka menolak seruanya. Kemudian dajjal meninggalkan mereka, maka tina-tiba harta benda kaum tersebut menjadi habis dan akhirnya mereka tidak memiliki sesuatu pun. Kemudian ia mendatangi rempat reruntuhan bangunan lalu berkata: 'keluarkanlah seluruh harta-harta simpananmu!' Maka harta-harta simpanan tersebut keluar dan mengikuti dajjal sebagaimana lebah-lebah mengikuti ratu-ratunya. Kemudian ia memanggil ia memanggil seorang pemuda yang gagah, lalu dajjal membunuhnya dengan pedang. Ia di tebas hingga menjadi dua bagian dan terlempar ke tanah. Kemudian dajjal memanggilnya. Tiba-tiba sipemuda bangkit menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa.
Ketika itu, tiba-tiba Allah mengutus Isa ibnu Maryam. Ia turun dan mendarat di menara putih di sebelah timur damaskus antara 'mahrudataini' (dengan mengenakan dua pakaian), sambil meletakan dua telapak tanganya di atas sayap-sayap malaikat. Apabila ia menundukan kepalanya, maka meneteskan air, dan bila ia mengangkatnya maka berjatuhanlah benda-benda seperti mutiara, yang mana benda-benda itu tidak menjatuhi orang kafir yang masih mendapati bau nafasnya, melainkan ia kemudian mati. Sedangkan nafasnya memanjang sejauh mata memanjang. Kemudian Isa mencari cari dajjal, akhirnya ditemukan di pintu ludd, lalu di bunuhnya....HR. Muslim.
Sebenarnya hadis ini masih panjang, namun saya hanya menukilkan yang akan dijadikan bahan renungan. Dalam hadis ini di kabarkan bahwa dajjal akan muncul di khulah antara syam dan Iraq. Bagi saya, tidak setiap kata "muncul" atau semisalnya menunjukan awal dari kemunculnyanya (dajjal). Karna memang banyak riwayat lainya yang mengabarkan tentang kemunculanya, dan dari tempat dan situasi yang berbeda. saya pribadi memandang riwayat ini menunjukan tentang bagian kronolgi awal atau permulaan menuju peperangan dengan kaum mukmunin di syam secara umum dan berakhir di syam secara khusus yaitu di Palestina seperti yang di kabarkan dalam hadis tersebut. Pertanyaan sahabat tentang masa menetapnya dajjal setelah Rosulullah mengabarkan akan munculnya dajjal di khulah tersebut tidak menafikan atau meniadakan makna tartib kronologi perjalanya (dajjal), dan juga pertanyaan lainya. Setelah Rosulullah menjawab pertanyaan sahabat yang terakhir, beliau langsung meneruskan nubuwat futuristiknya "kemudian ia (dajjal....) dan seterusnya hingga pembunuhan pada seorang pemuda). Dan hal ini menujukan makna tartib atau beurutan perjalanan dajjal hingga akhirnya sampai di Palestina (ludd). Sekarang renungkan hadis berikut ini.
...dari Aisyah, ia berkata: "suatu saat Rosulullah memasuki biliku, sementara aku sedang menangis. Rosulullah lalu bertanya padaku: 'mengapa engkau menangis? Saya berkata: "ya Rosulullah, saya teringat tentang dajjal, oleh karena itu aku menangis. Kemudian Rosulullah bersabda: 'jika dajjal muncul sedangkan aku masih hidup bersama kalian, maka cukuplah aku sebagai pelindung kalian darinya. Akan tetapi, bila ia muncul sedangkan aku telah tiada, maka-ketahuilah-sesungguhnya Tuhan kalian tidak buta sebelah matanya. Ia akan muncul di tengah orang-orang yahudi ashfahan, kemudian akan mendatangi madinah dan akan memasuki dari beberapa penjuru. Saat itu Madinah memilki tujuh pintu masuk. Di setiap jalan masuk menujunya terdapat dua Malaikat. Maka orang-orang pendosa dari penduduknya menemui dajjal, sehingga ia akan mendatangi Palestina di pintu ludd. Kemudian turunlah Isa ibnu Maryam lalu membunuhnya.....
Syaikh Al-Albani berkata: "hadis ini di keluarkan oleh Imam Ibnu Hibban (1905), Imam Ahmad (VI/75) dan puteranya dalam As-sunnah (136), Ibnu Mandah (II/97), Imam ad-Dani (II/42) yang di riwayatkan dari Yahya bin Abu Katsir, ia berkata: 'Al-Hadhrami bin Lahiq menyampaikan hadis kepadaku bahwasanya Dzakwan Abu Shalih memberitahukan hadis padanya, bahwasanya Aisyah menyampaikan hadis kepadanya, kemudian ia menyebutkan hadis tersebut. Saya ( Syaikh Al-Albani) berkata: "isnad hadis ini shahih. Imam al-Haitsami berkata: 'para perawinya merupakan perawi hadis shahih, selain ak-Hadhrami bin Lahiq, sedangkan ia tsiqah. Kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuhnya hal 78.
perbincangan beliau dengan Aisyah lalu beliau mengabarkan tentang dajjal yang akan muncul di Ashfahan (IRAN) tidak serta merta hal ini menunjukan awal kemunculanya. Bahkan makna yang tersurat sudah cukup jelas, bahwa dajjal setelah muncul di tempat tersebut akan ke Madinah, dan akhirnya sampai di PALESTINA tempat kebinasaanya. Hadis ini dan sebelumnya mempunyai kronologi perjalanan dajjal yang sama, yaitu tujuan akhirnya di PALESTINA. kemunculanya di khulah kemungkinan setelah dajjal muncul di ASHFAHAN IRAN yang dalam hadis yang lain dikabarkan bahwa dajjal akan muncul di ASHFAHAN dan di ikuti oleh 70000 (tujuh pukuh ribu) orang yahudi. Dan dalam riwayat yang lain pula dajjal berserta 70000 orang yahudi ASHFAHAN akan mengepung kita di PALESTINA. Hadis dari Aisyah ini lebih ringkas dari hadis sebelumnya, yang jelas keduanya mempunyai kronologi perjalanan yang sama dan keduanya saling memperjelas kronologi dan fitnahnya. Sekarang lihat hadis berikut ini.
Sekarang kita kembali pada riwayat Jabir di atas. Bagian awal hadis tersebut dikabarkan bahwa dajjal akan muncul ketika agama terabaikan dan seterusnya sampai sabdanya mengenai lamanya dajjal menetap dibumi nantinya. Sampai titik ini konteks kabar tersebut jelas tidak ada indikasi kronologi perjalanan dajjal, begitu pula ketika sampai pada kabar keledai dajjal. Kemudian juga kabar berikutnya sampai perihal kata kafir yang nampak pada kepala dajjal. Ketika ia dikatakan atau dikabarkan mendatangi setiap air dan sumbernya selain Madinah dan Mekah, maka disini tersirat kronologi perjalanan dajjal. Bila melihat dan memperhatikan kalimat-kalimat selanjutnya seperti pembunuhanya pada seorang pemuda dan setelahnya, maka hal ini cukup menjadi suatu isyarat bahwa pada dasarnya hadis ini (Jabir) menceritakan kronologi perjalanan dajjal ketika hendak berperang. Bila melihat riwayat-riwayat di atas, maka hadis jabir ini mengabarkan perjalanan dajjal dari AHSFAHAN hingga ke Syam Palestina. Hal ini tersirat dari hadis Aisyah di atas mengenai dajjal yang muncul di ASHFAHAN dan hadis ini>>>>>> …Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah telah bersabda, "Akan ada tujuh puluh ribu orang Yahudi Ashfahan yang mengikuti Dajjal. Mereka mengenakan jubah-jubah kebesaran" {Muslim 8/207} dan dari ASHFAHAN dajjal yang di ikuti 70000 orang yahudi akan ke Madinah seperti yang di kabarkan riwayat dari Aisyah di atas "ia (dajjal) akan muncul di tengah-tengah orang yahudi ASHFAHAN. Kemudian akan mendatangi MADINAH..."
Semua kabar pada riwayat jabir sebelum kabar mengenai dajjal yang akan mendatangi setiap sumber air selain Madinah dan Mekah tidak menafikan atau meniadakan adanya kronologi perjalanan dajjal, apa lagi kalimat-kalimat selanjutnya yang sangat jelas. Hadis jabir ini tak ubahnya seperti kita misalnya berbicara mengenai rute perjalanan ke kota tertentu yang akan di lalui, namun di tengah-tengah cerita kita mengabarkan suatu yang tidak ada hubunganya dengan pokok cerita, insya Allah bisa di pahami. Begitu juga kabar-kabar setelahnya mengenai surga nerakanya, dan ini tidak meniadakan kronologi perjalanan dajjal dan justru inilah fitnah yang ditekankan pada perjalananya dari ASHFAHAN hingga di Syam (Palestina) dan fitnah-fitnah tersebut tidak mengkususkan hanya terjadi pada kronologi perjalananya, yang perjalananya disini dalam konteks hendak berperang dan memerangi kaum mukminin di Syam. Dalam suatu hadis dikabarkan bahwa tak ada satupun negeri kecuali akan didatangi dajjal kecuali Madinah dan Mekah. Karenanya fitnah-fitnahnya pasti akan ditimpakan pada semua orang, sedangkan fitnah-fitnah yang ada dalam hadis jabir dan semisalnya memang terjadi dalam konteks kronologi perjalan dajjal hingga tiba di Palestina tempat kebinasaanya, dan sekali lagi tidak meniadakan bahwa fitnah-fitnah tersebut hanya terjadi pada saat itu saja.
Kemudian tentang di bunuhnya seorang pemuda yang kemudian dihidupkan lagi, insya Allah akan dikaji secara tersendiri dan insya Allah untuk melanjutkan artikel trilogi luasnya rahmat Allah. (trilogi luasnya Allah bagian kedua). Setelah peristiwa tersebut (pembunuhan terhadap seorang pemuda) kemudian dajjal akan ke syam dan kususnya ke Palestina tempat kebinasaanya.
Sekarang anda baca dulu artikel saya yang berjudul dajjal diantara dua ramalan, atau bila sudah sekarang saya akan bawa anda agar bisa memahami jalan pikiran saya dalam memahami keledai dajjal, dan sebagianya sudah anda pahami, insya Allah.
Seperti yang telah saya uraikan di atas, yaitu hadis jabir, bahwasanya telah terjadi pencampur adukan (setidaknya dua kabar) kabar turunya Isa ibnu Maryam di Damaskus dengan kabar keberadaan Isa ibnu Maryam di Palestina, yang pada riwayat ini beliau menjadi makmum di Palestina yang seharusnya peristiwa ini terjadi di damaskus, dan inilah yang shahih. Sedangkan yang shahih di Palestina adalah beliau Isa ibnu Maryam menjadi imam shalat subuh, dan memang kedua peristiwa tersebut terjadi pada saat shalat subuh. Mungkin karena inilah riwayat jabir tersebut termasuki interprestasi seseorang (terlepas Abu az-Zubair atau bukan) akan kabar Isa ibnu Maryam tersebut. dan hanya inilah sebatas yang saya ketahui, sedangkan matan-matan lainya saya tidak menjumpai keanehan atau belum kecuali matan keledai. ini Bukan berarti ini keanehan, tetapi maksudnya saya karena pada matan-matan lainya saya sudah melihat pada hadis-hadis yang lain yang keshahihan atau kehasananya sudah jelas. Menimbang dan memperhatikan dari apa-apa yang sudah saya uraikan, bahwasanya hadis jabir ini pada dasarnya bersifat kronologi atau jalan ceritanya dari ASHFAHAN hingga PALESTINA.
Kenapa saya katakan demikian? Hal ini karena riwayat Anas bin Malik mengabarkan bahwa 70000 orang yahudi AHSFAHAN akan mengikuti dajjal. Dan dari AHSFAHAN dajjal akan menuju MADINAH seperti yang dikabarkan riwayat Aisyah di atas, dan kita mengetahui akan kemana dajjal selanjutnya. Dan hadis-hadis yang saya bawakan tersebut sudah cukup jelas dan masing-masing hadis saling menjelaskan dari apa-apa yang tidak disebutkan pada hadis yang lainya. Terkait keledai dajjal, maka anda sudah paham bila sudah membaca artikel saya yang berjudul "dajjal di antara dua ramalan" bahwa pada waktu peperangan dajjal sudah berubah wujud dengan wujud aslinya. Yang dalam hadis shahih di jelaskan bahwa sejak diciptakanya nabi Adam sampai hari kiamat tiba tidak ada makhluk yang lebih besar dari dajjal, sedangkan tingginya bapak kita saja 60 hasta, lalu berapa tinggi dan besarnya fisik dajjal yang mana Rosulullah sendiri mengatakan tidak ada makhluk yang lebih besar darinya. Dan sahabat Tamim ad-Dari sendiri melihat dajjal dengan wujud aslinya (Shahih Muslim) dan karenanya dia mendatangi Rosulullah dan menyatakan keislamanya. Oleh karena semua itu bahwasanya bisa disimpulkan bahwa KELEDAI dajjal adalah keledai yang sesungguhnya dan keledai ini menjadi tunggangan dajjal dari ASHFAHAN menuju MADINAH dan kemudian ke Syam dan kususnya di PALESTINA. Tentu saja hal tidak bertentangan dengan hadis-hadis lainya yang menggambarkan dajjal dalam bentuk seperti orang pada umunya. Karena dari ASHFAHAN lah disimpulkan bahwa dajjal mulai berubah wujud dengan wujud aslinya. Dari ASHFAHAN dajjal di ikuti oleh 70000 orang yahudi, kemudian ke MADINAH, lalu ke PALESTINA dan di PALESTINA Rosulullah mengabarkan bahwa tidak ada satupun makhluk, baik itu batu atau pun pohon, akan berbicara atas izin dan kehendak Allah: "wahai kaum mukminin! Di belakangku ada orang yahudi" dan kita sudah mengetahui dari mana yahudi-yahudi ini datang, yaitu ASH FA HAN.
Jadi kesimpulanya, dari AHSFAHAN dajjal akan berubah dengan wujud aslinya yang mana Rosulullah mengatakan tidak ada makhluk yang lebih besar darinya, dan keledai yang dalam hadis dikatakan lebar atau jarak antara kedua telinganya adalah 24 dua puluh empat hasta. Oleh karena itu tak perlu adanya takwil, dan sudah pasti adanya takwil pasti sudah mengetahui makna secara bahasanya, namun karena bisa jadi akal belum mampu menjangkau semuanya, maka takwil sebagai pelarianya, dan sebagian orang sudah bahagia dengan jalan takwil, dan pesawat terbanglah takwil yang di maksud. Wallahu a'lam
sejauh yang saya perhatikan ketika sampai pada masalah keledai dajjal maka seakan-akan secara otomatis maknanya harus dipahami secara takwil atau dipalingkan kemakna yang lain yang tentu saja harus keluar dari makna yang seharusnya (lahiriah). pada umumnya ketika dipahami secara lahiriah atau apa adanya hanya jadi bahan tertawaan saja. tapi tak mengapa, setiap oramg tentu punya sudut padang tersendiri ketika memahami suatu kabar. jangankan sesuatu yang sifatnya sulit di cerna sesuai akal, yang pada dasarnya akal mampu dan memang mengetahui makna yang dimaksud sesuai bahasa namun bila masih melihat kabar-kabar yang lain bisa berakibat makna zahir itu hilang begitu saja. termasuk pula apa yang saya uraikan disini, yaitu KELEDAI DAJJAL.
sebelum saya uraikan lebih lanjut, bahwasanya konteks keledai dajjal ini terjadi ketika dajjal sudah berubah dengan wujud aslinya, yaitu dengan wujud atau fisik aslinya, yaitu tinggi besar atau bahasa kasarnya adalah raksasa. Saya sudah menguraikan masalah ini pada artikel "dajjal diantara dua nubuwat/besar fisiknya dan besar fitnahnya"
kita lihat hadis ini dulu. diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, Rosulullah bersabda: "dajjal akan muncul ketika agama terabaikan dan ilmu mengalami kemunduran. Selama empat puluh malam ia mengembara ke segenap penjuru bumi. Sehari seperti satu tahun, dan ada yang seperti satu bulan, dan ada yang seperti satu minggu, kemudian seluruh hari harinya seperti hari hari kalian. Ia memiliki keledai yang ditunggainya. Jarak antara kedua telinganya empat puluh lengan. Ia berkata kepada umat
manusia: "Aku adalah Rabb/tuhan kalian" ia adalah mahkluk yang buta sebelah matanya, sedangkan tuhan kalian tidak buta sebelah sebelah mata. Di antara kedua matanya tertulis kata "kafir" (kaf fa raa) yang dapat dibaca oleh orang mukmin yang mengerti baca tulis atau tidak. Ia mendatangi setiap air dan sumbernya; selain Madinah dan Mekkah, dan para malaikat berjaga jaga di kedua pintu gerbang keduanya. Ia memiliki gunung dari roti, sedangkan manusia dalam kondisi kelelahan dan kesempitan kecuali mereka yang mengikutinya. Ia juga memiliki dua buah sungai-sedangkan aku lebih mengerti tentang keduanya-dari padanya. Salah satu sungainya berkata: 'Aku surga', sedangkan yang lainya mengatakan" 'Aku neraka'. Barangsiapa yang dimasukan olehnya ke dalam tempat yang dinamainya sebagai neraka, sesungguhnya hakikat sebenarnya adalah surga, dan begitu sebaliknya. Kemudian Rosulullah melanjutkan sabdanya" "Allah mengutus sejumlah syaitann yang menyertainya dan berbicara kepada manusia. Ia membawa fitnah besar. Ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan. Seketika itu pun turun hujan, yaitu hujan menurut apa yang dilihat manusia. Ia juga membunuh seseorang, lalu dia menghidupkanya menurut penglihatan manusia, dan ia tidak dapat menguasai selain orang tersebut. Ia berkata kepadabsegenap manusia" 'hai sekalian manusia! Bukankah yang mampu berbuat seperti itu adalah tuhan?' Kemudian Rosulullah bersabda: "kaum muslimin lalu berlarian menuju pegunungan duhkan di negeri Syam. Kemudian dajjal mendatangi mereka, mengepung mereka, kemudian kepungan tersebut semakin menjadi jadi dan bahkan sangat menyengsarakan mereka. Sesudah itu, lalu Isa ibnu Maryam turun (datang), kemudian memanggil dari arah 'as-sahar' lalu berkata: "wahai sekalian manusia, apa yang menghalangi kalian pergi menuju si al-kadzab yang jahat ini". Mereka berkata: 'ini adalah orang gila (sebangsa jin). Kemudian mereka pergi. Lalu tiba tiba bertemu dengan Isa ibnu Maryam. Kemudian shalat ditegakan. dikatakan kepadanya (Isa ibnu Maryam): "majulah hai ruh Allah! Ia menjawab: "Imam kalianlah yang hendaknya maju memimpin shalat kalian". Ketika mereka telah menunaikan shalat shubuh lalu keluar menemui dajjal. Rosul bersabda: "ketika Isa melihat dajjal, dajjal langsung lemas dan lunglai sebagaimana garam yang larut dalam air, lalu Isa mendekat dan membunuhnya. Sampai sampai pohon dan batu berseru: "hai ruh Allah, ini ada orang yahudi! Tiada seorang pun dari pengikut dajjal melainkan di bunuh oleh Isa.
Syaihk Al-Albani berkata: "hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (III/367-368), dari Muhammad bin sabiq, dari Ibrahim bin Thahman, dari Abu Zubair, dari Jabir bin Abdullah. Dan Imam Ibnu Kuzaimah dalam at-Tauhid (hal.31-32), Imam Hakim (IV/530) dari dua arah jalur periwayatan lain, dari Ibrahim secara ringkas.
Saya (Syaihk Al-Albani) berkata: "isnad para parawinya termasuk perawi perawi shahih, hanya saja Abu az-Zubair mudallis dan telah meriwayatkan hadis dengan An'anah. Meski demikian, Imam Al-Hakim menilai hadis tersebut isnadnya shahih, dan disetujui pula oleh Inam Adz-dzahabi. Kisah dajjal dan turunya nabi (Isa untuk membunuhnya hal 88-90)
di dahulukanya kritikan Syaihk dan di akhiri pendapat Imam Hakim dan Adz-dzahabi tanpa komentar tambahan setidaknya mengindikasikan penerimaan hadis tersebut. apakah beliau menjadikan hadis tersebut sebagai dalil atau tidak memang tidak tegas. Tetapi bagi saya tersirat penerimaan beliau seperti yang telah saya utarakan. apakah hadis mudallis bisa dijadikan hujjah atau ditolak secara mutlak atau ada pengecualian atau semisalnya maka hal itu tanyakan pada yang berkompeten.
Secara matan hadis atau isi hadis memang ada yang perlu di luruskan. Setidaknya ada matan yang dhaif yang bila dilihat dari sisi ini maka hadis ini insya Allah dhaif, dan mungkin beliau akan secara tegas akan mendhaifkan hadis tersebut. matan yang dhaif ini adalah pada bagian
"...dikatakan padanya (Isa Ibnu Maryam): 'Majulah hai ruh Allah!' Ia (Isa ibnu Maryam) menjawab: 'Imam kalianlah yang hendaknya maju memimpin shalat kalian"
kenapa saya katakan matan ini dhaif, hal ini karena peristiwa tersebut terjadi di waktu menjelang dibunuhnya dajjal. Dan peristiwa ini terjadi di wilayah palestina. Sedangkan dalam hadis yang shahih peristiwa tersebut (Penolakan Isa Ibnu Maryam untuk jadi Imam shalat subuh) terjadi di DAMASKUS. Renungkan hadis hadis berikut.
ketika Allah telah mengutus al-masih ibnu
maryam, maka turunlah la di menara putih di sebelah timur Damsyiq/damaskus (Syria=Suriah) dengan mengenakan dua buah pakaian yang di celup dengan waras dan za`faran, dan kedua telapak tanganya di letakanya di sayap dua malaikat...shahih Muslim
Tentu hadis ini tak perlu lagi dipertanyakan keshahihanya. hadis ini dengan jelas mengabarkan turunya Isa bin Maryam tersebut di DAMASKUS,dan disnilah beliau shalat subuh di belakang Al-Mahdi.
...ketika imam mereka [yang di maksud imam mahdi] telah maju untuk memimpin shalat shubuh, tiba-tiba munculah Isa bin maryam di tengah mereka. Maka imam tersebut kemudian mundur ke belakang untuk memberikan kesempatan Isa memimpin shalat. Maka Isa-pun merangkul pundaknya seraya berkata kepadanya: `majulah dan pimpinlah shalat ini, sebab imam itu di tegakan untukmu.` maka ia kemudian memimpin shalat mereka....hr.ibnu majah di kutip dari buku kisah dajjal pustaka imam syafii hal 54.
....kemudian Isa bin maryam turun. Maka pemimpin mereka berkata kepada Isa: kemarilah, jadilah Imam jama`ah shalat kami. Ia menjawab: tidak, sebab sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian lainya. Ini sebagai bentuk penghormatan Allah kepada umat ini. Kisah dajjal hal 125. Syaikh Al-albani mengatakan: hadis ini diriwayatkan dalam kitab ash-shahihah [1960] juga telah ditakrij oleh imam ad dani (II/142)
....Isa bin maryam turun ketika shalat shubuh, maka pemimpin mereka berkata kepadanya: `wahai ruh Allah! Majulah dan shalatlah.` jawab Isa: `bagi umat ini sebagian dari mereka adalah pemimpin bagi sebagian lainya.` kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. Ketika Isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal...hr imam ahmad via kisah dajjal hal 124.
Dari hadis-hadis tersebut di simpulkan, bahwa isa ibnu maryam akan turun ke bumi di waktu shalat shubuh, dan turunya di damsyiq atau damaskus. Dan beliau sempat shalat shubuh di belakang al-mahdi yang sebelumnya al-mahdi memintanya untuk menjadi imam, tetapi beliau menolak. Setelah shalat subuh, beliau pergi untuk mencari dajjal. Seperti yang dijelaskan dalam hadis hadis yang shahih, bahwa dajjal akan dibunuh oleh isa ibnu maryam di depan pintu lud palestina. Jadi setelah beliau menyelesaikan shalat subuh lalu beliau pergi dengan membawa tombaknya untuk mencari dajjal. Dan dalam hadis shahih akhirnya beliau bertemu dengan dajjal di pintu ludd palestina setelah Shalat subuh dan ketika itu menjadi imam. dua konteks shalatnya beliaulah yang sepertinya menjadikan sebagian kita masih bingung. Bila rangkum kurang lebihnya seperti ini
Maka turunlah isa di menara putih disebelah timur damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang di celup dengan waras dan dan za`faran* ketika imam mereka [al-mahdi] telah maju untuk memimpin shalat shubuh, tiba tiba munculah isa ibnu maryam di tengah tengah mereka. maka imam tersebut kemudian mundur ke belakang untuk memberikan kesempatan isa memimpin shalat.** maka pemimpin mereka (al mahdi) berkata kepada isa: kemarilah, jadilah imam jama'ah shalat kami*** wahai ruh allah! majulah dan shalatlah**** maka isa pun merangkul pundaknya seraya berkata kepadanya:** tidak,sebab sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian lainya. ini sebagai bentuk penghormatan Allah kepada umat ini*** majulah dan pimpinlah shalat ini, sebab imam itu di tegakan untukmu.** kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. ketika isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal****
* shahih muslim. saya kutip dari buku yaumul qiyamah hal 327 qisthi press ** HR. Ibnu majah. di kutip dari buku kisah dajjal hal 54 pustaka Imam Asy-Syafii *** kisah dajjal hal 125 syaikh al-albani mengatakan hadis ini diriwayatkan dalam kitab ash-shahihah **** Kisah dajjal hal 124 syaikh al-albani mengatakan hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dan al-Hakim
Mengenai hadis yang menceritakan isa ibnu maryam yang shalat shubuh sebagai imam di palestina, maka hadis ini berbeda dengan hadis hadis yang menceritakan isa ibnu maryam shalat shubuh di damaskus sebagai makmum. Keliru bila masih ada orang yang mentarjih kedua jenis hadis tersebut. Kedua hadis tersebut sudah sangat jelas menceritakan dua keadaan yang berbeda,aneh rasanya jika masih ada yang belum memahami kedua jenis hadis tersebut. oleh karena adanya hadis yang menjelaskan isa ibnu maryam shalat shubuh di palestina sebagai imam, maka dari sinilah saya menduga bahwa pada saat itu, imam mahdi sudah meninggal dunia. walaupun bisa saja ada alasan yang lain, yang menyebabkan al mahdi tidak hadir di palestina. sekarang kita lihat hadis yang mengabarkan Isa ibnu Maryan shalat subuh di Palestina
....dari Abu Hurairah. Ia berkata: Saya mendengar Abul Qasim yang jujur lagi dibenarkan (maksudnya Rosulullah) bersabda: "akan muncul dajjal yang buta sebelah mata dan pembawa kesesatan dari arah timur di saat manusia dalam kondisi perpecahan, dan dia akan hidup di muka bumi hingga empat puluh hari. Kemudian kaum mukminin mengalami kesulitan hidup yang sangat, kemudian nabi Isa turun dari langit, kemudian menjadi imam bagi jamaah masjid, ketika ia mengangkat kepalanya dari ruku ia berkata: 'semoga Allah mendengar pujian orang yang memujinya, semoga Allah membunuh al-masih ad-dajjal, kemudian menanglah kaum muslimin). Kemudian aku (Abu Hurairah) bersumpah bahwa Rosulullah Abul Qasim yang jujur lagi dibenarkan bersabda: "sungguh kemunculan dajjal adalah benar, adapun waktu kedatangan telah, karena setiap apa yang akan tiba adalah dekat.
Dikutip dari buku kisah dajjal dan turunya isa untuk membunuhnya hal 72 karya syaikh Al-Albani dan beliau berkata: "Imam al-Haitsami (7349): "hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bazzar. Para perawinya adalah perawi hadis shahih, selain Ali bin al-Mundzir, ia orang terpercaya". Sedangkan Imam al-Hafidz berkata: "Isnad hadis ini hasan".
Ada matan dalam hadis ini yang perlu diperbincangkan, namun bukan disini dan dalam konteks artikel yang lain. Insya Allah untuk memperjelas artikel 'dajjal di antara dua ramalan' hadis ini tidak dijelaskan kapan peritiwa tersebut (Isa ibnu Maryan yang menjadi imam shalat) terjadi. Apakah di damaskus atau bukan. Jika melihat apa yang telah saya uraikan di atas tentang hadis-hadis yang mengabarkan al-Mahdi yang memjadi imam Shalat dan Isa ibnu Maryam menjadi nakmumnya, maka hadis ini tentu konteks peristiwa dan lokasinya berbeda. hadis ini jelas-jelas mengabarkan Isa ibnu Maryam menjadi Imam Shalat. Dan fakta pendukung bahwa hal tersebut terjadi pada lokasi dan peristiwa yang berbeda adalah hadis berikut ini.
Hari kiamat tidak akan tiba sehingga ada tujuh puluh ribu orang keturunan ishaq menyerang konstantin. Ketika mereka telah tiba di sana, mereka tidak berperang dengan membawa senjata tidak pula melemparkan anak anak panah. Mereka mengatakan: 'laa ilaaha illallaah wallaahu akbar' maka salah satu sisi kota yang terletak di laut jatuh (runtuh). Kemudian kedua kalinya mereka berucap: ' laa ilaaha illallaah wallaahu akbar' maka jatuhlah sisi yang lain. Kemudian mereka berucap ketiga kalinya: ' laa illallaah illallaah wallaahu akbar' kemudian dibentangkanlah jalan bagi mereka untuk memasukinya lalu mereka mendapat harta benda rampasan yang banyak. Ketika mereka sedang membagi bagi harta benda rampasan perang, dan mereka mereka meletakan pedang pedang mereka dipohon zaitun,tiba tiba syaitan berseru: 'sesungguhnya al masih (dajjal) telah berada di tengah keluarga kalian. Kemudian buru buru mereka keluar, dan ternyata itu batil. (Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali (pulang)), dan ketika mereka telah sampai di syam, tiba tiba dajjal keluar. Ketika mereka telah bersiap siap untuk berperang dan telah merapatkan barisan, tiba tiba waktu shalat subuh tiba. Maka saat itu Isa turun dan menjadi imam bagi mereka. Ketika dajjal melihat Isa tiba tiba ia lesu dan layu seperti garam yang mencair di dalam air. Sekiranya ia (Isa) membiarkanya, dajjal pun akan binasa, akan tetapi Allah menghendaki ia mati ditangam nabi Isa sehingga darahnya terlihat di ujung tombaknya. HR. Shahih Muslim
Dalam hadis ini dikabarkan sebanyak 70000 orang keturunan nabi Ishaq akan menyerang konstantinopel atau turki. Siapa mereka wallaahu a'lam. Bila Allah menghendaki akan dikaji secara terpisah. Kemudian setelah mereka memasuki dan mendapat harta rampasan perang dan ketika mereka sedang membagi bagikan harta tersebut tiba tiba terdengarlah syaitan yang mengabarkan tentang dajjal yang sudah berada di tengah tengah keluarga mereka. Apakah ini syaitan yang sesungguhnya atau yang lain tentunya perlu halaman tersendiri untuk mengurai ketidakjelasan ini. Kemudian mereka pergi meninggalkan konstantinopel setelah mendengar kabar tersebut namun ternyata mereka tak menjumpai dajjal. Dan ketika mereka tiba di syam tiba tiba dajjal keluar.
Syam yang mana, apakah libanon, damaskus atau palestina? Kemudian ketika mereka telah bersiap siap berperang ternyata waktu shalat subuh tiba dan ketika itu turunlah Isa ibnu Maryam menjadi imam shalat subuh mereka. nah setelah shalat selesai maka nabi Isa keluar dan ketika itu dajjal melihat beliau dan terjadi yang seharusnya terjadi. Dan kita sudah memaklumi atau mengetahui bahwa kebinasaan dajjal di pintu ludd dan ini ada di daerah palestina. Maka dari itu konteks shalatnya Isa yang menjadi imam shalat di sini adalah di palestina. Oleh karenya peristiwa ini beda lokasi dan beda konteks. Konteks yang pertama Isa menjadi makmum shalat subuh di belakang al mahdi dan ini terjadi ketika beliau pertama kali turun dari langit dan lokasinya berada di DAMASKUS. Sedangkan konteks yang kedua beliau menjadi imam shalat subuh dan menjadi imam bagi mereka yang hendak berperang dan memerangi dajjal dan hal ini terjadi di PALESTINA. maka dari ini konteks 'turun' dalam hadis ini jangan disamakan dengan konteks turun ketika Isa menjadi makmum di DAMSKUS, karena disini turun dari langit, sedangkan di PALESTINA konteks turunya adalah datang. Dan kedua konteks ini sama sama shahih hadisnya. Maka dari itu setiap hadis yang mengabarkan Isa menjadi makmum shalat di belakang al mahdi hadisnya dhaif dan di ingkari matan tersebut. Kalaupun syaikh Al-albani pernah menshahihkan atau menghasankan dalam shahih al jami tentang hadis yang mengabarkan Isa menajadi makmum shalat subuh di belakang al-Mahdi di palestina, maka beliau sudah mengklarifikasinya dalam atau punya pendapat lain soal status hadis tersebut dalam buku "kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuhnya, pustaka imam asy-Syafi'i" dan tak mungkin kita mengenyampingkan hadis tentang Isa yang menjadi imam shalat subuh di PALESTINA karena keshahihanya tak perlu diragukan lagi karena ada dalam shahih muslim dari pada kita memegang riwayat ibnu majjah yang jelas jelas hadisnya dipermasalahkan apalagi matanya menyelisihi apa yang ada pada shahih muslim, tepatnya matan tersebut di ingkari keberadanya.
Matan redaksi terjemah yang saya kutip tersebut berasal dari terbitan pustaka Imam Asy-Syafi'i. pada bagian akhir ada yang membuat tanda tanya. Mengapa kata "lesu" dan "layu" di sandingkan dengan garam.
....ketika dajjal melihat Isa, tiba tiba ia lesu dan layu seperti garam yang mencair di dalam air...
Kata "lesu" tidak tepat diterapkan pada situasi terkejut, apa lagi layu. memangnya dajjal dedauan! apa dajjal sedang sakit, atau sakit anemia hingga muncul kata lesu. mengapa tidak dikatakan dajjal tiba tiba meleleh dan ini lebih tepat disandingkan dengan kalimat selanjutnya "tiba tiba dajjal meleleh SEPERTI GARAM DALAM AIR. jika anda bertanya dajjal dikatakan meleleh yang di ibaratkan seperti garam dalam air, maka jawabanya sudah saya uraikan pada artikel "DAJJAL DIANTARA DUA RAMALAN"
sekarang kita kembali pada pokok hadis tentang tema keledai diatas dari jabir bin Abdullah. Bila saya memperhatikan hadis tersebut, setidaknya ada dua konteks. Konteks pertama tentang kabar fitnah dajjal seperti penyebutan masa dajjal menetap dibumi nantinya, keledai, pengakuan ketuhananya, dan sampai dia membunuh seorang dan menghidupkanya lagi. konteks ini pada dasarnya tidak menunjukan makna tartib atau berurutan kecuali bila saya melihat dari hadis-hadis yang lain. Konteks kedua yaitu setelahnya "kemudian kaum muslimin berlarian......" dalam hadis yang lain juga sudah cukup jelas tentang perginya dajjal ke arah syam setelah hendak memasuki Madinah. Sekarang kita lihat hadis-hadis ini.
.....sesungguhnya dajjal akan muncul di khullah antara Syam dan Iraq. Kemudian ia membuat kerusakan di arah kanan dan kiri. Hai sekalian hamba Allah, tetap teguhlah kalian!
Kami bertanya kepada Rosulullah: "wahai Rosulullah, berapa lama ia hidup dan tinggal di muka bumi?" Beliau bersabda: "selama empat puluh hari. Sehari seperti satu tahun, sehari laksana satu bulan, sehari seperti satu pekan, lalu seluruh hari-harinya seperti hari-hari kalian".
Kami kemudian bertanya pada Rosulullah: "wahai Rosulullah, sehari yang seperti satu tahun itu, apakah kita cukup shalat sehari saja?" Jawab Rasul: "tidak, tapi ukurlah seperti hari-hari biasa". Kami bertanya pada Rosulullah: "seberapa cepat perjalanan dajjal di muka bumi?" Jawabnya: "seperti hujan yang di iringi oleh angin" kemudian ia mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka, akhirnya mereka beriman dan menyambut seruanya. Ia menyuruh langit menurunkan hujan, dan seketika itu pula turun hujan, memerintahkan bumi agar menumbuhkan tumbuhan-tumbuhan, maka ia pun menumbuhkan tumbuhan-tumbuhan. Hewan-hewan peliharaan dan gembalanya menjadi lebih besar, air susunya lebih deras sehingga sangat mencukupi kebutuhan mereka, dan lebih melebar perutnya. Kemudian ia mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka. Akan tetapi mereka menolak seruanya. Kemudian dajjal meninggalkan mereka, maka tina-tiba harta benda kaum tersebut menjadi habis dan akhirnya mereka tidak memiliki sesuatu pun. Kemudian ia mendatangi rempat reruntuhan bangunan lalu berkata: 'keluarkanlah seluruh harta-harta simpananmu!' Maka harta-harta simpanan tersebut keluar dan mengikuti dajjal sebagaimana lebah-lebah mengikuti ratu-ratunya. Kemudian ia memanggil ia memanggil seorang pemuda yang gagah, lalu dajjal membunuhnya dengan pedang. Ia di tebas hingga menjadi dua bagian dan terlempar ke tanah. Kemudian dajjal memanggilnya. Tiba-tiba sipemuda bangkit menghadap sedangkan wajahnya nampak ceria sambil tertawa.
Ketika itu, tiba-tiba Allah mengutus Isa ibnu Maryam. Ia turun dan mendarat di menara putih di sebelah timur damaskus antara 'mahrudataini' (dengan mengenakan dua pakaian), sambil meletakan dua telapak tanganya di atas sayap-sayap malaikat. Apabila ia menundukan kepalanya, maka meneteskan air, dan bila ia mengangkatnya maka berjatuhanlah benda-benda seperti mutiara, yang mana benda-benda itu tidak menjatuhi orang kafir yang masih mendapati bau nafasnya, melainkan ia kemudian mati. Sedangkan nafasnya memanjang sejauh mata memanjang. Kemudian Isa mencari cari dajjal, akhirnya ditemukan di pintu ludd, lalu di bunuhnya....HR. Muslim.
Sebenarnya hadis ini masih panjang, namun saya hanya menukilkan yang akan dijadikan bahan renungan. Dalam hadis ini di kabarkan bahwa dajjal akan muncul di khulah antara syam dan Iraq. Bagi saya, tidak setiap kata "muncul" atau semisalnya menunjukan awal dari kemunculnyanya (dajjal). Karna memang banyak riwayat lainya yang mengabarkan tentang kemunculanya, dan dari tempat dan situasi yang berbeda. saya pribadi memandang riwayat ini menunjukan tentang bagian kronolgi awal atau permulaan menuju peperangan dengan kaum mukmunin di syam secara umum dan berakhir di syam secara khusus yaitu di Palestina seperti yang di kabarkan dalam hadis tersebut. Pertanyaan sahabat tentang masa menetapnya dajjal setelah Rosulullah mengabarkan akan munculnya dajjal di khulah tersebut tidak menafikan atau meniadakan makna tartib kronologi perjalanya (dajjal), dan juga pertanyaan lainya. Setelah Rosulullah menjawab pertanyaan sahabat yang terakhir, beliau langsung meneruskan nubuwat futuristiknya "kemudian ia (dajjal....) dan seterusnya hingga pembunuhan pada seorang pemuda). Dan hal ini menujukan makna tartib atau beurutan perjalanan dajjal hingga akhirnya sampai di Palestina (ludd). Sekarang renungkan hadis berikut ini.
...dari Aisyah, ia berkata: "suatu saat Rosulullah memasuki biliku, sementara aku sedang menangis. Rosulullah lalu bertanya padaku: 'mengapa engkau menangis? Saya berkata: "ya Rosulullah, saya teringat tentang dajjal, oleh karena itu aku menangis. Kemudian Rosulullah bersabda: 'jika dajjal muncul sedangkan aku masih hidup bersama kalian, maka cukuplah aku sebagai pelindung kalian darinya. Akan tetapi, bila ia muncul sedangkan aku telah tiada, maka-ketahuilah-sesungguhnya Tuhan kalian tidak buta sebelah matanya. Ia akan muncul di tengah orang-orang yahudi ashfahan, kemudian akan mendatangi madinah dan akan memasuki dari beberapa penjuru. Saat itu Madinah memilki tujuh pintu masuk. Di setiap jalan masuk menujunya terdapat dua Malaikat. Maka orang-orang pendosa dari penduduknya menemui dajjal, sehingga ia akan mendatangi Palestina di pintu ludd. Kemudian turunlah Isa ibnu Maryam lalu membunuhnya.....
Syaikh Al-Albani berkata: "hadis ini di keluarkan oleh Imam Ibnu Hibban (1905), Imam Ahmad (VI/75) dan puteranya dalam As-sunnah (136), Ibnu Mandah (II/97), Imam ad-Dani (II/42) yang di riwayatkan dari Yahya bin Abu Katsir, ia berkata: 'Al-Hadhrami bin Lahiq menyampaikan hadis kepadaku bahwasanya Dzakwan Abu Shalih memberitahukan hadis padanya, bahwasanya Aisyah menyampaikan hadis kepadanya, kemudian ia menyebutkan hadis tersebut. Saya ( Syaikh Al-Albani) berkata: "isnad hadis ini shahih. Imam al-Haitsami berkata: 'para perawinya merupakan perawi hadis shahih, selain ak-Hadhrami bin Lahiq, sedangkan ia tsiqah. Kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuhnya hal 78.
perbincangan beliau dengan Aisyah lalu beliau mengabarkan tentang dajjal yang akan muncul di Ashfahan (IRAN) tidak serta merta hal ini menunjukan awal kemunculanya. Bahkan makna yang tersurat sudah cukup jelas, bahwa dajjal setelah muncul di tempat tersebut akan ke Madinah, dan akhirnya sampai di PALESTINA tempat kebinasaanya. Hadis ini dan sebelumnya mempunyai kronologi perjalanan dajjal yang sama, yaitu tujuan akhirnya di PALESTINA. kemunculanya di khulah kemungkinan setelah dajjal muncul di ASHFAHAN IRAN yang dalam hadis yang lain dikabarkan bahwa dajjal akan muncul di ASHFAHAN dan di ikuti oleh 70000 (tujuh pukuh ribu) orang yahudi. Dan dalam riwayat yang lain pula dajjal berserta 70000 orang yahudi ASHFAHAN akan mengepung kita di PALESTINA. Hadis dari Aisyah ini lebih ringkas dari hadis sebelumnya, yang jelas keduanya mempunyai kronologi perjalanan yang sama dan keduanya saling memperjelas kronologi dan fitnahnya. Sekarang lihat hadis berikut ini.
Sekarang kita kembali pada riwayat Jabir di atas. Bagian awal hadis tersebut dikabarkan bahwa dajjal akan muncul ketika agama terabaikan dan seterusnya sampai sabdanya mengenai lamanya dajjal menetap dibumi nantinya. Sampai titik ini konteks kabar tersebut jelas tidak ada indikasi kronologi perjalanan dajjal, begitu pula ketika sampai pada kabar keledai dajjal. Kemudian juga kabar berikutnya sampai perihal kata kafir yang nampak pada kepala dajjal. Ketika ia dikatakan atau dikabarkan mendatangi setiap air dan sumbernya selain Madinah dan Mekah, maka disini tersirat kronologi perjalanan dajjal. Bila melihat dan memperhatikan kalimat-kalimat selanjutnya seperti pembunuhanya pada seorang pemuda dan setelahnya, maka hal ini cukup menjadi suatu isyarat bahwa pada dasarnya hadis ini (Jabir) menceritakan kronologi perjalanan dajjal ketika hendak berperang. Bila melihat riwayat-riwayat di atas, maka hadis jabir ini mengabarkan perjalanan dajjal dari AHSFAHAN hingga ke Syam Palestina. Hal ini tersirat dari hadis Aisyah di atas mengenai dajjal yang muncul di ASHFAHAN dan hadis ini>>>>>> …Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah telah bersabda, "Akan ada tujuh puluh ribu orang Yahudi Ashfahan yang mengikuti Dajjal. Mereka mengenakan jubah-jubah kebesaran" {Muslim 8/207} dan dari ASHFAHAN dajjal yang di ikuti 70000 orang yahudi akan ke Madinah seperti yang di kabarkan riwayat dari Aisyah di atas "ia (dajjal) akan muncul di tengah-tengah orang yahudi ASHFAHAN. Kemudian akan mendatangi MADINAH..."
Semua kabar pada riwayat jabir sebelum kabar mengenai dajjal yang akan mendatangi setiap sumber air selain Madinah dan Mekah tidak menafikan atau meniadakan adanya kronologi perjalanan dajjal, apa lagi kalimat-kalimat selanjutnya yang sangat jelas. Hadis jabir ini tak ubahnya seperti kita misalnya berbicara mengenai rute perjalanan ke kota tertentu yang akan di lalui, namun di tengah-tengah cerita kita mengabarkan suatu yang tidak ada hubunganya dengan pokok cerita, insya Allah bisa di pahami. Begitu juga kabar-kabar setelahnya mengenai surga nerakanya, dan ini tidak meniadakan kronologi perjalanan dajjal dan justru inilah fitnah yang ditekankan pada perjalananya dari ASHFAHAN hingga di Syam (Palestina) dan fitnah-fitnah tersebut tidak mengkususkan hanya terjadi pada kronologi perjalananya, yang perjalananya disini dalam konteks hendak berperang dan memerangi kaum mukminin di Syam. Dalam suatu hadis dikabarkan bahwa tak ada satupun negeri kecuali akan didatangi dajjal kecuali Madinah dan Mekah. Karenanya fitnah-fitnahnya pasti akan ditimpakan pada semua orang, sedangkan fitnah-fitnah yang ada dalam hadis jabir dan semisalnya memang terjadi dalam konteks kronologi perjalan dajjal hingga tiba di Palestina tempat kebinasaanya, dan sekali lagi tidak meniadakan bahwa fitnah-fitnah tersebut hanya terjadi pada saat itu saja.
Kemudian tentang di bunuhnya seorang pemuda yang kemudian dihidupkan lagi, insya Allah akan dikaji secara tersendiri dan insya Allah untuk melanjutkan artikel trilogi luasnya rahmat Allah. (trilogi luasnya Allah bagian kedua). Setelah peristiwa tersebut (pembunuhan terhadap seorang pemuda) kemudian dajjal akan ke syam dan kususnya ke Palestina tempat kebinasaanya.
Sekarang anda baca dulu artikel saya yang berjudul dajjal diantara dua ramalan, atau bila sudah sekarang saya akan bawa anda agar bisa memahami jalan pikiran saya dalam memahami keledai dajjal, dan sebagianya sudah anda pahami, insya Allah.
Seperti yang telah saya uraikan di atas, yaitu hadis jabir, bahwasanya telah terjadi pencampur adukan (setidaknya dua kabar) kabar turunya Isa ibnu Maryam di Damaskus dengan kabar keberadaan Isa ibnu Maryam di Palestina, yang pada riwayat ini beliau menjadi makmum di Palestina yang seharusnya peristiwa ini terjadi di damaskus, dan inilah yang shahih. Sedangkan yang shahih di Palestina adalah beliau Isa ibnu Maryam menjadi imam shalat subuh, dan memang kedua peristiwa tersebut terjadi pada saat shalat subuh. Mungkin karena inilah riwayat jabir tersebut termasuki interprestasi seseorang (terlepas Abu az-Zubair atau bukan) akan kabar Isa ibnu Maryam tersebut. dan hanya inilah sebatas yang saya ketahui, sedangkan matan-matan lainya saya tidak menjumpai keanehan atau belum kecuali matan keledai. ini Bukan berarti ini keanehan, tetapi maksudnya saya karena pada matan-matan lainya saya sudah melihat pada hadis-hadis yang lain yang keshahihan atau kehasananya sudah jelas. Menimbang dan memperhatikan dari apa-apa yang sudah saya uraikan, bahwasanya hadis jabir ini pada dasarnya bersifat kronologi atau jalan ceritanya dari ASHFAHAN hingga PALESTINA.
Kenapa saya katakan demikian? Hal ini karena riwayat Anas bin Malik mengabarkan bahwa 70000 orang yahudi AHSFAHAN akan mengikuti dajjal. Dan dari AHSFAHAN dajjal akan menuju MADINAH seperti yang dikabarkan riwayat Aisyah di atas, dan kita mengetahui akan kemana dajjal selanjutnya. Dan hadis-hadis yang saya bawakan tersebut sudah cukup jelas dan masing-masing hadis saling menjelaskan dari apa-apa yang tidak disebutkan pada hadis yang lainya. Terkait keledai dajjal, maka anda sudah paham bila sudah membaca artikel saya yang berjudul "dajjal di antara dua ramalan" bahwa pada waktu peperangan dajjal sudah berubah wujud dengan wujud aslinya. Yang dalam hadis shahih di jelaskan bahwa sejak diciptakanya nabi Adam sampai hari kiamat tiba tidak ada makhluk yang lebih besar dari dajjal, sedangkan tingginya bapak kita saja 60 hasta, lalu berapa tinggi dan besarnya fisik dajjal yang mana Rosulullah sendiri mengatakan tidak ada makhluk yang lebih besar darinya. Dan sahabat Tamim ad-Dari sendiri melihat dajjal dengan wujud aslinya (Shahih Muslim) dan karenanya dia mendatangi Rosulullah dan menyatakan keislamanya. Oleh karena semua itu bahwasanya bisa disimpulkan bahwa KELEDAI dajjal adalah keledai yang sesungguhnya dan keledai ini menjadi tunggangan dajjal dari ASHFAHAN menuju MADINAH dan kemudian ke Syam dan kususnya di PALESTINA. Tentu saja hal tidak bertentangan dengan hadis-hadis lainya yang menggambarkan dajjal dalam bentuk seperti orang pada umunya. Karena dari ASHFAHAN lah disimpulkan bahwa dajjal mulai berubah wujud dengan wujud aslinya. Dari ASHFAHAN dajjal di ikuti oleh 70000 orang yahudi, kemudian ke MADINAH, lalu ke PALESTINA dan di PALESTINA Rosulullah mengabarkan bahwa tidak ada satupun makhluk, baik itu batu atau pun pohon, akan berbicara atas izin dan kehendak Allah: "wahai kaum mukminin! Di belakangku ada orang yahudi" dan kita sudah mengetahui dari mana yahudi-yahudi ini datang, yaitu ASH FA HAN.
Jadi kesimpulanya, dari AHSFAHAN dajjal akan berubah dengan wujud aslinya yang mana Rosulullah mengatakan tidak ada makhluk yang lebih besar darinya, dan keledai yang dalam hadis dikatakan lebar atau jarak antara kedua telinganya adalah 24 dua puluh empat hasta. Oleh karena itu tak perlu adanya takwil, dan sudah pasti adanya takwil pasti sudah mengetahui makna secara bahasanya, namun karena bisa jadi akal belum mampu menjangkau semuanya, maka takwil sebagai pelarianya, dan sebagian orang sudah bahagia dengan jalan takwil, dan pesawat terbanglah takwil yang di maksud. Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar