alone

alone

Sabtu, 04 Januari 2014

fitnah fitnah di iraq

sekarang saya akan melanjutkan kajian dari hadis fitnah sarra. seperti yang di kabarkan dalam hadis tersebut, bahwa setelah fitnah sarra' kemudian fitnah yang di sebutkan, bahwa manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk. ini adalah suatu perumpamaan tentang manusia yang bersepakat pada sesorang yang di angkat menjadi pemimpin, namun kepemimpinanya goyah, tidak kuat atau tidak teguh sebagaimana semestinya. dan ini di perumpamakan seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk, yang menunjukan sesuatu yang tidak teguh {selalu goyah} dalam kepempinanya.

untuk mengidentifikasi seseorang yang di sebut dalam hadis fitnah sarra "...kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk..." maka tentunya perlu di kaji dalam-dalam dan mencermati hadis tersebut. di katakan sulit, maka seperti itulah yang nampak. sekarang saya tuliskan kembali hadis tersebut, dan kita perhatikan apakah masih ada jejak-jejak yang dapat mengungkap jati diri orang tersebut.

dari Abdullah bin Umar, bahwasanya suatu ketika kami duduk-duduk di hadapan rosulullah memperbincangkan soal berbagai fitnah. beliau pun banyak bercerita mengenaiya. sehingga beliau juga menyebut fitnah ahlas. . maka seseorang bertanya, apa yang di maksud fitnah ahlas? beliau menjawab, "yaitu fitnah pelarian dan peperangan. kemudian fitnah sarra, kotoran atau asapnya berasal dari ahlul baitku. ia mengaku dariku padahal bukan dariku. karena sesungguhnya waliku hanyalah orang-orang yang bertakwa. kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk. kemudian fitnah duhaima yang tidak membiarkan seseorang dari umat ini kecuali di hantamnya. jika di katakan ia telah selesai, maka ia justru berlanjut. di dalamnya seorang pria pada pagi hari beriman, tetapi pada sore hari menjadi kafir. sehingga manusia menjadi dua kelompok. kelompok keimanan yang tidak mengandung kemunafikan. dan kelompok kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. jika itu sudah terjadi, maka tunggulah kedatangan dajjal pada hari itu atau esok. HR. Abu Dawud

bila memperhatikan hadis di atas yang setelah mengabarkan tentang bersepakatnya manusia pada seseorang seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk, lalu di sambung dengan FITNAH DUHAIMA yang tidak membiarkan umat ini kecuali di hantamnya, maka di sinilah tanda yang dapat menyingkap tentang jati diri seseorang yang di sebut "kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk". seperti yang telah saya uraikan pada pembahasan sebelumnya, bahwa fitnah sarra telah telah terjadi dan penyebabnya adalah SHADAM HUSHAIN, dan hadis tentang embargo Iraq pun telah terjadi, dan hal itu insya Allah memastikan fitnah sarra telah terjadi. atas dasar fitnah sarra terjadi di IRAQ, maka dalam memahami FITNAH DUHAIMA yang di kabarkan tidak membiarkan UMAT INI kecuali di hantamnya, maka konteks UMAT INI adalah UMAT YANG ADA DI IRAQ. memahami UMAT INI adalah umat ISLAM secara global seperti yang di ungkapkan oleh Abu Fatiah al Adnani dalam bukunya DAJJAL SUDAH MUNCUL DARI KHURASAN,maka pemahaman seperti itu adalah kekeliruan yang di sebabkan kemutlakan sifat pada hadis tersebut. oleh karenanya seseorang yang mana manusia bersepakat padanya yang di gambarkan seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk adalah di IRAQ tentunya. karena, semua FITNAH-FITNAH yang di kabarkan dalam hadis tersebut terjadinya di IRAQ. lalu siapakah seseorang tersebut?

untuk MENGIDENTIFIKASI keberadaan fitnah orang tersebut, maka perhatikanlah dalam-dalam isi hadis tersebut. satu celah saja yang ada pada hadis tersebut, insya Allah bisa menjadi jalan untuk memecahkan kerumitan hadis fitnah sarra tersebut, sebagaimana adanya jalan pada kalimat UMAT INI dalam konteks fitnah duhaima, insya Allah. setelah Rosulullah mengabarkan fitnah sarra, kemudian beliau mengabarkan apa yang tengah kita kaji, lalu di susul dengan fitnah duhaima. jika kita lihat sejarah pasca embargo dan pemboikotan yang di timpakan pada IRAQ hingga sampai saat ini, maka ada suatu kejadian besar yang tidak kalah fenomenalnya dengan perang teluk, yaitu di hancurkanya IRAQ untuk kedua kalinya hingga tumbang rezim SHADAM HUSHAIN atas suatu tuduhan yang tentu saja hanya omong kosong belaka. dan SHADAM HUSHAIN kini telah mati di tiang gantungan pada hari idul adha.

setelah IRAQ hancur, maka kepemimpinan IRAQ di pegang NURI AL MALIKI sebagai perdana menteri dan presiden IRAQ di pegang jalal tala bani. sejauh yang saya ketahui, setelah warga IRAQ memiliki NURI AL MALIKI, maka mulai saat itu terjadilah perang antara SUNI dan SYIAH yg menguasai pemerintahan. hal ini sepertinya karna kepemimpinan SYIAH itu {NURI AL MALIKI} dan mayoritas parlemen di isi oleh orang-orang SYIAH yang menyebabkan minoritas SUNI sakit hati, apa lagi SYIAH sepertinya ingin balas dedam pada SUNIyang dulu berkuasa {rezim Shadam Hushain}. dan siapapun yang memperhatikan/mengikuti perkembangan situasi di IRAQ sejak NURI AL MALIKI berkuasa, maka akan terlihat dengan jelas peperangan-peperangan antara SYIAH dan SUNI, dan sampai akhir-akhir ini-pun, perang tersebut belum berakhir. saya yakin, bom bunuh diri-bom bunuh diri yang selama ini terjadi, adalah berita yang sering dan masih terjadi. saya menduga, bahwa PEPERANGAN mereka itulah yang di maksud "KEMUDIAN MANUSIA BERSEPAKAT PADA SESEORANG SEPERTI BERTEMUNYA PINGGUL DI ATAS TULANG RUSUK". jadi' yang di maksud seseorang di sini adalah NURI AL MALIKI {wallahu a'lam} dan ini terjadi setelah FITNAH SARRA, dan peperangan mereka itulah yang di maksud "SEPERTI BERTEMUNYA PINGGUL DI ATAS TULANG RUSUK" artinya kepemimpinanya tidak kokoh bagaikan TULANG PINGGUL YANG BERDIRI DI ATAS TULANG RUSUK.

ada pemerhati masalah AKHIR ZAMAN yang berpendapat mengenai tema ini, bahwa orang ini, yang manusia bersepakat padanya seperti bertemunya tulang pinggul di atas tulang rusuk adalah seseorang yang menjadi atau menguasai ARAB SAUDI pasca berselisihnya tiga orang putra khalifah, berikut ini hadisnya.

dari tsauban ia berkata, Rosulullah bersabda: akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. mereka semua adalah putra khalifah. tetapi tak seorangpun di antara mereka yang berhasil menguasainya. kemudian munculah bendera-bendera hitam dari arah timur. lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah di alami oleh kaum sebelumu. Tsauban berkata; kemudian beliau menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal lalu bersabda: maka jika kamu melihatnya, berbaiatlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah al-Mhdi. HR. Ibnu Majah. Imam Hakim mengatakan, ini adalah hadis shahih menurut syarat syaikhani. perkataan ini disetujui oleh Adz Dzahabi. di nukil dari Yaumul qiyamah oleb Yusuf Wabil

jika di perhatikan hadis ini, maka tidak ada kejelasan mengenai bendera-bendera hitam atau panji-panji hitam mampu menaklukan Arab Saudi. hanya saja tersirat kearah itu, apa lagi ada hadis dhaif yang mendukung apa yang tersirat tersebut. walau-pun demikian saya rasa tidak ada indikasi yang mencukupi untuk dikatakan, bahwa panji-panji hitam {dalam hal ini pemimpinya} dalam hadis ini yang di maksud dalam hadis fitnah sarra {bersepakat manusia pada seseorang seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk}.

saya pribadi tetap berpegang, bahwa seseorang dalam hadis fitnah sarra adalah seseorang yang ada di IRAQ. indikasinya cukup sudah, bahwa dalam hadis fitnah sarra, ketika Rosulullah menyebutkan fitnah duhaima beliau mengatakan umat ini, oleh karena fitnah sarra terjadi di IRAQ, dan hal ini pula dikukuhkan dalam hadis embargo yang terjadi di IRAQ, maka tentunya yang di maksud umat ini adalah untuk warga IRAQ. begitu juga fitnah ahlas pun insya Allah di IRAQ. mungkin perang IRAN IRAQ yang terjadi pada tahun 80 an.

semua fitnah yang di sebutkan dalam hadis fitnah sarra, maka semua fitnahnya {kejadianya} ada di IRAQ. memutlakan salah satu atau membawa keluar fitnah dari IRAQ hanyalah persangkaan belaka. seperti fitnah duhaima yang di ungkapkan Abu fati'ah dalam bukunya DAJJAL SUDAH MUNCUL DARI KHURASAN. konteks UMAT INI pada fitnah duhaima tidaklah semutlak apa yang terlihat, karena konteks UMAT INI penyebutan fitnahnya secara berurut. maka kaji dulu fitnah-fitnah sebelumnya, maka akan diketahui umat mana yang di maksudkan dalam fitnah tersebut {duhaima}. apa yang di ungkapkan Abu fati'ah tersebut, menurut saya adalah suatu yang bermuatan persangkaan semata, wallahu a'lam. karena konteks UMAT INI sifatnya terbatas dan hanya di IRAQ seperti yang telah saya uraikan. fitnah duhaima ini terjadi menjelang datangnya dajjal, saya tegaskan lagi, MENJELANG DATANGNYA DAJJAL, bukan keluarnya dajjal {penjelasanya sebentar lagi}, dan bukan pula televisi {entah dari mana ini bisa keluar, tapi itulah yang sempat kubaca}.

fitnah duhaima ini tidak di jelaskan bentuknya seperti apa. hanya saja kekafiran dalam fitnah duhaima ini, yang mana di pagi hari masih beriman tetapi di sore hari menjadi kafir, maka zahir hadis ini mengindikasikan kekafiran tersebut adalah kekafiran yang tanpa perlu di tegakan hujah oleh siapapun. artinya kekafiran ini adalah sesuatu yang telah maklum di ketahui di kalangan semua umat islam, bahkan orang awam sekalipun. ingat! di pagi hari masih beriman tetapi di sore harinya menjadi kafir. artinya setiap orang yang kafir oleh karena fitnah duhaima ini sadar akan perbuatanya yang menyebabkan ia keluar dari 1slam. makanya kalimat selanjutnya "dan kelompok KEMUNAFIKAN yang tidak mengandung keimanan". tegasnya, mereka p i n d a h AGAMA, bukankah MUNAFIK itu menampakan ke islamanya di hadapan masyarakat. wallahu a'lam {silahkan renungkan}.

seperti yang telah saya uraikan, bahwa fitnah sarra telah terjadi, dan Shadam Hushain-lah penyebab fitnah ini. bersepakatnya manusia pada seseorang pun telah saya uraikan. begitu pula fitnah duhaima dan ini-lah kunci dari hadis fitnah sarra, bahwa semua fitnah yang ada pada hadis fitnah sarra tersebut, semua fitnahnya hanyalah ada di Iraq {jangan di campur adukan dengan berkeliaranya dajjal nantinya}, dan tentu saja fitnah ahlas juga terjadi di IRAQ. mungkin fitnah ini adalah perang IRAN IRAQ yang terjadi pada tahun 80 an. dan sekarang akan saya uraikan fitnah terakhir dari hadis fitnah sarra, yaitu datangnya dajjal di penghujung fitnah duhaima.

seperti yang di sebutkan dalam suatu hadis, bahwa dajjal akan keluar dari Ashfahan Iran yang di ikuti oleh 70.000 orang penduduknya yang masih keturunan yahudi.

atas dasar hadis 70.000 orang yahudi yang keluar dari ashfahan mengikuti dajjal, ada dan bahkan tidaklah sedikit yang beranggapan keluarnya dajjal dari ashfahan tersebut adalah keluar untuk kali pertama. pendapat ini adalah suatu pendapat dari kekurang telitian, mengingat banyak hadis-hadis yang semakna {keluar}. indikasi yang ada tidaklah kuat apa lagi bila melihat hadis berikut ini, maka pendapat tersebut hanyalah mengada ada yang hanya melihat hadis pada satu saja. hadis tersebut hanya mengabarkan dajjal yang keluar dari ashfahan yang di ikuti oleh 70.000 orang penduduknya yang notabene yahudi tulen. justru bila melihat indikasi hadis yang lain menunjukan keluarnya dajjal dari ashfahan tersebut di masa akhir kehidupanya. ingat! pada saat kaum mukminin terkepung di pegunungan palestin, yang mana akhirnya turunlah Isa ibnu Maryam di tengah-tengah mereka dan menjadi imam solat subuh. nah' setelah solat selesai beranjaklah Isa ibnu Maryam untuk menemui dajjal, dan ketika dajjal melihatnya, maka melelehlah seperti garam dalam air, dan akhirnya lari. dalam keadaan ini dajjal di sertai oleh 70.000 orang yahudi ashfahan. jadi' indikasinya adalah keluarnya dajjal dari ashfahan tersebut di masa akhir kehidupanya. sekarang renungkan hadis berikut ini dalam-dalam yang saya janjikan barusan.

dari Aisyah ia berkata, suatu saat Rosulullah memasuki biliku, sementara aku sedang menangis. Rosulullah lalu bertanya padaku; mengapa engkau menangis? aku berkata, ya Rosulullah, aku teringat tentang dajjal, oleh karena itu aku menangis. kemudian Rosulullah bersabda: jika dajjal muncul sedangkan aku masih hidup bersama kalian, maka cukuplah aku sebagai pelindung kalian darinya. akan tetapi bila ia muncul sedangkan aku telah tiada, maka ketahuilah, sesungguhnya tuhan kalian tidak buta sebelah matanya. ia akan muncul di tengah-tengah orang yahudi ashfahan. kemudian akan mendatangi Madinah dan akan memasuki dari beberapa penjuru. saat itu Madinah memiliki tujuh pintu masuk. setiap jalan masuk menujunya terdapat dua malaikat. maka orang-orang pendusta dari penduduknya menemui dajjal. sehingga ia akan mendatangi Palestina di pintu ludd. kemudian turunlah Isa ibnu Maryam lalu membunuhnya......

Syaikh al-Albani mengatakan: hadis ini di keluarkan oleh imam Ibnu Hibban {1905}, imam Ahmad {VI/75} dan putranya dalam as-sunah {hal 136}, Ibnu Mandah {II/97}, Imam Ad-Dani {II/142} yang meriwayatkan dari Yahya bin Abu Katsir, ia berkata: Al-Hadrami bin lahiq menyampaikan hadis padaku bahwasanya Dzakwan Abu Salih memberitahukan hadis padanya, bahwasanya Aisyah menyampaikan hadis padanya, kemudian ia menyampaikan hadis tersebut. -lalu Syaikh al-Albani berkata lagi- Imam al-Haitsami berkata: para perawinya merupakan perawi hadis shahih, selain Al-Hadrami bin lahiq, sedangkan ia tsiqoh. kisah dajjal dan turunya Isa untuk membunuhnya hal 78 pustaka Imam As-Syafi'i Bogor

zahir hadis sudah cukup jelas, maka dari itu keberadaan dajjal yang terlihat di Ashfahan tidak menunjukan awal mula kemunculanya. sudah pasti' setelah dajjal muncul di Ashfahan ia akan ke Madinah dan akhirnya ke Palestina, dan disitu ia akan binasa. itu artinya kemunculan dajjal di Ashfahan di masa akhir kehidupanya. karena saat itu dajjal hendak memulai memerangi kita. INDIKASINYA DAJJAL KELUAR DARI ASHFAHAN DI IKUTI OLEH 70.000 ORANG PENDUDUKNYA YANG YAHUDI TULEN, kemudian menuju madinah dan akhirnya tiba di PALESTINA. DI SINI LAH, DAJJAL AKAN MEMERANGI KITA DENGAN 70.000 ORANG YAHUDI DARI ASHFAHAN TERSEBUT.

semisal ini juga tentang keluarnya dajjal setelah penaklukan konstantinopel/turki. padahal ini juga di saat dajjal memerangi Syam dan Palestina akhirnya. kebanyakan kekeliruan seperti itu karena terpaku akan makna kata KELUAR, MUNCUL atau DATANG, dan kalimat-kalimat semisal. bila menjumpai matan-matan seperti itu, lihatlah hadis-hadis lain dan alur cerita yang tersirat atau tersurat, dan lihatlah hadis-hadis lain yang memiliki benang merah cerita, dan insya Allah akan terlihat suatu arah cerita yang jelas.

di antara hadis-hadis yang menceritakan kemunculan dajjal, barangkali hadis berikuti ini yang paling mendekati makna awal kemunculanya.

dari Abu Bakar as-Sidiq, ia berkata; Rosulullah bersabda kepada kami, dajjal akan keluar dari bumi ini di bagian timur yang bernama khurasan.

hadis ini di kutip dari buku Yaumul qiyamah hal 293 karya Yusuf Wabil, dan sumber hadis ini ada pada kitab jami tirmidzi dengan syarahnya tuhfathul ahwadzi, dan di masukan juga dalam shahih al-jami karya Syaikh al-Albani hadis no 338.

selama ini dan sampai saat ini saya masih berpegang bahwa awal kemunculan dajjal yang di janjikan itu akan muncul pertama kali di khurasan. lalu bagaimana dengan apa yang ada dalam hadis fitnah sarra, mengenai kedatangan dajjal di IRAQ seperti yang saya ungkapkan, bahwa semua fitnah yang disebutkan dalam hadis fitnah sarra ada di IRAQ. maka dari itu perhatikan hadis berikut ini.

Sulaiman bin Shihab berkata, suatu ketika Abdullah bin Magnam datang ke rumah, kemudian menceritakan tentang nabi, bahwa beliau pernah bersabda: "tidak ada lagi kesamaran tentang dajjal. sesungguhnya ia akan muncul dari arah timur. kemudian ia menyeru atas namaku, sehingga ia di ikuti banyak orang. kemudian ia memerangi mereka, dan dapat menguasai mereka, dan ia masih berbuat seperti itu hingga ia datang ke kuffah. lalu ia menampakan agama Allah dan mengamalkanya sehingga di ikuti dan di senangi karena itu. kemudian dajjal setelah itu berkata >sesungguhnya aku adalah nabi. dengan ucapan itu, maka takutlah orang-orang yang masih memiliki hati dan akal yang lurus, lalu meninggalkan dajjal. dan dajjal masih terus hidup sehingga ia mengatakan >aku adalah Allah. karena itu matanya akhirnya tertutup, telinganya terpotong dan di antara matanya tertulis kata kafir. HR. Imam ath-Thabrani, kisah dajjal syaikh al-Albani, pustaka Imam As-Syafi'i Bogor

insya Allah hadis ini memperjelad tentang makna kedatangan dajjal pada hadis fitnah sarra. sebagaimana di ketahui, bahwa kufah itu adalah suatu kota di Iraq, maka sebelum di kufah, dajjal belum mendakwakan dirinya tuhan. bahkan ia sempat menampakan ajaran rosulullah hingga akhirnya di ikuti dan di senangi karenanya. nah' setelah masuk kufah ia baru mendakwakan ketuhananya. itu artinya makna kedatangan dajjal pada hadis fitnah sarra tidak menunjukan awal kemunculanya. dan awal kemunculanya adalah dariKHURASAN, sedangkan makna kedatangan dajjal pada hadis fitnah sarra adalah awal dia menebar fitnah {mendakwakan ketuhanya}, dan makna keluarnya dajjal dari ASHFAHAN itu awal dia memerangi kita, dan dari situ dia di ikuti oleh orang YAHUDI sebanyak 70.000 dan merekalah yang akan di bantai oleh kita dan tak ada tempat persembunyian baginya kecuali pohon ghargod. selain pohon itu, maka semuanya dikehendaki Allah untuk bicara.

saya kira apa yang telah di uraikan sudah cukup untuk di pahami, bahwa semua fitnah yang ada dalam hadis fitnah sarra semua kejadianya ada di IRAQ. makna kedatangan dajjal tersebut tidak menunjukan awal kemunculanya. sedangkan awal kemunculanya dari KHURASAN. sedangkan makna dajjal keluar dari ASHFAHAN itu awal untuk dia berperang seperti yang telah semua di uraikan. sekarang perhatikan hadis-hadis berikut untuk menguatkan awal fitnah dajjal yang akan di mulai di IRAQ seperti yang termuat pada hadis fitnah sarra, dan apa yang tersurat dengan jelas dari riwayat Sulaiman bin Shihab.

ketahuilah, sesungguhnya huru hara itu di sana! ketahuilah, sesungguhnya huru hara itu di sana! dari tempat terbitnya tanduk syetan. mutafaqun alaih

kepala/puncak kekufuran itu dari sana, dari tempat terbitnya tanduk syetan, yakni dari kawasan timur. shahih Muslim

dari Aisyah Rosulullah bersabda; puncak kekufuran ada disana dari arah munculnya tanduk syetan. al-Bukhari

Rosulullah bersabda; ya Allah berkahilah Syam kami, ya Allah berkahilah Yaman kami. mereka bertanya, ya Rosulullah Nejed kami? aku {Ibnu Umar} menduga beliau bersabda pada kali ketiga; disana terdapat gempa-gempa dan fitnah-fitnah, dan dari sana pula muncul tanduk syetan. al-Bukhari

dari Ibnu Abas' ia berkata, Rosulullah pernah berdoa, "ya Allah, berilah barokah kepada kami di dalam sha dan mud kami. dan berilah barokah kepada kami pada negeri Syam dan Yaman" lalu ada seseorang berkata, wahai nabi Allah dan di negeri IRAQ. beliau bersabda, "sesungguhnya di sana terdapat tanduk syetan dan berkobarnya huru hara, dan sesungguhnya penyelewengan itu bersumber dari kawasan timur. HR Imam ath-Thabrani dengan perawi-perawi kepercayaan. selengkapnya lihat yaumul qiyamah oleh Yusuf Wabil hal 84

kita perhatikan hadis pertama. di situ di katakan huru hara datangnya dari tempat terbitnya tanduk syetan. sejauh yang saya ketahui mengenai fitnah-fitnah, maka tidak ada yang pantas menyandang tanduk syetan kecuali dajjal. dan ini tersirat cukup jelas pada hadis kedua, yaitu kepala kekufuran. dan ini tentu saja dajjal, karena iblis tak mendakwakan dirinya tuhan, apa lagi konteksnya dunia nyata. lebih tegas lagi pada hadis ketiga, yaitu puncak kekufuran. puncak kekufuran ini tiada lain pengakuan akan ketuhanan. dan takan benar-benar berani kecuali dajjal. ketiga hadis menyebutkan dari tempat terbitnya tanduk syetan {dajjal}, dan ini memang tak menunjukan dari IRAQ. sekarang perhatikan hadis keempat. pada hadis ini ada kejelasan tentang tempat terbitnya tanduk syetan, yaitu di Nejed. nejed di sini bukanlah nama suatu kota atau wilayah di Arab Saudi, akan tetapi nejed di sini adalah secara bahasa.

Al khatabi berkata; Nejed berada di bagian timur bagi orang madinah. Nejed adalah IRAQ dan sekitarnya, karena IRAQ ada ditimur MADINAH. makna asal kata Nejed adalah dataran tinggi lawan kata ghaur yang berarti dataran rendah. itulah yang di ungkapkan dr. Umar Sulaiman al-Asqar {ensiklopedi kiamat 160-161}. lalu beliau berkata, tidak syak lagi, IRAQ adalah Nejed bagi penduduk Madinah. inilah yang di pahami oleh Salim ibnu Umar. {salim adalah anak Ibnu Umar perawi hadis keempat}

.....ketika penduduk IRAQ melakukan dosa besar dan bertanya hal-hal... salim berkata kepada mereka. wahai penduduk IRAQ, aku tidak menanyakan dosa kecil dari kalian dan membiarkan kalian melakukan dosa besar. aku mendengar ayahku {Ibnu Umar}, aku mendengar Rosulullah bersabda, "sesungguhnya fitnah berasall dari sini-sambil beliau mengisaratkan tanganya ke arah timur-dari tanduk syetan muncul. dan kalian saling berperang. Shahih Muslim

lihatlah pemahaman Salim anak Ibnu Umar perawi hadis tersebut. beliau memahami tempat munculnya tanduk syetan adalah IRAQ. tentunya beliau lebih paham apa yang di katakan Rosulullah dari pada sebagian ulama kontemporer [ulama zaman sekarang] yang menganggap Nejed itu yang ada di Arab Saudi. perhatikan perkataan umar; sambil beliau {Rosulullah} mengisyaratkan tanganya ke arah timur" timur disini tentu saja IRAQ, karena salim mengucapkan hadis ini di tujukan pada warga IRAQ. dan lebih tegas lagi apa yang tersurat pada hadis kelima, .......lalu ada seseorang berkata; wahai nabi Allah, dan di NEGERI IRAQ! beliau menjawab, " sesungguhnya di sana terdapat tanduk syetan dan berkobarnya huru hara.... Rosulullah telah mengabarkan bahwa munculnya tanduk setan itu di IRAQ. dalam riwayat lain kepala kekufuran atau puncak kekufuran, dan hal ini tiada lain adalah DAJJAL yang mengaku sebagai tuhan. inilah puncak kekufuran yang mana iblis pun tak berani. dalam as-shahih di kabarkan, sejak di ciptakan Adam hingga kiamat tiba, tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah dajjal. jadi antara hadis dan hadis-hadis yang lain saling menafsirkan, silahkan pahami dan renungkan.

kesimpulan dari tema kajian ini adalah sebagai berikut:
1. fitnah SARRA terjadi di IRAQ.
2. fitnah DUHAIMA juga terjadi di IRAQ.
3. atas dasar kajian fitnah duhaima, maka fitnah sebelumnya juga terjadi di IRAQ, dan NURI AL MALIKI-lah yang saya maksudkan.
4. atas dasar kajian fitnah DUHAIMA pula di pastikan fitnah AHLAS juga terjadi di IRAQ, dan ini mungkin perang IRAN IRAQ pada tahun 80 an.
5. dan terakhir yaitu datangnya dajjal di penghujung fitnah duhaima. dan maknanya ternyata sesuai zahir hadis, yaitu DATANG. dan ini sekali lagi dengan makna zahirnya, bukanlah kiasan atau apapun orang menyebutnya untuk memalingkan dari makna yang sesungguhnya, yaitu DATANG. sedangkan awal kemunculan dajjal adalah di KHURASAN, sedangkan awal dajjal menebar fitnah adalah di IRAQ, tepatnya di KUFAH. sedangkan makna dajjal keluar dari ASHFAHAN adalah awal untuk memerangi kaum mukminin seperti yang telah saya uraikan, wallahu a'lam

Tidak ada komentar: